• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PEMBAHASAN DAN DISKUSI

6.1 Pembahasan Hasil Implementasi Penyuluhan dan Evaluasi Penyuluhan

6.1.2 Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi penyuluhan dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap responden terhadap materi yang disampaikan yaitu penggunaan pupuk berimbang. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap responden maka digunakan kuesioner yang disebarkan kepada seluruh responden evaluasi penyuluhan. Penyebaran kuesioner evaluasi penyuluhan ini dilakukan pada hari yang sama dengan kegiatan penyuluhan yaitu setelah penyampaian materi penyuluhan dan diskusi.

A. Tingkat Pengetahuan

Dari hasil kuesioner evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan responden didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 47.

Table 44. Hasil Skor Tingkat Pengetahuan

No Aspek Pengukuran Nilai Total Presentase (%)

1 Pengetahuan 293 78

Sumber : Data Diolah, 2022

Berdasarkan tabel 47 hasil dari tabulasi data kuesioner responden pada aspek pengetahuan diatas, diketahui bahwa dari 25 responden yang mengisi kuesioner evaluasi mendapatkan skor total sebesar 293 dengan presentase sebesar 78%. Berdasarkan pendapat arikunto (2010) mengatakan bahwa hasil pengukuran pada presentase 61-80% masuk kedalam katagori tinggi, dan dalam hal ini hasil pengukuran pengetahuan mendapatkan nilai sebesar 78% yang artinya masuk kedalam kategori tinggi.

Untuk mengetahui pengetahuan responden berdasarkan klasifikasi, maka dilakukan perhitungan skor pada masing-masing klasifikasi pernyataan sebagai berikut :

147

Table 45. Analisis Data Evaluasi Berdasarkan Klasifikasi Pengetahuan No Aspek Pengetahuan

Jawaban Responden Benar Persentase

(%)

Salah Presentase (%) 1 Pengertian Pemupukkan Berimbang

P1 23 92 2 8

P2 20 80 5 20

P3 22 88 3 12

Skor Rata - Rata 22 88 3 12

2 Rekomendasi Pemupukkan Berimbang

P4 16 64 9 36

P5 17 68 8 32

P6 18 72 7 28

Skor Rata - Rata 17 68 8 32

3 Tujuan Pemupukkan Berimbang

P7 20 80 5 20

P8 22 88 3 12

Skor Rata - Rata 21 84 4 16

4 Dampak Pemberian Pupuk Berimbang

P9 17 68 8 32

P10 19 76 6 24

Skor Rata - Rata 18 72 7 28

5 Prinsip Pemupukkan Berimbang

P11 19 76 6 24

P12 20 80 5 20

P13 19 76 6 24

Skor Rata - Rata 19 76 6 24

6 Unsur Hara Dalam Tanah

P14 21 84 4 16

P15 20 80 5 20

Skor Rata - Rata 21 84 4 16

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa skor tertinggi berada pada pernyataan terkait pengertian pemupukkan berimbang dengan perolehan skor rata-rata sebesar 22 dengan presentase 88%, kemudian diikuti dengan pernyataan terkait tujuan pemupukkan berimbang dan unsur hara dalam tanah yang memperoleh skor sebesar 21 dengan presentase 84%, kemudian diikuti dengan pernyataan terkait prinsip pemupukkan berimbang memperoleh skor sebesar 19 dengan presentase 76%, selanjutnya diikuti dengan pernyataan terkait dampak pemberian pupuk berimbang memperoleh skor 18 dengan presentase 72% dan terakhir diperoleh pernyataan dengan skor terendah yaitu pada pernyataan terkait rekomendasi pemupukkan berimbang dengan perolehan skor sebesar 17 dengan presentase 68%.

148 B. Tingkat Sikap

Dari hasil kuesioner evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat sikap responden didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 49.

Table 46. Hasil Skor Tingkat Sikap

No Aspek Pengukuran Nilai Total Presentase (%)

1 Sikap 964 77

Sumber : Data Diolah, 2022

Berdasarkan tabel diatas hasil dari tabulasi data kuesioner responden pada aspek sikap diatas, diketahui bahwa dari 25 responden yang mengisi kuesioner evaluasi mendapatkan skor total sebesar 964 dengan presentase sebesar 77%.

Berdasarkan pendapat arikunto (2010) mengatakan bahwa hasil pengukuran pada presentase 61-80% masuk kedalam katagori tinggi, dan dalam hal ini hasil pengukuran sikap mendapatkan nilai sebesar 77% yang artinya masuk kedalam kategori tinggi.

Untuk mengetahui sikap responden berdasarkan klasifikasi, maka dilakukan perhitungan skor pada masing-masing klasifikasi pernyataan sebagai berikut :

Table 47. Analisis Data Evaluasi Berdasarkan Klasifikasi Sikap No Aspek Pengetahuan

Jawaban Responden

STS TS RG S SS Presentase (%) 1 Pentingnya Pemupukkan Berimbang

P1 18 7

Skor Rata - Rata 4 (Setuju) 72%

2 Prinsip Pemupukkan Berimbang

P2 12 12 1

P3 12 12 1

P4 14 9 2

Skor Rata - Rata 3 (Ragu-Ragu) 52%

3 Tujuan Pemupukkan Berimbang

P5 9 14 2

P6 11 13 1

Skor Rata - Rata 4 (Setuju) 56%

4 Peran Penting Unsur Hara Bagi Tanaman

P7 5 14 6

P8 7 14 4

Skor Rata - Rata 4 (Setuju) 56%

5 Waktu Pemupukkan Berimbang

P9 3 15 7

Skor Rata - Rata 4 (Setuju) 60%

6 Rekomendasi Pemupukkan Berimbang

P10 19 6

Skor Rata - Rata 4 (Setuju) 76%

149

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden memberikan skor 4 (setuju) terkait pentingnya pemupukkan berimbang dengan presentase 72%. Pada pernyataan terkait prinsip pemupukkan berimbang, rata-rata responden memberikan skor 3 (ragu-ragu) dengan presentase 52%. Pada pernyataan terkait tujuan pemupukkan berimbang, rata-rata responden memberikan skor 4 (setuju) dengan presentase 56%. Pada pernyataan terkait peran penting unsur hara bagi tanaman, rata-rata responden memberikan skor 4 (setuju) dengan presentase 56%. Pada pernyataan terkait waktu pemupukkan berimbang, rata-rata responden memberikan skor 4 (setuju) dengan presentase 60%. Dan pada pernyataan terkait rekomendasi pemupukkan berimbang, rata-rata responden memberikan skor 4 (setuju) dengan presentase 76%.

Jika disajikan menggunakan diagram tingkat pengetahuan dan sikap responden dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 11. Diagram Tingkat Pengetahuan dan Sikap

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan berada pada presentase 78% dan tingkat sikap berada pada presentase 77% yang mana keduanya masuk kedalam kategori tinggi.

Jika dilihat melalui klasifikasi pernyataan maka pada aspek pengetahuan diperoleh skor tertinggi berada pada pernyataan terkait pengertian pemupukkan

Pengetahuan Sikap

Sikap 77%

Pengetahuan 78%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Tingkat Pengetahuan & Sikap

150

berimbang dengan perolehan skor rata-rata sebesar 22 dengan presentase 88%, artinya 88% responden mengetahui pengertian dari pemupukkan berimbang dan diperoleh skor terendah pada pernyataan terkait rekomendasi pemupukkan berimbang dengan perolehan skor sebesar 17 dengan presentase 68% yang artinya hanya 68% dari responden yang mengetahui terkait rekomendasi pemupukkan berimbang pada tanaman padinya. Dan jika dilihat melalui klasifikasi pada aspek sikap diketahui bahwa presentase dengan jawaban tertinggi yaitu 4 (setuju) diperoleh pada pernyataan mengenai rekomendasi pemupukkan dengan presentase 76%, dimana artinya sebanyak 76% responden setuju dengan rekomendasi pemupukkan yang diberikan dalam penyuluhan dan didapat jawaban terendah yaitu 3 (ragu-ragu) pada pernyataan terkait prinsip pemupukkan berimbang dengan presentase 52%, dimana artinya sebanyak 52% responden ragu-ragu dengan prinsip dari pemupukkan berimbang.

C. Aspek Rancangan Penyuluhan

Pelaksanaan evaluasi rancangan penyuluhan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian materi, metode, dan media penyuluhan yang digunakan. Berdasarkan hasil evaluasi rancangan penyuluhan dapat dijadikan acuan dalam pertimbangan pemilihan materi, metode, dan media penyuluhan kedepannya.

Bedasarkan hasil evaluasi rancangan penyuluhan bahwa materi yang telah diberikan dinilai sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sasaran dalam menerima materi penyuluhan. hal ini sejalan dengan pernyataan Yuma (2015) Pesan yang disampaikan dalam proses penyuluhan harus bersifat inovatif yang mampu mengubah atau mendorong terjadinya perubahan – perubahan ke arah terjadinya pembaharuan dalam segala aspek kehidupan masyarakat penerima manfaat.

Berdasarkan hasil evaluasi rancangan penyuluhan bahwa metode yang digunakan dinilai sesuai dengan kondisi sasaran penyuluhan. Metode penyuluhan yang dipilih adalah ceramah, diskusi dan anjangsana. hal ini dapat merangsang

151

sasaran penyuluhan untuk aktif dalam berdiskusi dan bertukar informasi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Faqih (2014) bahwa metode penyuluhan ceramah diskusi diharapkan dapat menyampaikan informasi secara langsung agar proses transfer informasi dan teknologi berhasil tersampaikan kepada petani. Dan pada penyataan Desi (2016) disampaikan bahwa penggunaan metode anjangsana membuat petani lebih terbuka dan lebih leluasa menyampaikan permasalahan usahatani yang sedang dihadapi.

Berdasarkan hasil evaluasi rancangan penyuluhan bahwa media yang digunakan dinilai sesuai dengan karakteristik sasaran. Melalui media folder dan video materi penyuluhan disampaikan dengan mudah dan dapat dipahami, Hal ini sejalan dengan pernyataan Leilani (2015) bahwa penggunaan media penyuluhan merupakan hal penting yang diperlukan untuk membantu peningkatan efektivitas dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan.

Dokumen terkait