• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Hasil Belajar Matematika

1. Pengertian Hasil Belajar

Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan

nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Slameto (2010: 2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organisme (manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat

memenuhi tingkah laku organisme tersebut.

Belajar merupakan proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam

kegiatan pembelajaran guru menetapkan tujuan pembelajaran. Siswa yang

berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 14).

Gagne (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2013: 11-12) menyatakan bahwa

hasil belajar merupakan kapabilitas siswa berupa:

a. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan

b. Keterampilan intektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan

dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.

c. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep

dan kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak

jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Hasil belajar merupakan kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Secara garis besar Benyamin

Bloom (dalam Sudjana 2014: 22-23) membagi hasil belajar ke dalam 3 ranah

yakni:

a. Ranah kognitif. Ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif. Ini berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi atau karakteristik nilai.

c. Ranah Psikomotoris. Ini berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan di

bidang fisik, gerakan-gerakan skill, gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan atau kemampuan siswa yang menetap (kognitif, afektif dan

psikomotor) yang dimiliki setelah menerima pengalaman belajar.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Muhibbin Syah (2010:145-155), faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

a. Faktor internal (faktor dalam diri siswa), yaitu keadaan jasmani dan

rohani siswa, yang terdiri dari:

1) Aspek Fisiologis

Kesehatan siswa sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam

menyerap informasi dalam belajar.

2) Aspek Psikologis, terdiri dari:

a) Inteligensia Siswa. Tingkat kecerdasan/intelegensia dan kemampuan

siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

b) Sikap Siswa. Sikap siswa yang positif dalam merespon dengan cara

yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya

c) Bakat Siswa. Kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu

tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan.

d) Minat Siswa. Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

e) Motivasi Siswa. Keadaan internal organisme yang mendorong untuk

berbuat sesuatu.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan

disekitar siswa, terdiri dari:

1) Lingkungan Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah

guru-guru, para tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakil-wakilnya),

teman-teman sekelas, orang tua (keluarga) dan masyarakat yang dapat

mempengaruhi semangat belajar siswa.

2) Lingkungan Non-sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial ialah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya,

alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Faktor-faktor ini turut menentukan tingkat kebrhasilan belajar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

Pendekatan belajar berhubungan dengan keefektifan segala cara atau

strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses mempelajari materi tertentu.

3. Penilaian Hasil Belajar

Pada setiap akhir program pendidikan, pengajaran atau pelatihan

dilakukan penilaian. Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui apakah

program itu telah dikuasai oleh pesertanya atau belum. Untuk mengetahui hasil

belajar, dilakukan penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk

mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan hasil belajar siswa bukan saja

diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan

keterampilan. Dengan demikian penilaian hasil belajar siswa mencakup segala

hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap dan

keterampilan (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2012: 15)

Menurut Herman Yoseph Sunu Endrayanto dan Yustiana Wahyu

Harumurti (2014: 27), penilaian hasil belajar memiliki keterkaitan dengan

kegiatan pembelajaran dan pengajaran. Penilaian hasil belajar terintegrasi

dalam desain instruksional yang dikembangkan guru. Desain instruksional

merupakan keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan pembelajaran,

teknik mengajar, materi pelajaran, dan kegiatan penilaian belajar siswa.

Penilaian hasil belajar siswa harus konsisten dengan tujuan pembelajaran

dan materi pembelajarannya. Agar konsisten antara tujuan pembelajaran dan

adalah mengkaji dan menelaah isi kurikulum yang berlaku. Kurikulum

pendidikan di Indonesia menyatakan bahwa di dalam silabus dan rencana

pembelajaran memuat kompetensi belajar. Kompetensi belajar merupakan

kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai

perwujudan daria pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki siswa

selama mengikuti program pembelajaran tertentu (ibid., 28).

4. Kompetensi Dasar Pelajaran Matematika SMA Kelas X Tahun Ajaran

2014/2015

Ada perbedaan dasar penyusunan kompetensi dasar pelajaran matematika

kelas X tahun ajaran 2014/2015. Kompetensi dasar semester ganjil disusun

dengan berpatokan pada kompetensi inti karena memakai Kurikulum 2013,

sedangkan kompetensi dasar semester genap disusun dengan berpatokan pada

standar kompetensi karena memakai Kurikulum KTSP 2006. Berikut ini adalah

kompetensi-kompetensi dasar pelajaran matematika SMA kelas X tahun ajaran

2014/2015:

Semester Satu:

3.1 Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma sesuai dengan

karakteristik permasalahan yang akan diselesaikan dan memeriksa

3.2 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep persamaan dan pertidaksamaan

linear yang berkaitan dengan nilai mutlak, serta menerapkannya dalam

pemecahan masalah nyata.

3.3 Mendeskripsikan konsep sistem persamaan linear dua dan tiga variabel

serta pertidaksamaan linear dua variabel dan mampu menerapkan berbagai

strategi yang efektif dalam menentukan himpunan penyelesaiannya serta

memeriksa kebenaran jawabannya dalam pemecahan masalah matematika.

3.4 Mendeskripsikan konsep matriks sebagai representasi numerik dalam

kaitannya dengan konteks nyata.

3.5 Mendeskripsikan operasi sederhana matriks serta menerapkannya dalam

pemecahan masalah.

3.6 Mendeskripsikan daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil suatu relasi

antara dua himpunan yang disajikan dalam berbagai bentuk (grafik,

himpunan pasangan terurut, atau ekspresi simbolik)

3.7 Mengidentifikasi relasi yang disajikan dalam berbagai bentuk yang

merupakan fungsi.

3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan

lainnya melalui pengamatan dan memberikan alasannya.

Semester Dua:

4.2 Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan

pernyataan berkuantor.

4.3 Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau

pernyataan berkuantor yang diberikan.

4.4 Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan

pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan

kesimpulan dan pemecahan masalah.

5.1 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan

dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

5.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri.

5.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, dan

penafsirannya.

6.1 Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang

dimensi tiga.

6.3 Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang

dalam ruang dimensi tiga.

Dokumen terkait