DAFTAR PUSTAKA
HASIL FGD ALUMN
(Dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 23 Juli 2006 jam 10.00 s.d jam 13.00, di rumah Siti K. Muawiyah).
1. Tema : Identifikasi Permasalahan dan Kondisi Kemandirian Sosek
Alumni, Harapan Alumni. 2. Peserta : Alumni
3. Materi Diskusi :
a. Merumuskan permasalahan dan kondisi kemandirian sosek alumni. b. Merumuskan harapan alumni.
Hasil Kegiatan Diskusi ;
1. Diskusi dihadiri 21 orang alumni dari 4 kejuruan keterampilan dengan rincian : 4 orang alumni otomotif, 4 orang alumni meubel, 3 orang alumni jahit, 10 orang alumni bordir. Melalui kesepakatan peserta, diskusi dipimpin oleh Yuliana dan notulen Nur fatma Lailia.
2. Sebelum dimulai diskusi, Pemimpin diskusi menyampaikan hal-hal yang akan menjadi materi diskusi dan mendapatkan persetujuan dari peserta. 3. Dalam merumuskan permasalahan, kondisi kemandirian sosek alumni dan
harapan, terlebih dahulu dibentuk kelompok sesuai kejuruan keterampilan.
4. Masing-masing anggota kelompok menuliskan permasalahan dan kondisi
kemandirian sosek dan harapan di atas kertas kemudian di tempel di karton. Setelah itu masing-masing kelompok berdiskusi untuk merumuskan ketiga pokok materi untuk dijadikan sebagai permasalahan kelompok.
5. Setelah masing-masing kelompok mengadakan diskusi, dilanjutkan
dengan pleno dimana masing-masing kelompok menyampaikan ketiga materi pokok untuk mendapatkan masukan dari kelompok lain. Pleno ini dipimpin oleh Yuliana alumni bordir. Hasil pleno ini kemudian dijadikan rumusan permasalahan, kondisi kemandirian sosek dan harapan alumni.
117
a. Untuk Permasalahan, Penyebab dan harapan alumni sebagai berikut :
Jenis
Keterampilan Permasalahan Penyebab Harapan
BORDIR
1. Keterbatasan Modal.
2. Tidak punya jejaring.
3. Kurang komunikasi dan
kerjasama antar alumni.
4. Kapasitas Keterampilan
masih rendah.
5. Kendala pemasaran.
6. Usaha belum berkembang.
7. Kurang dukungan
masyarakat dan pihak luar.
1. Alumni dan ortu tidak
mampu dan tidak tahu cara mengakses sumber dan potensi.
2. Kurang pengalaman dan
tidak tahu cara membuat jejaring.
3. Kesibukan pribadi masing-
masing alumni.
4. Tidak punya biaya untuk
kursus dan tidak punya peralatan.
5. Kurang dapat mengakses
informasi pasar.
6. Kurang pedulinya
masyarakat dan pihak luar terhadap permasalahan alumni.
1. Mendapatkan modal usaha.
2. Bisa membangun jejaring
dengan pengusaha lain.
3. Terbentuknya kelompok
kerja dan pembinaan kelompok.
4. Mendapatkan Pelatihan
keterampilan lanjutan dan bantuan peralatan.
5. Mendapatkan informasi
pasar.
6. Mendapatkan pelatihan
kewirausahaan.
7. Belajar keterampilan lain.
8. Masyarakat dan pihak luar
peduli dengan permasalahan alumni. JAHIT 1. Keterbatasan Modal 2. Kapasitas Keterampilan masih rendah.
3. Kurang komunikasi dan
kerjasama antar alumni.
4. Kurang dukungan
masyarakat dan pihak luar.
1. Alumni dan ortu tidak
mampu dan tidak tahu cara mengakses sumber dan potensi.
2. Tidak punya biaya untuk
kursus dan tidak punya peralatan.
3. Kesibukan pribadi masing-
masing alumni.
4. Kurang pedulinya
masyarakat dan pihak luar terhadap permasalahan alumni.
1. Mendapatkan modal usaha.
2. Mendapatkan Pelatihan
keterampilan lanjutan dan bantuan peralatan.
3. Terbentuknya kelompok
kerja dan pembinaan kelompok.
4. Mendapatkan Pelatihan
kewirausahaan.
5. Masyarakat dan pihak luar
peduli dengan permasalahan alumni.
MEUBEL
1. Keterbatasan Modal
2. Kapasitas Keterampilan
masih rendah.
3. Kurang komunikasi dan
kerjasama antar alumni.
4. Kurang motivasi
mengembangkan usaha mebel.
5. Tidak punya jejaring
6. Kurang dukungan
masyarakat dan pihak luar.
1. Alumni dan ortu tidak
mampu dan tidak tahu cara mengakses sumber dan potensi.
2. Tidak punya biaya untuk
kursus dan tidak punya peralatan.
3. Kesibukan pribadi masing-
masing alumni.
4. Banyak saingan.
5. Kurang pengalaman dan
tidak tahu cara membuat jejaring.
6. Kurang pedulinya
masyarakat dan pihak luar terhadap permasalahan alumni.
1. Mendapatkan modal usaha.
2. Mendapatkan Pelatihan
keterampilan lanjutan dan bantuan peralatan.
3. Terbentuknya kelompok
kerja dan pembinaan kelompok.
4. Mendapatkan keterampilan
alternatif.
5. Bisa membangun jejaring
dengan pengusaha lain.
6. Mendapatkan pelatihan
kewirausahaan.
7. Masyarakat dan pihak luar
peduli dengan permasalahan alumni.
OTOMOTIF
1. Kurang Motivasi
mengembangkan usaha otomotif.
2. Kurang komunikasi dan
kerjasama antar alumni.
3. Kurang dukungan
masyarakat dan pihak luar.
1. Salah memilih jenis
keterampilan dan malas.
2. Kesibukan masing-masing
alumni.
3. Kurang pedulinya
masyarakat dan pihak luar terhadap permasalahan alumni.
1. Belajar keterampilan lain.
2. Terbentuknya kelompok
kerja dan pembinaan kelompok.
3. Mendapat Pelatihan
Kewirausahaan.
4. Masyarakat dan pihak luar
peduli dengan permasalahan alumni.
118
b. Untuk kondisi Kemandirian Sosek Alumni sebagai berikut :
No. NAMA ALUMNI KEGIATAN SAAT INI UPAYA YANG DILAKUKAN
1. M. Fadhol Menganggur Tidak ada
2. M. Juaini Usaha Sablon Sementara menyablon
3. M. Nashor Kerja Sablon pd orang lain Sementara tetap kerja sablon.
4. Mujianto Tani Sementara bertani
5. Sri Winarti Ibu Rmh Tngga. Tidak ada
6. Siti Mu’awiyah Menjahit Sendiri Sementara menerima jahitan.
7. Bidayah Menjahit pada orang lain. Sementara kerja dengan orang lain.
8. Binti Zulaikah Membordir sendiri Sementara menerima bordiran.
9. Miftahurrohmah Ibu Rmh Tngga Tidak ada
10. Nanik Menganggur Tidak ada
11. Imro’atus Sholikah Menganggur Tidak ada
12. Nur Ni’amah Menjahit pd orang lain. Sementara menerima jahitan
13. Anik Rahmawati Menganggur Tidak ada
14. Nurfatma Lailia Membordir sdr. Sementara membordir sdr.
15. Lutfatul Husna Guru M.I Sementara mengajar.
16. Yuliana Menganggur Tidak ada
17. Sri Binas Menerima order bordir Sementara menerima order bordir
18. Azis Mustofa Menganggur Tidak ada
19 N. Agus Setiawan Menganggur Tidak ada
20. Ali Shodikin Kerja di Peternakan bebek Sementara kerja Di peternakan bebek
21. Darul Khoiri Menganggur Tidak ada
7. Setelah merumuskan ketiga materi pokok, peseta mendiskusikan tentang apakah perlu dibentuk semacam kelompok kerja dengan tujuan agar hambatan yang selama ini menjadi kendala dalam berkomunikasi bisa diatasi. Peserta kemudian secara aklamasi memilih Lutfatul Husna (Lutfi) sebagai koordinator atau ketua dan Yuliana sebagai sekretaris. Untuk menyusun kepengurusan secara lengkap, peserta sepakat akan mengadakan pertemuan khusus. Setelah memilih ketua dan sekretaris, diskusi dilanjutkan dengan pemberian nama kelompok kerja. Setelah melalui diskusi alot akhirnya diputuskan sementara menggunakan nama Kelompok Kerja Alumni (KKA). Mengenai nama kelompok akan didiskusikan dengan stakeholder pada saat FGD.
8. Untuk menindaklanjuti hasil FGD alumni, peserta sepakat mengadakan
FGD dengan para stakeholder pada hari Selasa tanggal 1 Agustus 2006, jam 19.00 sampai selesai, bertempat di rumah Alumni Bordir Nur Niamah.
Evaluasi FGD
Secara umum pelaksanaan FGD berjalan lancar meskipun masih ada beberapa alumni yang kurang aktif saat diskusi. Peserta merasa senang dengan adanya diskusi ini karena selama ini antar alumni jarang berkumpul dan berkomunikasi. FGD ini sekaligus dijadikan ajang silaturahmi antar alumni.