• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK FOTO HUMAN INTEREST KARYA AGUS LEONARDUS DITINJAU DARI ASPEK KOMPOSISI

C. Komposisi Fotografi Human Interest Agus Leonardus 1.Cari Kutu 1.Cari Kutu

3. No Hands and Legs

No Hands and Legs

Gambar XXIV : Fotografi human interest Karya Agus Leonardus Sumber : Dokumentasi Pribadi Agus Leonardus

Format foto dalam karya yang berjudul "No Hands and Legs" menggunakan format square. Kesan yang ditampilkan pada foto tersebut adalah keseimbangan dalam menampilkan keseluruhan foto. Format square ini meniadakan dominasi antara vertikal dan horizontal.

Dalam karya "No Hands and Legs" di atas, kedalaman ditampilkan dengan perpaduan warna akromatik dan kromatik. Objek utama yaitu seorang anak berkebutuhan khusus beserta ibunya juga sebuah balon diberikan warna, sedangkan tembok dan batang pohon sebagai latar belakang dibuat menjadi

hitam-putih, hal ini dimaksudkan agar penikmat foto memfokuskan pandangannya kepada objek utama.

Dalam karya ini Agus Leonardus menggunakan sudut pengambilan gambar sebatas mata manusia (eye level), hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata. Fotografer menonjolkan objek utama dengan memberikan pembeda dengan latar belakang dan depannya yang dijadikan hitam-putih, hal ini juga menambah kesan dramatis pada foto.

Point of interest dalam foto yang berjudul " No Hands and Legs " adalah seorang anak berkebutuhan khusus dengan ibu dan sebuah balon yang telah diseleksi dan dibuat berwarna, dipadukan dengan background berupa pohon dan tembok tua yang dibuat hitam-putih agar pandangan terfokus pada objek utama. Penyeleksian warna juga menambah kesan dramatis pada foto tersebut.

Gambar XXV : Komposisi Diagonal dan 1/3 Bidang "No Hands and Legs" Sumber : Screenshot CorelDRAW X4

Pemotretan pada karya ini menggunakan pedoman komposisi diagonal. Anak tertidur dan berada dibagian kanan dipadukan dengan balon yang berada disisi kanan atas frame akan menimbulkan kesan diagonal. Elemen yang digunakan oleh fotografer pada karya ini adalah penyeleksian elemen warna pada latar depan yang dominan yaitu anak berkebutuhan khusus beserta ibunya serta sebuah balon.

Sekilas foto ini terlihat tidak seimbang namun jika diperhatikan dengan seksama maka terdapat keseimbangan pada foto tersebut. Penempatan balon pada salah satu sudut frame bukan tanpa alasan melainkan untuk mendapatkan kesan stabil dan seimbang pada gambar. Keseimbangan tercipta melalui warna balon yang senada dengan warna pakaian si anak dalam foto tersebut. Selain berat visual, balon yang terdapat pada frame juga dimaksudkan untuk menciptakan komposisi diagonal. Dari semua objek yang berwarna dalam foto akan menimbulkan kesan garis yang memotong dari sudut kesudut persegi. Komposisi diagonal merupakan salah satu dari beragam konsep komposisi foto yang menyatakan memberikan kesan foto tampak lebih dinamis jika objek mengikuti konsep garis diagonal.

4. Batu Bata

Batu Bata

Gambar XXVI : Fotografi human interest Karya Agus Leonardus Sumber : Dokumentasi Pribadi Agus Leonardus

Format foto dalam karya yang berjudul "Batu Bata" menggunakan format horizontal. Format horizontal sendiri dapat memberikan kesan luas dan tenang pada objek yang diambil. Dengan format horizontal. Foto akan terlihat menjadi lebih luas dan terkesan tenang, hal tersebut secara tidak langsung dipengaruhi oleh adanya kesamaan dengan mata manusia ketika melihat sesuatu lebih pada lebar dan luasnya ruang daripada tinggi.

Kedalaman pada foto yang berjudul "Batu Bata" diatas dicapai menggunakan metode pencahayaan langsung (direct light) dengan arah pencahayaan dari samping. Cahaya matahari yang langsung mengenai objek mempunyai sifat yang keras sehingga menimbulkan bayangan yang tegas. Efek dari arah pencahayaan samping adalah menonjolkan bentuk dan tekstur pada foto.

Pada karya berjudul "Batu Bata" Agus Leonardus menggunakan high angle dalam sudut pengambilan gambarnya. Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dan tenang dari objek juga dimaksudkan untuk memasukkan elemen-elemen pendukung komposisi ke dalam frame yaitu beberapa orang yang sedang bekerja membuat batu bata serta susunan batu bata yang sedang dijemur.

Gambar XXVII: Komposisi Diagonal dan 1/3 Bidang "Batu Bata" Sumber : Screenshot CorelDRAW X4

Kegiatan membuat batu bata ditampilkan dengan baik. Foto diatas menggunakan teknik Doft luas, dimaksudkan untuk menangkap moment secara menyeluruh dan merata. Foto tersebut juga tampak lebih dinamis karena menggunakan komposisi diagonal. Terdapat kesan garis yang memotong dari sudut kesudut persegi panjang yang tercipta melalui barisan batu bata yang disusun dengan sudut pengambilan gambar yang tepat. Pada foto tersebut perspektif dihadirkan melaui garis diagonal imajiner menuju kepada lenyap yang berada pada ujung kanan atas.

5. Nenek Nyulam

Nenek Nyulam

Gambar XXIII : Fotografi human interest Karya Agus Leonardus Sumber : Dokumentasi Pribadi Agus Leonardus

Format foto dalam karya yang berjudul "Nenek Nyulam" menggunakan format horizontal. Format horizontal sendiri dapat memberikan kesan luas dan tenang pada objek yang diambil, hal tersebut secara tidak langsung dipengaruhi oleh adanya kesamaan dengan mata manusia ketika melihat sesuatu lebih pada lebar dan luasnya ruang daripada tinggi.

Foto diatas menampilkan objek utama seorang nenek yang sedang menjahit kain. Terdapat beberapa kain dimana salah satu kain dengan tekstur yang cukup kasar sedang dijahit oleh si nenek. Foto ini memiliki latar belakang yang datar dengan area gelap disekitar objek, hal ini dimaksudkan agar pandangan

hanya terfokus pada objek utama. Dalam foto tersebut juga terlihat adanya sebuah gunting yang digunakan nenek untuk memotong benang atau kain.

Dalam karya "Nenek Nyulam" di atas menggunakan warna akromatik yang dimana warna ini memiliki nuansa gradasi hitam-putih. Kedalaman dalam foto ini ditampilkan dengan permainan gelap-terang sehingga objek utama tidak terganggu dengan adanya warna yang beragam. Penggunaan warna hitam-putih pada foto juga membuat pandangan terfokus pada objek dan cerita yang ditampilkan.

Foto "Nenek Nyulam" ini menggunakan metode pencahayaan indirect light yang bersifat lembut dan merata sehingga dapat menampilkan gradasi yang halus, namun Agus Leonardus dalam menampilkan foto ini menggunakan gaya pencahayaan lowkey. Gaya pencahayaan low key dapat memfokuskan pandangan terhadap objek dengan cara menggelapkan area sekitar yang dianggap tidak perlu lalu menampilkan objek tunggal dengan kontras yang rendah. Pada foto tersebut mood akan sangat berpengaruh yaitu penyampaian kesan dramatis melalui gaya pencahayaan lowkey.

Gaya pencahyaan low key digunakaan Agus Leonardus dalam foto diatas menjadikan karakter wajah pada objek tampil menonjol. Dengan gaya pencahayaan ini Agus Leonardus ingin menyampaikan kesan dimensi dimana karakter objek dan tekstur pada kain yang terseleksi dengan adanya area gelap disekitar objek tersampaikan dengan baik.

Gambar XXIX : Komposisi Diagonal dan 1/3 Bidang "Nenek Nyulam" Sumber : Screenshot CorelDRAW X4

Penyusunan objek pada foto diatas dimaksudkan foto memiliki komposisi diagonal. Kesan garis yang memotong dari sudut ke sudut persegi panjang terbentuk oleh bentangan tangan si nenek yang sedang menjahit dan kain yang ada didepan nenek serta ditempatkannya sebuah gunting pada ujung kiri bawah foto. Komposisi diagonal merupakan salah satu dari beragam konsep komposisi foto yang memberikan kesan foto tampak lebih dinamis jika objek mengikuti konsep garis diagonal.

6. Potret

Potret

Gambar XXX : Fotografi human interest Karya Agus Leonardus Sumber : Dokumentasi Pribadi Agus Leonardus

Berbeda dengan kebanyakan foto close up yang menggunakan format vertikal, dalam karya yang berjudul "Potret" ini menggunakan format horizontal. Format horizontal sendiri dapat memberikan tenang dan stabil pada objek yang diambil. Agus Leonardus menampilkan foto ini dengan format horizontal agar tercipta kesan tenang yang mendukung penggambaran objek didalamnya.

Foto di atas menampilkan potret seorang wanita tua yang ditutupi kain yang dikenakannya. Latar belakang foto ini adalah bagian dari tembok bangunan yang terlihat buram karen penggunaan teknik doft sempit. Objek lain yang ada adalah dimasukannya tangan kiri wanita tua tersebut kedalam frame.

Pada foto diatas Agus Leonardus menggunakan metode pencahayaan indirect light yaitu cahaya yang tidak langsung mengenai objek. Pemanfaatan

indirect light dimaksudkan agar cahaya yang dapat menyebar dan menciptakan gradasi yang halus objek. Metode pencahayaan indirect light juga dapat digunakan untuk menonjolkan bentuk dan tekstur kulit wanita tua tersebut dan menampilkan kesan dimensi pada foto. Pemunculan kesan dimensi pada foto juga didukung dengan penggunaan teknik doft sempit. Penggunaan teknik doft sempit akan membuat objek utama tampil dominan dengan cara memburamkan bagian latar belakang pada foto ini.

Elemen visual yang dominan pada foto "Potret" ini adalah elemen warna yang terdapat pada kain yang digunakan. Warna yang digunakan termasuk dalam vivid colour yang mempunyai karakter riang dan bernuansa keras yaitu warna oranye. Warna oranye secara psikologi mempunyai makna kehangatan dan sering digunakan untuk kesan meminta perhatian, sangat tepat untuk menampilkan potret wajah yang tampil tunggal seolah meminta perhatian penikmat foto. Begitu pula dengan tekstur kulit pada objek utama yang memiliki bagian tersendiri pada foto dan seolah menambahkan kesan dramatis.

Gambar XXXI : Komposisi Diagonal dan 1/3 Bidang "Potret" Sumber : Screenshot CorelDRAW X4

Keseimbangan pada foto terbentuk dari kesan segitiga yang terbentuk dengan memasukan pundak kanan wanita tua ini pada frame. Point of interst foto ini terletak pada area sekitar mata yang ditempatkan dibagian tengah bidang foto yang secara tidak sadar pandangan penikmat foto akan langsung tertuju pada mata. Karya foto Agus leonardus ini menggunakan komposisi diagonal, konsep komposisi foto yang memberikan kesan foto tampak lebih dinamis jika objek mengikuti konsep garis diagonal. Apabila kita amati lebih dalam foto tersebut, diikutsertakannya tangan kiri wanita tua ini bukan tanpa alasan. Posisi tangan dalam foto akan membentuk kesan garis diagonal jika ditarik lurus menuju kearah mata kanan dimana mata merupakan point of interest pada objek foto ini. 7. Gembala Kecil

Gembala Kecil

Gambar XXXII : Fotografi human interest Karya Agus Leonardus Sumber : Dokumentasi Pribadi Agus Leonardus

Format foto dalam karya yang berjudul "Gembala kecil" menggunakan format horizontal. Format horizontal sendiri dapat memberikan kesan luas dan tenang pada objek yang diambil, hal tersebut secara tidak langsung dipengaruhi oleh adanya kesamaan dengan mata manusia ketika melihat sesuatu lebih pada lebar dan luasnya ruang daripada tinggi.

Kedalaman dalam foto diatas tercipta dengan adanya perspektif. Objek utama yang diletakkan pada bagian pinggir foto akan menjadi point of interest yaitu seorang anak yang sedang menggembala kambing. Agus Leonardus memanfaatkan matahari sebagai sumber cahaya dengan menerapkan metode direct light yang mempunyai sifat keras sehingga menghasilkan bayangan yang tajam. Arah cahaya dari belakang 3/4 menciptakan kesan dramatis pada foto yaitu dengan adanya rim light terutama pada objek foto anak penggembala ini, selain penggunaan perspektif hal tersebut juga menambah kesan dimensi foto.

Pada karya di atas, Agus Leonardus menggunakan sudut pengambilan gambar sebatas mata manusia (eye level), digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap latar belakang sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif pada objek. Namun dalam pengambilan gambarnya Agus Leonardus sedikit bergeser agar dapat memperkuat kesan perspektif pada foto tersebut.

Elemen warna yang kuat pada foto yang berjudul "Gembala kecil" adalah warna coklat yang paling dominan dan memberikan kesan hangat pada foto tersebut. Penggunaan warna coklat dalam foto ini sangat tepat untuk mendukung isi cerita, secara psikologis warna coklat mempunyai karakter hangat.

Gambar XXXIII : Komposisi Diagonal dan 1/3 Bidang " Gembala Kecil" Sumber : Screenshot CorelDRAW X4

Komposisi yang digunakan Agus Leonardus dalam foto diatas adalah komposisi diagonal yang memberi kesan dinamis. Komposisi diagonal memberikan kesan garis yang memotong dari sudut ke sudut persegi panjang. Susunan objek utama yaitu anak penggembala yang ditempatkan pada bagian kanan foto beserta deretan beberapa ekor kambing yang terletak dibagian belakang objek pada foto ini menghasilkan kesan segitiga. Jika diperhatikan pengolahan perspektif pada foto ini akan membentuk kesan garis yang memotong dari sudut ke sudut persegi panjang. Penggunaan teknik doft luas dilakukan untuk menangkap semua unsur dalam foto dalam menampilkan sebuah cerita, dimana anak penggembala sebagai point of interest.

Dokumen terkait