• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini disajikan dengan menggunakan analisa univariat dalam bentuk diagram.

1. Karakteristik Responden

Untuk mengetahui karakteristik responden, baik dari tingkat umur, jenis kelamin dan pendidikan terakhir dapat dilihat dari diagram berikut:

a. Umur

Klasifikasi responden menurut umur di kelompok menjadi 3 kategori yaitu umur 12-25 tahun, 26-45 tahun, dan >45 tahun. Dari penggolongan umur tersebut dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

Diagram 5.1.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di RW 04 Desa PadasukaKecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

Pada Bulan Mei 2017 (n=84)

Diagram 5.1.1 memaparkan bahwa dari 84 responden, lebih dari setengah responden berumur 26-45 tahun yaitu sebanyak 46 responden (55%).

12-25 thn 26-45 thn >45 thn

18%

55%

27%

b. Jenis Kelamin

Diagram 5.1.2

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di RW 04 Desa Padasuka Kecamatan Ciomas

Kabupaten Bogor Pada Bulan Mei 2017 (n=84)

Diagram 5.1.2 di atas memaparkan bahwa lebih dari setengah responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 53 responden (63%).

Laki-laki 37%

Perempuan 63%

c. Tingkat Pendidikan

Diagram 5.1.3

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di RW 04 Desa Padasuka Kecamatan Ciomas

Kabupaten Bogor Pada Bulan Mei 2017 (n= 84)

Diagram 5.1.3 di atas memaparkan lebih dari setengah responden lulusan SD/SMP yaitu sebanyak 53 responden (63%).

SD/SMP SMA/Sederajat Perguruan Tinggi

63%

30%

7%

2. Motivasi

Untuk mengetahui tingkat motivasi masyarakat dalam meminum obat anti filariasis dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2.1

Distribusi Frekuensi Motivasi Responden Dalam Meminum Obat Anti Filariasis Di RW 04 Desa Padasuka Kecamatan Ciomas

Kabupaten Bogor Pada Bulan Mei 2017 (n=84)

Tabel 5.2.1 di atas memamparkan sebagian besar responden memiliki motivasi kuat yaitu sebanyak 71 respoden (85%)

15%

85%

Motivasi Sedang Motivasi Kuat

B. Pembahasan

Pada Pembahasan ini akan diuraikan tentang kesesuaian ataupun ketidaksesuaian antara konsep teoritik dengan hasil penelitian tentang Gambaran Motivasi Masyarakat Dalam Meminum Obat Anti Filariasis di RW 04 Desa Padasuka Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.

Didapatkan sebagian besar responden memiliki motivasi kuat dalam meminum obat anti filariasis yaitu sebanyak 71 respoden (85%), dan sebagian kecil responden memiliki motivasi sedang dalam meminum obat anti filariasis yaitu sebanyak 13 responden (15%). Hal ini terdapat kesesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Santhi (2012) mengenai kepatuhan minum obat anti filariasis berdasarkan Health Belief Model di Kelurahan Limo Depok didapatkan hasil bahwa patuh dalam meminum obat anti filariasis sebanyak 78 responden (72,9%) yang tidak patuh dalam meminum obat sebanyak 29 responden (27,1%).

Dari hasil penelitian terdapat kesesuaian dengan teori yang dikemukakan oleh Notoadmojo (2010) motivasi berasal dari bahas latin yang berarti to move. Secara umum mengacu adanya kekuatan dorongan yang menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Bila mempunyai motivasi kuat maka dorongan untuk berperilaku juga kuat dan bila motivasi lemah maka dorongan untuk berperilaku juga lemah. menurut Widoyono (2008), pencengahan penyakit filariasis dilakukan dengan pengobatan massal yaitu pemberian obat anti filariasis yang terdiri dari DEC, Ivermectin, atau Albendazole. Masyarakat dalam meminum obat

anti filariasis tentunya harus didukung oleh adanya motivasi. Oleh sebab itu jika masyarakat memiliki motivasi sedang atau lemah dalam meminum obat anti filariasis maka akan meningkatkan angka resiko terkena filarisis (Komarudin,2013). Adapun hal ini tidak sesuai dengan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Ciomas dimana 7 dari 10 responden tidak patuh dalam meminum obat anti filariasis dikarena sample penelitian sebelumnya pernah mendapatkan penyuluhan tentang filariasis dan hanya menggambarkan sebagian dari populasi saja.

Motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Notoadmodjo (2010) faktor yang mempengaruhi motivasi adalah berasal dari faktor internal (usia, pendidikan, pengetahuan, pengalaman, sikap, harapan, dan kebutuhan) maupun faktor eksternal (Lingkungan seperti dukungan keluarga dan petugas kesehatan). Faktor yang mempengaruhi motivasi pada penelitian ini ada 2 yaitu umur dan pendidikan.

Karakteristik responden lain yang mempengaruhi motivasi adalah umur. Hasil penelitian dari 84 responden menunjukkan, lebih dari setengah responden berumur 26-45 tahun yaitu sebanyak 46 responden (55%), kurang dari setengah responden berumur >45 tahun yaitu sebanyak 23 responden (27%), dan sebagian kecil responden berumur 12-25 tahun yaitu sebanyak 15 responden (18%). Data yang didapat juga menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi kuat terbanyak adalah yang berumur 26-45 tahun yaitu sebanyak 43 responden (93%) dan responden

yang memiliki motivasi sedang terbanyak adalah yang berumur >45 tahun yaitu sebanyak 8 responden (34,8%).

Dari hasil penelitian didapatkan kesesuaian dengan hasil penelitian yang dilakukan Santhi (2012), dari 107 responden menunjukkan yang patuh dalam minum obat anti filariasis terbanyak pada usia 26-45 tahun yaitu sebanyak 45 responden (78,9%) dan tidak patuh dalam meminum obat anti filariasis terbanyak pada umur >45 tahun yaitu sebanyak 17 responden (34%) . Hal ini didukung oleh Notoadmojo (2010) mengatakan bahwa umur berpengaruh terhadap motivasi seseorang dalam hal kesediaannya dalam melakukan sesuatu hal. Pada usia 26-45 tahun termasuk kedalam usia produktif di mana banyaknya kebutuhan dan harapan yang ingin tercapai salah satunya dalam hal kesehatan. Maka dari itu seseeorang pada usia tersebut memiliki motivasi yang kuat dalam meminum obat anti filariasis. Adapun pada usia >45 tahun cenderung memiliki mootivasi sedang dikarenakan semakin banyak faktor lain yang mempengaruhi motivasi seperti rentan terhadap masalah kesehatan. Hal ini di karenakan adanya perubahan fisiologi berupa fungsi-fungsi organ tubuh yang telah menurun seperti melemahnya otot polos esofagus dan sfingter esophageal yang menyebabkan kontraksi dan refluk gastrointestinal spontan sehingga mengalami kesulitan menelan.

Karakteristik responden lainnya yang mempengaruhi motivasi yaitu pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah responden lulusan SD/SMP yaitu sebanyak 62 responden (66%) , kurang

dari setengah responden lulusan SMA/Sederajat yaitu sebanyak 26 responden (28%) dan sebagian kecil responden lulusan Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 6 responden (6%). Hasil yang penulis dapatkan juga menunjukkan bahwa hanya lulusan SD/SMP memiliki motivasi sedang sebanyak 13 responden (25%). Dari hasil penelitian di dapatkan kesesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Santhi (2012), dari 107 responden menunjukkan tidak patuh dalam meminum obat anti filariasis terbanyak pada lulusan SD/SMP sebanyak 19 responden (37,3%). Hal ini di dukung oleh teori menurut Notoatmodjo (2010), pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang diri individu, kelompok, atau masyarakat.

Tingkat pendidikan juga salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi motivasi dalam mengubah perilaku positif yang meningkat. Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula motivasi. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, maka semakin rendah pula motivasi.

68

BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan di Bab V, serta setelah peneliti melakukan penelitian tentang “Gambaran Motivasi Masyarakat Dalam Meminum Obat Anti Filariasis di RW 04 Desa Padasuka Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor”, dapat disimpulkan bahwa pendidikan responden yang rendah cenderung memiliki motivasi yang sedang untuk minum obat anti filariasis karena pendidikan responden yang rendah dapat di asumsikan bahwa responden tersebut kurang terpapar akan informasi terutama informasi yang berkaitan dengan kesehatan sehingga hal ini akan sangat berhubungan dengan motivasi responden dalam meminum obat anti filariasis pada pengobatan massal. Semakin baik pendidikan responden maka semakin kuat motivasi responden. Selain itu umur juga mempengaruhi motivasi yaitu responden yang memiliki umur 26-45 cenderung memilki motivasi kuat dalam meminum obat anti filariassis hal ini berkaitan dengan umur produktif dimana banyaknya kebutuhan dan harapan yang ingin tercapai salah satunya dalam hal kesehatan sedangkan responden diatas 45 tahun cenderung memilki motivasi sedang dalam meminum obat anti filariasis hal ini berkaitan dengan adanya perubahan fisiologi berupa fungsi-fungsi

organ tubuh yang telah menurun seperti melemahnya otot polos esofagus dan sfingter esophageal yang menyebabkan kontraksi dan refluk gastrointestinal spontan sehingga mengalami kesulitan menelan.

B. Rekomendasi 1. Bagi Institusi

Bermanfaatnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan dalam referensi penelitian selanjutnya dan menambah wawasan kepada mahasiswa tentang motivasi masyarakat dalam meminum obat anti filariasis.

2. Penelitian Selanjutnya

Berdasarkan kesimpulan di atas. Maka peneliti merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

a. Perlu meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi antara lain pengalaman pribadi, sikap, harapan, kebutuhan dan lingkungan.

b. Mengangkat tema atau judul tentang sikap keluarga dalam meminum obat anti filariasis.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Peneliti mengharapkan setelah mengetahui hasil penelitian ini Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi masyarakat dalam meminum obat anti filariasis serta sebagai bahan evaluasi dalam program Pemberian Obat Pencengah Massal Filariasis (POPMF) dengan cara

memberikan penyuluhan mengenai manfaat dan pentingnya meminum obat anti filariasis.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2006).Prosedur Penelitian.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Depkes.(2009).Mengenal Filariasis (Penyakit Kaki Gajah). Jakarta: Depkes Gandahusada, Srisasi. et, al.(2010).Parasit Kedokteran Ed.2.Depok: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Hidayat, Aziz Alimul.(2013).Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba medika.

Komarudin.2013.Psikologi Olahraga.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Mubarak, Wahid Iqbal. Et,al.(2009).Ilmu Keperawataan Komunitas Buku 2 : Konsep dan Aplikasi.Jakarta: Salemba Medika.

Muljono, Pudji.(2012).Metodologi Penelitian Sosial.Bogor: Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Notoatmodjo, Soekidjo.(2010).Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta .(2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:

PT Rineka Cipta

.(2010).Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni.Jakarta:

PT Rineka Cipta

Rusmanto.(2013).Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Filaria Di RW II Keliurahan Pondok Aren. Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta: Jakarta

Saam, Zulfan.2012.Psikologi Keperawatan Ed.1.Jakarta: Rajawali Pers Santhi, Febriana.(2012).Kepatuhan Minum Obat Filariasis Pada Pengobatan

Massal. Berdasarkan Teori Health Belief Model Di Kelurahan Limo Depok Tahun 2011.Skripsi, Universitas Indonesia: Jakarta

Sastroasmoro, Ismael.(2006).Dasar-dasar Metodologi Klinis, Edisi Ke-2.Jakarta:

Sagung Seto

Setiadi.(2013).Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan edisi 2.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Soedarto.(2009).Pengobatan Penyakit Parasit.Jakarta: Sagung Seto Sunaryo.(2013).Psikologi untuk Keperawatan Ed.2.Jakarta: EGC

Supardi, Sudibyo & Rustika.(2013). Buku Ajar Metodologi Riset Keperawatan.

Jakarta: TIM

Susanna, Dewi.(2011).Entomologi Kesehatan.Jakarta: Universitas Indonesia (ui-press)

Widoyono.(2008).Penyakit Tropis.Jakarta: Erlangga

Wijayaningsih, S. K.(2014).Psikologi Keperawatan.Jakarta: CV. Trans Info Media

Format referensi elektronik direkomendasi oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2010).(http://www.depkes.go.id, diperoleh 4 Februari 2017) Format referensi elektronik direkomendasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Barat.(2015).(http://depkesjabar.go.id/, diperoleh 4 Februari 2017) Format referensi elektronik direkomendasi oleh Direktorat Jenderal Pencengahan

dan Pengendalian Penyakit.(2016).(http://pppl.depkes.go.id/, diperoleh 4 Februari 2017)

Format referensi elektronik direkomendasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia.(2012).(http://www. kemdikbud.go.id diperoleh 5 Februari 2017)

Format referensi elektronik direkomendasi Profil Dinkes Kabupaten Bogor.(2016) (http://www.dinkeskabupatenbogor.co.id, diperoleh 4 Februari 2017) Format referensi elektronik direkomendasi Pusat Data dan Informasi Kementerian

Kesehatan RI (InfoDATIN) Filariasis.(2016).(http://www.infodatin-filariasis-2016.co.id diperoleh 4 Februari 2017)

Format referensi elektronik direkomendasi WHO. Lymphatic Filariasis. (2016).

(http://who.int/Lymphatic filariasis/en/ diperoleh 4 Februari 2017)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG PRODI KEPERAWATAN BOGOR

PENJELASAN PENELITIAN

Judul Penelitian : Gambaran Motivasi Masyarakat Dalam Meminum Obat Anti Filariasis

Peneliti : Sustika Rahwan Farhatin NIM : P17320314076

Saya mahasiswa Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung Prodi Keperawatan Bogor, bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui Motivasi Masyarakat Dalam Meminum Obat Anti Filariasis.

Kami menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi siapapun. Bila selama pengumpulan data ini masyarakat merasakan ketidaknyamanan maka masyarakat mempunyai hak untuk berhenti menjadi responden. Peneliti berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak responden dengan cara menjaga kerahasiaan dari data yang diperoleh, baik dalam proses pengumpulan, pengelolahan, maupun penyajian. Peneliti juga menghargai keinginan responden untuk tidak berpatisipasi dalam penelitian ini.

Melalui penjelasan ini peneliti sangat mengharapkan partisipasi masyarakat. Peneliti ucapkan terimakasih atas kesediaan masyarakat untuk berpatisipasi dalam penelitian ini.

Bogor, Maret 2017

Peneliti

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG PRODI KEPERAWATAN BOGOR

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Memberikan persetujuan untuk mengisi angket yang diberikan peneliti. Saya mengerti bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran Motivasi Masyarakat Dalam Meminum Obat Anti Filariasis.

Saya sudah diberitahu peneliti bahwa jawaban angket ini bersifat sukarela dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian. Oleh karena itu dengan sukarela saya ikut berperan serta dalam penelitian ini.

Bogor, April 2017

Mengetahui Menyetujui

Peneliti Responden

GAMBARAN MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MEMINUM OBAT ANTI FILARIASIS

Petunjuk:

1. Seluruh diisi sesuai prasaan yang anda rasakan 2. Bacalah pertanyaan dengan seksama

3. Berilah tanda checlist () pada kolom yaang telah di sediakan

No. Responden : (Diisi oleh Peneliti)

Tanggal Pengambilan Data : (Diisi oleh Peneliti)

KUESIONER A Biodata Responden

Inisial :

Umur : 12-25 thn 26- 45 tahun > 45 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD/SMP SMA/Sederajat Perguruan Tinggi

KUESIONER B

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) agar tidak terserang penyakit filariasis (kaki gajah).

2. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) karena dapat mematikan cacing filariasis (kaki gajah).

3. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) karena filariasis (kaki gajah) dapat menyebabkan kelumpuhan. gajah) walaupun saya tidak merasa sakit.

7. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) walaupun setelah meminumnya saya merasa mual dan muntah.

8. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) walaupun setelah meminumnya saya merasa pusing.

9. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) walaupun ukuran obatnya terlalu besar.

10. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) sekali setahun.

11. Saya berpatisipasi dalam program pencengahan filariasis (kaki gajah) dengan meminum obat anti filariasis (kaki gajah).

12. Saya memiliki semangat yang tinggi dalam mencengah penyakit filariasis (kaki gajah) dengan meminum obat anti filariasis (kaki gajah) agar kelak generasi berikutnya tidak menderita penyakit filariasis (kaki gajah)

13. Saya meminum obat anti filasiasis untuk melindungi diri saya dan keluarga saya agar tidak terkena penyakit filariasis (kaki gajah).

14. Saya meminum obat anti filarisis (kaki gajah) karena saya mengetahui filariasis (kaki gajah) dapat menyebabkan penderitanya menjadi tidak dapat bekerja (produktifitas).

15. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) karena saya mengetahui filariasis (kaki gajah) dapat menyebabkan ganguan psikologis (kejiwaan) bagi penderitanya karena diasingkan oleh masyarakat.

16. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) karena saya mengetahui lebih baik mencengah dari pada mengobati.

17. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) karena keluarga saya juga meminumnya.

18. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) agar Indonesia terbebas dari penyakit filariasis (kaki gajah).

19. Saya mendukung program POPMF (Pemberian Obat Pencengah Massal Filariasis) yang dilaksanakan pemerintah dalam mencengah penyakit filariasis (kaki gajah) di Indonesia.

20. Saya meminum obat anti filariasis (kaki gajah) agar kasus filariasis (kaki gajah) tidak terus bertambah di Indonesia.

KISI-KISI KUESIONER

GAMBARAN MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MEMINUM OBAT ANTI FILARIASIS DI RW 04 DESA PADASUKA KECAMATAN CIOMAS

KABUPATEN BOGOR Kuesioner Motivasi

No. Topik Bahasan Jumlah Soal

1. Obat anti filariasis (kaki gajah) a. Manfaat obat anti filariasis

(kaki gajah)

b. Obat anti filariasis (kaki gajah) merupakan salah satu pencengah penyakit

filariasis (kaki gajah) c. Pentingnya meminum obat

anti filariasis (kaki gajah)

20

No. Jenis Pernyataan Motivasi

Jumlah Soal Nomor

Soal

1. Motivasi Instrinsik 14 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,14,15,16

2. Motivasi Ekstrinsik 6 11,12,17,18,19,20

Jumlah 20 1-20

Data Primer Tahun 2017

Motivasi Masyarakat Dalam Meminum Obat Anti Filariasis Di RW 04 Desa Padasuka Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor Di Program Studi Keperawatan Bogor Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung

No Inisial U JK PT Pertanyaan

14 AS 3 1 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 77

28 MSH 3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 52

42 EI 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55

56 YY 2 2 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 64

70 STN 2 1 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 65

84 DAS 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 54

Motivasi

Kuat 68%

Motivasi Kuat

Mean 60.26

Motivasi

Kuat 75%

Motivasi Kuat

Max 77

Motivasi

Kuat 96%

Motivasi Kuat

Min 43

Motivasi

Sedang 54%

Motivasi Sedang

Median 60

Motivasi

Kuat 75%

Motivasi Kuat

RIWAYAT HIDUP

Nama : Sustika Rahwan Farhatin Tempat Tanggal Lahir : Depok, 12 Desember 1996

No. Hp : 085778321085

Alamat : Perumahan Bukit Kayumanis Boulevard Blok EE/7 Rt. 06/05

Kel. Kayumanis Kec. Tanah Sareal Kota Bogor Riwayat Pendidikan : SDN Kayumanis 1 Bogor

SMPN 12 Bogor MAN 1 Bogor

Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor

Riwayat Organisasi : Pengurus Sumeru Nursing Crop (SNC) (2015- 2017)

Pengurus IKRAMAH (2016-2017)

“Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang

mendapat hikmah itu, sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak.

Dan tiadalah yang menerima peringatan melainkan orang - orang yang berakal”.

(Q.S. Al-Baqarah: 269)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdulillaahirabbil’aalaamiin..

Sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan pada hamba ya Rabb Semoga sebuah karya mungil ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan bagi keluarga tercinta

Yang Utama Dari Segalanya...

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya KTI yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.

Dan Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi

Alhamdulillah,

Dengan setetes air mata ku persembahkan Rasa syukur yang tak pernah henti kuucapkan.

Ku persembahkan karya sederhana ini Sebagai bakti dan cintaku kepada Kedua Orang Tuaku yang selalu berdoa

dan memberikan semuanya yang terbaik untukku Semoga menjadi kebanggaan untuk

Saudaraku Tami, Doni, Mila dan Farhan

Kepada teman-teman yang selalu memberi bantuan dan dukungan,

halangan dan rintangan kita lewati bersama hingga mencapai puncak kejayaan kita

“...kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas,

lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras, serta

mulut yang akan selalu berdo’a...”

- 5cm

Sustika Rahwan Farhatin 2017

...Teman-Teman dan Sahabat Ku...

...Setiap Manusia Memilki Ceritanya Masing-masing Termasuk “Aku”...