Instructional science, 18(2), 119-144
ACTIVITY TEST OF MURAYA LEAVES EXTRACT ON DECREASING BLOOD CHOLESTEROL TOTAL OF INDUCED HIGH CHOLESTEROL DIET RATS
C. HASIL PENELITIAN
Diperoleh kadar kolesterol total pada dua kali pengambilan darah yaitu pada hari ke-29 dan pada hari ke-44, hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kadar kolesterol total serum darah tikus setelah induksi dan
setelah perlakuan
Selanjutnya dihitung persentase penurunan kadar kolesterol total antara keduanya, hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Persentase penurunan kadar kolesterol total serum darah tikus
Data kadar kolesterol total setelah
pemberian makanan penginduksi
hiperkolesterolemia dan setelah perlakuan dengan bahan uji ditransformasikan dalam bentuk diagram batang seperti terlihat pada gambar 1.
Gambar 1. Diagram batang rata-rata kadar kolesterol total (mg/dl) serum darah tikus setelah pemberian makanan
penginduksi hiperkolesterolemia dan setelah perlakuan dengan bahan uji Rata-rata persentase penurunan kadar
kolesterol total serum darah tikus
ditransformasikan dalam bentuk diagram batang seperti terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Diagram batang rata-rata persentase penurunan kadar kolesterol
total serum darah tikus D. PEMBAHASAN
Hasil pengukuran kadar kolesterol total pada hari ke-29, diperoleh data kadar kolesterol total sebagai berikut kontrol normal dengan rata-rata 62,75 ± 5,5 mg/dl, kontrol negatif dengan rata-rata 120,5 ± 9,68 mg/dl, kontrol positif dengan rata-rata 120,5 ± 6,03 mg/dl, kelompok uji 1 dengan rata-rata 117,5 ± 8,66 mg/dl, kelompok uji 2 dengan rata-rata 114,5 ± 7,33 mg/dl dan kelompok uji 3 dengan rata-rata 110,25 ± 4,57 mg/dl. Dari data tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan kadar kolesterol total darah pada kelompok yang diinduksi dengan makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh dibandingkan dengan kontrol normal yang hanya diberikan
0 50 100 150
Kontrol
negatifKontrolpositif Uji 1 Uji 2 Uji 3 Setelah Induksi Setelah Perlakuan
0 10 20 30 40 50 Kontrol
negatif Kontrolpositif Uji 1 Uji 2 uji 3 Kelompok Kolesterol total (mg/dl) Setelah induksi (hari ke-29) Setelah perlakuan (hari ke-44) Kontrol Nornal 62,75 ± 5,5 63,5 ± 5,26 Kontrol Negatif 120,5 ± 9,68 109,50 ± 4,20 Kontrol Positif 120,5 ± 6,03 69,25 ± 4,19 Uji 1 117,5 ± 8,66 63,25 ± 3,95 Uji 2 114,5 ± 7,33 74 ± 7,8 Uji 3 110,25 ± 4,57 74,5 ± 8,06 Kelompok
Penurunan kadar kolesterol Selisih (mg/dl) Persentase (%) Kontrol Nornal - -Kontrol Negatif 11 ± 5,6 8,9 ± 3,86 K0ntrol Positif 51,25 ± 1,89 42,55 ± 0,68 Uji 1 54,5 ± 8,85 46,10 ± 4,64 Uji 2 42 ± 5,35 36,89 ± 6,11 Uji 3 35,75 ± 10,24 32,28 ± 8,38
5
makanan standar. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian kombinasi kuning telur dan lemak kambing mampu menaikkan kadar kolesterol total darah.
Sebagian besar kolesterol dibentuk oleh hati dari lemak jenuh, kandungan lemak jenuh banyak ditemukan pada lemak hewani seperti lemak kambing dan kuning telur. Kandungan lemak jenuh dalam lemak kambing
adalah 2,5 g/100 g dan kuning telur
mengandung lemak jenuh sebesar 8,17 g/100 g. Selain itu lemak kambing dan kuning telur juga memiliki kandungan kolesterol tinggi, kuning telur mengandung kolesterol sebesar 1,081 g/100g dan lemak kambing mengandung kolesterol sebesar 13 g/100 g(14).
Hasil pengukuran kadar kolesterol total pada hari ke-44 menunjukkan terjadi penurunan yaitu kontrol positif dengan rata-rata 69,25 ± 4,19 mg/dl, kelompok uji 1 dengan rata-rata 63,25 ± 3,95 mg/dl, kelompok uji 2 dengan rata-rata 74 ± 7,8 mg/dl dan kelompok uji 3 dengan rata-rata 74,5 ± 8,06
mg/dl. Penurunan kadar kolesterol pada
kelompok uji dipengaruhi oleh
senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun
kemuning yaitu flavonoid, tanin, kumarin dan saponin.
Flavonoid dapat menekan jumlah LDL teroksidasi dan perkembangan inflamasi di dinding arteri pada lesi aterosklerotik, menghambat aktivasi platelet dan agregasi serta menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3-methylglutaryl (HMG) CoA reduktase
sehingga mengurangi jumlah sintesis
kolesterol(15).
Tanin dapat menyebabkan penurunan efisiensi dalam mengubah nutrisi yang diserap oleh tubuh menjadi substansi yang baru, menghambat enzim lipase serta mengurangi jumlah kolesterol dan lemak darah(16). Efek hipokolesterolemik dari tanin disebabkan oleh
kemampuannya sebagai antioksidan, yang
menghambat inisiasi dan propagasi dari radikal bebas yang mendorong terbentuknya LDL teroksidasi(8). Efek lainnya dikaitkan dengan penghambatan HMG-KoA reduktase, enzim yang diperlukan untuk sintesa kolesterol(17).
Saponin mampu menurunkan
konsentrasi kolesterol serum darah dengan mengikat dan mencegah absorbsi asam empedu sehingga siklus enterohepatiknya terputus. Akibatnya jumlah asam empedu yang kembali ke hati sedikit, absorbsi asam empedu yang rendah memaksa meningkatnya metabolisme kolesterol dalam hati(9).
Mekanisme kerja dari saponin mirip dengan
pembanding yang digunakan yaitu
kolestiramin.
Selanjutnya dilakukan perhitungan
persentase penurunan dari data kadar
kolesterol total pada hari ke-29 dan hari ke-44, hasilnya adalah kontrol negatif menunjukkan persentase penurunan dengan rata-rata 8,9 ± 3,86, kontrol positif menunjukkan persentase penurunan dengan rata-rata 42,55 ± 0,68,
kelompok uji 1 menunjukkan persentase
penurunan dengan rata-rata 46,1 ± 4,46,
kelompok uji 2 menunjukkan persentase
penurunan dengan rata-rata 36,89 ± 6,11 dan
kelompok uji 3 menunjukkan persentase
penurunan dengan rata-rata 32,38 ± 8,38.
Data persentase penurunan kadar
kolesterol total dianalisa secara statistik, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan. Uji pendahuluan dengan Uji Kolmogrov-Smirnov untuk melihat normalitasnya, diperoleh kesimpulan bahwa data terdistribusi normal(p = 0,350) > 0,05. Dilanjutkan dengan Uji Levene untuk melihat homogenitas data, diperoleh kesimpulan data
homogen (p = 0,124) > 0,05. Analisa
dilanjutkan dengan uji ANOVA untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang
bermakna atau tidak pada setiap kelompok
perlakuan dengan ketentuan p<0,05.
Berdasarkan uji ini diketahui bahwa terdapat
perbedaan bermakna antar kelompok
perlakuan (p = 0,000) < 0,05. Selanjutnya untuk mengetahui letak perbedaan tersebut dilakukan uji LSD.
Berdasarkan uji LSD kontrol negatif berbeda bermakna (p<0,05) dengan semua kelompok perlakuan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol 70% daun kemuning pada dosis 16 mg/200 g BB, 32 g/200 g BB dan 64 mg/200 g BB mempunyai efektifitas yang dapat menurunkan kadar kolesterol total.
Selanjutnya hasil uji LSD tidak
menunjukkan perbedaan bermakna (p>0,05) antara kontrol positif terhadap kelompok uji 1 dan uji 2, tetapi menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05) terhadap kelompok uji 3. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak etanol 70% daun kemuning dosis 32
mg/200 g BB dan 64 mg/200 g BB
memberikan efektivitas penurunan kadar
kolesterol total yang sama dengan kolestiramin dosis 216 mg/200 g BB, tetapi memberikan efektivitas yang berbeda dengan kolestiramin pada dosis 16 mg/200 g BB.
6
Hasil uji LSD antar kelompok uji 1
terhadap kelompok uji 2 dan uji 3
menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun kemuning dengan dosis 64 mg/200 g BB menyebabkan penurunan kadar kolesterol total lebih baik dibandingkan dosis 16 mg/200 g BB dan 32 mg/200 g BB.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekstrak etanol 70% daun kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) dosis 16 mg/200 g BB, 32 mg/200 g BB dan 64 mg/200 g BB dapat menurunkan kadar kolesterol total serum darah tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan
makanan tinggi kolesterol secara
bermakna (p<0,05 terhadap kontrol negatif).
2. Ekstrak etanol 70% daun kemuning dosis 32 mg/200 g BB dan 64 mg/200 g BB memberikan efektivitas penurunan kadar
kolesterol total yang sama dengan
kolestiramin dosis 216 mg/200 g BB (p>0,05 terhadap kontrol positif).
DAFTAR PUSTAKA
1. Tjay, T.H dan Kirana, R. 2008. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Edisi VI. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hal 135, 288-289, 569, 574, 580.
2. Murray, R.K. Darryl, K.G dan Victor W.R.
2006. Biokimia Harper.
Penerjemah dr. Brahm U. Pendit. Edisi 27. EGC, Jakarta. Hal 128, 225-229, 239-246.
3. Ganiswarna, S.G. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi VI. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 364-368, 373-377. 4. Laker, M. 2006. Seri Family Doctor :
Memahami Kolesterol. PT Gaya Favorit Press. Jakarta. Hal 1, 13, 29-31, 40, 60, 66.
5. Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi II. EGC. Jakarta. Hal 288-289, 346, 564. 6. Sulaksana, J. dan Dadang, I. 2005.
Kemuning dan Jati Belanda Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal 11-12, 19-20.
7. Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB, Bandung. Hal 57-83, 157, 191-193.
8. Gulcin, I. Zuber, H. Mahfuz, E. dan
Hassan, Y. 2010. Radical
Scavenging and Antioxidant
Activity of Tannic Acid. Arabian Journal of Chemistry. No.3. Hal 43-53.
9. Sidhu, G.S. dan D.G. Oakenfull. 1986. A
Mechanism for The
Hypocholesterolaemic Activity of Saponins. British Journal of Nutrition. No 55. Hal 643-649. 10. Mirunalini, S. dan M. Krishnaveni. 2011.
Coumarin: A Plant Derived
Polyphenol With Wide
Biomedical Applications.
International Journal of PharmTech Research. Vol 3. No 3. Hal 1693-1696.
11. Utami, P.I. 2003. Pengaruh Infusa Daun Kemuning ( Murraya paniculata (L. ) Jack. ) Terhadap Kadar Lipid
Plasma Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Jantan Galur Wistar
yang Diberi Diet Tinggi Lemak. Pharmacy. Vol 1. No 7. Hal 7-11. 12. Sari, I.P. dan S. Pramono. 2004. Efek
Ekstrak Etanolik Daun Kemuning
(Murraya paniculata Jack)
Terhadap Kolesterol Darah Tikus Putih Jantan Diet Tinggi Lemak dan Hispatologi Hepar, Jantung dan Aorta. Gerbang Inovasi. No 19. Hal 44-46.
13. Juwairiyah, S. 2006. Uji Efek Ekstrak
Etanol 70% Daun Salam
(Syzigium polyanthum (wight) Walp.) Terhadap Penurunan Kadar LDL (Low Density Lipoprotein) Kolesterol pada Tikus Putih yang Diinduksi oleh Makanan Tinggi Kolesterol. Uhamka. Jakarta
14. Sediaoetama, A.D. 1989. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Penerbit Dian Rakyat. Jilid II. Hal 119. 15. Peluso, M.R. 2006. Flavonoids Attenuate
Cardiovascular Disease, Inhibit Phosphodiesterase, and Modulate Lipid Homeostasis in Adipose Tissue and Liver. Experimental Biology and Medicine. No 231. Hal 1287-1299.
7
16. Chung, K.T. Huang, Y.W. dan Lin, Y. 1998. Tannins and Human Health, a Review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. Vol 38. Hal 421-464.
17. Chang, J.J. Tso-Hsiao, C. dan Jung-Yaw L. 2001. The in vitro Inhibitory
Effect of Tannin Derivatives on 3- Hydroxy-3-Methylglutaryl-Coenzyme A Reductase on Vero Cells. Pharmacology. Vol 62. Hal 224-228.
ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print)
Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/
ω o m e g a
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (1), 9 - 12 (2016)