• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

6. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa

sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya (Juliah dalam

Jihad dan Haris, 2008). Menurut Hamalik (2013) hasil-hasil belajar

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Dari kedua pernyataan

tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses

belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.

Menurut Susanto (2013) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan

yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,

afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian

hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh

Nawawi dalam Susanto (2013) yang menyatakan bahwa hasil belajar

dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus

dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran

didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan

menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses

yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap

dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan kemampuan, daya

reaksi, daya penerimaan, dan aspek lain yang ada pada individu

tersebut (Sudjana, 2012).

Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan

menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru

sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung

jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan

peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor internal

dari siswa itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh Nasution (2006)

mengemukakan hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak

belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang

diberikan guru.

Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan

siswa sebagai makna utama yang memegang peranan penting untuk

mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam

proses belajar mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai

objek dalam pengajaran sehingga proses belajar mengajar adalah

kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Hasil

menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru

untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan

pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami apa

yang diajarkan oleh guru dan diiringi dengan perubahan tingkah laku

yang lebih baik lagi. Hasil belajar siswa biasanya dinyatakan dalam

bentuk nilai, di mana nilai tersebut diperoleh dari penampilan siswa

sehari-hari ketika belajar. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara,

misalnya proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman dan tes.

b. Jenis Hasil Belajar

Secara garis besar hasil belajar terdiri atas tiga hal, yaitu hasil

belajar aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.

1) Aspek Kognitif

Aspek kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek, yaitu mengingat, mengerti, memakai,

menganalisis, menilai dan mencipta (Siregar dan Nara, 2010).

2) Aspek Afektif

Menurut taksonomi Krathwol dalam Mardapi (2008), aspek

afektif berkaitan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima

aspek, yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi

dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3) Aspek Psikomotor

Melalui bidang belajar psikomotorik anak memperoleh

persendian tubuh (motorik) dan alat-alat indera seperti mata dan

telinga.

Dalam penelitian ini terdapat batasan mengenai hasil belajar.

Hasil belajar dalam penelitian ini mencakup 2 aspek yaitu hasil belajar

aspek kognitif dan aspek afektif.

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Wasliman dalam Susanto (2013) hasil belajar yang

dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor

yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan faktor eksternal

sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa,

yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini

meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

2) Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi

hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan

keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang

morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri,

sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua

berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Faktor eksternal salah satunya adalah sekolah. Hal-hal yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah meliputi kondisi

kelas saat belajar, sarana dan prasarana (ruang kelas yang kondusif,

viewer, papan tulis, spidol, wifi, dll), metode yang digunakan dan

waktu sekolah. Kondisi kelas saat belajar seperti membuat

kegaduhan saat guru menerangkan, memperhatikan saat guru

menerangkan. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dalam

menunjang kegiatan belajar siswa seperti ruang belajar yang

kondusif, viewer, papan tulis, spidol, wifi dll. Sedangkan metode

yang digunakan guru dalam proses belajar yaitu dapat membuat

suasana belajar yang menyenangkan, membuat siswa aktif sehingga

terjadi interaksi antara guru dan siswa maupun siswa dan siswa.

Selain itu waktu sekolah merupakan waktu terjadinya proses

belajar berlangsung. Pagi hari pukul 07.00 semangat siswa dalam

belajar lebih tinggi dari pada siang hari yaitu setelah jam istirahat

pertama maupun kedua biasanya menurun.

Selanjutnya, dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2013)

bahwa sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan

hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan belajar siswa dan

kualitas pengajaran di sekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajar

Fokus dalam penelitian ini yakni faktor internal dan faktor

eksternal yakni sekolah terutama pada metode mengajar.

Dokumen terkait