• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kajian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Pengembangan perangkat pembelajaran dimulai dengan mengkaji Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pada kurikulum 2013. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pada kurikulum 2013 merupakan dasar pengembangan media konvensional pembelajaran tematik berbasis multiple intelligencesini. Pengkajian KI, KD dan indikator dilakukan untuk mengetahui materi apa saja yang disajikan dalam kurikulum 2013. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru di enam SD yaitu SD Negeri Baran I, SD Negeri Kerdonmiri I, SD Negeri Gelaran II, SD Negeri 1 Socokangsi, SD Negeri Kledokan, dan SD Kanisius Sengkan dengan tujuan untuk mengetahui kelas mana yang membutuhkan pengembangan perangkat pembelajaran. Hasil wawancara menyatakan bahwa kelas I dan Kelas IV sangat membutuhkan pengembangan perangkat pembelajaran sebagai bahan persiapan ujicoba kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Hasil kajian KI, KD, dan indikator serta hasil wawancara selanjutnya digunakan sebagai bahan pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan indikator yang telah dikembangkan oleh peneliti. Berdasarkan RPP tersebut, peneliti merancang media

konvensional tematik berbasis multiple intelligence sesuai dengan materi pelajaran yang terkait.

Peneliti memilih kelas IV dengan tema “berbagai macam pekerjaan” dibatasi

pada sub tema 1 tentang “jenis-jenis pekerjaan”. Pembatasan sub tema ini guna memfokuskan produk yang akan dikembangkan oleh peneliti.

2. Data Hasil Analisis Kebutuhan

Peneliti membuat kuesioner analisis kebutuhan berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Kuesioner digunakan untuk mengetahui penggunaan perangkat pembelajaran khususnya media konvensional tematik kelas IV berbasis multiple intelligenceyang mengacu pada kurikulum 2013 disekolah. Kuesioner terlebih dahulu dikonsultasikan pada dosen pembimbing sebelum diberikan pada pihak sekolah. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada 6 sekolah dasar yang berbeda yaitu SD Negeri Baran I, SD Negeri Kerdonmiri I, SD Negeri Gelaran II, SD Negeri 1 Socokangsi, SD Negeri Kledokan, dan SD Kanisius Sengkan. Peneliti menggunakan data analisis kebutuhan tersebut untuk mempertimbangkan perlu tidaknya produk untuk dikembangkan. Selain data kuesioner, peneliti juga melakukan wawancara untuk memberikan tindak lanjut hasil kuesioner analisis kebutuhan.

a) Data Analisis Kebutuhan

Pemberian kuesioner analisis kebutuhan kepada 6 SD dilaksanakan pada bulan November 2013. Kuesioner analisis kebutuhan terdiri atas sepuluh pertanyaan dengan menyediakan jawaban. Hasil analisis kebutuhan dapat dilihat pada lampiran.

Hasil analisis kebutuhan pada item pertama 50% kepala sekolah menjawab belum mengikuti pelatihan kurikulum 2013 dan 50% kepala sekolah menjawab sudah pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Pada item kedua, 83,33% guru

juga belum mengikuti pelatihan kurikulum 2013 sedangkan 16,67% guru menjawab pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 bagi guru kelas I dan IV. Kedua pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kepala sekolah dan guru dari enam seklah dasar yang diteliti belum memahami tentang kurikulum 2013. Pada item ketiga, 100% guru atau kepala sekolah belum memahami model pembelajaran berbasismultiple intelligence. Hal ini menunjukkan betapa perlunya pembelajaran berbasis multiple intelligence. Pada item keempat, 100% sekolah belum memiliki silabus tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Pada item kelima, 100% sekolah belum memiliki RPP tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Pada item keenam, 100% sekolah menyatakan belum memiliki bahan ajar tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Pada item ketujuh, 100%, sekolah menyatakan belum memiliki media yang mengakomodasi pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Selanjutnya item kedelapan, 83,33% sekolah menyatakan bahwa belum memiliki LKS tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence dan sisanya sebanyak 16,67% menjawab sudah memiliki LKS tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Pada item kesembilan, 100% sekolah menyatakan belum memiliki media ICT tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasismultiple intelligence. Pada item kesepuluh, 100% sekolah menyatakan bahwa belum memiliki perangkat penilaian tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis

multiple intelligence. Data item keempat sampai kesepuluh menunjukkan betapa pentingnya pengembangan perangkat pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasismultiple intelligence.

Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada enam SD menunjukkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence sangat diperlukan. Penelitian ini fokus pada pengembangan media konvensional tematik kelas IV berbasis multiple intelligence. Peneliti juga melakukan konfirmasi hasil kuesioner terhadap sekolah melalui kegiatan wawancara dan diperoleh informasi bahwa penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk siswa karena membantu siswa memahami materi pelajaran.

3. Produksi Media Konvensional Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence

Peneliti membuat desain produk berdasarkan kajian KI dan KD yang tertuang dalam RPP. Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan bahan-bahan sesuai dengan kebutuhan untuk masing-masing media yang akan dikembangkan. Bahan-bahan yang telah terkumpul kemudian diolah hingga menjadi produk berupa media konvensional tematik kelas IV berbasis multiple intelligence yang meliputi, patung profesi, papan flanel, flashcard, aneka bangun datar, dan monopoli profesi. Proses pengolahan dilakukan oleh Ping Project di daerah Rongkop, Gunungkidul dan Surya Toys di daerah Wonosari, Gunungkidul. Selama pengolahan bahan hingga menjadi produk, peneliti melakukan pengecekan kerja secara berkala dengan tujuan untuk memastikan media yang dikembangkan memiliki kualitas sangat baik.

a) Desain Media Konvensional Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence

Media konvensional tematik kelas IV berbasis multiple intelligence didesain menjadi lima jenis yang terdiri dari patung profesi, papan flanel, flashcard, aneka bangun datar, dan monopoli profesi. Masing-masing media dikemas dalam kotak

yang terbuat dari kertas karton yang dilapisi menggunakan kertas samsons berwarna coklat. Secara lebih rinci, desain masing-masing media konvensional pembelajaran tematik terdiri atas:

1) Patung Profesi

Patung profesi terdiri atas sepuluh jenis pekerjaan antara lain: nelayan, pedagang, guru, kepala sekolah, polisi, petani, tukang kayu, polisi, tentara, dan dokter. Patung profesi ini dirancang dengan menggunakan balok penyangga sehingga dapat berdiri. Media patung profesi dilengkapi dengan kotak penyimpanan media.

2) Papan Flanel

Media papan flanel terdiri atas papan flanel dan kartu yang berisi tentang hak dan kewajiban siswa di rumah dan di sekolah. Media papan flanel ini dilengkapi dengan kotak penyimpanan media.

3) Flashcard

Flashcard berisi tentang jenis pekerjaan, barang yang dihasilkan dari jenis perkerjaan tertentu, alat yang digunakan untuk bekerja, serta tempat atau kondisi geografis dari jenis pekerjaan yang bersangkutan. Media flashcard

dilengkapi dengan kotak penyimpanan media. 4) Aneka Bangun Datar

Media aneka bangun datar berisi (1) persegi, (2) persegi panjang, (3) segitiga sama sisi, (4) segitiga sama kaki, (5) segitiga siku-siku, (6) segitiga lancip, (7) segitiga tumpul, dan (8) kartu sifat bangun datar. Media ini juga dilengkapi dengan kotak penyimpanan media.

Media monopoli profesi secara lebih rinci, desain media monopoli profesi terdiri dari (1) papan permainan, (2) kartu profil profesi, (3) kartu jajar genjang, (4) kartu trapesium, (5) bintang bernilai 1, (6) bintang bernilai ½, (7) dadu, (8) pion, dan (9) aturan permainan monopoli profesi. Media monopoli profesi dilengkapi dengan dompet kartu dan kotak penyimpanan media.

b) Pembuatan Media Konvensional Tematik Kelas IV Berbasis Multiple Intelligence

1) Patung Profesi

Patung profesi terdiri atas sepuluh jenis pekerjaan antara lain: nelayan, pedagang, guru, kepala sekolah, polisi, petani, tukang kayu, polisi, tentara, dan dokter. Patung profesi tersebut dibuat menggunakan tripleks. Dari tripleks tersebut, dibuat desain gambar masing-masing jenis pekerjaan. Desain gambar yang telah digambar dipotong menggunakan cutter . Tepian desain kemudian diamplas supaya permukaan menjadi rata dan halus. Potongan desain gambar tersebut, diberi warna dengan menggunakan kuas. Penggunaan kuas dalam pemberian warna bertujuan supaya sesuai dengan desain gambar yang telah dibuat. Cat yang digunakan adalah cat kayu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan warna-warna cerah guna menarik perhatian siswa. Setelah diberi warna gambar dikeringkan dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari.

Proses selanjutnya adalah pemberian kotak kecil pada bagian belakang gambar yang berfungsi sebagai penyangga. Kotak tersebut terbuat dari kayu akasia yang berbentuk balok. Bentuk patung pofesi dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Patung Profesi Petani

Media patung profesi ini dilengkapi dengan kotak penyimpanan media. Kotak penyimpanan media dibuat dengan menggunakan karton dan kertas Samsons. Ukuran kotak penyimpanan media adalah 20 x 35 x 10 cm. Pembuatan kotak dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: Pertama, membuat sketsa jaring-jaring balok dengan ukuran yang telah ditentukan pada karton. Kedua, memotong bagian pojok jaring-jaring yang berbentuk persegi. Ketiga, melipat karton sesuai dengan garis yang dibuat pada sketsa kemudian diberi lem. Keempat, lapisi kotak dengan menggunakan kertas Samsons. Kotak penyimpanan media patung profesi dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.

2) Papan Flanel

Media papan flanel terdiri dari kain flanel dan kartu hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah. Kain flanel yang digunakan berwarna hitam dengan ukuran 1 m x 1 m. Tepi kain flanel kemudian dijahit menggunakan mesin jahit supaya rapi dan tidak mudah rusak.

Kartu hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah terdiri dari kartu hak di sekolah, kartu hak di rumah, kartu kewajiban di sekolah, dan kartu kewajiban di rumah. Kartu hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah berukuran 10 cm x 5 cm berwarna kuning dengan garis tepi berwarna oren dan merah. Kartu hak di rumah terdiri atas 10 kartu yaitu, 1 kartu judul contoh hak di rumah dan 9 kartu contoh hak di rumah. Kartu hak di sekolah terdiri atas 12 kartu yaitu, 1 kartu judul contoh hak di sekolah dan 11 kartu contoh hak di sekolah. Kartu kewajiban di rumah terdiri atas 6 kartu yaitu, 1 kartu judul kewajiban di rumah dan 5 kartu contoh kewajiban di rumah. Kartu kewajiban di sekolah terdiri atas 4 kartu yaitu, 1 kartu judul kewajiban di sekolah dan 3 kartu contoh kewajiban di sekolah. Kartu hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah di cetak menggunakan kertas ivory 260 yang memiliki ketebalan cukup baik yaitu 0,5 mm. Bagian belakang kartu terdapat perekat yang berguna untuk merekatkan kartu pada papan flanel. Kartu hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah dapat dilihat pada gambar 4.3.

Media papan flanel dilengkapi dengan kotak penyimpanan media. kotak penyimpanan dibuat dengan ukuran 21 cm x 6 cm x 7 cm. Kotak penyimpanan digunakan untuk menyimpan kartu hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah. Kotak penyimpanan terbuat dari kertas karton dengan ketebalan 3 mm. Tahap pembuatan kotak penyimpanan papan flanel ini sama dengan pembuatan kotak patung profesi. Kotak penyimpanan media papan flanel dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Kotak Penyimpanan Kartu Flanel

3) Flashcard

Peneliti membuat kartuflashcardyang terdiri dari 80 kartu yang dibagi menjadi empat kategori antara lain: (1) nama pekerjaan, (2) tempat bekerja, (3) alat yang digunakan dalam melakukan pekerjaan, dan (4) dan benda yang dihasilkan dari suatu jenis pekerjaan. Setiap kartu terdiri atas identitas gambar dan gambar. Identitas gambar terletak pada bagian tengah atas sedangkan gambar terletak dibagian tengah kartu. Semua kartu diberi warna hijau pada bagian tepi dan warna putih untuk bagian tengahnya. Flashcard ini berukuran 10 cm x 9,5 cm. Desain kartu flashcard dibuat dengan bantuan CorelDRAW X5 dan dicetak pada kertas ivory 260. Kartu flashcard dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 KartuFlashcard

Kartu flashcard juga dilengkapi dengan kotak penyimpanan. Kotak penyimpanan dibuat sama dengan kotak penyimpanan media yang lain namun berbeda dalam ukurannya. Kotak penyimpanan media kartu flashcard

berukuran 11 cm x 10,5 cm x 7 cm. Kotak penyimpanan media kartu

flaschcarddapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Kotak PenyimpananFlashcard

4) Aneka Bangun Datar

Media aneka bangun datar terdiri dari kartu aneka bangun dan kartu ciri bangun datar. Jenis bangun datar yang terdapat dalam media ini meliputi, (1) persegi, (2) persegi panjang, (3) segitiga sama kaki, (4) segitiga sama sisi, (5) segitiga siku-siku, (6) segitiga lancip, dan (7) segitiga tumpul. Kartu aneka bangun datar ini di desain dengan bantuan CorelDRAW X5 dan dicetak pada

kertas ivory 260. Bangun persegi diberi warna kuning, bangun persegi panjang diberi warna merah sedangkan bangun segitiga di beri warna hijau. Semua jenis segitiga diberi warna yang sama dengan alasan supaya siswa mengenal bangun datar berdasarkan pengamatan bentuk bangun bukan dari warnanya. Kartu aneka bangun datar dibuat dengan jumlah 10 set untuk masing-masing jenis bangun datar.

Kartu ciri bangun datar terdiri dari ciri-ciri bangun datar yang berukuran 10 cm x 5 cm denganframe bergradasi warna merah, oren, kuning, dan hujau muda. Kartu didesain dengan bantuan CorelDRAW X5 dan dicetak pada kertas ivory 260. Gambar aneka bangun datar dan kartu ciri bangun datar dapat dilihat pada gambar 4.7 dan 4.8

Gambar 4.7 Kartu Ciri Bangun Datar

Media aneka bangun datar ini juga dilengkapi dengan kotak penyimpanan media. Kotak dibuat dengan ukuran 20,5 cm x 12 cm x 4 cm. Bagian tengah kotak diberi sekat pemisah guna memisahkan kartu bangun datar dengan kartu ciri bangun datar. Kotak penyimpanan ini juga dilengkapi dengan tutup kotak yang di desain sedemikian rupa sehingga mudah untuk

membukanya. Kotak penyimpanan media aneka bangun datar dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Kotak Penyimpanan Aneka Bangun Datar 5) Monopoli Profesi

Media monopoli profesi terdiri dari: (1) papan permainan, (2) kartu profil profesi, (3) kartu jajargenjang, (4) kartu trapesium, (5) bintang bernilai 1 dan bintang bernilai ½, (6) pion, (7) dadu, dan (8) lembar peraturan permainan. Secara lebih rinci, pembuatan media monopoli profesi adalah sebagai berikut:

(a) Papan Permainan

Papan permainan monopoli dibuat dengan bantuan CorelDRAW X5

dan dicetak pada kertas ivory 260. Tahap pertama dalam pembuatan papan permainan adalah membuat template kotak permainan untuk masing-masing jenis profesi. Kotak jenis profesi dibuat dalam 40 kotak. Bagian tengah papan terdapat dua kotak yang berbentuk jajargenjang dan trapesium. Tahap kedua adalah pemberian nama dan gambar jenis pekerjaan berdasarkan konsep desain yang telah dirancang sebelumnya. Nama jenis pekerjaan ditulis dengan huruf kapital menggunakan jenis huruf Segoe UI Semibold. Gambar jenis pekerjaan di letakkan pada kotak

berdasarkan kelompok masing-masing yaitu, pendidikan, buruh, kerajinan, transportasi, dunia hiburan, seni, kesehatan, dan militer.

Tahap selanjutnya adalah pemberian nama papan permainan dengan Monopoli Profesi yang diletakkan diantara kotak jajargenjang dan kotak trapesium. Tahap akhir dalam pembuatan papan permaian ini adalah memberikan jumlah bintang untuk setiap gambar. Bintang tersebut berfungsi sebagai pengganti uang dalam permianan monopoli profesi. Papan permainan monopoli profesi dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Papan Permainan Monopoli Profesi (b) Kartu Profil Profesi

Kartu profil profesi dibuat dengan bantuanCorelDRAW X5 dan dicetak menggunakan kertas ivory 360. Kartu profil berisikan kelompok jenis pekerjaan, nama pekerjaan, tugas, tempat bekerja dan hasil kerja. Pada kartu profil juga dilengkapi dengan gambar jenis pekerjaan serta bintang yang jumlahnya sesuai dengan papan permainan monopoli profesi. Kartu profil profesi dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Kartu Profil Profesi (c) Kartu Jajargenjang

Kartu jajargenjang dibuat dengan bantuanCorelDRAW X5 dan dicetak menggunakan kertas ivory 360. Kartu jajargenjang ini berukuran 8 cm x 6,5 cm. Tahap pertama dalam pembuatan kartu dilakukan dengan membuat frame kartu yang diberi warna hijau muda. Tahap kedua adalah dengan menambahkan teks perintah kartu. Kartu dilengkapi dengan jumlah bintang sebagai konsekuensi lanjutan atas perintah yang diberikan kepada pemain. Kartu jajargenjang dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Kartu Jajargenjang (d) Kartu Trapesium

Kartu trapesium dibuat dengan ukuran sisi sejajar 9,5 cm dan 6,5 cm sedangkan sisi miring dengan ukuran 6 cm. Kartu trapesium dibuat dengan

bantuan CorelDRAW X5 dan dicetak menggunakan kertas ivory 360. Tahap pembuatan kartu trapesium sama dengan tahap pembuatan kartu jajargenjang. Kartu trapesium diberi frame berwarna merah. Kartu trapesium dapat dilihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Kartu Trapesium (e)Bintang Bernilai 1 dan Bintang Bernilai ½

Kartu bintang bernilai 1 dan berniali ½ dibuat dengan bantuan

CorelDRAW X5dan dicetak menggunakan kertas ivory 360. Kartu bintang bernilai 1 diberi warna kuning penuh sedangkan kartu bintang bernilai ½ diberi warna kuning dan putih. Pembedaan warna bertujuan untuk membedakan nilai untuk masing-masing bintang. Kartu bintang 1 dan bintang ½ dapat dilihat pada gambar 4.13.

Gambar 4.13 Kartu Bintang Bernilai 1 dan ½ (f) Pion

Pion monopoli menggunakan pion yang terdapat dalam permainan monopoli. Pion ini terbuat dari bahan plastik yang berwarna merah, hijau, kuning, dan biru. Pion monopoli profesi dapat dilihat pada gambar 4.14.

Gambar 4.14 Pion Permainan Monopoli Profesi (g) Dadu

Dadu monopoli terbuat dari bahan plastik. Dadu berbentuk kubus dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm. Dadu berwarna dasar putih dengan titik warna merah. Dadu dapat dilihat pada gambar 4.15

Gambar 4.15 Dadu Permainan Monopoli Profesi (h) Lembar Peraturan Permainan

Lembar peraturan permainan monopoli ditulis menggunakan huruf

Times New Roman dengan ukuran 12. Lembar peraturan permainan monopoli di cetak pada kertas kwarto 70 gram. Aturan permainan monopoli profesi dapat dilihat pada lampiran halaman 100.

(i) Kotak Penyimpanan Media

Media monopoli profesi ini juga dilengkapi dengan kotak penyimpanan media. Kotak penyimpanan media monopoli profesi berukuran 25,5 x 25,5 x 5 cm. Gambar kotak penyimpanan media padat dilihat pada gambar 4.16.

Gambar 4.16 Kotak Penyimpanan Monopoli Profesi 4. Hasil Validasi dan Revisi Produk

Validasi produk dilakukan guna menilai kualitas atau kelayakan produk yang dihasilkan. Data validasi diperoleh dari tiga pakar yaitu pakar pembelajaran, pakar media pembelajaran, serta guru kelas IV SD Negeri Kerdonmiri I. Hasil validasi diolah dengan menggunakan pedoman penyekoran nilai skala lima dari Widoyoko sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kriteria Skor Skala Lima Menurut Widoyoko (2009: 238)

Hasil Interval Skor Kategori

X > 3,4 3,5–4 Sangat Baik

2,8 < X≤ 3,4 2,9–3,4 Baik

2,2 < X≤ 2,8 2,3–2,8 Cukup Baik 1,6 < X≤ 2,2 1,7–2,2 Kurang Baik

X≤ 1,6 1 - 1,6 Sangat Kurang Baik

a) Hasil Validasi Ketiga Pakar per Item Pada Setiap Aspek

Hasil penilaian dari para pakar untuk setiap item pada setiap aspek adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Validasi Tiga Pakar per Item pada Setiap Aspek

No Aspek Validator

Rata-rata

1 2 3

I Aspek Isi

1 Media konvensional pembelajaran tematik berbasis

multiple intelligences cocok digunakan untuk mengajarkan materi pelajaran

No Aspek Validator Rata-rata

1 2 3

2 Media konvensional pembelajaran tematik berbasis

multiple intelligencespenting digunakan untuk membantu peserta didik memahami materi pelajaran

4 4 4 4

3 Media konvensional pembelajaran tematik berbasis

multiple intelligencesmenumbuhkan minat dan perhatian peserta didik untuk belajar

4 4 4 4

4 Media konvensional pembelajaran tematik berbasis

multiple intelligencesmencakup materi pelajaran

3 4 3 3,33

5 Media konvensional pembelajaran tematik berbasis

multiple intelligencesrelevan dengan tujuan pembelajaran

4 4 4 4

Jumlah Skor secara keseluruhan 19 20 1 9 19,3 3 Skor Total 58 Rata-rata 3,86 II Aspek Bahasa

6 Bahasa yang digunakan dalam media konvensional pembelajaran tematik berbasis multiple intelligences

sesuai dengan tingkat perkembangan pesert didik

4 4 3 3,66

7 Media konvensional pembelajaran tematik berbasis

multiple intelligences menggunakan kata atau kalimat baku sesuai dengan EYD

4 2 4 3,33

8 Penulisan kata atau kalimat pada media konvensional pembelajaran tematik berbasis multiple intelligences

menggunakan tanda baca sesuai dengan EYD

4 4 4 4

9 Kata atau kalimat pada media konvensional pembelajaran tematik berbasis multiple intelligences memperkuat gagasan yang terkandung dalam gambar.

4 3 4 3,66

10 Huruf yang digunakan pada media konvensional pembelajaran tematik berbasis multiple intelligences

sesuai dengan karakteristik peserta didik

4 3 3 3,33

Jumlah Skor secara keseluruhan 20 16 1 8

17,9 8

Skor Total 54

Rata-rata 3,6

III Aspek Tampilan

11 Gambar yang digunakan pada media konvensional pembelajaran tematik berbasismultiple intelligencejelas

4 4 4 4

12 Pemilihan warna dalam media konvensional pembelajaran tematik berbasis multiple intelligences menarik perhatian peserta didik

4 4 4 4

13 Ukuran media konvensional pembelajaran tematik berbasis multiple intelligences cocok untuk kelompok kecil

4 4 4 4

14 Media konvensional pembelajaran tematik berbasis

multiple intelligences dapat diproduksi sendiri oleh masyarakat

3 4 3 3,33

15 Media konvensional pembelajaran tematik berbasis

multiple intelligences mudah digunakan oleh guru dan peserta didik

4 4 4 4

No Aspek Validator Rata-rata 1 2 3 9 3 Skor Total 58 Rata-rata 3,86

Data tabel 4.1 tentang hasil validasi ketiga pakar dapat disimpulkan bahwa kualitas Media Konvensional Tematik Kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence

termasuk dalam kategori “sangat baik” menurut Widoyoko (2009: 238) sehingga

layak digunakan. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek isi mendapat rata-rata 3,86, aspek bahasa mendapat rata-rata 3,6, dan aspek tampilan mendapat rata-rata 3,86. Data skor rata-rata setiap aspek berdasarkan hasil penilaian ketiga pakar dapat dilihat pada tabel 4.1, sedangkan data skor rata-rata per item pada aspek isi, bahasa, dan tampilan dari hasil validasi produk dari pakar pembelajaran tematik, pakar media pembelajaran, dan guru dapat dilihat pada diagram batang 4.2, 4.3, dan 4.4.

3.45 3.5 3.55 3.6 3.65 3.7 3.75 3.8 3.85 3.9 S k o r R a ta -r a ta Isi Bah asa Tam pil an Aspek Peniaian

Skor Rata-rata Hasil Validasi Ketiga Pakar

Isi Bahasa

Tampilan

Diagram 4.1 Diagram Batang Skor Rata-rata per Aspek Hasil Penilaian Ketiga Pakar Diagram 4.1 menunjukkan skor rata-rata hasil validasi ketiga pakar untuk setiap aspek yang digunakan dalam menilai kualitas produk yang dikembangkan. Rata-rata skor aspek isi dari ketiga validator adalah 3,86, tergolong dalam kategori

“sangat baik” menurut Widoyoko (2009). Aspek bahasa mendapatkan skor 3,6,

tergolong dalam kategori “sangat baik” menurut Widoyoko (2009). Aspek

tampilan mendapatkan skor 3,86, tergolong dalam ketagori “sangat baik’ menurut

Widoyoko (2009). 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 S k o r R a ta -r a ta k ec o co k an m ed ia d en g an m at er i p el aj ar an p en ti n g d ig u n ak an u n tu k m em b an tu s is w a m en u m b u h k an m in at p es er ta d id ik m en ca k u p m at er i p el aj ar an re le v an d en g an tu ju an p em b el aj ar an

Item Aspek Isi

Skor Rata-rata Hasil Validasi Aspek Isi

kecocokan media dengan materi pelajaran

Dokumen terkait