BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
C. Hasil Penelitian
Responden pada penelitian ini merupakan karyawan yang bekerja pada sektor industri perbankan. Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini
sebanyak 114 responden. Berikut merupakan tabel yang memberikan gambaran mengenai responden yang terlibat dalam penelitian secara lengkap:
Tabel 7
Deskripsi Subjek Penelitian
Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 52 45,6%
Perempuan 62 54,4%
Total 114 100%
Berdasarkan tabel klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa sebanyak 45,6% atau sejumlah 52 responden dalam penelitian ini yang berjenis kelamin laki-laki. Kemudian sebanyak 54,4% atau 62 responden perempuan terlibat dalam penelitian. Maka dari itu dapat disimpulkan sebagai besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamain perempuan.
Tabel 8
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Perkawinan
Status Perkawinan Frekuensi Persentase (%)
Lajang 36 31,6%
Memilih Tidak
Menjawab 3 2,6%
Menikah 73 64,0%
Tidak Menikah 2 1,8%
Total 114 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagai besar responden yang terlibat dalam penelitian ini telah menikah dibuktikan dengan sebanyak 73 responden atau 64% dari keseluruhan responden. Kemudian, 31,6% atau sejumlah 52 responden dalam penelitian ini berstatus lajang. Selanjutnya, 2 responden atau 1,8% responden berstatus tidak menikah dan sisanya sebanyak
3 responden atau 6,4% memilik untuk tidak menjawab mengenai status perkawinan.
Tabel 9
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah Anak
Jumlah Anak Frekuensi Persentase
0 59 51,8%
1 17 14,9%
2 29 25,4%
3 9 7,9%
Total 114 100%
Berdasarkan tabel deskripsi subjek berdasarkan jumlah anak, mayoritas responden yang terlibat belum memiliki anak dilihat dari jumlah frekuensinya sebanyak 59 responden atau 51,8%. Kemudian diikuti dengan jumlah 2 anak sebesar 29 responden atau 25,4%, jumlah 1 anak sebesar 17 responden atau 14,9%, serta jumlah 3 anak sebesar 9 responden atau 7,9%.
Tabel 10
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SMK/SMA 5 4,4%
Diploma 14 12,3%
S1 93 81,6%
S2 2 1,8%
Total 114 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sebagian besar Pendidikan terakhir responden penelitian adalah S1 sebanyak 93 responden atau 81,6%.
Kemudian Diploma sebanyak 14 responden atau 12,3%. Pada Pendidikan terakhir SMK atau SMA sebanyak 5 responden atau 4,4%. Pada Pendidikan terakhir S2 terdapat sebanyak 2 responden atau 1,8%.
Tabel 11
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Posisi Jabatan
Posisi Jabatan Frekuensi Persentase
Frontliner 23 20,2%
Posisi jabatan responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 6 jenis yaitu frontliner, back office, marketing, officer, auditor, dan manager level. Sebagian besar responden penelitian memiliki posisi jabatan back office sebanyak 27 responden atau 23,7%. Kemudian diikuti dengan posisi jabatan frontliner sebanyak 23 responden atau 20,2%. Pada posisi jabatan marketing responden penelitian berjumlah 22 responden atau 19,3%.
Posisi jabatan officer yang terlibat pada penelitian ini sebesar 21 responden atau 18,4%. Kemudian, untuk posisi jabatan manager level terdapat sebesar 20 responden atau 17,5%. Selanjutnya untuk posisi jabatan auditor hanya terdapat satu orang responden atau 0,9%.
Tabel 12
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pendapatan
Pengeluaran Frekuensi Persentase
< Rp 4.000.000,- 9 7,0 %
Berdasarkan tabel di atas deskripsi subjek berdasarkan penghasilan paling banyak berada pada rentang Rp 4.000.000,- hingga Rp 8.000.000,- sebanyak 75 responden atau 65,8%. Rentang penghasilan Rp 8.100.000,- hingga Rp 12.000.000,- terdapat sebanyak 16 responden atau 14%. Pada rentang penghasilan Rp 12.100.000,- hingga Rp 16.000.000,- terdapat sebanyak 11 responden atau 9,6%. Kemudian, penghasilan kurang dari Rp 4.000.000,- terdapat sebanyak 8 responden atau 7%. Pada rentang penghasilan Rp 16.000.000,- hingga Rp 20.000.000,- dan penghasilan di atas Rp 20.000.000,- masing-masing terdapat dua responden atau 1,8%.
Tabel 13
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pengeluran
Pengeluaran Frekuensi Persentase
< Rp 4.000.000,- 56 49,1%
Rp 4.000.000,- – Rp
8.000.000,- 49 43,0%
Rp 8.100.000,- – Rp
12.000.000,- 7 6,1%
Rp 12.100.000,- – Rp
16.000.000,- 1 0,9%
Rp 16.000.000,- – Rp
20.000.000,- 1 0,9%
Total 114 100%
Pada tabel di atas dapat diketahui pengeluran responden mayoritas kurang dari Rp 4.000.000,- sebanyak 56 responden atau 49,1%. Rentang pengeluaran responden Rp 4.000.000,- hingga Rp 8.000.000,- sebanyak 49 responden atau 43%. Pada rentang pengeluaran Rp 8.100.000,- hingga Rp 12.000.000,- terdapat 7 responden atau 6,1%. Kemudian, pada rentang
pengeluaran Rp 12.100.000- hingga Rp 16.000.000,- serta Rp 16.000.000,- hingga Rp 20.000.000,- masing-masing terdapat satu responden atau 0,9%.
Tabel 14
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Frekuensi Persentase
0 – 2 Tahun 34 29,8%
3 – 5 Tahun 22 19,3%
6 – 8 Tahun 8 7,0%
9 – 11 Tahun 14 12,3%
12 – 15 Tahun 5 4,4%
Lebih dari 15 Tahun 31 27,2%
Total 114 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagai besar responden yang terlibat dalam penelitian ini memiliki masa kerja 0 sampai 2 tahun yaitu sebanyak 34 responden. Sebanyak 31 responden memiliki masa kerja lebih dari 15 tahun. Masa kerja 3 sampai 5 tahun berjumlah 22 responden. Masa kerja 9 hingga 11 tahun berjumlah 14 responden. Masa kerja 6 hingga 8 tahun berjumlah 8 responden. Kemudian, sebanyak 5 responden memiliki masa kerja 12 hingga 15 tahun.
Tabel 15
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Bank Bekerja
Jenis Bank Frekuensi Persentase
Bank Milik Asing 2 1,8%
Bank Milik Campuran (Asing dan Swasta
Nasional)
2 1,8%
Bank Milik Pemerintah 101 88,6%
Bank Milik Swasta
Nasional 9 7,9%
Total 114 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian bekerja pada Bank Milik Pemerintah yakni sebanyak 101 responden atau 88,6%. Disusul dengan 9 responden atau 7,9% yang bekerja pada bank milik swasta nasional. Kemudian responden yang bekerja pada bank milik asing dan bank milik campuran (asing dan swasta nasional) masing-masing sebanyak 2 responden dengan persentase 1,8%.
2. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran mengenai data penelitian yang dilakukan pada skala keterikatan kerja, skala kualitas kehidupan kerja dan skala organizational trust.
Tabel 16
Deskripsi Data Penelitian
Variable Hipotetik Empirik
Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD
Keterikatan
Kerja 0 102 51 17 32 102 74,04 17,09
Kualitas Kehidupan Kerja
24 120 72 16 50 120 91,78 15,57 Organizatio
nal Trust 11 77 44 33 32 77 56,06 10,03
Tabel 17
Kategorisasi data Keterikatan Kerja
Kategori Rentang Skor Jumlah Persentase
Sangat Rendah X < 20,4 0 0
Rendah 20,4 ≤ X < 40,8 6 5,3%
Sedang 40,8 ≤ X < 61,2 18 15,8%
Tinggi 61,2 ≤ X < 81,6 54 47,4%
Sangat Tinggi X > 81,6 36 31,6%
Jumlah 114 100%
Berdasarkan tabel kategorisasi di atas dapat diketahui bahwa pada kategori rendah terdapat 6 responden dengan persentase 5,3%. Pada kategori sedang terdapat 18 responden dengan persentase 15,8%. Kategori tinggi menunjukkan 54 responden dengan persentase 47,4%. Selanjutnya, pada kategori sangat tinggi terdapat 36 responden dengan 31,6%.
Tabel 18
Kategorisasi data Kualitas Kehidupan Kerja
Kategori Rentang Skor Jumlah Persentase
Sangat Rendah X < 43,2 0 0%
Rendah 43,2 ≤ X < 62,4 4 3,5%
Sedang 62,4 ≤ X < 81,6 28 24,6%
Tinggi 81,6 ≤ X < 100,8 52 45,6%
Sangat Tinggi X > 100,8 30 26,3%
Jumlah 114 100%
Pada tabel kategorisasi di atas dapat menunjukkan bahwa tidak terdapat persentasi pada kategori sangat rendah. Pada kategori rendah terdapat 4 responden dengan persentase 3,5%. Kemudian kategori sedang terdapat 28 responden dengan persentase 24,6%. Selanjutnya, responden pada penelitian ini paling tinggi berada pada kategori tinggi terdapat 52 responden dengan persentase 45,6%. Pada ketegori sangat tinggi pada penelitian ini mendapatkan 30 responden dengan persentase 26,3%.
Tabel 19
Ketegorisasi data Organizational Trust
Kategori Rentang Skor Jumlah Persentase
Sangat Rendah X < 24,2 0 0
Rendah 24,2 ≤ X < 37,4 2 1,8%
Sedang 37,4 ≤ X < 50,6 32 28,1%
Tinggi 50,6 ≤ X < 63,8 52 45,6%
Sangat Tinggi X > 63,8 28 24,6%
Jumlah 114 100%
Pada tabel kategorisasi di atas dapat diketehui, tidak terdapat persentase yang menempati kategori sangat rendah. Pada kategori rendah terdapat dua responden dengan persentase 1,8%. Untuk kategori sedang terdapat 32 responden dengan 28,1%. Kemudian, pada kategori tinggi dimana mayoritas responden penelitian menunjukkan tingkat kepercayaannya terhadap organisasi sebanyak 52 responden dengan persentase 45,6%. Pada kategori sangat tinggi terdapat sebanyak 28 responden dengan persetanse 24,6%.
3. Uji Asumsi
Uji asumsi adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, dan uji homoskedasitas. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23 for windows.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji asumsi yang diperlukan untuk mengetahui apakah sebaran data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik One sample Kolomogorof-Smirnov. Data dapat dikatakan normal apabila sebaran data tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan apabilai nilai p lebih dari ( > ) 0,05.
Tabel 20
Uji Asumsi Normalitas
Variable Koefisien Sig. (p) Keterangan
Residual 0.200 Normal
Pada tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi p pada residual sebesar 0.200 (p > 0,05). Sebuah data dapat dikatakan terdistribusi secara normal dikarenakan memiliki nilai signifikansi lebih dari (>) 0,05. Maka hasil uji normalitas pada data residual penelitian dapat dikatakan terdistribusi secara normal dikarenakan nilai signifikansi lebih dari 0,05.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan uji asumsi yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linier antara variabel prediktor dengan variabel tergantung. Data dapat dikatakan linier apabila nilai signifikansi (p) linearity lebih kecil ( < ) 0,05.
Tabel 21
Uji Asumsi Linieritas
Variable Sig F Keterangan
Kualitas
Kehidupan Kerja dan Keterikatan Kerja
.000 171.959 Linier
Organizational
Trust dan
Keterikatan Kerja
.000 55.209 Linier
Pada tabel di atas dapat diketahui nilai F sebesar 171.959 dengan nilai signifikansi p sebesar 0.000 (p < 0,05) dan nilai F sebesar 55.209 dengan nilai signifikansi p sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil uji linieritas untuk memenuhi uji asumsi linieritas tersebut diterima karena nilai signifikansi p kurang dari 0,05. Maka dari itu terdapat hubungan yang linier antara kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja dan organizational trust dengan keterikatan kerja karyawan perbankan.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakuakan dengan tujuan untuk mengtahui apakah terdapat korelasi antar variabel bebas atau prediktor dalam penelitian ini. Tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai nilai lebih dari ( > ) 0.10 dan nilai VIF kurang dari ( < ) 10.
Tabel 22
Uji Asumsi Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Kualitas
Kehidupan Kerja 0.536 1.866 Tidak terjadi multikolinieritas Organizational
Trust 0.536 1.866 Tidak terjadi
multikolinieritas Berdasarkan tabel uji asumsi multikolinieritas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada kualitas kehidupan kerja memiliki nilai tolerance sebesar 0,536 dengan nilai VIF sebesar 1,866. Selanjutnya pada organizational trust memiliki nilai tolerance sebesar 0,536 dengan nilai VIF sebesar 1,866.
Nilai tolerance yang ditunjukkan pada kualitas kehidupan kerja dan organizational trust menunjukkan nilai lebih dari ( > ) 0.10 dan nilai VIF kurang dari ( < ) 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variable dalam penelitian ini.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat varians residu yang berbeda dalam sebuah variabel. Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel independent terhadap nilai
absolut residualnya. Jika nlai signifikansi lebih besar ( > ) dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Tabel 23
Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Variabel Sig Keterangan
Kualitas Kehidupan
Kerja 0.059 Tidak terjadi
heteroskedastisitas Organizational Trust 0.130 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser, dapat diketahui nilai sig pada variabel kualitas kehidupan kerja sebesar 0,059 dimana nilai tersebut lebih besar ( > ) dari 0,05 dan nilai sig pada variabel organizational trust sebesar 0,130 dimana nilai tersebut lebih besar ( > ) dari 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini hipotesis mayor yang diajukan yaitu terdapat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dan organizational trust terhadap keterikatan kerja pada karyawan perbankan. Analisis hipotesis pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Pada penelitian ini juga memiliki dua hipotesis minor, yang pertama adalah kualias kehidupan kerja memiliki hubungan dengan keterikatan kerja pada karyawan perbankan. Kemudian, hipotesis minor yang kedua adalah terdapat hubungan antara organizational trust dengan keterikatan kerja karyawan perbanka.
Tabel 24
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa Nilai R Square sebesar 0.632 yang menunjukkan variable kualitas kehidupan kerja dan organizational trust secara simultan atau bersama-sama memberikan sumbangan efektif terhadap tingkat keterikatan kerja sebesar 63,2%.
Tabel 25
Uji Hipotesis Mayor
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 20884.393 2 10442.197 95.489 .000b
Residual 12138.387 111 109.355
Total 33022.781 113
Pada tabel di atas dapat diketahui nilai F sebesar 95.489 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p < 0,05). Berdasarkan nilai koefisien regresi yang dihasilkan, maka hipotesis mayor dapat diterima, dimana kedua variable kualitas kehidupan kerja dan organizational trust secara bersamaan memiliki hubungan dan dapat menjadi prediktor terhadap keterikatan kerja pada penelitian ini diterima.
Tabel 26
Tabel 27 standardized beta pada masing-masing variabel independent. Pada variabel kualitas kehidupan kerja diperoleh nilai standardized coefficients beta sebesar 0,752 artinya apabila diasumsikan nilai variabel lain tetap, ketika terjadi peningkatan pada variabel kualitas kehidupan kerja maka nilai variabel keterikatan kerja akan bertambah sebesar 0,752. Nilai t yang diperoleh sebesar 9.570 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (sig < 0.05) artinya variabel kualitas kehidupan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel keterikatan kerja. Nilai semi parsial yang didapatkan pada variabel ini yaitu sebesar 0.551, yang kemudian dikuadratkan serta dikali 100 untuk mendapatkan nilai semi parsial variansi X1 terhadap Y setelah variabel X1 dikontrol variabel X2. Hasilnya yaitu sebesar 30.36% nilai variansi variabel kualitas kehidupan kerja terhadap variabel keterikatan kerja setelah variabel kualitas kehidupan kerja dikontrol oleh variabel organizational trust.
Pada variabel organizational trust, diperoleh nilai standardized coefficients beta sebesar 0.061 artinya apabila diasumsikan nilai variabel lain tetap, ketika terjadi peningkatan pada variabel organizational trust maka nilai variabel
keterikatan kerja akan bertambah sebesar 0,061. Nilai t yang diperoleh sebesar 0.780 dengan nilai signifikansi sebesar 0,437 (sig > 0.05) artinya variabel organizational trust tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keterikatan kerja. Nilai semi parsial yang didapatkan pada variabel ini yaitu sebesar 0.045, yang kemudian dikuadratkan serta dikali 100 untuk mendapatkan nilai semi parsial variansi X2 terhadap Y setelah variabel X2 dikontrol variabel X1. Hasilnya sebesar 0.2025% nilai variansi variabel organizational trust terhadap variabel keterikatan kerja setelah variabel organizational trust dikontrol oleh variabel kualitas kehidupan kerja.
Tabel 28
Sumbangan efektif Kualitas Kehidupan Kerja dan Organizational Trust terhadap Keterikatan Kerja
Variabel B Cross
product Regresi R Square Sumbangan Efektif Kualitas
Kehidupan Kerja
0,826 23888,05
20884,39 0,632
59,7%
Organizational
Trust 0,104 11124,69 3,5%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui variabel kualitas kehidupan kerja memberikan sumbangan terbesar dalam mempengaruhi keterikatan kerja dalam penelitian ini, yakni kualitas kehidupan kerja dengan sumbangan efektif sebesar 59,7%. Sedangkan pada aspek organizational trust dapat dilihat hanya memberikan sumbangan efektif dalam mempengaruhi keterikatan kerja sebesar 3,5%.
5. Analisis Tambahan Tabel 29
Sumbangan efektif aspek-aspek Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Keterikatan Kerja
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui aspek kesejahteraan umum dan kondisi kerja memberikan sumbangan terbesar dalam mempengaruhi keterikatan kerja dalam penelitian ini, yakni dengan sumbangan efektif 13,7% dan 13,6%.
Diikuti dengan aspek hubungan pekerjaan rumah dengan sumbangan efektif 13,5%.
Aspek kontrol kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 13,2% terhadap keterikatan kerja. Kemudian aspek kepuasan kerja sebesar 9,9% stress kerja sebesar 0,4 % dalam memberikan sumbangan efektif terhadap keterikatan kerja. Maka dapat disimpulkan kesejahteraan umum dan kondisi kerja menjadi aspek paling berpengaruh terhadap tingkat keterikatan kerja karyawan perbankan.