• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK HUKUM PERJANJIAN ASURANSI SYAR’AH A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi Syariah Serta Pengaturannya

C. Hambatan dalam Pelaksanaan Pengajuan Klaim Asuransi Syariah di PT

Asuransi Takaful Keluarga Cabang Medan

1. Hambatan dalam pelaksanaan klaim di PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Medan

83Ibid

84 Ibid

Dalam mengadakan perjanjian asuransi, sebenarnya kedua belah pihak (tertanggung dan penanggung) dituntut untuk mempunyai good faith atau itikad baik, sehingga perjanjian asuransi dapat dipastikan akan berjalan lancar. Namun di dalam pelaksanaannya seringkali terjadi juga hambatan-hambatan.85

a. Ketidaklengkapan Dokumen

Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Medan dalam pelaksanaan pengajuan klaim sering kali terjadi hal tersebut, sehingga dapat memperlambat proses penyelesaian klaim, yaitu :

Masalah dokumen yang tidak lengkap yang harus dipenuhi sebagai syarat-syarat dalam pengajuan klaim ini biasanya terjadi karena ketidaktelitian dari pihak tertanggung untuk melengkapi dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan pada saat pengajuan kalaim serta kurangnya pemahaman yang lengkap mengenai ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam polis.

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan pada saat pengajuan klaim meninggal dunia yang belum lengkap seperti medical record dari rumah sakit. Apabila klaim meninggal disebabkan karena sakit maka pihak rumah sakit harus menyediakan data mengenai penyebab tertanggung meninggal. Pada kenyataannya data-data yang diperlukan oleh perusahaan asuransi dalam hal ini PT. Asuransi Takaful Keluarga untuk persyaratan mutlak dalam prosedur pengajuan klaim meninggal seringkali mengalami hambatan.

b. Ahli Waris

85Ibid

Hambatan yang timbul menyangkut masalah ahli waris ini biasanya mengenai ketidaksesuaian nama ahli waris yang tercantum, didalam polis dengan akta atau kartu identitas diri dari ahli waris tersebut. Misalnya pada polis tercantum nama ahli waris dan setelah diperiksa dan dicocokkan dengan akta atau kartu identitas dirinya ternyata berbeda, riwayat kesehatan calon pemegang polis sebenarnya tidak sesuai dengan informasi yang tertulis di surat permintaan asuransi, ternyata PT. Asuransi Takaful Keluarga mendapatkan nformasi ternyata ada istri kedua yang dicantumkan dalam surat permintaan asuransi oleh calon pemegang polis sehingga daftar ahli waris tidak sesuai dengan kartu keluarga.

c. Hilangnya polis asuransi jiwa atau kwitansi bukti pembayaran premi.

Hal ini terjadi disebabkan sikap ketidak hati-hatian dari si tertanggung mengingat sebenarnya dokumen tersebut sangat penting terutama saat pengajuan klaim.

d. Riwayat Kesehatan Tertanggung.

Persyaratan pengajuan klaim meninggal dunia adalah informasi mengenai penyebab meninggalnya tertanggung, apakah selama dua tahun terakhir tertanggung pernah menjalani rawat inap dirumah sakit karena suatu penyakit.

PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Medan pernah mendapatkan kasus bahwa tertanggung/pemegang polis berbohong tentang riwayat kesehatannya.86

86Hasil wawancara dengan bapak Widodo, Takaful Sales Manager PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Medan, Tanggal 28 Oktober 2016

2. Solusi yang Dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Medan Guna Mengatasi Hambatan-Hambatan Pelaksanaan Klaim Asuransi Jiwa Syariah

PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Medan sebagai perusahaan asuransi jiwa syariah selalu berupaya mencari solusi atau jalan keluar untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada para nasabah, antara lain sebagai berikut:

a. Ketidaklengkapan Dokumen

Untuk mengatasi masalah atau ketidaklengkapan dokumen, pihak PT.

Asuransi Takaful Keluarga akan menghubungi pihak tertanggung segera melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan tersebut, dengan memberikan waktu kepada tertanggung. Untuk dokumen medical record, agen asuransi terjun kelapangan secara langsung untuk mempercepat tersedianya dokumen medical record meninggal dunia.

b. Ahli Waris

Upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam hal mengatasi hambatan yang menyangkut masalah ketidaksesuaian nama ahli waris yang dicantumkan dalam polis dengan nama yang tercantum dalam akta atau kartu identitas biasanya pihak perusahaan akan meminta kepada ahli waris agar menunjukkan akta atau kartu identitas lain yang menerangkan nama dari ahli waris tersebut, sehinga dapat menjadi lebih akurat, karena dapat diliat kesesuaiannya.

c. Hilangnya polis asuransi jiwa syariah atau kwitansi pembayaran premi

Kehilangan polis asuransi jiwa syariah atau kwitansi pembayaran premi apabila terjadi ini sangat sulit bagi PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Medan untuk mengganti polis atau kwitansi dengan yang baru, namun upaya yang dapat dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Medan guna mengatasi hambatan tersebut biasanya dengan melakukan pencarian data dan melihat kembali arsip-arsip yang dimiliki oleh perusahaan. PT. Asuransi Takaful Keluarga cabang Medan melalui wakil perusahaan harus meminta surat kehilangan dari pihak kepolisian.

d. Riwayat kesehatan tertanggung

Dalam hal ini, diberlakukannya peraturan adanya (underwriting). Dalam hal ini terdapat tingkatan dalam underwriting, yaitu agen petugas penutupan asuransi sebagai underwriting, pertama dalam mengisi surat permintaan asuransi hari memberikan informasi yang sejujurnya dan sebenar-benarnya.

Agen underwriting pertama dapat diberikan sanksi perdata oleh pihak perusahaan apabila agen petugas penutupan asuransi jiwa syariah membanu calon tertanggung dengan tidak memberikan informasi yang sejujurnya dan sebenar-benarnya tentang riwayat kesehatan tertanggung tersebut.87

Dalam hal hambatan dalam pengajuan klaim meninggal dunia dan klaim penebusan masih dapat di upayakan solusi dalam pengajuan klaim, agar pengajuan klaim tersebut berjalan dengan baik. Namun dengan demikian ada beberapa pengecualian, dimana perusahaan dibebeaskan dari kewajiban

87Ibid

membayar manfaat takaful karena musibah yang dialami peserta, jika peserta mengalami sebagai akibat dari salah satu diantaranya sebagai berikut:

a). Bunuh diri; atau

b). Perbuatan melawan hukum atau dihukum mati oleh pengadilan yang berwenang; atau

c). Terlibat dalam perkelahian kecuali jika terbukti sebagai pihak yang mempertahankandiri; atau

d). Akibat perbuatan yang disengaja, yang direncanakan dengan persetujuan peserta atau yang ditunjuk; atau

e). Wabah penyakit (epidemi) yang ditetapkan oleh perusahaan; atau f). Radiasi atau kontaminasi yang bersifat massal; atau

g). Cedera atau penyakit yang disebabkan secara sengaja oleh perbuatan sendiri untuk melukai atau menyakiti diri sendiri, penyalahgunaan alcohol, atau obat terlarang; atau

h). Penyakit hubungan seksual (sexually transmitted diseases) seperti Gonorrhea/Syphilis atau lainnnya serta segala akibatnya; atau

i). Terinfeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV), Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), AIDS Related Syndrome (ARC) atau infeksi oportunistik lain dan/atau Neoplasma (tumor) ganas yang ditemukan sehubungan dengan infeksi HIV,AIDS,atau ARC.

e. Untuk tujuan pengecualian disini, istilah Acquired Immune Deficiency Syndrome mempunyai arti yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada saat konfirmasi pertama. Diagnose atas atau pembedahan untuk kondisi tersebut, sesuai yang ditentukan.

f. Infeksi oportunistik teramasuk tetapi tidak terbatas pada Pneumocystis Carniipneumonia, organism dari virus enteritis yang kronis dan/atau infeksi jamur yang menyebar.

g. Neoplasma (tumor) ganas termasuk tidak terbatas pada Kaposi’s Sarcoma, Limfoma Saraf Pusat dan/atau keganasan lainnya yang diketahui atau yang kemudian deketahui sebagai penyebab kematian sehubungan dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome tersebut.

j). Abortus, kecuali dengan alasan indikasi medis; atau

k). Pekerjaan atau jabatan peserta yang mengandung risiko sebagai militer/polisi/pilot/buruh tambang atau pekerjaan lain yang dianggap memiliki risiko tinggi berdasarkan ketentuan Perusahaan; atau

l). Akibat kecelakaan sebagai penumpang pesawat udara yang tidak diselenggarakan oleh perusahaan penerbangan komersial yang tergabung dalam International Air Transport Association (IATA) dan tidak beroperasi secara tetap sesuai jadwal; atau

m). Olahraga berbahaya yang berisiko tinggi, diantaranya: mendaki gunung/

medaki tebing/ arung jeram/ hanggling/ menyelam/ parasut/ tinju/ karate/

judo/ silat/ gulat dan sejenisnya/ ski air/ akrobatik/ gantole/ terbang laying/

terjun paying/ balap motor/ balap mobil/ balap sepeda/ balap kuda/

pelombaan pesawat udara atau perlombaan sejenisnya; atau

n). Perang atau segala tindakan peperangan baik yang dinyatakan atau tidak;

partisipasi aktif dalam demonstrasi/ huru-hara/ kerusuhan/ pengacauan atau kekacauan/ perbuatan terror/ pemberontakan atau keributan sipil/

kegaduhan sipil atau keadaaan yang dapat disamakan dengan itu; atau o). Pengecualian lain yang dinyatakan dalam syarat-syarat khusus polis atau

syarat-syarat khusus manfaat tambahan atau Endorsement polis ini.88

Dalam hal poin k, l dan m, perusahaan akan membayar seleuruh Manfaat Takaful sepanjang risiko tersebut secara khusus sudah diperhitungkan.

Persetujuan perusahaan dicantumkan dalam Endorsement polis, apabila terjadi hal seperti yang dimaksud diatas, maka perusahaan hanya berkewajiban untuk membayar Dana Investasi saja sesuai dengan Nilai Unit pada Tanggal Perhitungan berikutnyua sejak klaim diterima.89

PT. Asuransi Takaful Keluarga juga tidak akan dikatakan wanprestasi kepada nasabah asuransi jiwa syariah karena pengecualian-pengecualian tersebut telah dijelaskan di awal presentasi oleh agen asuransi jiwa syariah kepada nasabah atau pemegang polis tersebut.

Bagi nasabah atau calo pemegang polis yang tidak menyetujui pengecualian dalam polis asuransi jiwa syariah dapat menolak untuk bergabung dengan PT.

Asuransi Takaful Keluarga, sehingga nasabah tidak akan merasa dirugikan apabila mengalami kerugian yang terdapat dalam pengecualian asuransi tersebut.

90

88Hasil wawancara dengan bapak Widodo, Takaful Sales Manager PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Medan, Tanggal 28 Oktober 2016

89ibid

90Ibid,

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN