• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP berisi Kesimpulan dan Saran

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

5. Materi Proses Terbentuknya Tanah dan Jenis-jenis Tanah a.Proses terbentuknya tanah

Proses terbentuknya tanah karena pelapukan, Tanah berasal dari bebatuan. Batuan-batuan tersebut mengalami proses pelapukan yang kemudian menjadi butiran halus. Terus butiran-butiran tersebut mengumpul menjadi tanah. Jenis batu-batuan di bumi sangat banyak. Untuk masing-masing jenis batu memiliki tingkat pelapukan.

b. Jenis-jenis Batuan

Batuan adalah merupakan salah satu dari komponen penyusun tanah. Terdapat berbagai jenis batuan mempunyai sifat dan cirri khusus. Perbedaan-perbedaan pada bebatuan tersebut sangat tergantung pada kandungan dari batuan yang bersangkutan. Berikut ini contoh kandungan dalam bebatuan misalnya zat besi, nikel, tembaga, emas, dan bahan-bahan yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut sebagai mineral.

Terbentuknya bebatuan terdapat 3 jenis batuan antara lain : 1). Batuan beku (batuan magma), 2). Batuan endapan (batuan sedimen), 3). Batuan Malian (batuan metamorf).

50

Jenis batuan beku ini terbentuk dari pembekuan lava atau magma. Lava dalam bentuk cair yang keluar dari gunung berapi. Kemudian lava cair tersebut akan mengalami pembekuan sehingga membentuk batuan beku. Terdapat 2 macam batuan beku yaitu batuan beku dalam (intrusi) adalah batuan beku yang mengendap dibawah di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh batuan beku dalam adalah batuan apung dan batu granit. Sedangkan pengertian batuan beku luar (ekstrusi) adalah batuan yang mengendap di atas permukaan bumi. Sebagai contoh batuan beku luar adalah aspal dan batu obsidian.

2) Batuan endapan atau sedimen

Jenis batuan endapan/ sedimen ini terbentuk oleh karena adanya proses pengendapan. Adapun bentuk batuan ini adalah berlapis-lapis. Sebagai contoh batuan endapan atau sedimen adalah batu kapur, batu konglomerat, dan juga batu pasir. 3) Batuan malihan/metamorf

Pengertian batuan malihan adalah batuan yang berasal dari perubahan batuan beku dan juga batuan endapan. Perubahan ini terjadi disebabkan karena adanya tekanan dan adanya panas. Sebagai contoh batuan malihan adalah batu marmer (baerasal dari batu gamping) contoh lainnya adalah batu tulis (berasal dari batu serpihan).

51

Tanah adalah merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Tanah terdiri dari bagian-bagaian tertentu yang merupakan hasil dari pelapukan bahan dan jga sisa-sisa dari makhluk hidup. Pelapuka bias terjadi disebabkan oleh karena adanya perbedaan suhu dan hujan. Pelapukan ini dikenal sebagai pelapukan fisika. Selain itu, pelapukan juga dikarenakan oleh makhluk hidup yang disebut dengan pelapukan biologis. Batuan akan hancur dan lapuk bagi batuan yang mengalami pelapukan. Pelapukan tersebut selama berjuta-juta tahun.

1) Pelapukam fisika

Faktor alam adalah merupakan penyebab terjadinya pelapukan fisika. Sebagai contohnya adanya faktor panas (suhu), angin dan juga air. Misalnya saja pada waktu terik matahari, batuan akan mengembang, sedangkan pada saat suhu dingin bebatuan akan menyusut. Kalau hal ini terjadi secara terus-menerus maka batuan akan menjadi retak dan lama-kelamaan batuan tersebut akan pecah. Begitu pula untuk batu yang sering terkena angin kencang akan mengakibatkan terjadinya pengkikisan sehingga batu mengakibatkan erosi dan batu menjadi padang pasir yang terbentang luas. Sedangkan untuk pelapukan karena air misalnya air hujan yang terus menerus akan mengakibatkan pengikisan pada

52

bebatuan. Contoh lainnya ombak di laut membentur batu di pantai sehingga batu menjadi terkikis.

2) Pelapukan biologi

Pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup dinamakan pelapukan biologi. Sebagai contoh pelapukan karena adanya tumbuhan lumut dan bakteri. Tumbuhan yang hidup di bebatuan dapat menyebabkan batu menjadi pecah.

3) Pelapukan kimia

Zat kimia adalah faktor terjadinya pelapukan kimia, contohnya adalah oksigen, karbondioksida, dan uap air. Besi dapat berkarat disebabkan karena bereaksi dengan oksigen dan uap air.

Batuan bias terkiskis dan lapuk disebabkan oleh air hujan yang secara alami mengandung asam dari karbondioksida. Keasaman dari air hujan bias meningkat oleh gas-gas buangan dari industri contohnya belerag dioksida bias berekasi dengan uap air dan gas-gas lain yang ada di udara. Kondisi tersebut bias menyeabakan terjadinya hujan asam yang tetntunya dengan adanya hujan asam tersebut semakin mempercepat terjadinya pelapukan kimia terhadap batuan.

d. Bagian-bagian tanah

Tanah merupakan bagian dari kerak bumi. Kerak bumi terdiri atas lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah, dan lapisan batuan induk.

53

1) Lapisan atas merupakan lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Lapisan ini merupakan tanah yang paling subur.

2) Lapisan tengah, terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air. Lapisan tersebut terbentuk karena sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh airdan mengendap. Lapisan ini biasa disebut tanah liat.

3) Lapisan bawah, merupakan lapisan yang terdiri atas bongkahan-bongkahan batu. Di sela-sela bongakahan terdapat hasil pelapukan batuan. Jadi masih ada batu yang belum melapuk secara sepurna

4) Lapisan batuan induk, berupa bebatuan yang padat.

e. Jenis-jenis tanah

Tentunya setiap tanah memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tumbuhan yang ditanam di tanah, yang mampu menyerap dan menyimpan air, akan tumbuh dengan baik. Penyerapan air ke dalam tanah bergantung pada jenis tanah. Berikut, akan dijelaskan jenis-jenis tanah yang dapat kamu temukan disekitarmu.

1) Tanah humas

Tanah humas merupakan tanah yang

a) Berasal dari pelapuakan sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk.

54

c) Sangat baik untuk laha pertanian.

d) Kemampuan menyerap air sangat tinggi. e) Dapat menggeburkan tanah.

2) Tanah liat atau tanah lempung

Tanah liat atau lempung merupakan tanah yang a) Butiran-butiran tanahnya halus.

b) Satiap butiran saling melekat satu sama lain, sehingga jika basah lengket.

c) Sukar menyerap air

d) Sring dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan, seperti pot bunga, mangkuk, dan cerek. Dalam penggunannya, tanh liat yang telah dibetuk dipanaskan supaya kering dan kuat.

e) Tumbuhan sulit tumbuh di tanah liat. 3) Tanah berpasir

Tanah berpasir bisanya digunakan untuk lahan membangun rumah. Tanah ini dicampur dengan semen untuk memasang batu-bata. Tanah yang berpasir merupakan tanah yang

a) Butiran pasirnya sangat banyak b) Mudah menyerap air

c) Tumbuhan sulit tumbuh di tanah yang berpasir. 4) Tanah Vulkanik

Tanah vulkanik biasanya terdapat di sekitar gunug berapi, seperti Gunung Merapi di Jawa Tengah da Gunung

55

Galunggung di Jawa Barat.Tanah Vulkanisk merupakan tanah yang

a) Banyak mengandung unsure hara b) Warnanya lebih gelap

c) Berasal dari gunung berapi atau gunung meletus d) Sangat mudah menyerap air

e) Sangat subur untuk lahaan pertanian 5) Tanah Gambut

Tanah gambut merupakan hasil dari tamanan yang pembusukannya tidak sempurna, sehingga memiliki kandungan bahan organic yang sangat tinggi. Kita bias menjumpai tanah yang gambut inin pada tempat contohnya rawa, danau, pantai dan sebagainya. Hampir separuh lahan basah adalah tanah gambut. Tanah gambut ini mampu menyimpan karbon dan air dalam jumlah besar, karena kemampuannya itu kita bias mendapatkan cadangan iir saat musim kemarau tiba.

Ciri-ciri tanah gambut:

a) Memilki kandungan bahan organic yang sangat tinggi b) Rang subur karena sifat tanahnya lembek, basah, dan

lunak

c) Kadar keasamnya tinggi d) Warnanya gelap

56 6) Tanah Aluvial

Tanah ini bias juga disebut tanah endapan. Awalnya adalah lumpur dan pasir halus yang terbawa sungain kemudian mengendap di dataran rendah, lembah dan cekungan di sepanjang daerah sungai.

Ciri-ciri tanah Aluvial: a) PH lebih dari 6,5

b) Trdapat dipersawahan dan luar persawahan c) Tektur tanahnya liat atau liat berpasir

d) Keras jika waktu kering dan kuat pada waktu lembab e) Kaya akan fosfot

f) Subur, bias untuk persawahan dan perkebunan 7) Tanah Kapur

Tanah kapur atau tanah mediteran erupakan tanah hasil dari pelpukan bebatuan kapur yang sudah hancur.

Ciri-ciri tanah kapur:

a) Tanah ini tidak subur karena tidak memiliki unsure hara.

b) Sangat mudah dilalui air.

c) Berkontribusi sedikit dalam bidang pertanian.

d) Meskipun tidak subur tanah ini ternyata cocok digunakan untuk penanaman pohon jati.

e) Memiliki kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi.

57 8) Tanah Pedzoilik

Tanah ini sering kita jumpai di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi serta suhu udara yang rendah. Tanah ini juga hisa kita jumpai di daerah pegunungan yang memilki iklim basah. Derah yang paling banyak tanah pedzoik adalah Sumatera utara dan Papua Barat.

Ciri-ciri tanah Pedzolik: a) Unsur haranya rendah

b) Kadar bahan organiknya rendah.

c) Sangat mudah kering karena rendahnya daya simpan air.

d) Tidak subur

e) Waranya merah atau bias juga kuning. f) Memiliki Ph rendah.

9) Tanah Laterit

Tanah ini terbetuk kareana lingkungan lembam dingin dan adanya genangan air. Tanah ini memiliki warna merah dan lainnya juga ada yang berwarna coklat. Biasanya tanah ini sering digunakan untuk lahan penanaman tanamanan palawija, jagung, kelapa sawit, karet, cengkeh, dan kopi.

Ciri-ciri Tanah Laterit:

a) Berwarna merah atau coklat. b) Mdah menyerap air.

58 d) Kandungan Ph netral. e) Mudah menyerap air.

f) Tektur tanah relatif padat dan kokoh. g) Merupakan tanah yang sudah berumur tua.

6. PTK

a. Hakikat PTK

Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu

Classroom Action Researchh yang artinya action research

(penelitian dengan tindakan kelas) yang dilakukan didalam kelas. Menurut Arikunto 2006 (dalam Suyadi 2014: 18) menjelaskan PTK secara sistematis.

1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.

2) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik. 3) Kelas adalah tempat di mana terdapat sekelompok perserta

didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian, tindakan, dan kelas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam

59

bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah selas secara bersamaan. Sedangkan menurut Carr dan Kemmis (McNiff, 991) dalam Suyadi 2014: 21 mendefinisikan bhawa PTK adalah sebagai berikut: “Action research is a form of self-refective enquiry undertaken by participants (teachers, students or principal, for example) in social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of their own social or educational practices, their understanding of these practices, and the situation (and

institution) in which the practices are carried out”

Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat mengetahui beberapa point penting dari PTK , yakni:

a) PTK adalah suatu bentukn inquiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.

b) PTK dilakukan oleh peseta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah.

c) PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk dalam situasi pendidikan.

d) Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar-mengajar, memperbaki pemahaman dari praktik belajar-mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembag a tempat praktik tersebut dilakukan.

Dari pendapat di atas dapat dismpulkan bahwa PTK adalah pencermatan yan dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri

60

melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik terus meningkat.

b. Prinsip-prinsip PTK

Prinsip adalah pegangan, dan slah stu fungsi prinsip atau pengangan adalah ntuk pedoman. Dalam PTK terdapat sejumlah prinsip atau pedoman yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai hasil yang maksimum. Prinsip-prinsip PTK adalah sebagai berikut: 1) PTK Dilakukan dalam Lingkungan Pembelajaran yang Alamiah Artinya PTK harus dilakuakan tanpa mengubah situasi dan jadwal pelajaran. Dengan kata lain PTK tidak perlu dilakuakan dalam situasi yang khusus, apalagi sampai mengubah kebiasaan pebelajaran yang normal karena tujuan dari PTK itu adalah memperbaiki proses pembelajaran.

2) Adanya Inisatif Guru untuk Memperbaiaki Proses Pembelajaran. Guru harus peka terhadap personal-persoalan yang muncul dalam proses pembelajaran dan dituntut lebih peka terhadap prestasi belajar siswa-siswanya. Kepekaan dan sensitivitas inilah yang akn mendorong naluri guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.

3) Menggunakan Anaisis SWOT sebagai Dasar Tindakan.

Menurut Arikunto (2006:7), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yaitu strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity

61

(kesempatan), dan threat (ancaman). Keempat unsur tersebut hendaknya digunakan dalam analisis terhadap guru yang melakukan tindakan maupun siswa yang dikenai tindakan. 4) Adanya Upaya secara Konkret.

Inisiatif untuk memperbaiki pembelajaran yang didasarkan pada analisis SWOT, yaitu berupa tindakan secara konkret, tidak cukup dengan sekedar harapan apalagi angan-angan. Tindakan tersebut harus benar-benar konkret dan dapat diterapkan. Inilah salah satu cirri khas PTK, yaitu adanya “tindakan” secara praktis dan konkret. Tindakan dan analisis SWOT tersebut dapat menyatu kedalam system pembelajaran yang lebih baik.

5) Merencanakan dengan SMART

S : Spesifik, khusus tidak terlalu umum/luas.

M : Manageable, dapat dikelola, dilakasanakan. Artinya, lokasi mudah dijangkau, data dapat dikumpulkan dengan mudah, hasilnya dapat dikoreksi, dan tidak menyulitkan.

A : Acceptable, dapat diterima lingkungan. Rtinya mudah dilakukan, tidak berbelit dan hal-hal lain yang membuat siswa berkeluh kesah atas tindakan yang dilakukan oleh guru dalam penelitian.

R : Realistic, operasional, tidak diluar jangkauan. Artinya tidak menyimpang dari tujuan, serta hasilnya bermanfaat baik bagi guru maupun siswa.

62

T : Time-bound, diikat oleh waktu, terencana. Ada jadwal dan target yang jelas kapan dilaksanakan, kapan diselesaikan, dan kapan dapat dilihat hasilnya.