• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Kerangka Pikir

Pancasila adalah adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.

Implementasi nilai-nilai pancasila, pada hakikatnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat secara menyeluruh merupakan sebuah realisasi praktis untuk mencapai tujuan bangsa, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkepribadian luhur memiliki jiwa dan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang telah dimiliki sejak jaman nenek moyang. Nilai-nilai-nilai yang telah tertanam dalam jiwa, hati dan sanubari bangsa Indonesia yang dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari yang hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa maupun dengan sesamanya.

Kepatuhan pada norma agama adalah meyakini adanya petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan yang disampaikan melalui utusan-Nya yang berisi perintah, larangan dan anjuran-anjuran yaitu rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan, mencegah dantidakmelakukan perubahan yang dilarang agama dan mengimani adanya Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Skema Kerangka Pikir:

Definisi Operasional:

a. Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Implementasinya nilai-nilai pancasila secara mendasar pada hakikatnya pancasila dalam kehidupan bermasyarakat secara menyeluruh merupakan sebuah realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa.

c. Norma agama adalah petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan yang disampaikan melalui utusan-Nya yang berisi perintah, larangan dan anjuran-anjuran.

Pancasila

Implementasi Nilai Pancasila

Kepatuhan Pada Norma Agama

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi

Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan penelitian kualitatifadalah data yang diperoleh dari informan (berupa kata-kata) berdasarkan faktayang sebenarnya (berkata jujur) sehingga perkataan tersebut bisa dipercayadan menjadi valid.Dimana dalam penelitian ini menyusun desain secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan Penelitian Kualitatif tidakbertujuan untuk mengkaji atau membuktikan kebenaran sesuai teori tetapi teori yang sudah ada dikembangkan dengan menggunakan data yang dikumpulkan dengan dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu Memberikan gambaran tentang Implementasi Nilai-nilai Pancasila dengan Kepatuhan Norma Agama di Universitas Muhammadiyah Makassar

sehingga data primer maupun data sekunder diharapkan dapat memaparkan secara lebih jelas dan berkualitas.

B.Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Makassar 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 31 Oktober 2019 C. Subjek Penelitian

Subjek yang akan diteliti adalah mahasiswa prodiPPKn Universitas Muhammadiyah Makassar.

D. Informan Penelitian

Informan Merupakan salah satu anggota kelompok partisipasi yang berperan sebagai pengaruh dan penerjemah muatan-muatan budaya atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian.Adapun yang menjadi informan penelitian ini adalah mahasiswa prodiPPKn Universitas Muhammadiyah Makassar.

E. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan informan sebagai sumber data.Informan adalah individu yang diharapkan dapat menjadi mitra penelitian.Alasan itulah yang mendasari peneliti untuk memilih informan agar memudahkan dalam mengkaji penelitiannya. Sumber data menggunakan 2 sumber yaitu:

1. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan.

2. Sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari dokumentasi atau studi kepustakaan yang terkait dalam permasalahan yang diteliti.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:

1. Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi langkah-langkah melakukan observasi mulai dari merumuskan masalah, kerangka teori untuk menjabarkan perilaku yang akan diobservasi,prosedur dan teknik perekaman, kriteria analisis hinggainterpretasi.

2. Pedoman wawancara yang dibahas dalam tulisan ini dapat digunakan sebagai panduan melakukan wawancara penelitian baik penelitian kualitatif maupun kuantitatif Pedoman wawancara secara garis besar dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan wawancara, proses wawancara, dan evaluasi wawancara, termasuk permasalahan yang kerap muncul pada penelitian yang menggunakan teknik wawancara.

3. Bahan Dokumentasiadalah sumber data yang digunakan untuk melengkapiinformasi dalam sebuah penelitian ataupun instansi.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah pemusatan perhatian terhadap objek tertentu dengan menggunakan semua alat inderaPenelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara (Suharsimi, 2006:157)Instrumen ini digunakan untuk mengetahui bagaimana Hubungan Implementasi Nilai-nilai Pancasila dengan Kepatuhan Norma Agama di Universitas Muhammadiyah Makassar Penggunaan teknik observasi sangat penting dalam penelitian, karena peneliti dapat melihat secara langsung keadaan, suasana, kenyataan yang sesungguhnya yang terjadi di lapangan Melalui pengamatan diharapkan dapat dihindari informasi semu yang kadang-kadang muncul dan ditemui dalam penelitian.

Observasi yaitu pengamatan terhadap lingkungan dan suasana yang ada di dalamnya Untuk mengetahui bagaimana Hubungan Implementasi Nilai-nilai Pancasila dengan Kepatuhan Norma Agama di Universitas Muhammadiyah Makassar maka observasi yang dilakukan yaitu pengamatan tentang kebiasaan dalam tata cara bergaul di dalam semua mahasiswa/i maupun dalam kehidupan sehari-hari dengan warga masyarakat yang lain Sedangkan untuk mengetahui siapa yang terlibat atau berpengaruh serta faktor pendukung dan penghambat Implementasi Nilai-nilai

Pancasila dengan kepatuhan Norma Agama observasi dilakukan terhadap mahasiswa/I Prodi PPKn yang terlibat dalam kegiatan ini.

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer) (Suharsimi, 2006:155)Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak berstruktur, pewawancara secara bebas dapat menanyakan apa saja dengan tetap memperhatikan data yang akan dikumpulkan Wawancara ini digunakan untuk mengungkapkan tentang Hubungan Implementasi Nilai-nilai Pancasila dengan Kepatuhan Norma Agama di Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam tahap ini wawancara dilakukan dengan satu tahap, yaitu terhadap informan (mahasiswa/i di Universitas Muhammadiyah Makassar)Wawancara ini dilakukan terhadap mahasiswa/I Prodi PPKn yang terlibat dalam kegiatan ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku, undang-undang, dan sebagainya. Dalam artian umum dokumentasi merupakan sebuah pencarian, penyelidikan, pengumpulan, pengawetan, penguasaan, pemakaian dan penyediaan dokumen.

H.Teknik Analisis Data 1. Redaksi Data

Reduksidata merupakan bagian dari analisis Reduksidata merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi

2. Pengujian Data

PengujianData analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

3. Kesimpulan dan Verifikasi Data

Kesimpulan atau verifikasi data adalah tahap akhir dalam proses analisa data Padabagi an in i p en eliti m en gut arak an kesim pul an d ari d at a -data yan g tel ah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan denganmencari hubungan, persamaan, atau perbedaan Penarikan kesimpulan bisa dilakukan denganjalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yangterkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar yang berada di kec. Rappocini, Kel. Gunung Sari, Jalan Sultan Alauddin Makassar, Unismuh Makassar sendiri merupakan salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan khususnya pada jenjang pendidikan tinggi yang berada di Kota Makassar, dan Kota Makassar sendiri merupakan Kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur, Makassar sendiri terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi dan berbatasan dengan selat Makassar di sebelah barat.alasan dari memilih judul ini ialah karna ingin mengetahui apakah mahasiswa memahami dengan benar dan sudah mengaplikasikan nilai-nilai dan kepatuhan norma agama dalam kehidupan sehari-hari, memilih mahasiswa Prodi PPKn sebagai informan dikarenakan agar lebih muda dalam melaksanakan penelitian ini.

Dengan berdasar pandangan hidup Pancasila dan tujuan hidup dalam ber-Pancasila, maka antara pandangan dan tujuan ini ada suatu cara yang ingin dilaksanakan untuk menyesuaikan pandangan hidup terhadap tujuan hidup yang ingin dicapai dengan Pancasila ini, maka cara pelaksanaanya juga pengamalan Pancasila itu sendiri yang merupakan suatu pedoman hidup Bangsa Indonesia dengan berpedoman Pancasila berarti juga memelihara nilai-nilai luhur yang

menjadi kepribadian Bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan meneruskan ke generasi berikutnya dengan menyesuaikan perkembangan masyarakat modern. Oleh karena itu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus dijabarkan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh seluruh warga bangsa dan rakyat Indonesia.Implementasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa.

B. Deskripsi Informan Penelitian

Informan (subjek) dalam penelitian ini terdiri dari 8 orang yaitu mahasiswa prodiPPKn, berikut ini profil dari masing-masing responden.

1. Informan 1, nama NS umur 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, wawancara dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2019, pukul 02:00WIT sampai dengan Pukul 02:30WIT didalam kelas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Informan II, nama AM umur 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, wawancara dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2019, pukul 02:30WIT sampai dengan Pukul 03:30WIT didalam kelas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Informan III, nama SW umur 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, wawancara dilakukan pada tanggal

17 Oktober 2019, pukul 03:30WIT sampai dengan Pukul 04:30WIT didalam kelas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Informan IV, nama MI umur 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, wawancara dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2019, pukul 10:00WIT sampai dengan Pukul 11:30WIT didalam kelas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Informan V, nama IH umur 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, wawancara dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2019, pukul 01:30WIT sampai dengan Pukul 02:00WIT didalam kelas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Informan VI, nama DA umur 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, wawancara dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2019, pukul 02:30WIT sampai dengan Pukul 03:00WIT didalam kelas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Informan VII, nama YW umur 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, wawancara dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2019, pukul 10:00WIT sampai dengan Pukul 11:30WIT didalam kelas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Informan VIII, nama SS umur 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, wawancara dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2019, pukul 01:00WIT sampai dengan Pukul 01:30WIT didalam kelas kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

C. Hasil Penelitian

1. Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian Pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa.Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkit negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan Pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Seperti yang diungkapkan oleh NS (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswaProdi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat padahakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa”.

Hal serupa juga dikatakan oleh AM(Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Jikakita sadar akan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila maka semua tujuan dari bangsa ini akan berjalan sesuaiyang kita harapkan, dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila itusendiri”.

Seperti yang telah dikatakan oleh informan terkait dengan implementasi nilai Pancasila maka implementasi nilai Pancasila harus disetujui karna nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sudah disesuaikan dengan ciri khas bangasa Indonesia sendiri, tetapi masih ada saja dari kita yang belum menerapkannya denganbaik. seperti yang diungkapkan oleh SW (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Pengimplementasiannya sudah berjalan baik namun masi ada beberapa dari mahasiswa kurang menerapkan dalam kehidupan sehari-hari”.

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai ciri khas bangsa Indonesia dan juga yang menjadi pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lain, agar lebih memahami lebih mendalam lagi tentang nilai Pancasila dan dapat selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari bunyi sila yang pertama yaitu "ketuhanan yang maha esa" yang dalam pengamalan kehidupan sehari-hari seperti bahwa kita rakyat Indonesia merupakan rakyat yang menjungjung tinggi nilai agama.Seperti yang diungkapkan oleh MI (wawancara, 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“80% mahasiswa sudah meningimplementasikan nilai-nilai tersebutkarna sudah tau tindakan-tindakan yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan”.

Hal serupa juga dikatakan oleh IH (Wawancara 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar.

Yaitu sebagai berikut:

“Seperti yang kita ketahui nilai-nilai Pancasila merupakan

pokok moralitas bangsa dan negara jadi kita sebagai agen perubahan harus lebih memahaminya”.

Indonesia merupakan negara yang memiliki agama yang berbeda-beda, dan semua agama mengajarkan agar bertoleransi agar dapat hidup berdampingan walaupun memiliki perbedaan diantaranya, dan hal tersebut agar dapat hidup dengan damai dan aman, karena kedamaian, kenyamanan, dan kemanan bukan hanya tugas pemerintah saja akan tetapi merupakan tugas seluruh warga negara Indonesia. Lalu bunyi sila yang kedua "kemanusiaan yang adil dan beradab" yaitu bahwa sebagai rakyat Indonesia mengakui adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajiban asasinya dan perlakuan yang adil terhadap semua manusia , diri , sendiri, dan alam sekitar.Seperti yang diungkapkan oleh SS (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Harusnya kita semua dapat mengeimplementasikan nilai-nilai pancasilakarna sila-sila pada pancasila merupakan pedoman falsafah negara”.

Hal serupa juga dikatakan oleh YW (Wawancara 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Adapun dosen AIK dari sinilah mahasiswa dapat memahami pembelajaran keagamaan kita belajar tentang agama masing-masing agar kita bertakwa kepada Allah SWT”.

Jadi selain kesadaran pada diri sendiri dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila mahasiswa juga diberikan, diberikan materi atau pembelajaran oleh

dosen bahwa Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagainilai -nilai yang dapat dihidupi oleh masyarakat Indonesia, semakin dipahami dan dimaknainya nilai-nilai Pancasila sebagai suatu landasan idiologi diharapkan dapat menjadi suatu pengontrol perilaku kita sebagai masyarakat.Seperti yang diungkapkan oleh SS (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Harusnya kita semua dapat mengeimplementasikan nilai-nilai pancasila karna sila-sila pada pancasila merupakan pedoman falsafah negara”.

2. Kepatuhan Norma Agama

Sepertiyang kita ketahui norma agama dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna norma agama harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa karna jika tidak akibatnya bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswa, Serta tidak mengikuti peraturan dan kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat, seperti yang diungkapkan oleh NS (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Norma agama adalah aturan setiap individu berlandaskan alquran dan sunnah norma agama berlaku selama manusia hidup di dunia,sedangkan norma agama bersifat universal norma agama berlaku bagi setiap manusia yang beragama”

Hal serupa juga dikatakan oleh MI(Wawancara 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Dengan adanya norma agama dalamkehidupan kita dapat mengontrol diri mengenai tindakan-tindakan yang akan kita lakukan sertamenghargai orang yang berbeda agama”.

Jadi sebagai manusia kita harus senantiasa melakukan kegiatan-kagiatan majelis ilmu agar Allah memahamkan kita akan agamanya sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang ingin diberikan kebaikan maka Allah akan memahamkan ia dengan agamanya ”Bukan dilimpahkan hartanya, bukan dinaikkan

jabatannya, bukan diperbanyak keturunannya dan bukan diperbanyak anaknya tetapi Allah memahamkan tentang agama-Nya “Barangsiapa yang ingin diberikan kebaikan kepadanya maka Alllah akan memahamkan ia dengan agamanya”.seperti

yang diungkapkan oleh IH (wawancara, 20 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

”Orang-orang yang mematuhi atau menaati normaagama dengan baik, benar dan sesuai dengan agamanya, tentu memiliki perilaku yang baik”.

Hal serupa juga dikatakan oleh SS (Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

”Baik, karena setiap waktu sholat kegiatan perkuliahan dihentikan dan bersiap-siap melakukan ibadah sebagai kewajiban kita, yang tidak boleh ditinggalkan”.

Norma agama merupakan sebuah aturan, bayangkan saja jika disekitar kita tidak ada norma agama, pasti semua akan berantakan, tidak karuan bahkan dapat menimbulkan perpecahan. Maka karena norma agama sangat penting bagi tatanan peraturan dikehidupan jadi kita sebagai mahasiswa harus lebih memahaminya.

Seperti yang diungkapkan oleh SW (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Norma agama bersifat universal norma agama berlaku bagi setiap manusia yang beragama kita harus senantiasa selalu beribadah, itulah jika waktunya beribadah aktifitas di Unismuh dihentikan”.

Hal serupa juga dikatakan oleh YW (Wawancara 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai berikut:

“Saling membantu, menjauhi yang dilarang agama, Memiliki akhlak yang baik”.

Aturan maupun petunjuk hidup didalam norma agama, dimana sifatnya yang pasti serta tidak diragukan lagi. Karena hal ini berasal dari Tuhan Yang Maha Esa secara langsung atau bisa dikatakan sebagai bentuk kasih sayang Tuhan pada manusia.Norma agama ini diberlakukan pada kehidupan, supaya setiap manusia dapat selamat didalam menjalani aktivitas hidupnya, baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat nanti.Seperti yang diungkapkan oleh DA (wawancara, 24 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Masih ada beberapa mahasiswa yang belum memahami hakikat dari norma agama karna masih malas melakukan kewajibannya sebagai hambaAllah yaitu sholat 5 waktu”.

Padahal seperti yang kita ketahui norma agama merupakan salah satu jenis norma yang utama dimana bisa memperkuat norma yang lainnya, karena norma agama ini berasal atau bersumber dari Tuhan. Sehingga keberadaan norma ini begitu kuat serta mempengaruhi seseorang didalam bertingkah laku, kurangnya pemahaman mengenai norma agama mengakibatkan krisis moral, krisis moral yang dihadapi bangsa Indonesia disebabkan oleh kebiasaan buruk individu yang menyampingkan semangat kebangsaan dan nilai, norma luhur bangsa Indonesia, Krisis moral juga merupakan dampak dari hilangnya pondasi nilai-nilai spiritual, agama tidak menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari, padahal nilai yang ditanamkan dari bangsa Indonesia yang termuat dari Pancasila adalah nilai-nilai keagamaan.Seperti yang diungkapkan oleh AM (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Kita sebagai mahasiswa penerus generasi bangsa, seharusnya

lebih memahami norma agama karna dimana kitalah harapan bangsa ini”.

3. Proses Hubungan antara Nilai-nilai Pancasila dan kepatuhan Norma Agama Seperti yang kita ketahui bahwa Pancasila dan norma agama sangatlah berhunbungan, jadi proses untuk mengetuhi hubungan dari keduanya yaitu keduanya saling berkaitan untuk pemenuhan kepentingan masing-masing agama memerlukan

lembaga negara untuk melakukan akselerasi pengembangannya, demikian juga lembaga negara memerlukan agama untuk membangun negara yang adil dan sesuai dengan spirit ketuhanan. Seperti yang diungkapkan oleh NS (wawancara, 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa Prodi PPKn kampus Unismuh Makassar sebagai berikut:

“Yaitu dengan memahami makna dari keduanya dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari”.

Hal serupa juga dikatakan oleh AM (Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai

Hal serupa juga dikatakan oleh AM (Wawancara 17 Oktober 2019) selaku mahasiswa prodiPPKn di Unuversitas Muhammadiyah Makassar. Yaitu sebagai

Dokumen terkait