• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KAJIAN

4.5 Pembahasan hasil hipotesis

105

>1,96 dengan p-value <0.05 sehingga hipotesis keenambelas diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa perceived ease of use memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention.

Hipotesis ketujuhbelas menguji apakah perceived ease of use berpengaruh positif terhadap actual system use. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien beta perceived ease of use terhadap actual system use sebesar 0.185 dan t-statistic sebesar 1.135. dari hasil ini dinyatakan t-statistik tidak signifikan, karena <1,96 dengan p-value >0.05 sehingga hipotesis ketujuhbelas ditolak.

Hal tersebut membuktikan bahwa perceived ease of use tidak terbukti memiliki pengaruh positif terhadap actual system use.

Hipotesis kedelapanbelas menguji apakah behavioral intention berpengaruh positif terhadap actual system use. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien beta behavioral intention terhadap actual system use sebesar 0.262 dan t-statistic sebesar 2.669. dari hasil ini dinyatakan t-statistik signifikan, karena >1,96 dengan p-value <0.05 sehingga hipotesis kedelapanbelas diterima. Hal tersebut membuktikan bahwa behavioral intention memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap actual system use.

106

(2018) dimana disebutkan bahwa perceived enjoyment tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel perceived usefulness.

4.5.2 Pengaruh Perceived Enjoyment terhadap Perceived Ease Of Use Perceived enjoyment berpengaruh signifikan terhadap perceived ease of use. Semakin tinggi persepsi kenyamanan petani terhadap sekolah lapang maka akan semakin mudah petani mempelajari teknologi informasi sekolah lapang tersebut. Petani menganggap kenyamanan dapat membuatnya lebih mudah mempelajari teknologi baru. Petani menganggap kenyamanan memudahkan dirinya untuk menjadi terampil. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto dan Retno (2017) dimana didapatkan hasil bahwa semakin tinggi perceived enjoyment mahasiswa pengguna internet akan semakin mudah dalam menggunakannya dan semakin besar kemanfaatan yang akan diperoleh.

4.5.3 Pengaruh Perceived Enjoyment terhadap Behavioral Intention

Perceived enjoyment berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention.

Semakin tinggi persepsi kenyamanan petani terhadap sekolah lapang maka akan semakin mempengaruhi keinginan mereka untuk menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian dalam sekolah lapang. Petani menganggap kenyamanan mempengaruhi keinginannya untuk menggunakan dan mengajak petani lain untuk menerapkan teknologi informasi dalam sekolah lapang.

Penelitian ini mendukung penelitian Monica dan Japarianto (2022) dimana rasa nyaman mempengaruhi konsumen dalam penggunaan e-wallet yang dilihat dari jawaban responden yang memberikan skor cukup tinggi mengimplikasikan bahwa semakin banyak masyarakat di Surabaya yang merasa nyaman dan suka dengan penggunaan aplikasi. Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto & Retno (2017) dimana disebutkan bahwa penyebab utama adanya sikap positif mahasiswa pengguna internet terhadap internet karena merasakan manfaat dengan menggunakan internet. Pada akhirnya, tingginya keinginan menggunakan

107

internet dikalangan mahasiswa karena adanya sikap positif. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fecira & Abdullah (2020) dimana perceived enjoyment ditemukan tidak berpengaruh terhadap intention to use.

4.5.4 Pengaruh Perceived Enjoyment terhadap Actual System Use

Perceived enjoyment tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap actual system use. Ada kemungkinan bahwa rasa nyaman tidak mempengaruhi petani dalam menerapkan inovasi yang diterima dalam sekolah lapang. Petani menganggap kenyamanan tidak dapat mempengaruhi dirinya untuk langsung menerapkan inovasi yang diperoleh karena penerapan inovasi yang diperoleh melalui sekolah lapang secara parsial melalui variabel mediasi terlebih dahulu yaitu behavioral intention kecuali perceived usefulness yang menjadi variabel satu-satunya dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh langsung terhadap variabel actual system use.

4.5.5 Pengaruh Kemandirian terhadap Perceived Usefulness

Kemandirian tidak berpengaruh signifikan terhadap perceived usefulness.

Ada kemungkinan bahwa kemandirian tidak mempengaruhi persepsi mereka terkait manfaat dari sekolah lapang. Petani yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi belum tentu mempunyai persepsi bahwa sekolah lapang memberikan kemudahan dalam mempelajari sebuah inovasi pertanian.

4.5.6 Pengaruh Kemandirian terhadap Perceived Ease Of Use

Kemandirian berpengaruh signifikan terhadap perceived ease of use.

Semakin tinggi kemandirian petani maka akan semakin mempengaruhi persepsi kemudahan dari sekolah lapang. Petani yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memandang kesulitan sebagai tantangan akan mempengaruhi kemudahannya dalam mempelajari inovasi melalui sekolah lapang tersebut.

108

4.5.7 Pengaruh Kemandirian terhadap Behavioral Intention

Kemandirian berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention. Semakin tinggi kemandirian petani terhadap sekolah lapang maka akan semakin mempengaruhi keinginan mereka untuk menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian dalam sekolah lapang. Petani yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memandang kesulitan sebagai tantangan maka cenderung mempengaruhi keinginannya untuk menggunakan atau menerapkan teknologi informasi dalam sekolah lapang. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Thariq (2016).

4.5.8 Pengaruh Kemandirian terhadap Actual System Use

Kemandirian tidak memberikan pengaruh terhadap actual system use. Ada kemungkinan bahwa kemandirian tidak langsung mempengaruhi petani dalam menerapkan inovasi sekolah lapang yang diterima. Petani menganggap memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tidak dapat mempengaruhi dirinya untuk langsung menerapkan inovasi sekolah lapang karena penerapan inovasi yang diperoleh melalui sekolah lapang secara parsial melalui variabel mediasi terlebih dahulu yaitu behavioral intention kecuali perceived usefulness yang menjadi variabel satu-satunya dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh langsung terhadap variabel actual system use.

4.5.9 Pengaruh Subjective Norm terhadap Perceived Usefulness

Subjective norm berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived usefulness. Pengaruh sosial yang tinggi dalam menawarkan kebermanfaatan sekolah lapang, akan meningkatkan juga persepsi kemanfaatan petani terkait sekolah lapang. Seorang petani akan memiliki persepsi bahwa sekolah lapang akan bermanfaat meningkatkan pekerjaan dan memberikan dampak positif bagi usahataninya. Sebaliknya, pengaruh sosial yang rendah dalam mempengaruhi petani untuk ikut sekolah lapang akan berdampak pada persepsi kebermanfaatan

109

petani yang juga menurun. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arizqi (2019) dimana mahasiswa merasa bahwa penggunaan sistem informasia akademik (SIA) begitu penting. Keyakinan dan kepercayaan mahasiswa akan kemajuan perkuliahan dan dukungan dari universitas mereka menjadi pemicu dalam menggunakan sistem informasi akademik (SIA).

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Muslimah (2016) didapatkan hasil bahwa pengaruh sosial yang tinggi dalam menawarkan kebermanfaatan suatu sistem layanan womunity, akan meningkatkan juga persepsi kemanfaatan seseorang nasabah dalam penggunaan womunity. Seorang nasabah pengguna sistem akan memiliki persepsi bahwa sistem layanan yang ditawarkan WOM Finance atau nasabah lainnya akan bermanfaat jika digunakan. Sebaliknya, pengaruh sosial yang rendah dalam mempengaruhi nasabah untuk menggunakan womunity, maka persepsi kebermanfaatan seorang nasabah juga akan menurun.

Disampaikan lebih lanjut bahwa pengaruh sosial yang diberikan sebenarnya bertujuan pada akhirnya memberikan kebermanfaatan kepada nasabah sebagai pengguna sistem womunity. Penelitian ini juga mendukung penelitian dari Sung Youl Park (2009) yang menyatakan bahwa subjective norm berpengaruh terhadap perceived usefulness.

4.5.10 Pengaruh Subjective Norm terhadap Perceived Ease Of Use

Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil yaitu norma subjektif (subjective norm) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap persepsi kemudahan (perceived ease of use) sekolah lapang. Hasil dari hubungan Subjective Norm dan Perceived Ease of Use ini mengindikasikan bahwa pengaruh sosial yang tinggi dalam menawarkan kemudahan belajar melalui sekolah lapang, menciptakan persepsi kemudahan petani terhadap sekolah lapang juga akan meningkat. Sebaliknya, pengaruh sosial yang rendah dalam mempengaruhi petani

110

untuk belajar melalui sekolah lapang, menciptakan persepsi kemudahan petani juga akan menurun.

Pengaruh sosial yang dimaksud disini yaitu pengaruh terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang dianggap penting yaitu pengaruh yang berasal dari penyuluh pertanian setempat yang dimana petani ini diberikan ajakkan atau dorongan dengan memberikan suatu pengertian bahwa sekolah lapang itu sebuah wadah yang diciptakan untuk memudahkan petani dalam mempelajari suatu inovasi pertanian yang mengarah pada peningkatan produktivitas tanaman padi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Pamuji &

Hartuti (2018) dimana disampaikan bahwa seorang pengguna akan terpengaruh untuk menggunakan sebuah sistem apabila pengguna tersebut mendapat rekomendasi dari temannya atau orang disekeliling untuk mengecek posisi barang dimana pengguna tersebut ingin mengetahui lebih detail setiap informasi pengiriman barang. Selanjutnya dala penelitian Arizqi (2019) disampaikan bahwa norma subjektif produk dari persepsi individu dimana satu atau lebih orang disekitarnya (misalnya, saudara, teman sejawat) menyetujui perilaku tertentu dan memotivasi individu tersebut untuk mau menggunakan SIA (sistem informasi akademik). Penelitian ini juga mendukung penelitian dari Muslimah (2016), yang menyatakan bahwa subjective norm berpengaruh terhadap perceived ease of use.

4.5.11 Pengaruh Subjective Norm terhadap Behavioral Intention

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa subjective norm tidak berpengaruh terhadap behavioral intention. Ada kemungkinan bahwa pengaruh norma subjektif tidak mempengaruhi kecenderungan mereka untuk ingin menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian dalam sekolah lapang. Petani atau penyuluh tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan petani untuk menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian dalam sekolah lapang.

111

Sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa norma subjektif tidak berpengaruh langsung terhadap kecenderungan petani dalam menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian dalam sekolah lapang.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Niu et al.

(2021) dimana didapatkan bahwa pengaruh sosial adalah alat yang ampuh tidak hanya untuk meningkatkan tingkat ketersediaan yang dirasakan pelanggan terhadap mode parkir bersama tetapi juga untuk mendorong niat pembelian kembali dan kesediaan mereka untuk memberikan berita positif. Penelitian ini juga mendukung penelitian dari Heryanta (2016), yang menyatakan bahwa subjective norm tidak berpengaruh terhadap behavioral intention.

4.5.12 Pengaruh Subjective Norm terhadap Actual System Use

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa subjective norm tidak berpengaruh terhadap actual system use. Ada kemungkinan bahwa pengaruh norma subjektif tidak mempengaruhi kecenderungan mereka untuk langsung menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian yang diperoleh dalam sekolah lapang. Petani atau penyuluh tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan petani untuk langsung mau menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian yang diperoleh dalam sekolah lapang karena penerapan inovasi yang diperoleh melalui sekolah lapang secara parsial melalui variabel mediasi terlebih dahulu yaitu behavioral intention kecuali perceived usefulness yang menjadi variabel satu-satunya dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh langsung terhadap variabel actual system use. Penelitian ini mendukung penelitian dari Heryanta (2016) dimana dalam penelitiannya menunjukkan adanya kemungkinan bahwa pengaruh norma subjektif tidak mempengaruhi kecenderungan mereka dalam menggunakan aplikasi, khususnya pada penelitian ini adalah aplikasi GO-JEK. Media massa atau temen sebaya tidak memeiliki pengaruh terhadap keputusan pengguna. Sehingga

112

hal tersebut menunjukkan bahwa norma subjektif tidak berpengaruh langsung terhadap kecenderungan konsumen dalam menggunakan GO-JEK.

4.5.13 Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Behavioral Intention

Perceived usefulness berpengaruh secara signifikan terhadap behavioral intention. Semakin tinggi persepsi petani terhadap kebermanfaatan sekolah lapang maka akan semakin mempengaruhi keinginan mereka untuk menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian dalam sekolah lapang tersebut.

petani yang memiliki persepsi bahwa sekolah lapang memiliki dampak yang positif bagi usahataninya maka cenderung mempengaruhi keputusan dalam dirinya untuk mau menggunakan sebuah inovasi sekolah lapang tersebut dan semakin tinggi persepsi kebermanfaatannya maka mereka cenderung mengajak petani lain untuk ikut menerapkan inovasi yang mereka dapatkan.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fecira & Abdullah (2020) disebutkan bahwa perceived usefulness mewakili tanggapan pengguna untuk menilai fitur ekstrinsik teknologi, seperti hasil dan bantuan adanya teknologi untuk mencapai tugas. Dengan demikian, fitur ekstrinsik memiliki pengaruh kuat pada teknologi dan ini juga dapat dikaitkan dengan pengalaman siswa atau sifat teknologi itu sendiri Al-Azawei dalam Fecira & Abdullah (2020). Kemudian jika user menemukan teknologi tertentu sebagai teknologi yang bermanfaat, maka mereka mengembangkan niat positif untuk mrnggunakannya, yang berarti terdapat suatu kemungkinan bahwa niat yang dikembangkan tersebutmerupakkan suatu bentuk upaya dalam memperoleh benefit dari suatu teknologi yang digunakan.

Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Yap et al. (2022) dimana didalam penelitiannya didapatkan bahwa perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEU) menjadi alasan utama dalam menggunakan atau mengadopsi OGS (belanja bahan makanan online). Serta pada penelitian yang dilakukan Sugiarto & Retno (2017) disampaikan bahwa semakin besar manfaat

113

yang dirasakan mahasiswa pengguna internet akan semakin tinggi keinginan menggunakan internet. Pada penelitian Heryanta (2016) menunjukkan perceived usefulness dalam aplikasi GO-JEK mempengaruhi behavioral intention to use.

Dalam penelian Khoirina (2016) disebutkan bahwa j ika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya.

Penelitian ini juga mendukung penelitian dari Lestari (2018), Iqbal and Arisman (2019), Aditya dan Wardhana (2016), Andriane (2020) dan Tasmil (2015) yang menyatakkan bahwa perceived usefulness berpengaruh terhadap behavioral intention.

4.5.14 Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Actual System Use

Perceived usefulness berpengaruh secara signifikan terhadap actual system use. Semakin tinggi persepsi petani terhadap kebermanfaatan sekolah lapang maka akan semakin mempengaruhi dirinya untuk langsung menerapkan inovasi dari sekolah lapang tersebut. Petani yang percaya bahwa sekolah lapang mampu meningkatkan pekerjaanya akan memberikan pengaruh langsung pada penerimaan sekolah lapang tersebut.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Irawati & Suhartono (2020) dimana menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap actual system use LinkAja. Dimana semakin besar manfaat yang diberikan suatu sistem bagi penggunanya, maka pengguna akan terus untuk menggunakannya. Penelitian ini juga mendukung penelitian dari Pratama dan Rakhmadani (2022) dimana dalam penelitiannya disampaikan bahwa pengaruh secara langsung dengan nilai tingkat signifikansi paling tinggi yaitu variabel perceived usefulness terhadap actual system use. Serta pada penelitian yang dilakukan oleh Andriane (2020) disampaikan bahwa sikap perasaan positif individu dalam menggunakan sebuah teknologi sistem informasi memiliki pengaruh terhadap besarnya minat perilaku individu untuk menggunakan teknologi sistem

114

informasi tersebut. karena telah memiliki sikap positif dan tertarik untuk mengenalkan aplikasi SISKEUDES dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa, maka munculnya keputusan untuk menggunakannya. serta penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Iqbal and Arisman (2019) dimana perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap actual system use.

4.5.15 Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Perceived Usefulness Perceived ease of use tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perceived usefulness. Ada kemungkinan bahwa kemudahan mempelajari suatu inovasi melalui sekolah lapang tidak dapat mempengaruhi kebermanfaatan dari inovasi sekolah lapang tersebut. Petani yang merasa mudah mempelajari inovasi pertanian melalui sekolah lapang tidak memberikan pengaruh terhadap persepsi kegunaan dari inovasi yang diberikan dalam sekolah lapang tersebut.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Katebi, Homami dan Najmeddin (2022), dimana ditemukan hasil bahwa kendala dari penerapan metode PCC bukan karena teknologi atau sulitnya menggunakan PCC dalam kontruksi, namun para insinyur menekankan manfat lain dari PCC seperti peningkatan kecepatan dan efisiensi kontruksi dapat lebih bermanfaat dari pada berfokus pada kemudahan penggunaan metode ini. Dalam penelitian Permadi &

Yanuariski (2020) dimana variabel perceived ease of use (PEU) sebagai persepsi kemudahan dalam penggunaan system aplikasi tidak berpengaruh atas variabel perceived usefulness (PU) sebagai persepsi kegunaan atas sistem aplikasi dan variabel Attitude toward using (ATU) sebagai sikap penggunaan sistem aplikasi.

4.5.16 Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Behavioral Intention Perceived ease of use berpengaruh secara signifikan terhadap behavioral intention to use. Semakin tinggi persepsi petani terhadap kemudahan belajar melalui sekolah lapang maka akan semakin mempengaruhi keinginan mereka

115

untuk menggunakan atau menerapkan inovasi pertanian dalam sekolah lapang tersebut. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yap et al. (2022) dimana didalam penelitiannya didapatkan bahwa perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEU) menjadi alasan utama dalam menggunakan atau mengadopsi OGS (belanja bahan makanan online). Penelitian ini juga mendukung penelitian dari Monica dan Japarianto (2022) dimana disebutkan bahwa perceived ease of use memiliki pengaruh terhadap behavioral intention, dimana sebagai salah satu brand e-wallet yang beredar di Indonesia, terus meningkatkan pelayanan mereka dari kemudahan hingga kenyamanan dalam menggunakan aplikasi mereka. dan Khoirina (2016) yang menyatakkan bahwa perceioved ease of use berpengaruh terhadap behavioral intention. Semakin tinggi perceived ease of use maka semakin tinggi pula behavioral intention DIGILIB UNNES pada mahasiswa Pendidikan akutansi. Sebaliknya semakin rendah perceioved ease of use DIGILIB UNNES maka semakin rendah pula behavioral intention DIGILIB UNNES pada mahasiswa Pendidikan akuntasi Angkatan 2013.

4.5.17 Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Actual System Use

Perceived ease of use tidak berpengaruh secara signifikan terhadap actual system use. Ada kemungkinan bahwa persepsi petani terhadap kemudahan mempelajari suatu inovasi pertanian melalui sekolah lapang tidak mempengaruhi dirinya untuk langsung menerapkan inovasi dari sekolah lapang tersebut karena penerapan inovasi yang diperoleh melalui sekolah lapang secara parsial melalui variabel mediasi terlebih dahulu yaitu behavioral intention kecuali perceived usefulness yang menjadi variabel satu-satunya dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh langsung terhadap variabel actual system use. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2018), Tyas et al. (2019) dan Pratama dan Rakhmadani (2022) yang menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh terhadap actual system use. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

116

dilakukan oleh Andriane (2020) dimana disampaikan bahwa kemudahan penggunaan internet memiliki pengaruh terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya.

4.5.18 Pengaruh Behavioral Intention To Use terhadap Actual System Use Behavioral intention berpengaruh secara signifikan terhadap actual system use. Semakin tinggi keinginan petani untuk menggunakan sebuah inovasi pertanian yang diperoleh dalam sekolah lapang maka akan semakin tinggi juga kecenderungannya untuk langsung menerapakan inovasi yang diperoleh dalam sekolah lapang tersebut. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Natasia, Wiranti dan Parastika (2021) dimana ditemukan hasil bahwasanya behavioral intention berpengaruh terhadap actual system use, menunjukkan niat dan keputusan pengguna untuk menggunakan NUADU di masa depan, mendorong pengguna untuk terus menggunakan platform. Penelitian ini juga mendukung penelitian dari Andriane (2020) dimana disampaikan bahwa minat perilaku menggunakan teknologi dalam menggunakan sistem teknologi informasi akan berpengaruh terhadap penggunaan teknologi sesungguhnya. Serta penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Heryanta (2016), Iqbal and Arisman (2019) dan Tasmil (2015) yang menyatakan bahwa perceived ease of use berpengaruh terhadap actual system use.

4.6 Model TAM (Technology Acceptance Model) Pada Sekolah Lapang (SL)

Dokumen terkait