• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISWA XI AK 1 SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO MELALUI METODE QUANTUM LEARNING

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Hasil Penelitian

SMK Muhammadiyah Karangmojo merupakan lembaga pendidikan menengah atas yang bernaung di bawah Persyarikatan Muhammadiyah, berdiri pada 15 Januari 1968 dengan menempati tanah hibah seluas 8869m². Sekolah ini terletak di Dusun Karangmojo I, Karangmojo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada 4 jurusan yaitu Tehnik Kendaraan Ringan (TKR), Akuntansi (AK), Administrasi Perkantoran (ADP) dan Pemasaran (PM). Tabel 1. Rekapitulasi Kedisiplinan Pra Siklus

No Kategori Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Sangat baik 1 3.33 2 Baik 10 33.33 3 Cukup 19 63.33 4 Kurang 0 0 Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 1 tersebut, dapat dijelaskan bahwa pada pra siklus ini kedisiplinan siswa masih tergolong kurang, terlihat bahwa siswa yang mempunyai kedisiplinan berkategori sangat baik baru 3.33%, berkategori baik 33.33% atau siswa dengan skor rata-rata (kurang). Dengan demikian masih perlu lagi peningkatan, agar siswa mempunyai kedisiplinan dalam belajar. Tabel 2. Rekapitulasi Motivasi Belajar Pra Siklus No Kategori Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Sangat baik 0 0 2 Baik 10 33.33 3 Kurang 20 66.00 4 Sangat kurang 0 0 Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 2 tersebut, dapat dijelaskan bahwa pada pra siklus ini motivasi belajar siswa masih tergolong kurang, dilihat siswa yang mempunyai motivasi belajar berkategori sangat baik 0.00 %, berkategori baik 33.33% dan siswa berkategori cukup 66.00 %. Dengan demikian, masih perlu lagi peningkatan agar siswa mempunyai motivasi dalam belajar.

Tabel 3. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus No Kriteria Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Tuntas 9 30 2 Belum Tuntas 21 70 3 Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 3, nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada pra siklus adalah 70. Melalui pembelajaran yang sudah dilaksanakan ternyata prestasi belajar siswa masih perlu ditingkatkan. Siswa dengan kategori tuntas adalah 30 % atau baru 9 siswa. Tabel 4. Kedisiplinan Siswa Siklus I

No. Kategori Jumlah Siswa Persentase 1 Sangat Baik 3 10.00 2 Baik 11 36.67 3 Cukup 16 53.33 4 Kurang 0 0 Jumlah 30 100

Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukkan 3 siswa berkategori sangat baik dan 11 siswa berkategori baik. Jika dijumlahkan adalah 14 siswa dalam kategori motivasi sangat baik dan baik atau 46.67 persen. Hal ini menunjukkan adanya siswa yang

belum maksimal dalam hal kedisiplinan. Rata-rata skor pada siklus 1 adalah 53.60 (baik). Keberhasilan dalam penelitian ini bilamana 75 persen siswa sudah mendapat kategori kedisiplinan sangat baik dan baik. Hasil ini akan digunakan untuk kegiatan refleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

Hasil observasi motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan sosial Siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Motivasi Belajar Siswa Siklus I No Kategori Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Sangat baik 4 13.33 2 Baik 12 40.00 3 Kurang 14 46.67 4 Sangat kurang 0 Jumlah 100

Motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukkan 4 siswa berkategori sangat baik dan 12 siswa berkategori baik. Jika dijumlahkan adalah 16 siswa dalam kategori motivasi sangat baik dan baik atau 53.33 persen.

Hasil prestasi belajar siswa siklus I adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel 6. Prestasi Belajar IPS Siklus I Nilai Jumlah Siswa Persentase

< 71 12 40%

≥ 71 18 60%

Jumlah 30 100,0

Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata adalah 77. Dapat diketahui bahwa sudah ada 18 siswa yang tuntas atau jika diprosentase adalah 60 persen. Hal ini belum mencapai indikator keberhasilan tindakan yaitu minimal 75 persen siswa tuntas dalam pembelajarannya dengan kriteria ketuntasan minimal sama dengan atau lebih dari 71. Hal ini akan menjadi bahan refleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru bersama kolaborator.

Hasil Kedisiplinan siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Kedisiplinan Siswa Siklus II No. Kategori Jumlah

Siswa Persentase 1 Sangat Baik 20 66.67 2 Baik 4 13.33 3 Cukup 6 20.00 4 Kurang 0 0 Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 7 tersebut dapat dijelaskan bahwa pada siklus ini kedisiplinan siswa sudah tergolong baik, dilihat siswa yang mempunyai kedisiplinan berkategori baik mencapai 13.33% dan yang berkategori sangat baik 66.66% dengan demikian kedisiplinan siswa pada siklus ini adalah 79.99%.

Hasil observasi motivasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Motivasi Belajar Siswa Siklus II No Kategori Jumlah Siswa Prosentase (%) 1 Sangat baik 20 66.66 2 Baik 5 16.67 3 Kurang 5 16.67 4 Sangat kurang 0 0 Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada siklus ini menunjukkan peningkatan yang lebih baik, dilihat dari kreativitas siswa pada siklus II ini yang baik mencapai 16.67% dan yang berkategori sangat baik 66.66%. Dengan demikian pada siklus II ini pencapaian kreativitas belajar siswa adalah 83,33%, sehingga penelitian dicukupkan pada siklus II. Keberhasilan dalam penelitian ini bilamana 75 persen siswa sudah mendapat kategori motivasi sangat baik dan baik.

Prestasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada penelitian ini diperoleh dari soal tes yang dikerjakan siswa pada pertemuan ke-3. Hasil prestasi belajar siswa siklus II adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel 9. Prestasi Belajar IPS Siswa Siklus II Nilai Jumlah Siswa Persentase

< 71 (KKM) 5 16,67% ≥ 71 (KKM) 25 83,33%

Jumlah 30 100,0

Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II menunjukkan sudah ada 25 siswa yang tuntas atau jika diprosentase adalah 83,43%. Hal ini sudah mencapai indikator keberhasilan tindakan yaitu minimal 75 % siswa tuntas dalam pembelajarannya dengan kriteria ketuntasan minimal sama dengan atau lebih dari 71. Hal ini akan menjadi bahan refleksi pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru bersama kolaborator. Pembahasan Hasil Penelitian

Melalui pembelajaran menggunakan metode quantum learning dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMK Muhammadiyah Karangmojo merupakan upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa lebih merasa nyaman dalam belajar ditambah iringan musik yang diputar, posisi duduk yang diatur, dan penggunaan teknik menghafal yang kreatif sekaligus menyenangkan menurut quantum learning yaitu bermain talking stick menambah semangat siswa dalam belajar.

Penggunaan metode quantum learning dalam pembelajaran IPS dengan menciptakan suasana nyaman, mengatur tempat duduk, memutar musik latar, langkah TANDUR, membantu mengingat dengan membuat kartu pembelajaran terbukti mampu meningkatkan kedisiplinan, motivasi belajar siswa kelas XI AK 1 SMK Muhammadiyah Karangmojo, Gunungkidul. Hal ini diperoleh dari rekapitulasi observasi kedisiplinan dan motivasi belajar, dirangkum pada tabel kedisiplinan dan motivasi belajar berikut ini:

Tabel 10. Rekapitulasi Peningkatan Kedisiplinan No Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Sangat baik 1 3 20 2 Baik 10 11 4 3 Cukup 19 16 6 8 Berdasarkan tabel tersebut dapat

digambarkan dalam histogram berikut ini:

Penerapan metode quantum learning pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas XI AK1 SMK Muhammadiyah Karangmojo untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dapat berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan pada pra siklus siswa dengan kategori sangat baik dan baik terdapat 11 siswa (36,67 %) meningkat pada siklus I menjadi 14 siswa (46,67 %) serta pada siklus II meningkat lagi menjadi 24 siswa (80 %). Pada siklus II kedisiplinan siswa sudah melampaui indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini yaitu terdapat peningkatan kedisiplinan dan minimal 75 % siswa berada pada kategori sangat baik dan baik. Secara lengkap peningkatan prosentase siswa dengan kedisiplinan kategori sangat baik dan baik dari pra siklus ke siklus I adalah 393

10 % dan dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan 33,33 %. Prosentase peningkatan kedisiplinan siswa, dari pra siklus, siklus I

dan siklus II, bisa kita lihat pada gambar histogram berikut ini:

0,00% 80,00% 80,00% 70,00% 60,00% 46,67% 50,00% 36,67% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Prasiklus Siklus I

Tabel 11. Rekapitulasi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

No Kateg ori

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Sanga t baik 1 4 20 2 Baik 1 0 12 5 3 Cuku p 1 9 14 5

Berdasarkan tabel tersebut dapat digambaan dalam.

Adapun rekapitulasi peningkatan prestasi belajar siswa dalam jumlah adalah sebagai berikut:

Tabel 27. Rekapitulasi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa No Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Tuntas 9 18 25 2 Belum Tuntas 21 12 5 394

Sedangkan berdasarkan jumlah siswa yang tuntas, dapat dilihat dari histogram di bawah ini,

Berdasarkan tabel tersebut, untuk prosentase siswa yang tuntas, dapat digambarkan pada histogram sebagai berikut:

90,00% 83,33% 80,00% 70,00% 60,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%

Prasiklus Siklus I Siklus II Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Melalui penggunaan metode quantum learning dapat meningkatkan kedesiplinan siswa dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas XI AK1 SMK Muhammadiyah Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dengan peningkatan kedisiplinan siswa kategori sangat baik dan baik pada pra siklus sebesar (36,67 %), meningkat pada siklus I 395

sebanyak 14 siswa (46,67 %), dan pada siklus II sebanyak (80 %).

2. Melalui penggunaan metode quantum learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas XI AK1 SMK

Muhammadiyah Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dengan peningkatan motivasi belajar siswa kategori sangat baik dan baik pada pra siklus sebesar (46,67%) meningkat pada siklus I sebanyak (53,33%), dan pada siklus II 80 %). 3. Melalui penggunaan metode quantum

learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas XI AK1 SMK

Muhammadiyah Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dengan siswa yang mempunyai nilai tuntas pada pra siklus (30%), meningkat pada siklus I menjadi (60%) dan pada siklus II menjadi (83,33%). Peningkatan prestasi belajar siswa dari pra siklus ke siklus I adalah 30 %, dari siklus I ke siklus II adalah 17,39 % sehingga dari pra siklus sampai siklus II adalah 23,33 %.

Saran-Saran

Beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan di atas adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

kan karakteristik siswa dan tingkat kesulitan materi pelajaran sehingga dapat menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang tepat4

b. Kegiatan pembelajaran dapat menggunakan metode quantum learning untuk meningkatkan kedisiplinan, motivasi dan prestasi belajar siswa terutama dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

2. Bagi Sekolah

a. Sekolah hendaknya dapat menyediakan berbagai fasilitas pembelajaran untuk mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif dan efesien.

b. Kepala Sekolah hendaknya menganjurkan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran yang dilakukan tidak hanya terpaku pada metode konvensional saja, salah satunya adalah menggunakan metode quantum learning untuk

meningkatkan kedisiplinan, motivasi dan prestasi belajar siswa

terutama untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

DAFTAR PUSTAKA

De Porter. B. Hernacki. (2013)., Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan menyenangkan (Terjemahan Alwiah Abdurrahman). Bandung: Mizan Pustaka. Newyork: Dell Publishing. (Buku asli diterbitkan 1992)

Hamka Abdul Azis. (2012). Karakter Guru Profesional Melahirkan Murid Unggul Menjawab Tantangan Masa Depan. Jakarta: Al-Mawardi Prima.

Oemar Hamalik. (2012). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Undang-Undang. (2005). Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 14, tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.