• Tidak ada hasil yang ditemukan

Harapan Masyarakat Terhadap Pendidikan Tinggi

Dalam dokumen RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RENIP) (Halaman 68-71)

BAB III PERKEMBANGAN EKSTERNAL

A. Harapan Masyarakat Terhadap Pendidikan Tinggi

Proses pendidikan dan perencanaan dalam transfer ilmu maupun nilai-nilai kehidupan di masa kini pada dasarnya ditujukan untuk mempersiapkan generasi masa depan bangsa. Sehingga tidak berlebihan bahwa pendidikan harus dikembangkan dengan membaca kebutuhan bangsa pada masa depan. Pendidikan merupakan fondasi kemajuan bangsa untuk meningkatkan produktivitas dan menanamkan nilai-nilai bangsa sendiri. Dan harus disadari, hasil yang dirasakan dalam proses pendidikan tidak seketika bisa kita lihat, tetapi bisa jadi baru terlihat dalam 10 tahun ke depan. Karena itu, kita harus pastikan bahwa proses pendidikan yang kita jalankan harus sesuai dengan prosedur dan kerangka yang kita rencanankan, berjalan dengan baik dan bermutu. Hal diatas sejalan dengan pernyataan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam pembukaan Rembuk Nasional (Rembuknas) Pendidikan dan Kebudayaan di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Senin (30/3).

Untuk membantu mengembangkan hasil dari proses pendidikan yang bermutu diperlukan tiga hal pokok dalam pendidikan, yang diharapkan menjadi poin dalam pengembangan dan pemutahiran yakni sarana dan prasarana pendidikan, staf pendidik (dosen), serta sistem (tata kelola). Sistem yang mengedepankan hasil yang dapat mendukung penanaman nilai-nilai transparansi, tanggungjawab dan akuntabilitas. Semua kondisi tersebut akan dapat diwujudkan dengan baik bila semua komponen mampu bekerja dengan baik, berdisiplin tinggi dan siap bekerja keras.

Berperan mencerdaskan kehidupan bangsa, maka lembaga pendidikan otomatis sangat menentukan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa itu sendiri. Taraf pendidikan yang lebih tinggi suatu bangsa tidak terjadi begitu saja, melainkan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain kualitas pendidikan, program pendidikannya, sistem pelayanan, sarana pendidikan dan pembiayaan. Semua faktor tersebut diharapkan mampu memenuhi kemauan masyarakat. Harapan terhadap pendidikan ini juga didasari oleh adanya pemahaman bahwaanggaran pendidikan yang diberikan oleh bangsa ini semakin besar, sehingga masyarakat secara tidak langsung juga menuntut agar lembaga pendidikan mulai berbenah dan meningkatkan perannya demi memberikan pelayanan pendidikan yang semakin baik, guna meningkatkan

kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pendidikan Tinggi juga diharapkan mampu berdiri sebagai satu pintu pengembangan kompetensi SDM, sehingga lulusan yang terjadi sudah sesuai dengan kebutuhan yang dituntut oleh pasar kerja maupun oleh stakeholder. Beberapa tuntutan terkadang sangat sulit untuk dipenuhi oleh perguruan tinggi swasta (PTS), namun itu tidaklah untuk dihindari, karena untuk menjaga eksistensi lembaga dalam kondisi apapun harus masuk dan menyatu menjadi bagian dari tuntutan tersebut. Melihat perkembangan yang terjadi sudah sangat terbuka, yang semakin lama batas antara satu daerah dengan daerah lain mulai hilang, baik secara nasional maupun internasional, maka institusi Pendidikan Tinggi harus mampu menjadi jembatan penghubung antar wilayah kepentingan tersebut. Sehingga lembaga pendidikan tersebut juga harus menjadi pemain dalam gloalisasi tersebut.

(7)Pendidikan Indonesia tidak hanya fokus pada pengembangan secara akademik saja, tapi lebih ke pengembangan softskill yang berfokus pada attitude. Saat ini banyak generasai muda, khususnya para pelajar yang memiliki kemampuan segudang namun kurang baik dalam bertingkah laku. Materi pendidikan lebih edukatif dan bersifat pemecahan masalah, sehingga hasil penelitian anak bangsa menjadi lebih bermanfaat dan tidak hanya sekedar pajangan di perpusatakaan.

Dalam pengembangan lembaga pendidikan tinggi pelayanan terhadap proses yang dijalani mahasiswa harus semakin baik, karenanya harus ada peningkatan kualitas sumber daya manusia baik tenaga pendidik dan staff dalam melayani mahasiswa diberbagai bidang kepentingan. Pendidikan tinggi diharapkan mampu memberikan peluang dan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih berperan aktif dalam berkehidupan bermasyarakat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkembang dimasyarakat. Untuk menyikapi perkembangan global, tentunya institusi Pendidikan Tinggi harus mampu membangun kerjasama dengan institusi lain di dalam dan luar negeri dengan program-program real yang membawa dampak terhadap kemampuan dan kompetensi mahasiswa. Tidak kalah pentingnya, bahwa Perguruan Tinggi harus mulai menyiapkan mahasiswanya untuk menghadapi global challenges, terutama ASEAN Economic Community (AEC). Mahasiswa tidak lagi hanya diharapkan sekedar kuliah tapi juga dikembangkan kemampuan softskills sehingga bisa selangkah lebih maju dari orang lain.

Poin penting lainnya yang harus kita wujudkan adalah pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan

kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa.

UNESCO mencanangkan empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang diharapkan dilakukan oleh lembaga pendidikan formal, yaitu:

(1) learning to Know (belajar untuk mengetahui), dimana dosen harus berperan sebagai fasilitator yang siap mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu dari mahasiswa.

(2) learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu, mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta bakat dan minat mahasiswa.

(3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya

(4) learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama). Kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima (take and give), perlu ditumbuhkembangkan. Dalam era globalisasi dan persaingan antar lulusan, pemahaman dan penerapan pilar ini menjadi penting, khususnya bekerjasama antar ras, suku, dan agama yang berbeda-beda.

Untuk mampu eksis di kancah internasional Untag Surabaya harus tetap meningkatkan mutu pendidikan dengan mengaitkan terhadap segala permasalahan yang sedang berkembang, yang dapat dituangkan dalam kurikulum, maupun sistem atau metode pembelajaran yang akan diterapkan.

a.1. Peluang

Memahami apa yang diharapkan oleh masyarakat, maka merupakan satu peluang besar untuk lembaga pendidikan tinggi, khususnya Untag Surabaya untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan harapan mereka. Bagaimanapun pengembangan yang dilakukan oleh Untag Surabaya tentunya tidak akan bisa berlanjut apabila masyarakat sebagai konsumen tidak menjadikan Untag Surabaya sebagai pilihan. Dengan semakin luasnya dampak globalisasi, maka calon tenaga kerja ataupun setiap individu yang menginginkan dirinya eksis dalam persaingan pasar global

tentunya tetap mengharapkan mendapatkan pendidikan yang bisa membawa dirinya menang dalam persaingan tersebut. Kemampuan keilmuan dan kerja akan tetap berdampingan dan menjadi tolak ukur dalam memenangkan persaingan global.

a.2. Ancaman

Dalam penyediaan kemampuan internal untuk menghasilkan lulusan yang berkemampuan sebagaimana diharapkan masyarakat tentunya akan dimiliki oleh seluruh perguruan tinggi di dunia ini, demikian juga di Indonesia. Dengan semakin nyatanya kebutuhan untuk memenangkan persaingan global, maka seluruh perguruan tinggi akan berlomba lomba sebagai agen penghasil pemenangan persaingan global. Dari sekian perguruan tinggi yang ada di Indonesia, Untag Surabaya harus berjuang lebih keras, karena akan menghadapi cukup banyak perguruan tinggi yang sudah lebih siap menghadapi persaingan global tersebut.

a.3. Rekomendasi Strategi Pengembangan

Melihat dari kebutuhan masyarakat yang semakin komplek dan semakin tinggi untuk menghadapi persaingan global, maka Untag Surabaya harus banyak berbenah dan menyiapkan diri secara lebih serius dibidang pembelajaran. Diharapkan, pembelajaran tersebut mampu membangun kemampuan keilmuan dan kerja (implementasi ilmu) dalam dunia real yang semakin baik dengan porsi yang seimbang. Dimungkinkan lulusan Untag Surabaya telah memiliki kesiapan kerja yang baik, karena pengalaman kerja yang diberikan pada saat praktikum sudah mendekati dan atau sesuai dengan yang dipergunakan dilapangan.

Dalam dokumen RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RENIP) (Halaman 68-71)

Dokumen terkait