• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

2. Hasil Observasi Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan observasi pada pembelajaran tematik kelas I di tiga sekolah, tempat guru yang diwawancarai mengajar. Masing-masing observasi dilaksanakan sesuai dengan tanggal wawancara. Observasi dilakukan untuk mengetahui penggunaan perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 serta karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik. Observasi dilakukan dengan berpedoman pada 40 butir pernyataan yang dilengkapi dengan dua kriteria jawaban yaitu “ya” dan “tidak”. Butir pernyataan dibagi menjadi dua subjek observasi yaitu guru dan peserta didik. Butir pernyataan observasi guru terdiri dari 30 pernyataan dibagi ke dalam tiga tahap kegiatan yaitu kegiatan awal,

64

kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Observasi peserta didik terdiri dari 10 butir pernyataan. Berikut uraian data hasil observasi di tiga kelas yang melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Kurikulum 2013 terkait dengan penggunaan perangkat pembelajaran inovatif.

Berdasarkan hasil observasi, pada kegiatan awal ketiga guru melakukan doa pembuka, melaksanakan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Presensi dan motivasi dilaksanakan masing-masing oleh satu guru.

Pada kegiatan inti, ketiga guru menyampaikan materi menggunakan bahasa baku dengan artikulasi dan volume yang jelas. Guru sebagai fasilitator mengupayakan pembelajaran saintifik 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan) yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari tanpa luput menyelipkan pendidikan karakter di dalamnya serta mengapresiasi atas keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Ketiga guru juga memberikan contoh yang baik dalam berpakaian dan mengesankan kewibawaan sehingga mampu mengondisikan kelas secara verbal maupun non-verbal.

Di balik usaha mengupayakan pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013, dua guru nampak belum menggunakan metode serta model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik sehingga pembelajaran masih terfokus pada guru yang menjelaskan materi di depan kelas. Hal tersebut membuat suasana menjadi kurang menarik dan kurang menyenangkan. Faktor lain adalah penggunaan media dan sumber pembelajaran yang kurang maksimal, terutama belum dimanfaatkannya teknologi untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan efisien.

Pada kegiatan penutup, tujuh pernyataan menjadi poin observasi. Berdasarkan observasi yang dilakukan, ketiga guru nampak memberikan evaluasi kepada peserta didik untuk mengetahui peningkatan pemahaman. Dua guru membuat ringkasan secara lisan maupun tertulis, memberikan motivasi, dan memberikan tindak lanjut mengenai

65

pembelajaran yang disampaikan. Sedangkan penyampaian ragam sumber belajar dan kegiatan refleksi hanya dilakukan oleh satu guru.

Selama proses pembelajaran, peserta didik di tiga kelas kurang terlihat antusias. Hal tersebut nampak pada kurangnya perhatian dan keaktifan dalam menanggapi umpan balik yang diberikan, termasuk ketika guru melakukan apersepsi dan merangkum materi pembelajaran. Karena pembelajaran tidak didesain secara berkelompok, kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan hasil diskusi dan mengajukan pertanyan belum terlihat. Walaupun demikian, peserta didik menunjukkan pemahaman atas materi yang disampaikan oleh guru. 3. Pembahasan hasil wawancara dan observasi analisis kebutuhan

Berdasarkan jabaran hasil wawancara dan observasi di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru sudah memiliki dasar pengetahuan tentang Kurikulum 2013 sehingga sudah mampu untuk melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013, walaupun belum secara maksimal. Guru mengetahui karakteristik dan tuntutan Kurikulum 2013 namun belum memahami sepenuhnya sehingga masih kesulitan dalam menerapkan.

Kesulitan dialami guru ketika merencanakan pembelajaran yang harus disesuaikan dengan keterampilan dasar abad 21 dengan mengacu pada higher order thinking skills (HOTS) pada Taksonomi Bloom serta harus menyinkronkan dengan model pembelajaran inovatif yang digunakan. Kesulitan tersebut membuat guru memilih buku pegangan guru sebagai panduan dalam proses pembelajaran, tanpa menyaring dan mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, di kelas yang diampu. Guru belum mampu mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 karena terbentur keterbatasan contoh perangkat pembelajaran inovatif di sekolah.

Sesuai dengan wawancara dan observasi yang dilakukan, guru sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran inovatif yang dapat memberikan inspirasi kepada guru untuk mendesain pembelajaran yang

66

dapat memaksimalkan pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013. Perangkat pembelajaran inovatif yang dimaksud terdiri dari program tahunan (prota), program semester (prosem), silabus, dan RPP.

B. Deskripsi Produk Awal

Peneliti menggunakan beberapa langkah dalam mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif. Peneliti menggunakan buku pegangan guru dan buku pegangan siswa Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I SD edisi revisi 2017. Peneliti menentukan tema dan sub tema, kemudian menganalisis kompetensi dasar untuk merancang indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan Taksonomi Bloom revisi terbaru. Peneliti mencoba menggunakan kata kerja operasional dalam tingkat berpikir tingkat tinggi sesuai dengan tingkatan pada Taksonomi Bloom. Langkah berikutnya, peneliti menyusun perangkat pembelajaran inovatif yaitu program tahunan, program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

1. Program tahunan

Program tahunan menjadi rencana umum dalam pengembangan perangkat pembelajaran berikutnya, seperti prosem, silabus, dan RPP. Program tahunan yang disusun terdiri dari (1) identitas sekolah (satuan pendidikan, kelas, tahun ajaran) dan (2) format isian (tema, sub tema, alokasi waktu).

2. Program semester

Program semester dirancang sebagai rencana pembelajaran yang akan dilakukan selama satu semester. Prosem disusun satu semester yaitu semester gasal. Komponen yang terdapat pada perangkat ini terdiri dari (1) identitas prosem (satuan pendidikan, kelas, tahun ajaran) dan (2) format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke-, alokasi waktu, bulan dirinci per hari, keterangan).

3. Silabus

Silabus merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

67

Silabus disusun secara sistematis dan mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai target pencapaian pembelajaran. Komponen silabus terdiri dari (1) identitas silabus (satuan pendidikan, kelas, semester, tahun ajaran) dan (2) format isian (kompetensi inti, mata pelajaran dan kompetensi dasar, muatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan alokasi waktu, penilaian yang terdiri dari teknik penilaian dan bentuk instrumen, sumber belajar)

4. Rencana pelaksanaan pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rancangan yang menggambarkan prosedur pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran selama satu hari penuh. RPP disusun secara sistematis sesuai model pembelajaran yang digunakan peneliti yaitu cooperative learning tipe picture and picture serta quantum learning. RPP dibuat lengkap dengan lampiran yang berisi rangkuman materi, media pembelajaran yang digunakan, lembar kerja peserta didik beserta kunci jawaban, instrument penilaian, lembar evaluasi beserta kunci jawaban, lembar refleksi, dan lembar pengayaan. Komponen yang terdapat pada RPP di antaranya: (1) identitas RPP, (2) tujuan pembelajaran, (3) kompetensi inti kurikulum SD 2013, (3) kompetensi dasar dan indikator, (4) materi pembelajaran, (5) pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran, (6) langkah pembelajaran, (7) media, alat, dan sumber belajar, (8) rubrik penilaian, dan (8) lampiran.

RPP dibuat enam hari mengajar dengan alokasi 6 jam pelajaran (6JP atau 6×35 menit) per harinya. Kegiatan dalam RPP disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang digunakan peneliti. Perencanaan disusun dengan mengembangkan pendekatan saintifik yaitu 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan) serta keterampilan abad 21 (berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif) yang berfungsi untuk mengaktifkan siswa dan tujuan dari Kurikulum 2013 bahwa guru sebagai fasilitator dapat tercipta.

68 C. Validasi Ahli dan Revisi Produk

1. Validasi Ahli

Peneliti membuat produk berupa program tahunan (prota), program semester (prosem), silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kemudian diberikan kepada dua pakar pembelajaran inovatif yaitu mahasiswa dari Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yaitu ibu M dan guru kelas I SD yaitu Ibu S untuk divalidasi. Validasi dilakukan dengan berpedoman pada instrumen validasi yang disusun peneliti dan telah divalidasi dosen pembimbing untuk mengetahui kelayakan produk yang dibuat berdasar masukan yang diberikan oleh validator ahli. Masukan yang diberikan dapat digunakan untuk merevisi dan memperbaiki produk sehingga produk layak untuk diujicobakan.

Validasi pakar dilakukan sebanyak satu kali pada bulan Juni. Aspek yang dinilai dalam validasi prota terdiri dari (1) identitas, (2) komponen, dan (3) alokasi waktu. Aspek yang dinilai dalam validasi prosem dan silabus terdiri dari (1) identitas, (2) komponen, dan (3) materi. Aspek yang dinilai dalam validasi RPP terdiri dari (1) identitas, (2) indikator dan tujuan pembelajaran, (3) materi, (4) strategi pembelajaran, (5) media dan sumber pembelajaran, (6) evaluasi dan refleksi, (7) HOTS, (8) pembelajaran saintifik, (9) keterampilan dasar abad 21, serta (10) bahasa.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu M pada perangkat pembelajaran inovatif 1 yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe picture and picture, diperoleh skor rata-rata 3,9 dengan kategori “baik”. Ibu M memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) penambahan tahun pada prosem, (2) kompetensi dasar perlu diperbaiki, (3) degree dan jumlah tingkah laku yang dapat diukur pada bagian tujuan pembelajaran perlu diperhatikan, (4) media yang digunakan harus lebih menarik, (5) menambahkan penguatan karakter pada kegiatan pembelajaran, (6) bahasa perlu diperhalus agar mudah dimengerti siswa, dan (7) penggunaan huruf kecil

69

untuk siswa kelas I. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu M pada perangkat pembelajaran inovatif 3 yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe picture and picture, diperoleh skor rata-rata 4,28 dengan kategori “sangat baik”. Ibu M memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) memperbaiki indikator, (2) memperhatikan kelengkapan komponen ABCD pada tujuan pembelajaran, dan (3) menambahkan penguatan karakter pada kegiatan pembelajaran. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu M pada perangkat pembelajaran inovatif 5 yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe picture and picture, diperoleh skor rata-rata 4,5 dengan kategori “sangat baik”. Ibu M memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) memperbaiki susunan indikator, (2) memperhatikan kelengkapan komponen ABCD pada tujuan pembelajaran, dan (3) menambahkan penguatan karakter pada kegiatan pembelajaran. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu M pada perangkat pembelajaran inovatif 2 yang menggunakan model pembelajaran quantum learning, diperoleh skor rata-rata 4,48 dengan kategori “sangat baik”. Ibu M memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) memperhatikan kelengkapan komponen ABCD pada tujuan pembelajaran, (2) menambahkan media konkret untuk kegiatan literasi dan pembelajaran, (3) menambahkan pendidikan karakter yang dapat dicapai atau dimunculkan dalam pembelajaran, dan (4) penggunaan huruf kecil untuk siswa kelas I. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

70

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu M pada perangkat pembelajaran inovatif 4 yang menggunakan model pembelajaran quantum learning, diperoleh skor rata-rata 4,38 dengan kategori “sangat baik”. Ibu M memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) memperhatikan kelengkapan komponen ABCD pada tujuan pembelajaran, (2) menambahkan media konkret untuk kegiatan literasi dan pembelajaran, (3) menambahkan pendidikan karakter yang dapat dicapai atau dimunculkan dalam pembelajaran, dan (4) penggunaan huruf kecil untuk siswa kelas I. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu M pada perangkat pembelajaran inovatif 6 yang menggunakan model pembelajaran quantum learning, diperoleh skor rata-rata 4,35 dengan kategori “sangat baik”. Ibu M memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) memperhatikan kelengkapan komponen ABCD pada tujuan pembelajaran, (2) menambahkan media konkret untuk kegiatan literasi dan pembelajaran, (3) menambahkan pendidikan karakter yang dapat dicapai atau dimunculkan dalam pembelajaran, dan (4) penggunaan huruf kecil untuk siswa kelas I. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu S pada perangkat pembelajaran inovatif 1 yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe picture and picture, diperoleh skor rata-rata 4,50 dengan kategori “sangat baik”. Ibu S memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) melengkapi hari dan tanggal pada identitas, (2) melengkapi tujuan yang degreenya belum nampak, dan (3) pemilihan media perlu memperhatikan kondisi kelas. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu S pada perangkat pembelajaran inovatif 3 yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning

71

tipe picture and picture, diperoleh skor rata-rata 4,78 dengan kategori “sangat baik”. Ibu S memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) melengkapi hari dan tanggal pada identitas, dan (2) ada tujuan perlu disesuaikan dengan indikator. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu S pada perangkat pembelajaran inovatif 5 yang menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe picture and picture, diperoleh skor rata-rata 4,73 dengan kategori “sangat baik”. Ibu S memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) melengkapi hari dan tanggal pada identitas, dan (2) ada beberapa indikator yang degreenya belum nampak. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu S pada perangkat pembelajaran inovatif 2 yang menggunakan model pembelajaran quantum learning, diperoleh skor rata-rata 4,48 dengan kategori “sangat baik”. Ibu S memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, yaitu: (1) melengkapi hari dan tanggal pada identitas, (2) mengembangkan materi, (3) gambar di RPP diperkecil, dan (4) kalimat perintah yang sebaiknya diketik sendiri. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu S pada perangkat pembelajaran inovatif 4 yang menggunakan model pembelajaran quantum learning, diperoleh skor rata-rata 4,48 dengan kategori “sangat baik”. Ibu S memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, di antaranya: (1) melengkapi hari dan tanggal pada identitas, (2) media yang digunakan perlu memperhatikan kondisi kelas, dan (3) gambar pada RPP diperkecil tetapi ketika pelaksanaan gambar dicetak besar. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

72

Berdasarkan hasil validasi oleh Ibu S pada perangkat pembelajaran inovatif 6 yang menggunakan model pembelajaran quantum learning, diperoleh skor rata-rata 4,6 dengan kategori “sangat baik”. Ibu S memberikan komentar dan saran untuk beberapa komponen, yaitu: (1) melengkapi hari dan tanggal pada identitas, (2) materi belajar dikembangkan, dan (3) gambar pada RPP diperkecil, ketika pelaksanaan gambar dicetak besar. Secara umum, perangkat pembelajaran tersebut layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua pakar pembelajaran inovatif kemudian direvisi sesuai saran atau komentar yang diberikan. Berikut tabel yang berisi penjabaran saran atau komentar dan revisi produk.

Tabel 4.1 Komentar atau Saran Pakar Pembelajaran Inovatif Model Cooperative Learning Tipe Picture and Picture dan Revisi Produk No. Aspek yang Dinilai Komentar/Saran Revisi

Program Semester (Prosem) 1. Prota memuat

komponen identitas yang lengkap (kelas, satuan pendidikan, tahun pelajaran).

Sudah jelas dan

tidak ada

kesalahan dalam penulisan.

1. Prosem memuat komponen identitas yang lengkap (kelas, semester, satuan pendidikan, dan tahun pelajaran).

Bagian

keterangan diberi tahun.

Menambahkan tahun sesuai tahun ajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

73 kelengkapan identitas

RPP (satuan

pendidikan, kelas, semester, tema/ sub tema/pembelajaran ke-, alokasi waktu/ hari/tanggal).

belum terisi. dan tanggal sesuai pelaksanaan uji coba produk. 2. Kesesuaian rumusan indikator dengan KI dan KD. Perbaiki susunan indikator dan pastikan rata kanan kiri. Merapikan susunan indikator. 3. Tujuan pembelajaran (kesesuaian tujuan dengan indikator, kata kerja dapat diukur, mencakup komponen A (audience), B (behavior), C (condition), dan D (degree). Ada beberapa yang belum sesuai dengan indikator dan degreenya belum nampak.

Memperbaiki tujuan agar sesuai dengan indikator yang telah disusun dan mencakup komponen ABCD.

5. Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.

Cek kembali tujuan, pastikan hanya ada satu tingkah laku.

Memperbaiki tujuan agar hanya ada satu tingkah laku yang diukur.

7. Pemilihan media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan kondisi kelas).

Beri media konkret dalam melakukan kegiatan pembelajaran baik Menambahkan media wayang gambar yang sesuai dengan materi.

74

untuk literasi maupun lainnya. 18. Mengembangkan 5M

dalam kegiatan inti, yaitu: mengamati, menanya, mencoba,

menalar, dan

mengomunikasikan.

Perkuat karakter. Menambahkan karakter yang dapat dicapai dalam kegiatan. MEDIA 1. Kesesuaian jenis media dengan kompetensi yang harus dicapai, materi yang dibahas, strategi pembelajaran yang dipilih, karakteristik siswa, media terlihat atau terdengar dengan jelas (gambar, video, audio, animasi).

Gunakan media yang lebih menarik dan gambar di RPP kecil saja, tetapi ketika penyampaian materi gambar harus besar. Memperbaiki penggunaan media agar lebih menarik.

Memperkecil ukuran gambar pada RPP.

2. Keterbacaan tulisan jenis dan ukuran, keruntutan penyajian materi, kelengkapan materi, kesederhanaan dalam menyajikan materi, kesederhanaan dalam menyajikan materi, dan tingkat kemudahan dalam

Huruf kecil untuk siswa kelas I.

Mengganti huruf kapital pada materi, LKPD, dan media yang diberikan kepada siswa, menjadi huruf kecil.

75 penggunaan media.

BAHASA 4. Kalimat yang

digunakan jelas dan mudah dimengerti. Gunakan kalimat yang mudah dimengerti. Mengubah kalimat menjadi lebih sederhana agar mudah dimengerti. 5. Kejelasan petunjuk/arahan. Arahan diperhalus lagi sesuai dengan bahasa anak.

Tabel 4.2 Komentar atau Saran Pakar Pembelajaran Inovatif Model Quantum Learning dan Revisi Produk

No. Aspek yang Dinilai Komentar/Saran Revisi Program Semester (Prosem)

1. Prosem memuat komponen identitas yang lengkap (kelas, semester, satuan pendidikan, dan tahun pelajaran).

Bagian

keterangan diberi tahun.

Menambahkan tahun sesuai tahun ajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Kejelasan dan

kelengkapan identitas

RPP (satuan

pendidikan, kelas, semester, tema/ sub tema/pembelajaran ke-, alokasi waktu/ hari/ tanggal).

Sudah sesuai.

Hari dan tanggal belum terisi.

Menuliskan hari dan tanggal sesuai pelaksanaan uji coba produk. 2. Kesesuaian rumusan indikator dengan KI dan KD. Perbaiki susunan indikator dan pastikan rata Merapikan susunan indikator.

76

kanan kiri. 3. Tujuan pembelajaran

(kesesuaian tujuan dengan indikator, kata kerja dapat diukur, mencakup komponen A (audience), B (behavior), C (condition), dan D (degree). Teliti dalam penyusunan ABCDnya. Ada beberapa tujuan yang degreenya belum nampak. Menambahkan atau mengubah komponen degree yang belum nampak. 5. Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.

Cek kembali tujuan, pastikan hanya ada satu tingkah laku.

Memperbaiki tujuan agar hanya ada satu tingkah laku yang diukur.

7. Pemilihan media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan kondisi kelas).

Gunakan media yang konkrit dan menarik dalam kegiatan pembelajaran baik saat literasi maupun kegiatan lainnya, apalagi untuk kelas I. Memperbaiki media dengan media yang lebih nyata, misalnya: wayang gambar.

8. Pemilihan sumber belajar (bahan cetak, lingkungan sekitar dan internet).

Kembangkan materi.

Menambahkan materi yang sesuai untuk menambah kreativitas dan ketertarikan siswa. 14. Mengembangkan 5M Perkuat karakter. Menambahkan

77 dalam kegiatan inti, yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Tambahkan karakter yang ingin dicapai atau dimunculkan.

karakter yang dapat dicapai dalam kegiatan. MEDIA 1. Kesesuaian jenis media dengan kompetensi yang harus dicapai, materi yang dibahas, strategi pembelajaran yang dipilih, karakteristik siswa, media terlihat atau terdengar dengan jelas (gambar, video, audio, animasi).

Gunakan media yang lebih menarik dan gambar di RPP kecil saja, tetapi ketika penyampaian materi gambar harus besar. Memperbaiki penggunaan media agar lebih menarik.

Memperkecil ukuran gambar pada RPP.

2. Keterbacaan tulisan jenis dan ukuran kerntutan penyajian materi, kelengkapan materi, kesederhanaa dalam menyajikan materi, dan tingkat kemudahan dalam penggunaan media.

Huruf kecil untuk siswa kelas I.

Mengubah huruf kapital pada lembar tulisan yang diberikan kepada siswa.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1. LKPD disajikan secara sistematis, merupakan materi Kalimat perintah diketik sendiri. Mengetik kalimat perintah yang di screenshoot.

78 atau tugas yang esensial, setiap kegiatan yang disajikan mempunyai tujuan yang jelas, penyajian LKPD dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi, kegiatan yang disajikan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

BAHASA 4. Kalimat yang

digunakan jelas dan mudah dimengerti. Gunakan kalimat yang mudah dimengerti. Mengubah kalimat menjadi lebih sederhana agar mudah dimengerti. 5. Kejelasan petunjuk/arahan. Arahan diperhalus lagi sesuai dengan bahasa anak. 2. Revisi Produk

Produk direvisi setelah mengetahui komentar dan saran dari kedua validator yaitu Ibu M dan Ibu S. Berdasarkan hasil validasi ada beberapa komponen yang perlu diperbaiki maupun ditambahkan, yaitu: (1) bagian keterangan pada prosem perlu dicantumkan tahun sehingga peneliti menambahan keterangan tahun pelaksanaan; (2) hari dan tanggal pada identitas RPP belum terisi sehingga peneliti menuliskan hari dan tanggal sesuai dengan pelaksanaan uji coba produk; (3) susunan indikator harus rata sehingga peneliti menggunakan justify untuk merapikan dan meratakan penulisan indikator; (4) ada degree pada tujuan pembelajaran yang belum nampak sehingga peneliti memperbaiki komponen degree

79

agar nampak pada tujuan pembelajaran; (5) jenis tingkah laku pada tujuan lebih dari satu sehingga peneliti memperbaiki tujuan agar hanya ada satu tingkah laku yang diukur pada setiap rumusan; (6) media yang digunakan harus menarik sehingga peneliti menggunakan media riil seperti wayang gambar agar menarik bagi siswa; (7) materi dikembangkan sehingga peneliti menambahkan materi yang sesuai untuk menambah wawasan siswa; (8) penguatan karakter pada kegiatan kurang sehingga peneliti menambahkan penguatan karakter yang dapat dicapai dalam pembelajaran.

Selanjutnya, (9) gambar media pada RPP terlalu besar sehingga peneliti memperkecil gambar namun saat uji coba produk, gambar dibuat besar dan jelas; (10) siswa kelas I masih menggunakan huruf kecil sehingga peneliti merevisi huruf kapital pada lembar tulisan yang akan ditunjukkan maupun diberikan kepada siswa; (11) ada kalimat perintah yang discreenshoot sehingga peneliti mengetik kembali kalimat tersebut agar sama dengan tulisan lainnya; dan (12) penggunaan beberapa kalimat perlu diperhalus sehingga peneliti menyederhanakan kalimat agar lebih mudah dipahami siswa.

D. Uji Coba Terbatas

1. Data Uji Coba Terbatas

Produk yang telah direvisi berdasar komentar dan saran dari pakar perangkat pembelajaran inovatif kemudian diujicobakan secara terbatas

Dokumen terkait