• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen Journal-Nasional-ISSN-UHAMKA (Halaman 29-33)

Hasil determinasi yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong didapat tanaman dengan nama jenis Beta vulgaris L. suku Amaranthaceae.

Pembuatan Sari Buah Bit

Buah bit mengandung pigmen warna merah-ungu yang merupakan turunan dari betasianin yang disebut betanin. Selain itu betanin dari buah bit (Beta vulgaris L) telah diketahui memiliki efek antiradikal dan aktivitas antioksidan yang tinggi (Mastuti 2010). Kandungan pigmen pada buah bit sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan, oleh karena itu pada proses pembuatan sari buah bit ditambahakan asam askorbat sampai pH 5,0 untuk mencegah terjadinya diskolorisasi. Sari kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 55C untuk menghilangkan kadar air yang ada (Arjuan 2008). Sari buah bit diambil dari buah masak yang telah berumur 2,5-3 bulan.

Karakteristik Sari Buah Bit

Hasil rendemen yang didapatkan dari perbadingan sari kental buah bit terhadap buah bit segar sebesar 5,6100%. Pada karakteristik sari buah bit menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Karakteristik Sari Buah Bit

B//entuk Kental

Warna Ungu pekat

Bau Aroma khas

Rasa Manis

pH 5,00

6 Pembuatan Lipstik Sari Buah Bit

Kualitas lipstik ditentukan oleh komponen penyusun lipstik, oleh karena itu pada pembuatan lipstik sari buah bit digunakan carnauba wax sebagai bahan utama penyusun basis lemak lipstik. Carnauba wax memiliki titik lebur berkisar antara 82-84C, sehingga pada proses pembuatan dilakukan dengan cara manual diatas water bath. Basis lipstik dilebur pada suhu 80-85C, kemudian dicampurkan dengan campuran sari buah bit dan minyak jarak pada suhu 60-65C untuk mencegah terjadinya penggumpalan zat warna. Pengadukan pada pencampuran tidak boleh terlalu cepat untuk mencegah timbulnya gelembung-gelembung udara pada saat lipstik dicetak.

Pengamatan evaluasi sifat fisik lipstik yang dilakukan meliputi keseragaman bobot, uji homogenitas, uji titik leleh, uji kekerasan dan uji kesukaan. Uji kesukaan dilakukan terhadap tekstur, kilap, bau, warna dan daya oles yang didapatkan dengan menggunakan bantuan panelis.

Gambar 5. Sediaan Lipstik Formula I – IV Evaluasi Bobot Rata-rata Lipstik

Dari hasil evaluasi bobot rata-rata sediaan lipstikdiperoleh bobot rata-rata dari formula 1-4 berturut-turut adalah 2,1574, 2,1455, 2,1354 dan 2,1667g. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh konsentrasi carnauba wax terhadap lipstik sari buah bit, karena memiliki rata-rata yang seragam yaitu sekitar 2,10–2,20g.

Uji Homogenitas Lipstik

Hasil pemeriksaan homogenitas lipstik sari buah bit dari formula 1-4 menunjukkan susunan yang homogen. Hal tersebut menunjukkan tidak adanya pengaruh peningkatan carnauba wax terhadap homogenitas sediaan lipstik.

Uji Titik Leleh Lipstik

Suhu lebur listik yang ideal diatur pada suhu lebih kurang 62C, biasanya berkisar antara 55-75C (Ditjen POM 1985). Dari hasil uji titik leleh sediaan lipstik diperoleh titik leleh rata-rata dari formula 1-4 berturut-turut adalah 63,33, 65,67, 69,67 dan 72,00C. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh formula lipstik memenuhi persyaratan titik leleh lipstik dan penambahan konsentrasi carnauba wax dapat meningkatkan titik leleh lipstik.

7

Gambar 1. Grafik pengaruh konsentrasi carnauba wax terhadap titik leleh Titik leleh lipstik meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi carnauba wax, semakin besar konsentrasi carnauba wax semakin besar pula titik leleh lipstik. Ini terjadi karena subsitusi minyak jarak dengan Carnauba wax. Konsentrasi Carnauba wax yang ditambahkan dapat meningkatkan jumlah padatan dalam emulsi sehingga titik leleh lipstik akan semakin meningkat.

Hasil analisa data mengenai titik leleh menggunakan ANOVA satu arah diperoleh nilai sig 0,000<0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD menunjukkan ada perbedaan bermakna yang signifikan antara tiap-tiap formula.

Uji Kekerasan

Hasil uji kekerasan sediaan lipstik sari buah bit dari formula 1-4 dengan menggunakan penetrometet berturut-turut adalah 245, 207, 165 dan 138mm. Semakin besar nilai skala menunjukkan semakin dalam jarum penetrometer menembus sediaan. Dengan kata lain, semakin besar nilai skala yang ditunjuk maka semakin lunak lipstik.

Gambar 2. Grafik Pengaruh konsentrasi carnauba wax terhadap kekerasan Pada formula 1 yang menggunakan carnauba wax sebesar 3% menghasilkan kekerasan 245mm, dan pada formula 4 dengan konsentrasi carnauba wax 6% menghasilkan kekerasan 138mm. Hal ini menunjukkan semakin besar konsentrasi carnauba wax, lipstik yang dihasilkan semakin keras. Penambahan kekerasan lipstik terjadi karena subsitusi minyak jarak dengan Carnauba wax. Konsentrasi Carnauba wax yang ditambahkan dapat meningkatkan jumlah padatan dalam emulsi sehingga produk lipstik yang terbentuk akan semakin keras, sebaliknya penambahan minyak jarak akan

8

menambah jumlah cairan dalam emulsi sehingga produk lipstik yang terbentuk akan semakin lunak dan tampak creamy.

Hasil analisis data dengan ANOVA satu arah diperoleh nilai sig 0,000<0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD menunjukkan ada perbedaan bermakna yang signifikan antara tiap-tiap formula. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan 1% konsentrasi carnauba wax berpengaruh sangat nyata terhadap kekerasan lipstik.

Uji Kesukaan

Uji kesukaan yang dilakukan pada keempat formula lipstik meliputi penilaian panelis terhadap tekstur, kilap, bau, warna dan daya oles. Uji ini dilakukan terhadap 15 orang panelis. Metode analisa yang digunakan adalah metode statistik non-parametrik Kruskal-Wallis.

Uji Tekstur Lipstik

Hasil analilis data mengenai tekstur lipstik memiliki nilai 0,000<0,05, maka Ho ditolak. Ini menunjukkan perbedaan ranting antara keempat formula sediaan lipstik sari buah bit. Hal ini menunjukkan bahwa carnauba wax memberikan pengaruh terhadap tekstur lipstik.

Pada tabel rank hasil uji hasil uji terhadap tekstur lipstik, dapat dilihat bahwa mean rank tertinggi adalah lipstik formula 1 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 3% (45,00), dan mean rank terendah adalah lipstik formula 4 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 6% (11,00). Semakin tinggi mean rank maka semakin halus tekstur lipstik. Tekstur lipstik yang kehalusannya berkurang dikarenakan jumlah padatan berupa campuran malam semakin meningkat konsentrasinya. Tekstur yang semakin halus akan menambah daya tarik konsumen karena lebih mudah dioleskan.

Uji Kilap Lipstik

Hasil analilis data mengenai kilap lipstik memiliki nilai 0,000<0,05, maka Ho ditolak. Ini menunjukkan perbedaan ranting antara keempat formula sediaan lipstik sari buah bit. Hal ini menunjukan bahwa carnauba wax memberikan pengaruh terhadap kilap lipstik.

Pada tabel rank hasil uji hasil uji terhadap kilap lipstik, dapat dilihat bahwa mean rank kilap tertinggi adalah lipstik formula 4 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 6% (44,00), dan mean rank terendah adalah lipstik formula 1 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 3% (24,00). Semakin tinggi mean rank maka semakin berkilau lipstik. Dalam hal ini lipstik formula 4 merupakan lipstik yang kilaunya paling disukai panelis.

Uji Bau Lipstik

Hasil analilis data mengenai bau lipstik memiliki nilai 0,000<0,05, maka Ho ditolak. Ini menunjukkan perbedaan ranting antara keempat formula sediaan lipstik sari buah bit. Hal ini menunjukkan bahwa carnauba wax memberikan pengaruh terhadap bau lipstik. Bau lipstik dipengaruhi oleh campuran malam yang digunakan dalam formula.

Pada tabel rank hasil uji hasil uji terhadap bau lipstik, dapat dilihat bahwa mean rank bau tertinggi adalah lipstik formula 4 yang memiliki konsentrasi

9

carnauba wax sebesar 6% (46,80), dan mean rank terendah adalah lipstik formula 1 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 3% (11,20). Semakin tinggi mean rank menunjukkan sediaan lipstik yang berbau. Konsentrasi carnauba wax 5% kebawah menghasilkan lipstik yang berbau, dan konsentrasi carnauba wax 6% menghasilkan lipstik yang tidak berbau.

Uji Warna Lipstik

Hasil analilis data mengenai warna lipstik memiliki nilai 0,016<0,05, maka Ho ditolak. Ini menunjukkan perbedaan ranting antara keempat formula sediaan lipstik sari buah bit. Hal ini menunjukkan bahwa carnauba wax memberikan pengaruh terhadap warna lipstik.

Pada tabel rank hasil uji hasil uji terhadap warna lipstik, dapat dilihat bahwa mean rank warna tertinggi adalah lipstik formula 1 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 3% (36,80), dan mean rank terendah adalah lipstik formula 4 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 6% (22,70). Semakin tinggi mean rank maka warna semakin disukai oleh panelis.

Uji Daya Oles Lipstik

Daya oles lipstik menjadi patokan konsumen dalam memilih lipstik. Konsumen cenderung memilih lipstik yang menempel di bibir. Hasil analilis data mengenai daya oles lipstik memiliki nilai 0,001<0,05, maka Ho ditolak. Ini menunjukkan perbedaan ranting antara keempat formula sediaan lipstik sari buah bit. Hal ini menunjukkan bahwa carnauba wax memberikan pengaruh terhadap daya oles lipstik.

Pada tabel rank hasil uji hasil uji terhadap daya oles lipstik, dapat dilihat bahwa mean rank daya oles tertinggi adalah lipstik formula 1 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 3% (43,20), dan mean rank terendah adalah lipstik formula 4 yang memiliki konsentrasi carnauba wax sebesar 6% (22,80). Semakin tinggi mean rank maka lipstik semakin mudah dioleskan. Semakin besar konsentrasi carnauba wax, maka lipstik semakin sulit dioleskan.Ini dikarenakan campuran minyak dalam emulsi berkurang sehingga penampakannya tidak creamy dan semakin tidak menempel.

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi carnauba wax dapat menigkatkan sifat fisik lipstik sari buah bit.

Dalam dokumen Journal-Nasional-ISSN-UHAMKA (Halaman 29-33)