• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP berisi Kesimpulan dan Saran

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

3. Hasil Belajar

konser dan memainkan alat-alat musik.

9) Minat layanan social, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membantu orang lain oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan sekolah.

10) Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administrtif.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan hal yang erat kaitannya dengan pendidikan, baik bagi pendidik maupun peserta didik. Kata atau istilah belajar sudah sering kita dengar, bahkan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari semua ketgiatan mereka dalam menuntut ilmu. Menurut Djamaarah 2011: 12) James O. Whittaker mendefinisikan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latiahan atau pengalaman. Ia menyimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyagkut afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Dalam kegiatan belajar, pasti ada hal yang harus dipelajari. Seperti yang dikatakan oleh Santoso, Gagne dalam teorinya yang

The Domains of Learning bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu:

38

Dalam hal ini perlu koordinassi dari berbagai gerakan badan, mislanya melempar bola, main tenis, mengemudikan mobil, mengetik huruf R.M dan sebagainya.

2) Informas verbal

Orang dapat emenjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu itu perlu intelegensi.

3) Kemampuan intelektual

Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan simbol-simbol. Kemampuan belajar dengan dengan inilah yang disebut dengan “Kemampuan Intelektual”. Misalnya membedakan huruf m dan n, menyebutkan tanamanan yang sejenis.

4) Strategi kognitif

Ini merupakan organisasi ketrampilan yang internal (internal organized skill) Yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan ini berbeda dengan kemmpuan intelektual, karena ditujuakan ke dunia luar, dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan perbaikan-perbaikan terus-menerus.

5) Sikap

Kemampuan ini dapat dipelajari dengan ulangan-ulangan, tidak tergantung atau dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti halnya domain yang lain. Sikap ini penting dalam proses

39

belajar tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadi perubahan dalam perilakunya yang relative tetap baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak (Susanto, 2013: 4). Jadi belajar adalah suatu proses yang dilakukan dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik untuk menggali, memahami pengetahuan sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang tersebut.

Keberhasilan seseorang individu dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa unsur-unsur yang mendukungnya. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Tujuan

Proses belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Proses belajar akan lebih efektif apabila diarahkan pada tujuan yang jelas dan berarti bagi setiap individu.

40 b) Kesiapan

Untuk memulai pelajaran dengan baik, anak perlu memiliki kesiapan yang baik, baik kesiapan fisik, psikis dan kecakapan untuk mealakukan sesuatub maupun penguasaan ilmu pengetahuan.

c) Situasi

Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Dalam situasi belajar ini mencakup tempat, lingkungan sekitar, bahan yang dipelajari, serta konsidi siswa yang belajar. d) Interpretasi

Intepretasi yaitu melihat hubungan antara komponen-kompoen situasi belajar dan menghubungkan kemungkinan pencapain tujuan.

e) Respon

Yaitu usaha yang penuh dengan perhitungan dan perencanaan sehingga individu mampu mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

f) Konsekuensi

Setiap usaha akan membawa hasil, akibat, atau konsekuensi baik keberhsilan atau kegagalan.

g) Reaksi terhadap kegagalan

Selaian keberhasilan, kemungkinan lain yang diperoleh siswa adalah kegagalan. Kegagalan bias menurunkan semangat siswa usaha-usaha belajar selanjutnya, tetapi

41

sebaliknya kegagalan bias juga membangkitkan semangat yang kuat untuk menutupi kegagalan tersebut.

b. Pengertian hasil belajar

Berdasakan uraian tentang konsep belajar di atas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Ahmad susanto, 2013: 5). Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Gagne dan Briggs mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Gagne dan Briggs mengemukakan adanya lima kemampuan yang diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan intelektual, strategi, kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap (Gagne dan Briggs, 1974:49-50). Dalam kaitannya dengan hasil belajar tersebut, Bloom membagi ke dalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Benjamin S. Bloom, 1979: 7). Ranah kognitif berkaitan dnegan tujuan pembelajaran dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah afektif berkenaan

42

dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan motorik dan manipulasi bahan atau objek.

Dari beberapa definisi di atas hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis, yang diraih siswa merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar (Rosma Hartiny Sam‟s, 2010:37).

c. Macam-macam hasil belajar

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman komsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor, dan sikap siswa (aspek afektif). Dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pemahaman konsep (aspek kognitif)

Pemahaman menurut Bloom (1979: 89) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajaripemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang dilakukan.

43

Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumaatmadja (2005: 2-3) konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi dalam mengukur hasil belajar yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan tes.

2) Keterampilan proses

Usman dan Setiawati (1993) dalam Ahmad Susanto (2013: 9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab dan berdisiplin dalam pembelajaran.

3) Sikap

Menurut Lange dalam Azwar (1998:3), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada dalam kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Menurut Sardiman (1996: 275), sikap merupakan kecenderungan untu melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap

44

dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

Dalam hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif (Ahmad Susanto, 2013: 11).

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut teori Gestalt dalam Ahmad Susanto (2013: 12), belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik dari diri sendiri maupun pengaruh dari lingkungan. Berdasarkan teori ini, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa sendiri dan lingkungan.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (2007:158), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Uraian mengenai faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut: 1) Faktor internal: faktor internal merupakan faktor yang

bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi:

45

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. 2) Faktor eksternal: faktor yang berasal dari luar diri peserta didik

yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Sependapat dengan Wasliman, Sudjana (1989: 39) mengemukakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor yang datang dari luar diri peserta didik atau lingkungan. Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar pengaruhnya terhadapa hasil belajar. a) Kecerdasan anak: Kemampuan intelegensi seseorang sangat

mempengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau tidaknya suatu permasalahan.

b) Kesiapan dan kematangan: kesiapan dan kematangan adalah tingkat perkembangan dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya.

c) Bakat anak: menurut Chaplin yang dimaksud bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

d) Kemampuan belajar: kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang diraihnya.

46

Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu dalam mencapai keberhasilan belajar.

e) Minat: minat berarti kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

f) Model penyajian materi pelajaran: model penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik dan mudah dimengerti oleh para peserta didik tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar. g) Pribadi dan sikap guru: kepribadian dan sikap guru yang

kreatif dan inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif.

h) Suasana pengajaran: suasana pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif diantara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.

i) Kompetensi guru: guru yang professional adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya serta mampu memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya. Masyarakat: kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan dibentuk.