• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR TANAH PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA TAHUN AJARAN 20172018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR TANAH PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA TAHUN AJARAN 20172018"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI STRUKTUR TANAH

PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF TARBIYATUL

ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DESITA EKA KURNIASARI (115-14-076)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

i

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI STRUKTUR TANAH

PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF TARBIYATUL

ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DESITA EKA KURNIASARI (115-14-076)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(4)
(5)

iii

(6)
(7)

v

MOTTO

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil,

kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan

baik”

(8)

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur selalu terpanjatkan ke hadirat Allah SWT, beserta sholawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rosulullah SAW, ku persembahkan skripsi untuk:

1. Orang tuaku tersayang Bapak Ngatijo dan Ibu Surtiwanti yang telah membesarkan, mendidik dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan tanpa letih maupun pamrih baik secara lahir maupun batin dengan iringan doa restu demi kesuksesan putrinya. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini, juga setiap dukungan moral maupun spiritual yang telah diberikan, semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah SWT dunia dan akhirat.

2. Adikku yang aku sayangi dan aku banggakan Galih Wahyu Kurniawan. Aku berdoa semoga cita-citamu tercapai dan menjadi anak yang sholeh.

3. Kelurga besarku terimakasih atas doa dan motivasi yang telah diberikan. 4. Ibu Dr.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku pembimbing yanag selalu sabar

membimbing terselesaikannya skripsi ini.

5. Teruntuk seseorang yang spesial dan nantinya akan menjadi pendamping hidupku kelak.

6. Sahabatku Painem Squad dan Pejuang S.Pd (Fita Taranisa,Yulia Dwi Rahmawati, Indah Setiyowati, Novie Purnia Putri, Nurul Fatimah, Mariza Kurnia Ulfa, dan Hana Layinatussyifa ) yang selalu memberikan semangat. 7. Teman-teman seperjuangan PGMI angakatan 2014 yang selalu memberikan

semangat dan motivasi.

8. Teman-teman PPL di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo (Tri Novitasari, Arina Maftuhah, Ana Nurohmah, Nur Fatmawati,Umi Maftukah, Indri Astuti R, Devi Rizkiana)

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa‟atnya di yaumil qiyaamah Amiin Allahumma nanti Amiin.

Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), maka penulis membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Penerapan metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Materi Struktur Tanah pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Salatiga Tahun Pelajaran

2017/2018”. Terselesainya skripsi ini tidak semata-mata hasil dari jerih payah

penulis sendiri melainkan banyak pihak yang terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

(10)

viii

4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si ,selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi

yang telah membantu proses penyusunan skripsi.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do‟a kepada Allah

SWT, semoga amal sholeh Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini diterima disisi Allah SWT dan mendapatkan balasan yang mulia disisi-Nya Amin.

Dengan segenap kesadaran penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas segala respon, saran dan kritik dari pembaca yang budiman. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan semoga apa yang tertulis dalam Skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya. Amin ya robbal „Alamin.

(11)

ix

ABSTRAK

Eka Kurniasari, Desita . 2018.Penerapan Metode Mind Maping untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Materi Struktur Tanah pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa MI Ma‟arif Tarbiyaul Islamiyah Noborejo pada pembelajaran IPA. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya variasi metode yang digunakan saat pembelajaran. Rumusan masalah yang dikaji dalam dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPA materi Struktur Taanah pada siswa kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus yang masing-masing terdiri empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menggunakan metode mind mapping. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 24 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi.

Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 14 anak dari 24 anak atau 58,3% % dari 100%, dengan nilai rata-rata 69,79. Selanjutnya pada siklus II yang mencapai KKM sebanyak 21 anak dari 24 anak atau 87,5% dari 100%, dengan nilai rata-rata 83,33. Peningkatan minat juga terlihat dari keaktifan siswa dalam pembelajaran yang tampak pada aspek semangat belajar, kreativitas dan kerjasama kelompok. Melalui kerjasama kelompok siswa dapat belajar lebih mendalam dan juga dapat meningkatkan rasa saling menghargai dan saling toleransi,tenggang rasa dan bekerjasama.Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan metode mind mapping dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPA materi Struktur Tanah pada kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

(12)

x

ABSTRAK

Eka Kurniasari, Desita . 2018. The application of Mind Mapping method to increase interest and learning outcomes of IPA on the material of soil structure of fifth grade students in MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga in the academic year 2017/2018. Graduating paper. Teacher Training and Education Faculty State Institute for Islamic Studies (IAIN Salatiga). Counselor: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si

The research was motivation by the low students achievement in learning natura sciences. One of the causes of low students learning outcomes is the lack of variation in the method used when learning. The formulation of the problem examined in this study was whether the application of mind mappin method can increase the interest and learning outcomes of the material of soil structure on fifth grade students in MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga in the year 2017/2018?

This study uses classroom action research in two cycles, each of which consists of four stage, namely planning, implementing, observing, and reflecting using the mind mapping method. The subject of this study was fifth grade students in MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga with a total of 24 students. Data collection techniques using observation, test, documentation.

The result of classroom action research in cycle I reached KKM as many as 14 students from 24 students or 58,3% from 100% with an average score of 69,79. Furthermore, in cycles II, the KKM reached 21 students from 24 students or 87,5% from 100% with an average score of 83,33. Increased interest can also be seen from the students activeness in learnig that looks at aspects of learning spirit, creativity, and group collaboration. The conclusion of this study is that learning by applying the mind mappin method can increase the interest and learning outcomes of the material of soil structure in fifth grade students in MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga in the academic year 2017/2018.

(13)

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………..1

B. Rumusan Masalah……….7

C. Tujuan Penelitian………...7

D. Hipotesis Penelitian………...8

E. Indikator Keberhasil………..9

F. Manfaat Penelitian……….9

(14)

xii

H. Metodologi Penelitian………12

I. Sistematika Penelitian………26

BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI……….28

1. Kajian Teori………..28

a. Mind Mapping……….28

1) Pengertian Mind Mapping………28

2) Langkah-langkah Mind Mapping……….30

3) Kelebihan dan Keurangan Mind Mapping………..33

b. Minat………...33

1) Pengertian Minat………..34

2) Ciri-ciri Minat………..34

3) Jenis-jenis Minat………..36

c. Hasil Belajar………37

1) Pengertian Belajar………40

2) Pengertian Hasil Belajar………..41

3) Macam-macam Hasil Belajar………..43

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar………...47

2. IPA………....48

a. Pengertian IPA………48

3. Kajian Materi Struktur Tanah dalam Penelitian……….50

a. Proses Terbentuknya Tanah………50

b. Jenis-jenis Batuan………...54

c. Pelapukan Batuan menjadi Tanah………..55

(15)

xiii

e. Jenis-jenis Tanah……….59

B. KAJIAN PUSTAKA………63

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian………73

1. Deskripsi Kegiatan Siklus I………...73

2. Deskripsi Kegiatan Siklus II……….77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Siklus………82

1. Siklus I……….83

2. Siklus II………...88

B. Pembahasan………92

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……….98

B. Saran-saran……….99

Daftar Pustaka………101

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Pedoman Observasi Siswa ...18

Tabel 1.2:Pedoman Observasi Guru ...19

Tabel 3.1: Data guru di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ...67

Tabel 3.2: Data Siswa di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ...68

Tabel 3.3: Daftar sarana dan Prasarana ...69

Tabel 3.4: Daftar fasilitas pendukung ...71

Tabel 4.1: Hasil Belajar Siklus 1...83

Tabel 4.2: Data Perolehan nilai KKM siklus 1 ...85

Tabel 4.3: Hasil Belajar Siklus II ...88

Tabel 4.4: Data Perolehan nilai KKM siklus II...90

Tabel 4.5: Data rata-rata nilai siklus ...92

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK ...15

Gambar 4: Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I ...66

Gambar 5: Diagram Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I ...67

Gambar 6: Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II ...72

Gambar 7: Diagram Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II ...73

Gambar 8: Diagram Data Nilai Rata-Rata Antar Siklus ...74

(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I…………99

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II………..110

Lampiran 3: Lembar Observasi Siswa Siklus I………120

Lampiran 4: Lembar Observasi Siswa Siklus II………..122

Lampiran 5: Lembar Observasi Guru Siklus I……….124

Lampiran 6: Lembar Observasi Guru Siklus II………126

Lampiran 7: Materi Pembelajaran………135

Lampiran 8: Soal Tes Siklus I………..137

Lampiran 9: Soal Tes Siklus II……….139

Lampiran 10: Hasil Nilai Siklus I……….141

Lampiran 11: Hasil Nilai Siklus II………143

Lampiran 12: Hasil Diskusi Siswa Siklus 1………..144

Lampiran 13: Hasil Diskusi Siswa Siklus II……….145

Lampiran 14: Kisi-kisi dan Angket Penelitian………..147

Lampiran 15: Dokumentasi Foto Penelitian………..148

Lampiran 16: Daftar Riwayat Hidup……….153

Lampiran 17: Surat Keterangan Penelitian………....154

Lampiran 19: Daftar Nilai SKK……….155

(19)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat perlu dikembangkan dari berbagai ilmu pengetahuan karena pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pembangunan manusia di Indonesia agar tercipta pendidikan yang berkualitas sehingga dapat mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Melalui penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia-manusia yang berkualitas yang akan mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional. Hal ini sesuai dengan ayat dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

اَِبِ ُهَّللاَو ٍتاَجَرَد َمْلِع ْلا اوُتوُأ َنيِذَّلاَو ْمُكنِم اوُنَمآ َنيِذَّلا ُهَّللا ِعَفْرَ ي اوُزُشناَف اوُزُشنا َليِق اَذِإَو

١١- ٌيرِبَخ َنوُلَمْعَ ت

-

Dan apabila dikatakan, ”Berdirilah kamu,” maka berdirilah,

(20)

2

Sesuai dengan Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun, kenyataannya pendidikan yang diselenggarakan belum mencapai tujuan seperti halnya dalam undang-undang.

Berkaitan dengan masalah diatas, pembelajaran IPA memiliki peranan yang cukup besar dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Muslichach Asy‟ari (2006: 7) menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan

(21)

3

Namun dalam kenyataannya pembelajaran IPA yang berlangsung di sekolah umumnya masih bersifat tekstual atau hafalan. Banyak guru yang dalam pembelajarannya masih kurang variatif dalam menyampaikan materi. Pada umumnya, metode yang digunakan guru dalam mengajar adalah metode ceramah. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa mudah merasa bosan. Sardiman (2007: 77) mengatakan minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri.Sedangkan menurut Dalyono (2009 : 235) mengemukakan cara mengetahui ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan atau tidak dalam mengikuti pelajaran tersebut.

Menurut Melvin L. Silberman (2005: 177) menyatakan bahwa mind mapping adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasikan ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru. Sedangkan Tony Buzan (2009 : 4) menyatakan bahwa

Mind Mapping adalah suatu cara mencatat kreatif, efektif dan secara harifah akan memetakan pikiran-pikiran. Catatan dibuat dengan gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama yang dihubungkan dengan subtopik dan cabang-cabang sebagai perincinya.

(22)

4

sederhana. Dengan menggunakan metode mind mapping siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran dikelas karena guru menggunakan metode yang tidak biasa jadi siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Metode mind mapping ini sangat menarik karena melibatkan gambar, warna dan simbol-simbol. Penggunaan gambar dan warna dalam mencatat menjadikan siswa lebih memusatkan perhatian terhadap apa yang disampaikan guru sehingga siswa tidak mudah merasa bosan dan siswa lebih mudah berkonsentrsi dalam mencatat pelajaran. Menurut Caroline Edward (2009: 64) Mind mapping adalah cara paling efekstif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari otak ke otak. Sistem ini bekerja sesuai cara kerja alami otak kita, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia. Pemetaan pemikiran (mind mapping) merupakan suatu metode yang mengupayakan seorang peserta didik agar dapat menggali ide-ide kreatif dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga dengan metode mind mapping ini siswa dapat memecahkan masalah dengan menggunakan daya pikir dan kreativitasnya. Dengan begitu tujuan pendidikan yang diinginkan akan dapat tercapai.

(23)

5

peta konsep bergambar untuk materi struktur tanah diharapkan siswa dapat melihat gambaran secara umum materi terkait dengan struktur tanah dan masing-masing istilah dalam materi. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode mind mapping maka diperlukan kerjasama antara guru dengan peneliti yaitu melalui penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti.

Proses dari PTK ini dapat memberikan kesempatan kepada peneliti dan juga guru agar dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada saat pembelajaran IPA terjadi di MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo dapat dikaji dan dapat dituntaskan permasalahannya. Dengan demikian proses pembelajaran IPA di MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo yang menerapkan pembelajaran dengan metode mind mapping

diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar khususnya dalam mempelajari IPA.

(24)

6

diskusi. Selain itu masih banyak siswa yang tidak mau mengemukakan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan seputar diskusi tersebut.

Kondisi ini berdampak terhadap hasil belajar siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM 70 . Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM hanya 30% dari jumlah keseluruhan siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap pelajaran masih sangat rendah, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa cenderung rendah. Hal tersebut dikarenakan kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan sehingga pengaruh siswa dalam kegiatan belajar mengajar cenderung pasif dan tidak ada penggalian kemampuan peserta didik atas apa yang telah diperolehnya setelah pembelajaran selesai, penerapan model-model pembelajaran ataupun pendekatan pembelajaran yang efektif jarang diterapkan sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa secara keseluruhan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dinyatakan bahwa dalam proses belajar guru berperan dominan dan informasi hanya berjalan satu arah saja yaitu dari guru ke siswa sehingga siswa sangat pasif dan kurang memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan metode yang sesuai dengan perkembangan siswa. Dengan demikian pemilihan metode yang tepat dan efektiff sangat diperlukan. Salah satu metode yang ingin peneliti lakukan adalah metode

(25)

7

pembelajaran berlangsung dengan situasi yang menyenangkan dan meningkatakan minat dan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA serta dapat meningkatkan semangat belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA pada materi Struktur Tanah Siswa Kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

Salatiga”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu:

1. Apakah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan minat belajar IPA materi struktur tanah pada siswa kelas V di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?

(26)

8

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Apakah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan minat belajar IPA materi struktur tanah pada siswa kelas V di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?

2. Apakah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi struktur tanah pada siswa kelas V di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

D. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis tindakan

Hipotesis menurut Arikunto (2014: 110) adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sedangkan, menurut Suryabrata (2003: 21) merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenerannya.

(27)

9

Dari penelitian ini hipotesis yang penulis ajukan adalah Penerapan metode Mind Mapping dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPA materi struktur tanah pada siswa kelas V di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan minat dan hasil belajar jika hasil belajar yang diharapkan tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Secara individu

Siswa mendapat nilai melebihi KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 70 pada mata pelajaran IPA materi struktur tanah.

b. Secara klasikal

Siswa mencapai nilai yang melebihi KKM yaitu mendapat nilai ≥

70 pada mata pelajaran IPA materi struktur tanah dengan presentase ≥ 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini disusun diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat secara Teoritis

(28)

10 2. Manfaat secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dilakukan diharapkan dapat menghasilkan suatu desain pembelajaran yang menarik dan mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan memotivasi guru dalam melaksnankan pembelajaran di kelas.

b. Bagi Siswa

1) Penelitian ini dapat meningkatkan minat belajar siswa.

2) Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Pembelajaran ini menjadi menyenangkan.

c. Bagi Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif guru dalam memilih metode pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa sehingga siwa menjadi lebih aktif dan dapat mengembangkan kreativiatasnya.

d. Bagi Sekolah

(29)

11

F. Definsi Operasional

Sub-sub yang didefinisikan dalam operasional adalah: 1. Minat

Bloom 1956 (dalam Daryanto dan Rahardjo, 2012: 59) menyatakan bahwa minat adalah apa yang disebutnya subject-related affect, yang di dalamnya termasuk minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Menurut Kartono (1995), minat merupakan moment-moment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang dianggap paling efektif (perasaan emosional) yang didalamnya terdapat elemen-elemen efektif (emosi) yang kuat.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar juga berkaitan dengan kepribadian yang bersangkutan dengan aspek kognitif, afektif, dan konatif (kemampuan) yang bersangkutan dengan diri pribadi.

2. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses tindakan yang menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2011:7).

Dalam hal ini Bloom (dalam Suprijono 2013: 6) menyatakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, kognitif, dan psikomotorik.

(30)

12

menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang merupakan timbal balik dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Tetapi dalam penelitian ini yang diteliti hanya meliputi hasil belajar saja.

3. Mind Mapping

Porter Hernacki: 2013: 153) menyatakan Mind Mapping adalah suatu teknik mencatat yang dapat memetakan pikiran yang kreatif dan efektif serta memadukan dan menggembangkan potensi kerja otak baik belahan otak kanan atau belahan otak kiri yang terdapat didalam diri seseorang.

Jadi metode mind mapping memudahkan kinerja otak untuk menyimpan ingatan. Metode mind mapping ini jika diterapkan dalam proses pembelajaran sangatlah bermanfaat karena mind mapping

(31)

13 4. Struktur Tanah

Strukutur tanah adalah susunan dari fraksi-fraksi pasir, liat, debu yang terbentuk secara alami. Juga dibatasi oleh bidang-bidang yang berbeda pada setiap ukuran bentuknya.

Jadi Struktur tanah merupakan salah satu materi yang ada pada mata pelajaran IPA.

G. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian akan menjelaskan tentang: rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Penjelasan masing-masing komponen adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara harafiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan ) yang dilakukan di kelas (Suyadi, 2010:17).

Sedangkan menurut Arikunto (2006) menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis yaitu:

(32)

14

b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan segaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.

c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksufd dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegitan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010: 18).

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas karena mempertimbangkan masalah yang terjadi di kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul

Islamiyah Noborejo Salatiga yaitu rendahnya minat dan hasil belajar IPA dalam materi struktur tanah. Hal ini diketahui peneliti dari hasil wawancara dengan guru kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah

Noborejo. Jadi, dengan penelitian tindakan kelas ini penulis berharap mampu mengatasi permasalah yang terjadi dalam pelaksanaan proses pembelajaran guna meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi struktur tanah kelas V MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

Salatiga, Tahun ajaran 2017/2018. 2. Subjek Penelitian

(33)

15

laki-laki 14. Lokasi penelitian adalah MI Ma‟arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus yaitu siklus I dilanjutkan siklus II yang disesuaikan dengan situasi pembelajaran yang alamiah, yang artinya tidak mengubah jadwal pembelajaran.

3. Langkah-langkah Penelitian

Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suyadi, 2010:49).

a. Perencanaan

Kegiatan yang akan dilaksankan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode mind mapping.

2. Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan yang akan digunakan pada setiap pembelajaran.

4. Mempersiapkan LKS, pre-test dan post-test yang akan diberikan pada setiap siklus oleh peneliti.

5. Membentuk kelompok belajar

(34)

16

Pada setiap siklus siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Pembagian kelompok dilakukan pada awal pembelajaran yaitu pada siklus I kemudian pada siklus berikutnya masih menggunakan kelompok yang sama. Pembentukan kelompok dengan menggunkan data nilai IPA siswa kelas V pada pra-siklus yaitu sebelum dilaksanakannya siklus I dan siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping dengan tiga tahap kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan pendahuluan, kegitan inti dan kegiatan penutup. Pada kegitan pendahuluan akan dilakukan apresiasi atau motivsi serta dilaksanakannya pre-test. Kegiatan inti meliputi pembentukan kelompok, diskusi kelompok membuat gambar mind mapping dengan materi struktur tanah, dan tes akhir (post-test). Dan kegiatan penutup yang berisi tentang kesimpulan dari materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Observasi

(35)

17

observasi kemudian menggunakan pre-test dan hasil akhir menggunakan post-test.

d. Refleksi

(36)

18

Arikunto (2006: 16) dalam buku Suyadi (2010:50)

Gambar 1.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK

4. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang digunakan untuk

mengambil data penelitian. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah :

a. Pedoman observasi

Pedoman observasi disusun untuk memantau situasi saat proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengukur

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

(37)

19

perkembangan yang telah dicapai dari proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dan siswa.

1. Pedoman observasi untuk siswa

Tabel 1.1 Pedoman observasi untuk siswa

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Keaktifan Kreativitas Kerjasama K C B K C B K C B 1.

2. 3. 4.

Keterangan: K= Kurang C= Cukup B= Baik

2. Pedoman observasi untuk guru

Instrumen observasi untuk guru dalam penelitian ini menurut Rusman (2011:-100) mencakup beberapa aspek diantaranya:

(38)

20

No Aspek yang diamati Skor

Kemampuan Membuka Pelajaran

A B C D

1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Memberikan motivasi siswa 3. Memberikan apersepsi

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Memberikan acuan bahan ajar nyang akan dipelajari

Sikap Saat Proses Pembelajaran

6. Kejelasan artikulasi suara 7. Variasi gerakan badan tidak

menganggu perhatian siswa 8. Kerapian dalam penampilan 9. Posisi mengajar

Penguasaan Bahan Ajar (Materi Pelajaran)

10. Bahan ajar yang disampaikan sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP

11. Kejelasam saat menyampaikan bahan ajar 12. Memiliki wawasan yang luas

saat menyampaikan bahan ajar

Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

(39)

21 ditetapkan

14. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi pertanyaan siswa 15. Ketepatan dalam penggunaan

alokasi waktu tujuan yang telah ditetapkan 19. Penilaian sesuai RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah diajarkan

21. Memberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami

22. Menyampaikan kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan

Tindak Lanjut/Follow Up 23. Memberikan tugas pada

siswa

24. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari sebelumnya

(40)

22

Jumlah Total

Kategori

Keterangan

Skor nilai:

A= 4 (sangat baik), apabila memperoleh skor 76-100

B= 3 (baik), apabila memperoleh skor 51-75

C= 2 (cukup), apabila memperoleh skor 26-50

D= 1 (kurang), apabila memperoleh skor 0-25

b. Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang biasa menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam materi struktur tanah.

c. RPP

(41)

23

d. Silabus

Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran pada suatu mata pelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.

e. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh siswa pada saat proses

pembelajaran.

5. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data guna memperoleh keterangan secara lengkap. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:

a. Observasi

(42)

24

b. Angket

Menurut Sugiyono (2008: 199), angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Jadi angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran. Dilakukan pada akhir pembelajaran setiap siklus untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, dan kendala yang ada dalam setiap proses pembelajaran.

c. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang lebih rinci untuk melengkapi data hasil observasi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara memiliki sifat yaitu berupa metode penunjang dalam terlaksannya suatu penelitian.

d. Dokumentasi

(43)

25 6. Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metodedalam kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindaakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataaan atau fakta yang sesuaia dengan data yang diperoleh dengana tujuan untuk mengetahui hasil belajar yanag dicapai siswa juga untuk mengetahui responden siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa Selama proses pembelajaran berlangsung.

Untuk analisis tingkat keberhasilan atau presentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberi evaluasi berupa soal tes tertulis setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan stastistik sederhana sebagai berikut:

a. Penilaian tugas dan tes

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga memperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata didapat dengan rumus:

Keterangan x: nilai rata-rata

(44)

26 ΣN: Jumlah siswa

b. Penilaian untuk ketuntasan belajar

Untuk menghitung ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:

Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. (Aqib,dkk,2014:39-41).

H. Sistematika Penelitian

Bagian skripsi ini penulis membagi lima baby an saling berkaitan, sistematik yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN berisi Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Hipotesis penelitian, Manfaat penelitian, Definisi operasional, Metodologi penelitian (Rancangan penelitian, Subjek penelitian, Langkah-langkah penelitian, Instrumen penelitian, Teknik pengumpulan data, Analisis data), dan Sistematika penulisan.

(45)

27

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN berisi Deskripsi pelaksanaan siklus I (Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan refleksi), Deskripsi pelaksanaan siklus II, Deskripsi pelaksanaan siklus III

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi Deskripsi per siklus (data hasil penelitian, releksi), dan Pembahasan.

BAB V PENUTUP berisi Kesimpulan dan Saran

(46)

28

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Metode Mind Mapping

a. Pengertian Mind Mapping

Banyak anggapan yang menyatakan bahwa belajar merupakan aktiviatas yang tidak menyenangkan dan sangat membosankan bagi sebagian besar siswa. Pada umumnya, dalam proses belajar siswa tidak suka membaca, menulis catatan atau mengulang pelajaran. Untuk itu, diperlukan revolusi belajar yang dapat membuat dunia pendidikan menjadi lebih bermakna. Dari berbagi macam konsep pembelajaran yang telah dikembangkan Tony Buzan menawarkan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat membuat catatan dengan menggunkan gambar, simbol, dan warna yang dipercaya akan sangat disukai dalam proses belajar.Metode tersebut adalah mind mapping.

(47)

29

Berikut ini merupakan pengertian mind mapping Tony Buzan (2005: 12):

1) Mind Mapp adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir kesegala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut.

2) Mnd Mapp adalah mengembangkan cara piker divergen, berpikir kreatif, efektif dan secara harafiah “memetakan” pikiran-pikiran kita.

3) Mind Mapp adalah cara termudah untuk menempatkan informai ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan.

4) Mind Mapp adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat.

5) Mind Mapp adalah hasil dari metode mind mapping yang berupa hasil visualisasi yang berupa simbol atau gambar yang dapat digunakan sebagai pengganti catatan tertulis dan hasilnya lebih cepat untuk diingat.

(48)

30

membuat gambar, simbol, bagan, penggunaan warna, dan kemampuan menuangkan daya asosiasinya serta daya kreasinya yang menjadi satu kesatuan dengan teknik pohon. Peserta didik lebih kratif akan lebih mudah membuat Mind Mapping ini. Semakin sering peserta didik membuat Mind Mapping, maka dia akan semakin kreatif.

b. Langkah-langkah Mind Mapping

Sebelum membuat Mind Map, terlebih dahulu harus dipersiapkan bahan-bahannya , diantaramya (Buzan, 2006: 10) :

1) Kertas kosong tak bergaris 2) Pena dan pensil warna 3) Otak

4) Imajinasi

Setelah semua bahan siap makan berikut ini 7 langkah dalam membuat Mind Map menurut Buzan dalam bukunya How to Mind Map (2006: 21-13):

(49)

31

b) Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral anda. Kenapa begitu? Karena suatu gambar bernilai seribu kata dan membantu anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah-tengah akan tampak lebih menarik, membuat anda tetap terfokus, membantu anda memusatkan pikiran, dan membuat otak semakin aktif dan sibuk.

c) Gunakan warna pada seluruh Mind Map. Kenapa begitu? Karena bagi otak, warna-warna tidak kalah menariknya dari gambar. Warna membuat Mind Map tampak lebih cerah dan hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif, dan ini juga adalah hal yang menyenagkan.

d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua, dan seterunya. Kenpa begitu? Karena, seperti yang telah kita ketahui, otak bekerja dengan menggunakan asosiasi. Jika kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat.

e) Buatlah cabang-cabang Mind Map berbentuk melengkung bukannya garis lusus. Kenapa begitu? Karena jika semua garis lusrus, ini akan membosankan otak anada. Cabang-cabang yang melengkung dan hidup seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik dan indah bagi mata anda.

(50)

32

Setiap kata tunggal atau gambar tunggal seperti pengganda, yang melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang khusus. Bila anda menggunakan kata-kata tunggal setiap kata lebih bebas dan oleh karena itu lebih mudah tercetus atau terpicu gagasan-gagasan dan pikiran-pikiran baru. Ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat cenderung akan mengurangi efek pemicuan tersebut. Mind Map yang mempunyai banyak kata-kata kunci di dalamnya adalah seperti tangan yang memilki jemari yang semuanya bebas bergerak dengan lincah. Mind Map yang berisi ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat adalah seperti tangan yang semua jemarinya diikat.

g) Gunakan gambar di seluruh Mind Map. Kenapa begitu? Karena setiap gambar, seperti gambar sentarl, juga bernilai seribu kata. Jadi, apabila kita hanya memilki 10 gambar aja pada mind map, ini sudah sama dengan 10.000 kata yang terdapat dalam suatu catatan.

c. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan Mind Mapping

(https://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/):

a) Kelebihan

(51)

33

4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan 5) Catatan lebih focus pada inti materi

Selain kelebihan yang telah dipaparkan di atas, berikut ini juga merupakan kelebihan Mind Mapping (http://model- pembelajaranku.blogspot.co.id/2014/12/manfaat-dan-kelebihan-pembelajaran-mind.html):

1) Mudah melihat gambaran keseluruhan

2) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan

3) Memudahkan penambahan informasi baru 4) Pengkajian ulang bias lebih cepat

b) Kelemahan

1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat 2) Tidak sepenuhnya murid belajar

3) Mind Mapping siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa Mind Mapping siswa

4) Waktu terbuang untuk menulis kata-kata yang tidak memiliki hubungan dengan ingatan

5) Waktu terbuang untuk membaca kembali kata-kata yang tidak perlu

6) Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat

7) Hubungan kata kunci pengingat terputus oleh kata-kata yang memisahkan

(52)

34

2. Minat

a. Pengertian Minat

Menurut Slameto (2010: 180), minat merupakan rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dengan sendirinya minat timbul tanpa ada siapa yang menyuruhnya. Muhubbin Syah (2010: 133), minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Disis lain, minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Djaali, 2006: 121). Crow & Crow (dalam Djaali, 2006 :121) mendefinisikan minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorog seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal untuk mencapai tujuan yang diminati itu (Dalyono, 2009:56) . Dalam proses kegitan belajar-mengajar minat sangatlah diperlukan. Kondisi belajar-mengajar efektif apabila adanya minat dalam diri seorang siswa sehingga siswa mudah dalam memahami apa yang disampaikan guru karena adanya daya tarik terhadap suatu hal yang diinginkan.

(53)

35

perasaan senang, adanya perhatian dan merasakan kepuasan setelah melaksankan hal yang diinginkannya.

b. Ciri-ciri Minat

Minat yang terjadi dalam diri individu dipengaruhi dua factor yang menemukan yaitu faktor keinginan dari luar individu. Minat dari dalam individu berupa keinginan atau senang pada perbuatan. Orang itu senang melkukan perbuatan demi perbuatan itu sendiri. Minat dari luar berupa dorongan atau paksaan dari luar individu untuk melakukan suatu perbuatan.

Menurut Siti Siti Rahayu Hadinoto (1998: 189), ada dua faktor yang mempengaruhi minat seseorang, yaitu :

1) Faktor dari dalam (intrinsik), yaitu berarti bahwa sesuatu perbuatan memang

diinginkan karena seseorang senang melakukannya. Di sisi minat dating dari orang itu sendiri. Orang tersebut senang melakukan perbuatan itu demi perbuatan itu sendiri.

2) Faktor dari luar (ekstrinsik), yaitu berarti bahwa sesuatu perbuatan dilakukan

atas dasar dorongan atau pelaksanaan dari luar. Orang melakukan kegiatan ini karena ia didorong atau dipaksa dari luar.

(54)

36

Menurut Purwaningrum (1996:14) dalam (Ahmad susanto 2010: 61) mengelompokkan jenis-jenis minat menjadi sepuluh macam, yaitu:

1) Minat terhadap alam sekiar, yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang

berhubungan dengan alam, bintang, dan tumbuhan.

2) Minat mekanis, yaitu minat terhadap suatu pekerjaan bertalian dengan mesin-

mesin atau alat mekanik.

3) Minat hitung menghitung, yaitu miant terhadap pekerjaan yang membutuhkan

perhitungan.

4) Minat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-fakta

baru dalam pemecahan promblm.

5) Minat Persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan untuk

mempengaruhi orang lain.

6) Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian, kerajianan, dan kreasi tangan.

7) Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-masalah membaca dan menulis berbagai karangan.

(55)

37

konser dan memainkan alat-alat musik.

9) Minat layanan social, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membantu orang lain oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan sekolah.

10) Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administrtif.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan hal yang erat kaitannya dengan pendidikan, baik bagi pendidik maupun peserta didik. Kata atau istilah belajar sudah sering kita dengar, bahkan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari semua ketgiatan mereka dalam menuntut ilmu. Menurut Djamaarah 2011: 12) James O. Whittaker mendefinisikan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latiahan atau pengalaman. Ia menyimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyagkut afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Dalam kegiatan belajar, pasti ada hal yang harus dipelajari. Seperti yang dikatakan oleh Santoso, Gagne dalam teorinya yang

The Domains of Learning bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu:

(56)

38

Dalam hal ini perlu koordinassi dari berbagai gerakan badan, mislanya melempar bola, main tenis, mengemudikan mobil, mengetik huruf R.M dan sebagainya.

2) Informas verbal

Orang dapat emenjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu itu perlu intelegensi.

3) Kemampuan intelektual

Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan simbol-simbol. Kemampuan belajar dengan dengan inilah yang disebut dengan “Kemampuan Intelektual”.

Misalnya membedakan huruf m dan n, menyebutkan tanamanan yang sejenis.

4) Strategi kognitif

Ini merupakan organisasi ketrampilan yang internal (internal organized skill) Yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan ini berbeda dengan kemmpuan intelektual, karena ditujuakan ke dunia luar, dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan perbaikan-perbaikan terus-menerus.

5) Sikap

(57)

39

belajar tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadi perubahan dalam perilakunya yang relative tetap baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak (Susanto, 2013: 4). Jadi belajar adalah suatu proses yang dilakukan dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik untuk menggali, memahami pengetahuan sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang tersebut.

Keberhasilan seseorang individu dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa unsur-unsur yang mendukungnya. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Tujuan

(58)

40 b) Kesiapan

Untuk memulai pelajaran dengan baik, anak perlu memiliki kesiapan yang baik, baik kesiapan fisik, psikis dan kecakapan untuk mealakukan sesuatub maupun penguasaan ilmu pengetahuan.

c) Situasi

Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Dalam situasi belajar ini mencakup tempat, lingkungan sekitar, bahan yang dipelajari, serta konsidi siswa yang belajar. d) Interpretasi

Intepretasi yaitu melihat hubungan antara komponen-kompoen situasi belajar dan menghubungkan kemungkinan pencapain tujuan.

e) Respon

Yaitu usaha yang penuh dengan perhitungan dan perencanaan sehingga individu mampu mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

f) Konsekuensi

Setiap usaha akan membawa hasil, akibat, atau konsekuensi baik keberhsilan atau kegagalan.

g) Reaksi terhadap kegagalan

(59)

41

sebaliknya kegagalan bias juga membangkitkan semangat yang kuat untuk menutupi kegagalan tersebut.

b. Pengertian hasil belajar

Berdasakan uraian tentang konsep belajar di atas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Ahmad susanto, 2013: 5). Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

(60)

42

dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan motorik dan manipulasi bahan atau objek.

Dari beberapa definisi di atas hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis, yang diraih siswa merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar (Rosma Hartiny Sam‟s, 2010:37).

c. Macam-macam hasil belajar

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman komsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor, dan sikap siswa (aspek afektif). Dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pemahaman konsep (aspek kognitif)

(61)

43

Menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumaatmadja (2005: 2-3) konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi dalam mengukur hasil belajar yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan tes.

2) Keterampilan proses

Usman dan Setiawati (1993) dalam Ahmad Susanto (2013: 9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab dan berdisiplin dalam pembelajaran.

3) Sikap

(62)

44

dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

Dalam hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif (Ahmad Susanto, 2013: 11).

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut teori Gestalt dalam Ahmad Susanto (2013: 12), belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik dari diri sendiri maupun pengaruh dari lingkungan. Berdasarkan teori ini, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa sendiri dan lingkungan.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (2007:158), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Uraian mengenai faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut: 1) Faktor internal: faktor internal merupakan faktor yang

(63)

45

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. 2) Faktor eksternal: faktor yang berasal dari luar diri peserta didik

yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Sependapat dengan Wasliman, Sudjana (1989: 39) mengemukakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor yang datang dari luar diri peserta didik atau lingkungan. Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar pengaruhnya terhadapa hasil belajar. a) Kecerdasan anak: Kemampuan intelegensi seseorang sangat

mempengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau tidaknya suatu permasalahan.

b) Kesiapan dan kematangan: kesiapan dan kematangan adalah tingkat perkembangan dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya.

c) Bakat anak: menurut Chaplin yang dimaksud bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

(64)

46

Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu dalam mencapai keberhasilan belajar.

e) Minat: minat berarti kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

f) Model penyajian materi pelajaran: model penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik dan mudah dimengerti oleh para peserta didik tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar. g) Pribadi dan sikap guru: kepribadian dan sikap guru yang

kreatif dan inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif.

h) Suasana pengajaran: suasana pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif diantara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.

(65)

47

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

IPA merupakan rumpuan ilmu yang, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk anggota rumpun IPA saat ini anatara lain Biologii, Fisika, Kimia, Astronomi/Astrofisika, dan Geologi.

Menurut Kemendiknas IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA , yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif, dan IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah. Saat ini objek kajian IPA menjadi semakian luas, meliputi konsep IPA , proses , nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas (dalam Wisudawati & Sulistyowati: 2014). Berikut ini beberapa defnisi IPA menurut Subiyanto (dalam Wisudawati & Sulistyowati, 2014):

(66)

48

2) Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi dan praktik.

3) Suatu cabang ilmu yang bersangkut-paut dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta, terutama dengan disusunya hokum umum dengan induksi dan hipotensi.

Menurut Carin dan Sund (dalam Wisudawati & Sulistyowati, 2014: 24) mengatakan IPA memiliki empat unsure yang utama yaitu:

a) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentangbenda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open ended.

b) Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusuanan hipotesis, perancanagan eksperimen atau percobaan, evasluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.

c) Produk: IPA menghaislkan produk berupa fakta, prinsip, teori dan hukum.

(67)

49

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah rumpun ilmu yang mempelajari fenomena alam yang memiliki empat unsure yaitu sikap, proses,produk dan aplikasi.

5. Materi Proses Terbentuknya Tanah dan Jenis-jenis Tanah a. Proses terbentuknya tanah

Proses terbentuknya tanah karena pelapukan, Tanah berasal dari bebatuan. Batuan-batuan tersebut mengalami proses pelapukan yang kemudian menjadi butiran halus. Terus butiran-butiran tersebut mengumpul menjadi tanah. Jenis batu-batuan di bumi sangat banyak. Untuk masing-masing jenis batu memiliki tingkat pelapukan.

b. Jenis-jenis Batuan

Batuan adalah merupakan salah satu dari komponen penyusun tanah. Terdapat berbagai jenis batuan mempunyai sifat dan cirri khusus. Perbedaan-perbedaan pada bebatuan tersebut sangat tergantung pada kandungan dari batuan yang bersangkutan. Berikut ini contoh kandungan dalam bebatuan misalnya zat besi, nikel, tembaga, emas, dan bahan-bahan yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut sebagai mineral.

Terbentuknya bebatuan terdapat 3 jenis batuan antara lain : 1). Batuan beku (batuan magma), 2). Batuan endapan (batuan sedimen), 3). Batuan Malian (batuan metamorf).

(68)

50

Jenis batuan beku ini terbentuk dari pembekuan lava atau magma. Lava dalam bentuk cair yang keluar dari gunung berapi. Kemudian lava cair tersebut akan mengalami pembekuan sehingga membentuk batuan beku. Terdapat 2 macam batuan beku yaitu batuan beku dalam (intrusi) adalah batuan beku yang mengendap dibawah di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh batuan beku dalam adalah batuan apung dan batu granit. Sedangkan pengertian batuan beku luar (ekstrusi) adalah batuan yang mengendap di atas permukaan bumi. Sebagai contoh batuan beku luar adalah aspal dan batu obsidian.

2) Batuan endapan atau sedimen

Jenis batuan endapan/ sedimen ini terbentuk oleh karena adanya proses pengendapan. Adapun bentuk batuan ini adalah berlapis-lapis. Sebagai contoh batuan endapan atau sedimen adalah batu kapur, batu konglomerat, dan juga batu pasir. 3) Batuan malihan/metamorf

Pengertian batuan malihan adalah batuan yang berasal dari perubahan batuan beku dan juga batuan endapan. Perubahan ini terjadi disebabkan karena adanya tekanan dan adanya panas. Sebagai contoh batuan malihan adalah batu marmer (baerasal dari batu gamping) contoh lainnya adalah batu tulis (berasal dari batu serpihan).

(69)

51

Tanah adalah merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Tanah terdiri dari bagian-bagaian tertentu yang merupakan hasil dari pelapukan bahan dan jga sisa-sisa dari makhluk hidup. Pelapuka bias terjadi disebabkan oleh karena adanya perbedaan suhu dan hujan. Pelapukan ini dikenal sebagai pelapukan fisika. Selain itu, pelapukan juga dikarenakan oleh makhluk hidup yang disebut dengan pelapukan biologis. Batuan akan hancur dan lapuk bagi batuan yang mengalami pelapukan. Pelapukan tersebut selama berjuta-juta tahun.

1) Pelapukam fisika

(70)

52

bebatuan. Contoh lainnya ombak di laut membentur batu di pantai sehingga batu menjadi terkikis.

2) Pelapukan biologi

Pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup dinamakan pelapukan biologi. Sebagai contoh pelapukan karena adanya tumbuhan lumut dan bakteri. Tumbuhan yang hidup di bebatuan dapat menyebabkan batu menjadi pecah.

3) Pelapukan kimia

Zat kimia adalah faktor terjadinya pelapukan kimia, contohnya adalah oksigen, karbondioksida, dan uap air. Besi dapat berkarat disebabkan karena bereaksi dengan oksigen dan uap air.

Batuan bias terkiskis dan lapuk disebabkan oleh air hujan yang secara alami mengandung asam dari karbondioksida. Keasaman dari air hujan bias meningkat oleh gas-gas buangan dari industri contohnya belerag dioksida bias berekasi dengan uap air dan gas-gas lain yang ada di udara. Kondisi tersebut bias menyeabakan terjadinya hujan asam yang tetntunya dengan adanya hujan asam tersebut semakin mempercepat terjadinya pelapukan kimia terhadap batuan.

d. Bagian-bagian tanah

(71)

53

1) Lapisan atas merupakan lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Lapisan ini merupakan tanah yang paling subur.

2) Lapisan tengah, terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air. Lapisan tersebut terbentuk karena sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh airdan mengendap. Lapisan ini biasa disebut tanah liat.

3) Lapisan bawah, merupakan lapisan yang terdiri atas bongkahan-bongkahan batu. Di sela-sela bongakahan terdapat hasil pelapukan batuan. Jadi masih ada batu yang belum melapuk secara sepurna

4) Lapisan batuan induk, berupa bebatuan yang padat.

e. Jenis-jenis tanah

Tentunya setiap tanah memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tumbuhan yang ditanam di tanah, yang mampu menyerap dan menyimpan air, akan tumbuh dengan baik. Penyerapan air ke dalam tanah bergantung pada jenis tanah. Berikut, akan dijelaskan jenis-jenis tanah yang dapat kamu temukan disekitarmu.

1) Tanah humas

Tanah humas merupakan tanah yang

a) Berasal dari pelapuakan sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk.

(72)

54

c) Sangat baik untuk laha pertanian.

d) Kemampuan menyerap air sangat tinggi. e) Dapat menggeburkan tanah.

2) Tanah liat atau tanah lempung

Tanah liat atau lempung merupakan tanah yang a) Butiran-butiran tanahnya halus.

b) Satiap butiran saling melekat satu sama lain, sehingga jika basah lengket.

c) Sukar menyerap air

d) Sring dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan, seperti pot bunga, mangkuk, dan cerek. Dalam penggunannya, tanh liat yang telah dibetuk dipanaskan supaya kering dan kuat.

e) Tumbuhan sulit tumbuh di tanah liat. 3) Tanah berpasir

Tanah berpasir bisanya digunakan untuk lahan membangun rumah. Tanah ini dicampur dengan semen untuk memasang batu-bata. Tanah yang berpasir merupakan tanah yang

a) Butiran pasirnya sangat banyak b) Mudah menyerap air

c) Tumbuhan sulit tumbuh di tanah yang berpasir. 4) Tanah Vulkanik

(73)

55

Galunggung di Jawa Barat.Tanah Vulkanisk merupakan tanah yang

a) Banyak mengandung unsure hara b) Warnanya lebih gelap

c) Berasal dari gunung berapi atau gunung meletus d) Sangat mudah menyerap air

e) Sangat subur untuk lahaan pertanian 5) Tanah Gambut

Tanah gambut merupakan hasil dari tamanan yang pembusukannya tidak sempurna, sehingga memiliki kandungan bahan organic yang sangat tinggi. Kita bias menjumpai tanah yang gambut inin pada tempat contohnya rawa, danau, pantai dan sebagainya. Hampir separuh lahan basah adalah tanah gambut. Tanah gambut ini mampu menyimpan karbon dan air dalam jumlah besar, karena kemampuannya itu kita bias mendapatkan cadangan iir saat musim kemarau tiba.

Ciri-ciri tanah gambut:

a) Memilki kandungan bahan organic yang sangat tinggi b) Rang subur karena sifat tanahnya lembek, basah, dan

lunak

Gambar

Gambar 1.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK
Tabel 1.1 Pedoman observasi untuk siswa
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Kadang-kala perancangan itu akan disenaraikan dalam bentuk dokumen formal yang dikenali sebagai skop projek (statement of work). b) Selepas itu, projek akan dibahagikan kepada

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DINKES-05/POKJA/2015 tanggal 15 Mei 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Pembangunan Poskesdes

Melalui internet kita bisa melakukan komunikasi dengan e-mail (elektronic mail) yang dapat mengirim dan menerima informasi baik tulisan maupun gambar dengan

Fase Ilmu Teoritis ditandai dengan keadaan dimana hubungan dan gejala yang ditemukan dalam ilmu empiris diterangkan dengan dasar suatu kerangka pemikiran tentang sebab-akibat

Selat yang dipergunakan untuk pelayaran internasional, misalnya seperti Selat Malaka di Indonesia adalah selat yang di dalamnya dapat terjadi pelayaran

Birokrasi yang merupakan pemegang peran sentral dalam urusan yang berhubungan dengan masyarakat sering dihadapkan pada situasi dilematis, di mana birokrasi sering dijadikan sebagai