Metodologi penelitian akan menjelaskan tentang: rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Penjelasan masing-masing komponen adalah sebagai berikut:
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara harafiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan ) yang dilakukan di kelas (Suyadi, 2010:17).
Sedangkan menurut Arikunto (2006) menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis yaitu:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.
14
b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan segaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.
c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksufd dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegitan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010: 18).
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas karena mempertimbangkan masalah yang terjadi di kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga yaitu rendahnya minat dan hasil belajar IPA dalam materi struktur tanah. Hal ini diketahui peneliti dari hasil wawancara dengan guru kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo. Jadi, dengan penelitian tindakan kelas ini penulis berharap mampu mengatasi permasalah yang terjadi dalam pelaksanaan proses pembelajaran guna meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi struktur tanah kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga, Tahun ajaran 2017/2018.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga yang berjumlah 24 siswa perempuan 10 dan
15
laki-laki 14. Lokasi penelitian adalah MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus yaitu siklus I dilanjutkan siklus II yang disesuaikan dengan situasi pembelajaran yang alamiah, yang artinya tidak mengubah jadwal pembelajaran.
3. Langkah-langkah Penelitian
Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suyadi, 2010:49).
a. Perencanaan
Kegiatan yang akan dilaksankan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode mind mapping.
2. Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
3. Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan yang akan digunakan pada setiap pembelajaran.
4. Mempersiapkan LKS, pre-test dan post-test yang akan diberikan pada setiap siklus oleh peneliti.
5. Membentuk kelompok belajar
6. Melaksanakan diskusi dengan menerapkan metode mind mapping
16
Pada setiap siklus siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Pembagian kelompok dilakukan pada awal pembelajaran yaitu pada siklus I kemudian pada siklus berikutnya masih menggunakan kelompok yang sama. Pembentukan kelompok dengan menggunkan data nilai IPA siswa kelas V pada pra-siklus yaitu sebelum dilaksanakannya siklus I dan siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping dengan tiga tahap kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pendahuluan, kegitan inti dan kegiatan penutup. Pada kegitan pendahuluan akan dilakukan apresiasi atau motivsi serta dilaksanakannya pre-test. Kegiatan inti meliputi pembentukan kelompok, diskusi kelompok membuat gambar mind mapping dengan materi struktur tanah, dan tes akhir (post-test). Dan kegiatan penutup yang berisi tentang kesimpulan dari materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Observasi
Pada tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing). Prof. Supardi menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Suyadi , 2010: 63). Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunkan lembar
17
observasi kemudian menggunakan pre-test dan hasil akhir menggunakan post-test.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifiksikan data yang telah diperoleh. Peneliti melakukan evaluasi dari tahap satu sampai dengan tahap ketiga. Kemudaian dari hasil yang diperoleh dibandingkan dengan target yang akan diterapkan. Setelah melakukan evaluasi terhadap minat dan hasil belajar siswa, peneliti mengidentifikasi masalah yang muncul yang berkaitan dengan hal-hal yang telah dilakukan selama proses penelitian. Setelah melakukan refleksi peneliti merencanakan suatu perbaikan dalam siklus kedua.
18
Arikunto (2006: 16) dalam buku Suyadi (2010:50)
Gambar 1.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK
4. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu yang digunakan untuk
mengambil data penelitian. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah :
a. Pedoman observasi
Pedoman observasi disusun untuk memantau situasi saat proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengukur
Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Refleksi ?
19
perkembangan yang telah dicapai dari proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dan siswa.
1. Pedoman observasi untuk siswa
Tabel 1.1 Pedoman observasi untuk siswa
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Keaktifan Kreativitas Kerjasama K C B K C B K C B 1. 2. 3. 4. Keterangan: K= Kurang C= Cukup B= Baik
2. Pedoman observasi untuk guru
Instrumen observasi untuk guru dalam penelitian ini menurut Rusman (2011:-100) mencakup beberapa aspek diantaranya:
20
No Aspek yang diamati Skor
Kemampuan Membuka Pelajaran
A B C D
1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Memberikan motivasi siswa 3. Memberikan apersepsi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan ajar nyang akan dipelajari
Sikap Saat Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara 7. Variasi gerakan badan tidak
menganggu perhatian siswa 8. Kerapian dalam penampilan 9. Posisi mengajar
Penguasaan Bahan Ajar (Materi Pelajaran)
10. Bahan ajar yang disampaikan sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
11. Kejelasam saat menyampaikan bahan ajar 12. Memiliki wawasan yang luas
saat menyampaikan bahan ajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
13. Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan yang telah
21 ditetapkan
14. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi pertanyaan siswa 15. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu
Kemampuan Menerapakan Mind Mapping
16. Menerapakan metode mind mapping dengan baik dan benar
17. Melibatkan siswa dalam penerapan mind mapping
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan 19. Penilaian sesuai RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diajarkan
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami
22. Menyampaikan kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan
Tindak Lanjut/Follow Up 23. Memberikan tugas pada
siswa
24. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari sebelumnya
25. Memberikan motivasi kepada siswa
22 Jumlah Total Kategori Keterangan Skor nilai:
A= 4 (sangat baik), apabila memperoleh skor 76-100
B= 3 (baik), apabila memperoleh skor 51-75
C= 2 (cukup), apabila memperoleh skor 26-50
D= 1 (kurang), apabila memperoleh skor 0-25
b. Tes
Tes digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang biasa menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam materi struktur tanah.
c. RPP
RPP adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan sebagai pegangan guru pada saat mengajar agar pembelajaran sesuai dengan target yang ingin dicapai.
23
d. Silabus
Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran pada suatu mata pelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
e. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh siswa pada saat proses
pembelajaran.
5. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data guna memperoleh keterangan secara lengkap. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:
a. Observasi
Observasi adalah suatu pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung untuk memperoleh data yang kongkret. Pengumpulan data ini menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Peneliti juga melakukan mpengamatan secara cermat terhadap pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu serta dampaknya terhdap proses dan hasil belajar siswa.
24
b. Angket
Menurut Sugiyono (2008: 199), angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Jadi angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran. Dilakukan pada akhir pembelajaran setiap siklus untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, dan kendala yang ada dalam setiap proses pembelajaran.
c. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang lebih rinci untuk melengkapi data hasil observasi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara memiliki sifat yaitu berupa metode penunjang dalam terlaksannya suatu penelitian.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang akan peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah RPP, nilai siswa sebelum penerapan metode mind mapping serta foto selama proses belajar mengajar berlangsung sebagai bukti kongkret dalam pelaksanaan penelitian.
25 6. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metodedalam kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindaakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataaan atau fakta yang sesuaia dengan data yang diperoleh dengana tujuan untuk mengetahui hasil belajar yanag dicapai siswa juga untuk mengetahui responden siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa Selama proses pembelajaran berlangsung.
Untuk analisis tingkat keberhasilan atau presentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberi evaluasi berupa soal tes tertulis setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan stastistik sederhana sebagai berikut:
a. Penilaian tugas dan tes
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga memperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata didapat dengan rumus:
∑ ∑
Keterangan x: nilai rata-rata ΣX : Jumlah semua nilai siswa
26 ΣN: Jumlah siswa
b. Penilaian untuk ketuntasan belajar
Untuk menghitung ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. (Aqib,dkk,2014:39-41).