• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

1. Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian Pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa.Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkit negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan Pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Seperti yang diungkapkan oleh NS (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswaProdi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat padahakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa”.

Hal serupa juga dikatakan oleh AM(Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Jikakita sadar akan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila maka semua tujuan dari bangsa ini akan berjalan sesuaiyang kita harapkan, dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila itusendiri”.

Seperti yang telah dikatakan oleh informan terkait dengan implementasi nilai Pancasila maka implementasi nilai Pancasila harus disetujui karna nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sudah disesuaikan dengan ciri khas bangasa Indonesia sendiri, tetapi masih ada saja dari kita yang belum menerapkannya denganbaik. seperti yang diungkapkan oleh SW (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Pengimplementasiannya sudah berjalan baik namun masi ada beberapa dari mahasiswa kurang menerapkan dalam kehidupan sehari-hari”.

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai ciri khas bangsa Indonesia dan juga yang menjadi pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lain, agar lebih memahami lebih mendalam lagi tentang nilai Pancasila dan dapat selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari bunyi sila yang pertama yaitu "ketuhanan yang maha esa" yang dalam pengamalan kehidupan sehari-hari seperti bahwa kita rakyat Indonesia merupakan rakyat yang menjungjung tinggi nilai agama.Seperti yang diungkapkan oleh MI (wawancara, 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“80% mahasiswa sudah meningimplementasikan nilai-nilai tersebutkarna sudah tau tindakan-tindakan yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan”.

Hal serupa juga dikatakan oleh IH (Wawancara 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar.

Yaitu sebagai berikut:

“Seperti yang kita ketahui nilai-nilai Pancasila merupakan

pokok moralitas bangsa dan negara jadi kita sebagai agen perubahan harus lebih memahaminya”.

Indonesia merupakan negara yang memiliki agama yang berbeda-beda, dan semua agama mengajarkan agar bertoleransi agar dapat hidup berdampingan walaupun memiliki perbedaan diantaranya, dan hal tersebut agar dapat hidup dengan damai dan aman, karena kedamaian, kenyamanan, dan kemanan bukan hanya tugas pemerintah saja akan tetapi merupakan tugas seluruh warga negara Indonesia. Lalu bunyi sila yang kedua "kemanusiaan yang adil dan beradab" yaitu bahwa sebagai rakyat Indonesia mengakui adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajiban asasinya dan perlakuan yang adil terhadap semua manusia , diri , sendiri, dan alam sekitar.Seperti yang diungkapkan oleh SS (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Harusnya kita semua dapat mengeimplementasikan nilai-nilai pancasilakarna sila-sila pada pancasila merupakan pedoman falsafah negara”.

Hal serupa juga dikatakan oleh YW (Wawancara 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Adapun dosen AIK dari sinilah mahasiswa dapat memahami pembelajaran keagamaan kita belajar tentang agama masing-masing agar kita bertakwa kepada Allah SWT”.

Jadi selain kesadaran pada diri sendiri dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila mahasiswa juga diberikan, diberikan materi atau pembelajaran oleh

dosen bahwa Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagainilai -nilai yang dapat dihidupi oleh masyarakat Indonesia, semakin dipahami dan dimaknainya nilai-nilai Pancasila sebagai suatu landasan idiologi diharapkan dapat menjadi suatu pengontrol perilaku kita sebagai masyarakat.Seperti yang diungkapkan oleh SS (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Harusnya kita semua dapat mengeimplementasikan nilai-nilai pancasila karna sila-sila pada pancasila merupakan pedoman falsafah negara”.

2. Kepatuhan Norma Agama

Sepertiyang kita ketahui norma agama dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna norma agama harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa karna jika tidak akibatnya bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswa, Serta tidak mengikuti peraturan dan kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat, seperti yang diungkapkan oleh NS (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Norma agama adalah aturan setiap individu berlandaskan alquran dan sunnah norma agama berlaku selama manusia hidup di dunia,sedangkan norma agama bersifat universal norma agama berlaku bagi setiap manusia yang beragama”

Hal serupa juga dikatakan oleh MI(Wawancara 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Dengan adanya norma agama dalamkehidupan kita dapat mengontrol diri mengenai tindakan-tindakan yang akan kita lakukan sertamenghargai orang yang berbeda agama”.

Jadi sebagai manusia kita harus senantiasa melakukan kegiatan-kagiatan majelis ilmu agar Allah memahamkan kita akan agamanya sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang ingin diberikan kebaikan maka Allah akan memahamkan ia dengan agamanya ”Bukan dilimpahkan hartanya, bukan dinaikkan

jabatannya, bukan diperbanyak keturunannya dan bukan diperbanyak anaknya tetapi Allah memahamkan tentang agama-Nya “Barangsiapa yang ingin diberikan kebaikan kepadanya maka Alllah akan memahamkan ia dengan agamanya”.seperti

yang diungkapkan oleh IH (wawancara, 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

”Orang-orang yang mematuhi atau menaati normaagama dengan baik, benar dan sesuai dengan agamanya, tentu memiliki perilaku yang baik”.

Hal serupa juga dikatakan oleh SS (Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

”Baik, karena setiap waktu sholat kegiatan perkuliahan dihentikan dan bersiap-siap melakukan ibadah sebagai kewajiban kita, yang tidak boleh ditinggalkan”.

Norma agama merupakan sebuah aturan, bayangkan saja jika disekitar kita tidak ada norma agama, pasti semua akan berantakan, tidak karuan bahkan dapat menimbulkan perpecahan. Maka karena norma agama sangat penting bagi tatanan peraturan dikehidupan jadi kita sebagai mahasiswa harus lebih memahaminya.

Seperti yang diungkapkan oleh SW (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Norma agama bersifat universal norma agama berlaku bagi setiap manusia yang beragama kita harus senantiasa selalu beribadah, itulah jika waktunya beribadah aktifitas di Unismuh dihentikan”.

Hal serupa juga dikatakan oleh YW (Wawancara 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Saling membantu, menjauhi yang dilarang agama, Memiliki akhlak yang baik”.

Aturan maupun petunjuk hidup didalam norma agama, dimana sifatnya yang pasti serta tidak diragukan lagi. Karena hal ini berasal dari Tuhan Yang Maha Esa secara langsung atau bisa dikatakan sebagai bentuk kasih sayang Tuhan pada manusia.Norma agama ini diberlakukan pada kehidupan, supaya setiap manusia dapat selamat didalam menjalani aktivitas hidupnya, baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat nanti.Seperti yang diungkapkan oleh DA (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Masih ada beberapa mahasiswa yang belum memahami hakikat dari norma agama karna masih malas melakukan kewajibannya sebagai hambaAllah yaitu sholat 5 waktu”.

Padahal seperti yang kita ketahui norma agama merupakan salah satu jenis norma yang utama dimana bisa memperkuat norma yang lainnya, karena norma agama ini berasal atau bersumber dari Tuhan. Sehingga keberadaan norma ini begitu kuat serta mempengaruhi seseorang didalam bertingkah laku, kurangnya pemahaman mengenai norma agama mengakibatkan krisis moral, krisis moral yang dihadapi bangsa Indonesia disebabkan oleh kebiasaan buruk individu yang menyampingkan semangat kebangsaan dan nilai, norma luhur bangsa Indonesia, Krisis moral juga merupakan dampak dari hilangnya pondasi nilai-nilai spiritual, agama tidak menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari, padahal nilai yang ditanamkan dari bangsa Indonesia yang termuat dari Pancasila adalah nilai-nilai keagamaan.Seperti yang diungkapkan oleh AM (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Kita sebagai mahasiswa penerus generasi bangsa, seharusnya

lebih memahami norma agama karna dimana kitalah harapan bangsa ini”.

3. Proses Hubungan antara Nilai-nilai Pancasila dan kepatuhan Norma Agama Seperti yang kita ketahui bahwa Pancasila dan norma agama sangatlah berhunbungan, jadi proses untuk mengetuhi hubungan dari keduanya yaitu keduanya saling berkaitan untuk pemenuhan kepentingan masing-masing agama memerlukan

lembaga negara untuk melakukan akselerasi pengembangannya, demikian juga lembaga negara memerlukan agama untuk membangun negara yang adil dan sesuai dengan spirit ketuhanan. Seperti yang diungkapkan oleh NS (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Yaitu dengan memahami makna dari keduanya dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari”.

Hal serupa juga dikatakan oleh AM (Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Prosesnya semua yang dijalani berdasarkan norma agama dan nilai-nilai pancasila yang berlaku”.

Masuknya agama sebagai sumber hukum nasional, menurutnya, sebagai konsekuensi kesepakatan sila Ketuhanaan Yang Maha Esa.Sehingga dalam pembentukan peraturan perundang-undangan harus selalu memuat nilai-nilai agama.Dalam hal ini maksudnya nilai-nilai universal yang dikenal oleh semua agama di Indonesia.Sedangkan perkara spesifik yang beragam dalam masing-masing agama tetap menjadi wilayah privat untuk bebas dijalankan tanpa dituangkan sebagai hukum nasional bagi semua warga negara.Seperti yang diungkapkan oleh SW (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“kitaharus menyadari bahwa nilai-nilai pancasila

pada sila pertama dan norma agama memiliki makna yang sama”.

Dengan menyadari hal tersebut kita sebagai mahasiswa seharusnya lebih menjaga perilaku kita, dikarenakan kita diharapkan menjadi penerus bangsa ini dan membawa perubahan, tidak menjadi mahasiswa yang apatis yang tidak memikirkan bagaimana bangsa kita kedepannya,dengan memahami norma agama yang memiliki nilai dasar yang sama nilai-nilai pancasila itulah yang kemudian kita pertemukankalau hal-hal spesifik silahkan berbeda, jangan diuniversalkan dan menghargai perbedaan.Seperti yang diungkapkan oleh MI (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Yaitu sama-sama bisa dijadikan petunjuk hidup, dimana memiliki makna yang sama dan dapat mengontrol perilaku kita”.

Hal serupa juga dikatakan oleh IH (Wawancara 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

”Pancasila itu sebagai pondasi negara, sedangkan kepatuhan pada norma agama dapat juga mewujudkan terbentuknya negara”.

Pancasila sebagai fondasi bernegara termasuk fondasi perundang-undangan disebutnya tidak anti terhadap nilai-nilai agama, tidak anti agama, nilai-nilai agama yang sama itu dipersatukan dalam hukum bersama, dalam negara RI tidak boleh terjadi atau berlaku sesuatu yang bertentangan dengan kaidah-kaidah islam bagi umat islam syariat yang tidak memerlukan bantuan kekuasaan negara untuk menjalankannya dan karena itu dapat sendiri dijalankan oleh setiap pemeluk agama

yang bersangkutan, menjadi kewajiban pribadi terhadap Allah bagi setiap orang itu, yang dijalankannya sendiri menurut agamanya masing-masing.Seperti yang diungkapkan oleh DA (wawancara, 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Walaupun Indonesia bukanlah negara agama, tetapi Pancasila juga sebagai ideologi negara pemersatu tetap mengakui eksistensi

norma agama, itulah keduanya saling berhubungan”.

Pancasila yang digali dari akar budaya dan nilai-nilai luhur bangsa mencakup kebutuhan dasar dan hak-hak azasi manusia secara universal, sehingga dapat dijadikan landasan dan falsafah hidup serta menjadi tuntunan perilaku seluruh warga negara dalam mewujudkan tujuan nasional. Kesepakatan seluruh bangsa tersebut menjadi penting dan bermakna karena masyarakat, suku, kelompok maupun individu yang memiliki perbedaan ideologi, budaya, agama, bahasa dan karakter mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan individu bertumpu pada nilai-nilai luhur dan ikatan sendi kehidupan tersebut, bangsa Indonesia selayaknya mampu menghayati, mengamalkan dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara guna mewujudkan tujuan nasional,dan dengan mematuhi norma agama dapat mewujudkan semua,dimna memiliki kesadaran untuk mngontol perilaku masing-masing.Seperti yang diungkapkan oleh YW (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Mempunyai hubungan erat karna dimana pada sila pertasma pada pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa kita meyakini dan percaya adanya Allah SWT begitupun pada norma agama”.

Hal serupa juga dikatakan oleh IH (Wawancara 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Menjaga eksistensi keesaan Tuhan, menjaga harkat dan martabat manusia, serta menjaga persatuan dan kesatuan”

4.Hubungan Implementasi Nilai-nilai Pancasila dengan Kepatuhan Norma Agama

Seperti yang kita ketahui nilai-nilai Pancasila adalah dasar negara, nilai-nilai di dalamnya terkandung nilai-nilai kerokhanian, yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis, dan nilai religius yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia dikarenakan bersumber pada kepribadian bangsa oleh karena itu kita sebagai mahasiswa seharusnya lebih memahami hubungan implementasi nilai-nilai pancasila dengan kepatuhan norma agama dimana keduanya salin berhubungan Norma agama berperan sangat singnifikan pada masyarakat yang religius. Agama berperan penting dalam mengatur kehidupan sosial masyarakat Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh DA (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Walaupun negara Indonesia bukanlah negara agama, tetapi Pancasila sebagai ideologi negara pemersatu tetap mengakui eksistensi norma agama, termasuk norma agama Islam, sebagai salah satu bahan sumber hukum nasional sebagaimana diakui pada pada sila pertama Pancasila”.

Hal serupa juga dikatakan oleh YW (Wawancara 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Kita dapat melihat ada hubungan yang cukup erat antara nilai-nilai Pancasila dengan kepatuhan norma agama, ini tercermin dari nilai-nilai yang dikandung dari keduanya”.

Untuk mewujudkan semua itu norma agama dan nilai-nilai Pancasila itu diterapkan dalam segala aspek yang kita lakukan sehari-hari kalau kita cermati tidak ada satu pun yang keluar dari norma agama dan nlai-nilai Pancasila itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti yang diungkapkan oleh NS (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Saling berhubungan karena implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa”.

Hal serupa juga dikatakan oleh AM (Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Jika kita sadar akan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila maka semua tujuan dari bangsa ini akan berjalan sesuai yang kita harapkan, dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila itu sendiri”.

Pancasila sebagai ideologi nasional adalah pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia yang juga merupakan landasan dalam berkehidupan di tengah masyarakat, bangsa dan negara Republik Indonesia. Pancasila yang tercantum pada

pembukaan UUD 1945 ialah sebuah pandangan atau nilai yang mendalam serta menyuluruh mengenai bagaimana caraterbaiknya. Norma agama juga dianggap benar dan adil, mengatur perilaku bersama dalam segala sendi kehidupansemakin dipahami dan dimaknai antara keduanya diharapkan dapat menjadi suatu pengontrol perilaku masyarakat, jadi kita sebagai warga negara Indonesia menjadikan pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila dan norma agama sebagai dasar perjuangan utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berkenegara. Oleh karena itu pengamalannnya harus diawali masing-masing dari dirikita sebagai warga negara Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh IH (wawancara, 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Pancasila itu sebagai pondasi negara, sedangkan kepatuhan pada norma agama dapat juga mewujudkan terbentuknya negara”.

Hal serupa juga dikatakan oleh MI (Wawancara 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Yaitu sama-sama bisa dijadikan petunjuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat”.

Jadi implementasi nilai-nilai Pancasila dengan kepatuhan norma agama ini ialah saling berhubungan karena dimana nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila terutama pada sila pertama Pancasila berkaitan dengan norma agama yaitu dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan kita dimana maksud dan tujuannya ialah memerintahkan kita beribada kepada Allah sesuai keyakinan kita dan saling menghargai antar umat

beragama, keduanya memiliki kesamaan cita-cita untuk membangun suatu sistem pemerintahan dengan mentaati peraturan perundang-undangan yang diberkalukan, termasuk di dalamnya membangun hubungan antara negara dengan agama yang dianut oleh warganya dalam suatu wilayah. Seperti yang diungkapkan oleh SS (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

”Menjaga eksistensi keesaan Tuhan, menjaga harkat dan martabat manusia, serta menjaga persatuan dan kesatuan”.

Dengan menjaga eksistensi keeseaan denganTuhan kita dapat memahami bagaimana hubungan dari implementasi nilai-nilai Pancasila dengankepatuhan norma agama tersebut dimana keduanya menjaga ketertiban dan keamanan, mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran, mewujudkan keadilan dan memberantas segala bentuk pelanggaran hukum, itulah sebab keduanya saling memiliki hubungan yang signifikan. Seperti yang diungkapkan oleh SW (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

”kita menyadari bahwa nilai-nilai pancasila pada sila pertama dan norma agama memiliki makna yang sama”.

Sila pertama Pancasila yaitu, Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna adanya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam semesta beserta isinya, diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila ini ialah manusia. Sebagai Maha

Pencipta, kekuasan Tuhantidaklah terbatas, sedangkan selain-Nya adalah terbatas, sedangkan pada Norma agama kita diciptakan untuk senantiasa beribadah kepadanya, diperintahkan agar menjalankan segala perintah Allah dan Menjauhi segala larangan-Nya, jadi keduanya memiliki makna yang sama.

5. Bentuk-bentuk Penguatan Nilai-nilai Pancasila

Seperti yang sering terdengar di media massa bahwa pelajar sekarang sering melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji yang telah melenceng dari nilai-nilai Pancasila yang tidak hanya merusak masa depannya, tetapi jika tidak dilakukanpembinaan dan tindakan pencegahan yang tepat maka dapat memberikan efek yang menghawatirkan terhadap masa depan bangsa, kita butuh Pancasila untuk menangkal paham radikalisme dan fanatisme kelompok kekerasan yang mengatasnamakan agama, yang bertujuan memecah persatuan bangsa ini,sebagai ideologi bangsa, Pancasila harusnya dihayati secara kolektif, masyarakat sempat mengabaikannya dampaknya ideologi sesat, mulai masuk bahkan menyusup ke dunia pendidikan. Tak heran jika kaum radikal berani muncul, seharusnya kita sebagai mahasiswa harus lebih memahami nilai-nilai Pancasila.Seperti yang diungkapkan oleh NS (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Memahami dan mengamalkan nilai-nilai dari pancasila”.

Seperti yang telah dikatakan oleh informan terkait dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam memahami, menghayati dan mengamalkan

nilai-nilai Pancasila sangat mempengaruhi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan integritas NKRI di masa yang akan datang, karena penyelenggaraan suatu bangsa sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

Bagi masyarakat dan negara Republik Indonesia Pancasila adalah kenyataan yang tidak dapat diganggu gugat pada kenyataannya nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya sering diabaikan bahkan belum ditaati sebagaimana mestinya.diperlukan penanaman wawasan kebangsaan di setiap warga negara Indonesia kepada seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini perlu disadari, bahwa dalam pengamalan serta penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila di dalamnya terdapat rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan. Seperti yang diungkapkan oleh AM (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Dengan mematuhi semua sila-sila yang terdapat didalamnya”.

Hal serupa juga dikatakan oleh SW (Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Para pendidik menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan pembentukan pendidikan karakter”.

Seperti yang dikatakan oleh para informan menekankan pentingnya aspek penanaman nilai Pancasila untuk pembentukan pendidikan karakter, penanaman nilai Pancasila, Pancasila yang tertanam pada mata pelajaran dipertegas dan diubah pendekatannya yang tadinya hanya memberi pengetahuan, kini menekankan pada

pembentukan sikap, semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin diperbanyak mengenai pengetahuan dan juga penanaman nilai-nilai Pancasila maka akan lahir generasi yang memiliki karakter Pancasila penyempurnaan pendidikan Pancasila ini diharapkan bisa selalu diterapkan, praktik nilai Pancasila bukan hanya disampaikan

pembentukan sikap, semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin diperbanyak mengenai pengetahuan dan juga penanaman nilai-nilai Pancasila maka akan lahir generasi yang memiliki karakter Pancasila penyempurnaan pendidikan Pancasila ini diharapkan bisa selalu diterapkan, praktik nilai Pancasila bukan hanya disampaikan

Dokumen terkait