• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prestasi siswa Kelas Kontrol

3. Sikap Siswa SD dengan Media Pembelajaran berupa Visualisasi

Nilai-nilai Pancasila

Sikap siswa terhadap nilai-nilai Panrcasila diukur dengan menggunakan angket. Pengaruh media pembelajaran visualisasi nilai-nilai Pancasila dilihat dari perbedaan sikap siswa dengan menggunakan media pembelajaran visualisasi nilai-nilai Pancasila dengan media gambar. Untuk mengetahui perbedaan tersebut dilakukan uji hipotesis apakah ada perbedaan sikap siswa dengan menggunakan media visualisasi nilai-nilai pancasila dan media gambar. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat yaitu uji homogenitas dan uji normalitas sebagai berikut.

Uji homogenitas dilakukan dengan Test of Homogeneity of Variances Levene. Berikut ini adalah hasil uji homogenitas yang perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS.

Nilai significansi levene test

Keterangan

0,57 Homogen

Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai significansi levene adalah 0,057 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan data dari kedua variabel memiliki variansi yang homogen.

Sedangkan uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut ini adalah hasil uji normalitas yang

perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS. Media Nilai significansi test normalitas Keterangan

Media gambar 0,192 Normal Media

visualisasi nilai-nilai Pancasila

0,94 Normal

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai significansi pembelajaran dengan media gambar adalah 0,192 dan nilai significansi dengan menggunakan media visualisasi nilai-nilai Pancasila adalah 0,094. Kedua nilai significansi tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan data dari kedua variabel tersebut berdistribusi normal.

Berdasarkan uji prasyarat diketahui data dari kedua variabel tersebut, homogen namun normal. Sehingga uji hipotesis dapat dilakukan secara parametrik dengan menggunakan t-test. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

Ho: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok yang menggunakan media gambar dan media visualisasi nilai-nilai Pancasila.

Ha.: Terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok yang menggunakan media gambar dan media visualisasi nilai-nilai Pancasila.

Berikut adalah hasil uji t-test yang telah dilakukan. Nilai t Nilai significansi t-test Keterangan -2,329 0,044 Ada perbedaan yang significan antara media gambar dengan media visualisasi nilai-nilai 326

Pancasila

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai t hitung -2,329 dan nilai significansi 0,044 < 0,05 maka Ho ditolak jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan sikap dengan menggunakan media gambar dan media visualisasi nilai-nilai pancasila. Bila dilihat dari nilai-nilai t yang negatif maka media gambar kurang efektif dibandingkan dengan media visualisasi nilai-nilai Pancasila dalam meningkatkan sikap siswa.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa nilai t hitung prestasi belajar nilai-nilai Pancasila dengan menggunakan media gambar dan menggunakan media pembelajaran visualisasi nilai-nilai Pancasila adalah 0,296 dan nilai significansi 0,024 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi dengan menggunakan media gambar dan media visualisasi nilai-nilai pancasila. Sedangkan berdasarkan nilai t yang negatif berarti media gambar kurang efektif dari pada media visualisasi nilai Pancasila. Jadi media visualisasi nilai-nilai Pancasila efektif untuk menngkatkan prestasi belajar.

Sedangkan nilai significansi sikap yang memuat nilai-nilai Pancasila yang menggunakan media gambar dan media pembelajaran visualisasi nilai-nilai Pancasila adalah 0,039 maka maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi dengan menggunakan media gambar dan media visualisasi nilai-nilai pancasila. Kemudian dilihat berdasarkan perbedaan mean sikap yang memuat nilai-nilai Pancasila yang menggunakan media gambar dan media pembelajaran visualisasi nilai-nilai Pancasila, terlihat bahwa berarti media gambar kurang efektif dari pada

media visualisasi nilai-nilai Pancasila. Jadi media visualisasi nilai-nilai Pancasila efektif untuk menngkatkan sikap yang memuat nilai-nilai Pancasila.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian M. Said Abdul Rohman menyatakan bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila yang dilakukan dengan memberikan materi yang kontra dan persoalan yang dilematis dengan metode pembelajaran Cases-Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk di diskusikan oleh siswa sehingga siswa mampu mengkaji secara mendalam dengan melakukan penalaran moral. Pelaksanaan metode pembelajaran Cases-Based Learning dalam pelajaran` terbukti dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan siswa dapat bersikap dan berperilaku secara mandiri, menghargai, tanggung jawab serta kekeluargaan. Jadi pembelajaran dengan metode yang menarik dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila dan membentuk sikap yang baik. Media pembelajaran visualisasi Pancasila dapat menghadirkan suasana pembelajaran yang menarik sehingga dapat menanamkan pemahaman nilai-nilai Pancasila dan sikap-sikap Pancasila.

Hasil penelitian peneliti juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh King-Dow Su dengan judul An Integrated Science Course Designed With Information Technologies To Enhance University Student’s Learning Performance bahwa pembelajaran dengan menggunakan media teknologi informasi komunikasi dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam konsep ilmu yang ditargetkan dan memberikan sikap positif terhadap pembelajaran sains. Selain itu hasil penelitian peneliti juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Yosi Rotbain, Gili Marbach-Ad d an Ruth Stavy dengan judul Using Computer Animation To Teach High School Molecular Biology 327

menunjukkan bahwa penggunaan animasi komputer dalam pembelajaran biologi meningkatkan nilai prestasi. Hasil penelitian pneliti juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ramatullah dengan judul pengaruh pemanfaatan media film animasi terhadap hasil belajar menunjukkan bahwa terdapat perbedaan significan dan peningkatan prestasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Jadi berdasarkan ketiga penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media komputer berbasis animasi dapat meningkatkan pemahaman, prestasi dan sikap siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian pengembangan media visualisasi nilai-nilai PKn berbasis animasi ini.

Berdasarkan Teori yang dikemukakan oleh Neo dalam Munir (2008: 18) kelebihan film animasi adalah sebagai berikut:

a. Membawa informasi dalam satu bentuk dasar yang dipertontonkan

b. Memberikan penekanan karena informasi yang brubah dan bergerak dapat menarik perhatian penonton melihat topik dan merangsang pengguna untuk melakukan sesuatu tindakan

c. Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara tidak disadari dari topik-topik yang disediakan d. Peserta didik akan lebih cepat belajar dan

memiliki sikap yang baik e. Fleksible

f. Praktis g. konsisten

h. Menarik perhatian

Sedangkan menurut Harrison dan Hummell dalam Rahmatullah (2013: 178-186) menyatakan bahwa media film animasi mampu memperkaya pengalaman dan kompetensi siswa pada beragam materi ajar. Agina dalam Rahmatulloh juga menjelaskan bahwa pemanfaatan film animasi dalam

kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.

Beberapa teori tersebut dapat menjelaskan bahwa media pembelajaran dengan film animasi dapat membuat informasi menjadi lebih jelas lagi dan memberikan penekanan-penekanan terhadap informasi-informasi yang penting sehingga dapat memperdalam pemahaman siswa. Selain itu media film animasi juga sangat menarik sehingga siswa perhatian siswa terhadap pelajaran menjadi meningkat sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.Selain itu dalam teori tersebut dinyatakan bahwa media film animasi juga membuat siswa memiliki sifat yang baik. Jadi media film animasi dapat menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap terhadap materi pelajaran dan orang lain.

Jadi seperti yang diungkapkan oleh agina dalam rahmatulloh bahwa pemanfaatan film animasi dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Hasil belajar dalam hal ini adalah ranah kognitif yaitu pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan ranah afektif yaitu sikap Pancasila.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Perancangan media pembelajaran visualisasi nilai-nilai pancasila untusk siswa SD dikemmbangkan dengan 6 langkah penelitian dan pengembangan yaitu penelitian dan pengumpulan, perencanaan, pengembangan draf produk, ujicoba lapangan awal, merevisi hasil uji coba dan uji coba lapangan. 2. Berdasarkan hasil penelitian di atas

diketahui bahwa nilai significansi prestasi belajar nilai-nilai Pancasila dengan menggunakan media gambar dan menggunakan media pembelajaran visualisasi nilai-nilai Pancasila adalah 328

0,024 maka terdapat perbedaan prestasi dengan menggunakan media gambar dan media visualisasi nilai-nilai pancasila. Sedangkan berdasarkan nilai t yang negatif berarti media gambar kurang efektif dari pada media visualisasi nilai-nilai Pancasila. Jadi media visualisasi nilai-nilai Pancasila efektif untuk menngkatkan prestasi belajar.

3. Sedangkan nilai significansi sikap yang memuat nilai-nilai Pancasila yang menggunakan media gambar dan media pembelajaran visualisasi nilai-nilai Pancasila adalah 0,039 maka terdapat perbedaan prestasi dengan menggunakan media gambar dan media visualisasi nilai-nilai pancasila. Kemudian dilihat berdasarkan perbedaan mean sikap yang memuat nilai-nilai Pancasila yang menggunakan media gambar dan media pembelajaran visualisasi nilai-nilai Pancasila, terlihat bahwa berarti media gambar kurang efektif dari pada media visualisasi nilai-nilai Pancasila. Jadi media visualisasi nilai-nilai Pancasila efektif untuk menngkatkan sikap yang memuat nilai-nilai Pancasila.