• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono sampai pada tahap revisi produk setelah ujicoba produk pada sampel terbatas. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono meliputi tahap potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, dan revisi produk. Berikut adalah penjelasan prosedur penelitan dan pengembangan.

1. Potensi dan Masalah

Pada tahap ini peneliti menggali potensi dan masalah melalui wawancara dengan guru matematika kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara, kebanyakan siswa kelas VII B di SMP Negeri 1 Yogyakarta memiliki semangat belajar yang tinggi, dan beberapa diantaranya memerlukan pendampingan belajar yang lebih. Namun masih banyak siswa masih kesulitan dalam belajar bilangan bulat, khususnya tentang materi operasi hitung pada bilangan bulat. Guru belum menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa memahami materi bilangan bulat. Pada proses pembelajaran, guru cenderung menggunakan metode ceramah sehingga kurang menumbuhkan

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa terbiasa menerima materi hanya dari guru dan belum terbiasa menemukan konsep suatu materi secara mandiri. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari supaya siswa dapat lebih mudah memahami suatu materi. Untuk model pembelajaran, guru sudah pernah menerapkan beberapa model pembelajaran, namun guru tidak selalu menggunakan model pembelajaran pada setiap proses pembelajaran di kelas. Guru sudah pernah menggunakan pendekatan PPR namun dirasa belum maksimal pelaksanaannya. Pada kegiatan refleksi, guru masih kesulitan dalam menggali refleksi siswa karena tidak semua siswa bersungguh-sungguh dalam merefleksikan pembelajaran yang telah diterimanya.

Penilaian yang dilakukan oleh guru meliputi penilaian kognitif, psikomotorik, dan afektif. Penilaian kognitif diadakan setelah satu materi selesai diajarkan. Penilaian psikomotorik dilakukan guru melalui pemberian tugas yang disesuaikan dengan kompetensi tertentu. Penilaian afektif dilakukan dengan pengamatan saat proses pembelajaran. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, guru tidak pernah melakukan penilaian awal sebelum pembelajaran untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa. Melalui tahap potensi dan masalah ini dapat membantu peneliti untuk mempersiapkan solusi dan pengembangan yang tepat berdasarkan potensi dan masalah yang telah diperoleh.

2. Pengumpulan Data

Berdasarkan permasalahan yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika kelas VIIB SMP Negeri 1 Yogyakarta, peneliti mencari informasi dari berbagai sumber untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sebagai solusi yang pertama, peneliti memilih pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk menambah wawasan guru mengenai suatu pendekatan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Selanjutnya peneliti memilih materi bilangan bulat karena berdasarkan wawancara, guru menjelaskan bahwa masih banyak siswa yang kesulitan dalam memahami konsep dalam materi bilangan bulat, khususnya pada operasi hitung. Peneliti juga menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran inkuiri terbimbing ini akan melatih siswa untuk menemukan sendiri suatu konsep materi dengan bimbingan guru, sehingga diharapkan akan menimbulkan partisipasi aktif dari siswa dalam mengikuti pembelajaran bilangan bulat dan membantu siswa dalam memahami materi bilangan bulat

3. Desain Produk

Setelah diperoleh potensi dan masalah serta informasi-informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara, peneliti dapat mendesain atau merancang produk yang akan dibuat yaitu perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi bilangan bulat. Desain perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa

dan dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami guru dan siswa berdasarkan wawancara. Perangkat pembelajaran yang akan dibuat terdiri dari silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan instrumen penilaian competence , conscience, dan compassion.

a. Silabus

Silabus dengan materi bilangan bulat yang akan digunakan berpedoman dari silabus sekolah dengan kurikulum 2013. Silabus dikembangkan dengan pendekatan PPR dan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Komponen dari silabus yang dikembangkan terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, karakter, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Kompetensi inti dan kompetensi dasar pada silabus ini sesuai dengan pemerintah pusat. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan peneliti berdasarkan kompetensi dasar. Materi pembelajaran mengacu pada kometensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan memuat langkah-langkah pendekatan PPR yang terdiri atas konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi serta menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Karakter yang dikembangkan memuat aspek conscience (percaya diri, teliti, tanggungjawab) dan compassion (kerjasama, menghargai, peduli). Penilaian yang dikembangkan

memuat 3 aspek yaitu competence yang mengandung unsur kognitif dan psikomotorik, aspek conscience dan compassion yang mengandung unsur afektif. Sumber belajar yang digunakan peneliti yaitu buku Matematika SMP/Mts Kelas VII Semester 1, Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 karangan Abdur Rahman. Silabus dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 203. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi bilangan bulat yang dikembangkan dibuat dengan alokasi waktu 10 JP (Jam Pertemuan) atau sekitar 4 kali tatap muka/pertemuan. RPP pada pertemuan pertama, membahas tentang mengidentifikasi bilangan bulat, membandingkan bilangan bulat, mengurutkan bilangan bulat, serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat. Pertemuan kedua, membahas penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta sifat-sifatnya. Pertemuan ketiga, membahas perkalian bilangan bulat dan sifat operasi perkalian. Pertemuan keempat membahas faktor bilangan bulat, bilangan prima, pembagian bilangan bulat, dan urutan operasi hitung.

Kegiatan pembelajaran di RPP ini menggunakan pendekatan PPR dan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal yaitu guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan memberikan motivasi kepada siswa pentingnya mempelajari materi tersebut, serta tahap PPR yaitu konteks. Kegiatan inti, yaitu masuk pada tahap PPR pengalaman dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada tahap ini, guru memberikan permasalahan terkait materi bilangan bulat melalui LKS yang dirancang dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. RPP dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 212.

c. Bahan Ajar

Bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan Paradigma Pedagogi Reflektif. Bahan ajar memuat tahap-tahap dalam PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, evaluasi. Tahap konteks berisi ajakan bagi siswa untuk memahami pengertian bilangan bulat, nilai tempat pada bilangan bulat, perkalian bilangan bulat, faktor bilangan bulat, bilangan prima. Pada tahap pengalaman berisi kegiatan yang mempelajari tentang mengidentifikasi bilangan bulat, membandingkan bilangan bulat, penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian bilangan bulat dan sifat-sifatnya, dan urutan operasi hitung. Tahap refleksi berisi arahan bagi siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan diterimanya. Tahap

aksi berisi arahan bagi siswa untuk menuliskan aksi berdasarkan refleksi dan pengalaman belajar tentang bilangan bulat serta mengarahkan siswa untuk menghasilkan sesuatu yang merupakan aplikasi dari materi yang telah dipelajari. Tahap yang terakhir yaitu evaluasi berisi ajakan bagi siswa untuk merangkum materi setiap akhir pembelajaran dan mengerjakan latihan soal. Bahan ajar dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 273.

d. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa dikembangkan dan dirancang oleh peneliti bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi. LKS memuat judul materi pembelajaran, alokasi waktu, nama anggota kelompok, petunjuk, tujuan pembelajaran, dan tahap-tahap PPR yang meliputi konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. LKS dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 245. e. Instrumen penilaian

Instrumen penilaian dirancang berdasarkan penilaian dalam PPR dan indikator yang telah dibuat. Penilaian dibagi menjadi 3 aspek yaitu penilaian competence, conscience, dan compassion. Penilaian competence dilihat dari hasil ulangan yang berbentuk 6 soal uraian. Penilaian competence bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi bilangan bulat. Penilaian conscience dan compassion diperoleh dari hasil

pengamatan terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran. Aspek penilaian conscience meliputi percaya diri siswa untuk membagikan hasil diskusi kelompok, ketelilitian siswa dalam menyelesaikan permasalahan, dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas atau latihan soal. Penilaian compassion meliputi kerjasama siswa dalam diskusi kelompok, saling menghargai pendapat siswa lain, dan kepedulian siswa terhadap siswa lain. Instrumen penilaian dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 289 dan lampiran 16 halaman 296.

f. Alat Peraga

Alat peraga yang dibuat oleh peneliti bernama permainan dua warna. Permainan dua warna berguna untuk membantu siswa dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat. Petunjuk dan langkah-langkah penggunaan permainan dua warna tertera di lampiran 28 halaman 368. Berikut gambar alat peraga permainan dua warna

4. Validasi Desain

Perangkat pembelajaran yang sudah di desain yaitu silabus, RPP, LKS, bahan ajar, alat peraga dan instrumen penilaian competence, conscience, dan compassion. Perangkat pembelajaran tersebut divalidasi oleh dosen pendidikan matematika dan salah satu guru matematika yang bertujuan untuk mengetahui kelayakkan produk sehingga tahap selanjutnya dapat dilakukan ujicoba produk. Selain produk yang di desain, juga dilakukan validasi untuk instrumen penelitian yaitu instrumen observasi keterlaksanaan uji coba, kuesioner dan instrumen wawancara. Berikut adalah hasil validasi perangkat pembelajaran.

Tabel 4.1 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Perangkat

Pembelajaran

Dosen Guru Rata-rata Kriteria

Silabus 4,00 4,50 4,25 Sangat Baik

RPP 4,05 4,57 4,31 Sangat Baik

LKS 3,78 4,78 4,28 Sangat Baik

Bahan Ajar 5,00 4.80 4,90 Sangat Baik Alat Peraga 4,87 4,62 4,75 Sangat Baik Penilaian Competence 5,00 4,25 4,62 Sangat Baik Penilaian Conscience 4,67 4,75 4,67 Sangat Baik Penilaian Compassion 5,00 4,75 4,83 Sangat Baik

Total 4,58 Sangat Baik

Hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh skor rata-rata 4,58 menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan termasuk dalam kategori “sangat baik”.

5. Revisi Desain

Produk yang berupa perangkat pembelajaran yang telah divalidasi kemudian dilakukan perbaikan sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan validator. Produk yang direvisi meliputi silabus, RPP, LKS, alat peraga dan instrumen penilaian.

Tabel 4.2 Revisi Desain Produk Perangkat

Pembelajaran Sebelum Sesudah

Silabus 1. Kegiatan pembelajaran belum dikhususkan ke ikuiri terbimbing. 2. Penilaian competence tidak masuk kolom karakter. 3. LKS bukan teknik penilaian. 4. Indikator pencapaian kompetensi harusnya tidak memuat subjek. 1. Kegiatan pembelajaran dikhususkan ke tahap-tahap inkuiri terbimbing. 2. Kolom karakter berisi penilaian conscience dan compassion. 3. Kolom teknik penilaian menjadi kolom penilaian. 4. Memperbaiki indikator agar sesuai. RPP 1. Indikator seharusnya tidak memuat subjek.

2. Perlu ada perbaikan pada kegiatan pembelajaran bagian pengalaman. 1. Memperbaiki indikator dengan menghilangkan subjek. 2. Pada bagian pengalaman dicantumkan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing. LKS 1. LKS sebaiknya diberi sampul. 2. Isi LKS disesuaikan

dengan model inkuiri terbimbing. 1. Melengkapi LKS dengan memberi sampul. 2. Isi LKS diperbaiki dengan model inkuiri terbimbing

Alat Peraga 1. Penjelasan pengurangan

bilangan bulat dengan alat peraga sulit untuk dimengerti 1. Memperbaiki penjelasan pengurangan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami Penilaian Competence (Ulangan Harian) 1. Sebaiknya dimunculkan soal yang dapat melatih penemuan siswa (inkuiri) dan ditambah refleksi 1. Memperbaiki dengan menambahkan soal yang melatih penemuan siswa dan

menambahkan refleksi serta aksi di dalam lembar soal

Penilaian

Conscience dan Compassion

1. Kata sering, banyak sebaiknya dijelaskan berapa kali

1. Mengganti kata sering dengan kata selalu dan kata banyak diganti dengan kurang tepat

6. Uji coba Produk

Setelah produk divalidasi dan direvisi, kemudian siap untuk di ujicobakan. Uji coba dilakukan di kelas VII B SMP Negeri 1 Yogyakarta oleh guru matematika, dan peneliti sebagai observer. Observer juga dibantu oleh seorang teman peneliti untuk mengamati proses pembelajaran dan untuk mengambil dokumentasi aktivitas pembelajaran. Uji coba terbatas dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan.

Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Uji Coba No Hari & tanggal Waktu Materi

1 Senin, 23 Juli 2018 7-8 Membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat

2 Kamis, 26 Juli 2018 7-9 Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

3 Senin, 30 Juli 2018 7-8 Perkalian dan sifat perkalian bilangan bulat 4 Kamis, 2 Agustus

2018

7-9 Faktor bilangan bulat, bilangan prima, pembagian bilangan bulat

5 Senin, 6 Agustus 7-8 Ulangan harian bilangan bulat

6 Senin, 13 Agustus Pulang Sekolah

Remidial bilangan bulat

Pertemuan Pertama a. Konteks

Konteks merupakan tahap guru untuk mengetahui latar belakang siswa, kesiapan siswa untuk tumbuh dan berkembang, pemahaman siswa akan suatu materi, dan menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai konteks nyata kehidupan siswa. Pada tahap ini guru memulai pembelajaran dengan mempersiapkan siswa untuk siap mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat mengidentifikasi, membandingkan, dan mengurutkan bilangan bulat. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan juga memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya mempelajari bilangan bulat. Guru memberikan tes awal

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi bilangan bulat di bangku Sekolah Dasar.

Keterangan

G: Guru; Sn: Siswa ke-n; BS: Beberapa Siswa

5. G : “Jadi hari ini kalian akan mulai belajar materi pertama yaitu bilangan bulat, kegiatan pembelajaran pada hari ini nanti kalian akan dibagi dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi tentang materi bilangan bulat, nanti saya akan memberikan LKS dan kalian diharapkan dapat membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat melalui pengerjaan LKS. Sudah pernah belajar bilangan bulat kan waktu SD?”

6. BS : “ ya bu pernah”

7. G : “apa to bilangan bulat itu? Siapa yang bisa memberi contoh bilangan bulat?”

8. 𝑆11: “ada negatif nya kan bu” 9. 𝑆16: “ bilangan positif, negatif” 10.𝑆32: “0,1,2,-3, kan bu?”

11.G : “Ya benar, jadi bilangan bulat itu kumpulan bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif. Sekarang saya ingin tau kemampuan kalian sejauh mana belajar bilangan bulat, jadi sekarang kalian mengerjakan soal yang saya berikan ini,

kerjakan sendiri-sendiri sesuai kemampuanmu, jangan nyontek temannya”

12.𝑆15: “Ya ampun bu, aku gak belajar loh bu”

13.𝑆7: “Iya bu, baru pertemuan pertama udah suruh ngerjain soal” 14.G : “Gak apa-apa kerjakan sesuai kemampuan kalian saja” Transkripsi ujicoba pembelajaran tersebut pada tahap penggalian konteks sudah menunjukkan pendekatan PPR. Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh bilangan bulat, dan guru memberi tes awal untuk mengetahui pemahaman siswa tentang bilangan bulat.

b. Pengalaman

Pada tahap pengalaman, siswa diajak untuk melakukan kegiatan yang memuat aspek kognitif (pemahaman), aspek afektif (perasaan/penghayatan) dan aspek konatif (niat/kehendak). Kegiatan pembelajaran menggunakan tahap-tahap pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada tahap ini siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap conscience dan compassion. Berikut transkripsi ujicoba tahap pengalaman.

1) Inkuiri terbimbing tahap merumuskan masalah

Pada tahap ini, masing-masing kelompok mencoba merumuskan masalah dari permasalahan yang diberikan melalui LKS, siswa diarahkan untuk merumuskan masalah dengan bimbingan guru.

15.S11 : “ini maksudnya apa to, kita suruh ngapain?” 16.S7 :“Bu, ini maksudnya suruh ngapain ya bu”

17.G : “Ya coba kalian perhatikan, pertanyaan apa yang muncul setelah melihat gambar? itu gambar apa? Ada hubungannya tidak dengan bilangan bulat?”

18.S32 : “hah gak ada bu, itu kayaknya kemacetan”

24.G : “Kalau lebaran macet karena biasanya orang-orang mudik berapa hari sebelum lebaran?”

25.S10 : “Sehari bu”

27.G : “Nah, pernah tidak kalian mendengar berita arus mudik H-1, H-2 lebaran? Itu merupakan penggunaan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari”

Gambar 4.2 Guru membimbing siswa merumusakan masalah Transkripsi uji coba tersebut menunjukkan siswa sedang merumuskan permasalah melalui gambar kemacetan arus mudik yang disajikan di LKS.

2) Inkuiri terbimbing tahap merumuskan hipotesis

Pada tahap ini siswa mengerjakan beberapa pertanyaan yang ada di LKS secara berkelompok, kemudian siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang telah diperoleh.

29.S16 : “Ayo gek dikerjain ini, siapa yang mau nulis” 30.S11 : “Sini sini aku aja, gimana nih cara membandingkan

bilangan yang tersusun dari banyak angka”

31.S16 : “Kalau positif sama negatif ya besar yang positif” 32.S13 : “Kalau positif lebih besar angkanya ya lebih besar

nilainya”

Transkripsi uji coba tersebut menunjukkan siswa sedang menjawab beberapa pertanyaan di dalam LKS sesuai dengan pemahaman dan diskusi kelompok.

3) Inkuiri terbimbing tahap mengumpulkan data

Pada tahap ini, siswa mencari dan mencatat informasi penting yang ditemukan saat proses diskusi dalam memecahkan masalah. 33.G : “anak-anak, setelah kalian mengerjakan dan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan di LKS, kalian dapat menuliskan hal-hal penting yang kalian dapatkan

34.S10 : “tulis dimana bu?”

35.G : “Ya itu di LKS to ya, mau ditulis di buku kalian masing-masing ya lebih bagus”.

4) Inkuiri terbimbing tahap menguji hipotesis

Inkuiri terbimbing tahap menguji hipotesis terlihat dari beberapa siswa yang melakukan presentasi.

38. G : “Sudah ya, ayo sekarang beberapa kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok 8 yo coba”

39. S20 : “cara membandingkan bilangan bulat bu?” 40. G : “Ya”

41. S20 : “Dengan memberi tanda titik di tiga angka dari belakang kemudian dibandingkan angka yang lebih besar atau lebih kecil”

42.G : “Oke itu dari kelompok 8, yang lain ada yang berbeda? Kelompok 2 gimana?”

43.S16 : “Bu, kalau kelompok kami melihat angka penyusunnya bu, kalau angkanya sama ya membandingkan angka pertama lalu angka kedua”

5) Inkuiri terbimbing tahap menarik kesimpulan

Pada tahap ini, guru bersama siswa menarik kesimpulan terkait permasalahan yang sedang dipelajari.

45.G : “Ya jadi anak-anak tadi kalian telah belajar tentang mengidentifikasi, membandingkan, dan mengurutkan bilangan bulat ya”

46.BS : “Iya bu”

47.G : “jadi bagaimana cara membandingkan bilangan bulat yang banyaknya angka sama?”

48.BS : “Lihat nilai tempatnya bu, dari angka pertama terus angka kedua terus selanjutnya”

c. Refleksi

Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah diterimanya. Guru membimbing siswa untuk memaknai pembelajaran yang sudah diterimanya.

50.G : “Bagaimana perasaan kalian mengikuti pembelajaran hari ini anak-anak?”

51.S11 : “Bingung bu tapi seru” 52.S30 : “Senang bu”

53.G : “Ya nanti yang bingung bisa belajar lagi, kalian dapat mengeluarkan sebuah kertas untuk menuliskan refleksi pembelajaran hari ini ya, pertanyaan untuk refleksinya ada di LKS kalian”.

d. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk melihat secara keseluruhan proses pembelajaran apakah sudah berjalan dengan baik atau belum. Pada tahap ini guru mengajak siswa untuk merangkum pembelajaran yang sudah dilakukan dan melihat apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik.

Guru dan siswa bersama-sama merangkum kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

54.G : “Anak-anak, materi apa saja yang sudah kamu pelajari hari ini?”

55.S11: “Bilangan bulat bu”

56.G : “ Laiyo bilangan bulat, apa saja yang dipelajari hari ini?” 57.S32: “membandingkan bilangan bulat, nilai tempat bu”

58.G : “Ya, jadi hari ini kita sudah belajar tentang membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat ya, kalian juga telah belajar menyatakan suatu besaran dalam bilangan bulat. Jangan lupa belajar lagi, minggu depan kita masih akan belajar bilangan bulat ya”

Pertemuan Kedua a. Konteks

Konteks merupakan tahap guru untuk mengetahui latar belakang siswa, kesiapan siswa untuk tumbuh dan berkembang, pemahaman siswa akan suatu materi. Pada tahap ini, guru memeriksa kesiapan siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru mengingatkan siswa kembali tentang penjumlahan dan pengurangan yang telah dipelajari sebelumnya di bangku Sekolah Dasar. Selanjutnya guru memperkenalkan alat peraga permainan dua warna.

5. G : “Oh ya. Jadi hari ini kita akan belajar tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, waktu SD sudah pernah to? Sekarang kita mau memperdalam, dengan cara nanti kita akan membuat kelompok lagi, dan saya akan membagikan LKS yang harus kalian diskusikan bersama, kelompoknya gampang aja, yang meja depan ini dibalik ke belakang terus hadap-hadapan ayo sekarang membuat kelompoknya, ”

6. G : “Nanti kita akan mencoba melihat konsep penjumlahan dan pengurangan menggunakan alat peraga kartu bilangan, sekarang coba cermati konteks dalam LKS, berdasarkan konteks yang pertama, berapakah boneka yang dimiliki Mia sekarang?” Transkripsi uji coba tersebut menunjukkan guru sedang menggali pemahaman siswa mengenai materi penjumlahan dan pengurangan saat di Sekolah Dasar.

b. Pengalaman

Pada tahap pengalaman, siswa diajak untuk melakukan kegiatan yang memuat aspek kognitif (pemahaman), aspek afektif (perasaan/penghayatan) dan aspek konatif (niat/kehendak). Kegiatan pembelajaran menggunakan tahap-tahap pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada tahap ini siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap conscience dan compassion. Berikut transkripsi ujicoba tahap pengalaman.

1) Inkuiri terbimbing tahap merumuskan masalah

Pada tahap ini, masing-masing kelompok mencoba merumuskan masalah dari permasalahan yang diberikan melalui LKS, siswa diarahkan untuk merumuskan masalah dengan bantuan alat peraga dan bimbingan dari guru.

Gambar 4.5 Siswa memperhatikan penggunaan alat peraga Dalam sebuah kelompok

11.S6 : “Ini selisihnya dikurangi kan? Dari A ke B?” 12.S10 : “Iya berarti tinggi A dikurangi tinggi B, 125-(-20)” 13.S11 : “Terus ini 7+8=15, wo ini kalkulator manual kok” 14.S10 : “Heh jangan dipegang sendiri LKSnya to”

15.S11 : “Iyoo iyoo”

Transkripsi uji coba tersebut menunjukkan siswa sedang merumuskan permasalahan yang terdapat di LKS mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

2) Inkuiri terbimbing tahap merumuskan hipotesis

Pada tahap ini siswa mengerjakan beberapa pertanyaan yang ada di LKS secara berkelompok, kemudian siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang telah diperoleh.

(Dalam sebuah kelompok)

16.S33 :“Bu ini maksudnya gimana to bu sifat-sifat apa maksudnya?”

17.G : “Itu loh sifat-sifat dalam penjumlahan dan pengurangan masih ingat gak?”

18.S33 : “Lupa bu” 19.S26 : “Gak tahu bu”

20.G : “Ya coba dicari di buku ada gak, diinget-inget lagi, misalkan sifat 1 itu kamu amati dari contohnya nomor 1 dan 2, kira-kira sifat apa”

Gambar 4.6 Siswa sedang berdiskusi dengan bantuan alat peraga

Dokumen terkait