• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

6. Perangkat Pembelajaran

Perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: buku siswa, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), serta media pembelajaran menurut Ibrahim (Trianto, 2012:96).

a. Silabus

Trianto (2012:96) mendefinisikan silabus adalah rencana pembelajaran pada satu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Trianto (2012:108) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator.

c. Bahan Ajar

Bahan ajar menurut Trianto (2012: 227) merupakan buku panduan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang memuat materi, konsep dan informasi mengenai masalah kehidupan sehaari-hari. bahan ajar digunakan sebagai panduan siswa untuk belajar di kelas maupun secara mandiri. Materi ajar berisi istilah materi pelajaran, tujuan pelajaran, uraian materi yang harus dipelajari, bagan atau gambar, kegiatan percobaan menggunakan alat dan bahan, uji kompetensi dalam masalah kehidupan sehari-hari.

d. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa menurut Trianto (2012: 111) adalah panduan siswa yang digunakan unuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS juga memuat sekumpulan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.

e. Instrumen Penilaian

Menurut Trianto (2012:123) penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan sata tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan. Pada penelitian ini instrumen yang dikembangkan digunakan untuk menilai aspek competence, conscience, dan compassion.

1) Penilaian competence

Menurut Suparno (2015:91) penilaian competence dapat berupa tes tertulis (tes esai dan tes obyektif), tes lisan, dan paper. Penilaian competence pada penelitian ini menggunakan tes tertulis.

2) Penilaian conscience

Menurut Suparno (2015:94) penilaian conscience dapat menggunakan cara jurnal reflektif, tulisan bebas, mengumpulkan refleksi, dan observasi. Penilaian conscience yang dikembangkan pada penelitian ini menggunakan cara observasi terhadap sikap percaya diri, teliti, dan tanggung jawab.

a) Percaya Diri

Menurut Sani (2014:171) percaya diri yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan.

b) Teliti

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teliti berarti cermat, saksama atau berhati-hati.

c) Tanggung jawab

Menurut Sani (2014:170) tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya 3) Penilaian compassion

Penilaian compassion (Suparno, 2015) dapat menggunakan cara bermain peran, jurnal reflektif, tulisan bebas dan observasi. Penilaian compassion yang dikembangkan pada penelitian ini menggunakan cara observasi untuk mengukur sikap kerjasama, menghargai, dan peduli.

a) Kerjasama

Menurut Lestari, Eka Karunia (2015: 98) kerjasama adalah keterlibatan mental dan emosional seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontibusi kepada tujuan kelompok atau berbagi tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama. b) Menghargai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menghargai berarti menghormati, mengindahkan, atau memandang penting sesuatu.

c) Peduli

Peduli menurut Sani (2014:170) yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau masyarakat yang membutuhkan.

f. Alat Peraga

Alat peraga merupakan suatu media pembelajaran atau alat bantu untuk mempermudah siswa mempelajari dan memahami konsep pada suatu materi. Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini yaitu permainan dua warna.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif Dan Model Pembelajaran Problem Solving Di Kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta ” oleh Dapa (2017) . Hasil penelitian perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif memiliki kualitas sangat baik. Hasil validasi perangkat pembelajaran termasuk kategori baik dan hasil respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan PPR termasuk dalam kriteria baik. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini, yaitu pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan PPR.

2. Penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika” oleh Krismayeni dkk (2016). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar. Pada siklus I persentase keaktifan belajar matematika siswa adalah 61,4 (kategori aktif) dan meningkat pada siklus II menjadi 75 (kategori sangat aktif. Hasil belajar matematika siswa siklus I 61,8% (kategori rendah) meningkat pada siklus II menjadi 74% (kategori sedang).

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini, yaitu pada model pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

3. Penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Matematika Siswa SMP Negeri 1 Ngabang Dalam Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat” oleh Suprihatiningsih (2017). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa adalah 53,4. Terdapat 34,82% siswa yang masih berada dibawah nilai rata-rata dan 56,18% siswa di atas rata-rata, dan hanya 15,73% siswa yang mampu menguasai pengurangan bilangan bulat negatif. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini, yaitu pada materi bilangan bulat.

C. Kerangka Berpikir

Permasalahan Pembelajaran Matematika di Sekolah:

1. Siswa kurang memahami materi bilangan bulat.

2. Perangkat pembelajaran belum menggunakan pendekatan dan model pembelajaran tertentu.

3. Guru sering mengggunakan metode ceramah.

Mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan

pendekatan PPR, model pembelajaran inkuiri terbimbing

pada materi bilangan bulat.

Hasil yang ingin dicapai 1. Mengetahui prosedur pengembangan perangkat pembelajaran matematika. 2. Mengetahui kualitas perangkat pembelajaran matematika.

3. Mengetahui respon guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran matematika.

Matematika merupakan salah satu materi yang diajarkan di sekolah, materi ini dinilai sulit untuk dipahami bagi kebanyakan siswa, sulit dalam memahami konsep, sulit menghitung, maupun sulit memahami permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan matematika. Konsep-konsep dalam matematika berkesinambungan satu dengan yang lainnya, suatu konsep dalam matematika bisa dipelajari jika sudah mengerti konsep sebelumnya yang menjadi prasyaratnya. Pada proses pembelajaran matematika, siswa diharapkan mampu menggunakan materi yang dipelajari untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya, siswa masih mengalami berbagai kesulitan, salah satunya adalah menghitung bilangan bulat. Walaupun guru sudah mencoba berbagai model pembelajaran, siswa dirasa masih kesulitan untuk memahami materi bilangan bulat khususnya dalam operasi bilangan bulat. Guru sudah memiliki pengalaman menggunakan salah satu pendekatan yaitu Paradigma Pedagogi Reflektif, namun masih ada kekurangan dalam menerapkan pendekatan ini.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran pada materi bilangan bulat. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah silabus, RPP, LKS, Bahan Ajar, dan Penilaian. Perangkat pembelajaran dikembangkan menggunakan pendekatan PPR dan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing serta didukung dengan alat peraga untuk membantu siswa dalam memahami operasi hitung dalam bilangan bulat. Penggunaan

perangkat pembelajaran ini diharapkan siswa mampu memahami konteks materi yang akan dipelajari dengan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing diharapkan dapat melatih siswa berpikir mandiri untuk menemukan konsep-konsep dalam materi bilangan bulat dengan bantuan LKS. LKS dibuat sesuai dengan model Inkuiri Terbimbing, melalui LKS siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baru. Selain itu penilaian competence yang dikembangkan, siswa juga dapat mengembangkan nilai conscience dan compassion. Peneliti ingin mengetahui bagaimana kualitas perangkat pembelajaran dan respon guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

47

Dokumen terkait