• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

Pada penelitian ini peneliti mengambil partisipan responden dari karyawan yang bekerja di sektor industri perbankan di Indonesia. Pada penelitian ini terkumpul sebanyak 114 responden. Responden karyawan bank yang terlibat berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki. Terdapat beberapa posisi jabatan responden yang terlibat, diantaranya yaitu frontliner, back office, marketing, auditor, dan jajaran manager seperti kepala unit serta kepala cabang.

Adapun jenis perbankan yang terdapat dalam penelitian ini adalah bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, bank milik asing, bank milik koperasi, dan bank milik campuran (asing dan swasta nasional).

Karyawan di industri keungan terutama di perbankan memiliki target dan visi yang harus dicapai di setiap jabatan yang dijalankan. Peneliti melihat karyawan dengan posisi jabatan marketing seperti account officer, funding officer yang bertugas untuk mencari dana dari nasabah atau calon nasabah yang mana diperlukannya semangat atau (vigor) dan dedikasi dalam menjalankan pekerjaan untuk memenuhi target pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan sebelumnya, didapatkan keterangan bahwa karyawan memiliki semangat yang fluktuatif dalam menjalankan pekerjaannya. Karyawan akan

merasa jauh lebih semangat ketika memasuki akhir pekan, sebaliknya jika libur akhir pekan berakhir karyawan akan merasa tidak bersemangat dan sering merasa lelah. Sehingga pada penelitian ini peneliti tertarik untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keterikatan kerja karyawan perbankan.

2. Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan pengambilan data, peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa persiapan untuk memperlancar proses penelitian.

Persiapan yang dilakukan meliputi persiapan administrasi serta persiapan alat ukur. Berikut penjabaran lebih jelas mengenai persiapan yang dilakukan oleh peneliti:

a) Persiapan administrasi

Sebelum melaksanakan penelitian terdapat hal yang wajib dilakkan oleh peneliti yakni pembuatan surat perizinan penelitian dari fakultas. Surat perizinan penelitian tersebut digunakan sebagai bukti dan perantara bagi peneliti untuk dapat melakukan penelitian di salah satu bank tempat pengambilan data serta dicantumkan dalam bagian pengantar di kuesioner yang disebar secara daring di internet. Kemudian, surat perizinan penelitian yang dibuat peneliti melalui Devisi Umum memiliki nomor surat 124/ Dek/

70/ Div.Um.RT/ III/ 2020 yang ditunjukkan kepada Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

b) Persiapan Alat Ukur

Persiapan dalam menyiapkan alat ukur yang dilakukan peneliti adalah diawali dengan mencari alat ukur yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Kemudian, peneliti mengadaptasi dua dari alat ukur penelitian dengan menerjemahkan alat ukur ke dalam bahasa Indonesia. Proses penerjemahan dilakukan dengan menggunakan jasa penerjemah dokumen serta meminta bantuan professional judgment dalam mengkoreksi alat ukur.

1) Skala Keterikatan Kerja

Skala keterikatan kerja dalam penelitian ini menggunakan skala Urecht Work Engagement Scale (UWES) yang disusun oleh Schaufeli dan Bakker (2004) yang sudah tervalidasi pada penelitian sebelumnya oleh Mulyati, Himan, Riyono, dan Suhariadi (2019). Skala ini terdiri dari 17 aitem, dimana semua aitem tersebut adalah aitem favorable.

2) Skala Kualitas Kehidupan Kerja

Skala kualitas kehidupan kerja dalam penelitian ini menggunakan skala Work-Related Quality of Life (WRQoL) dari Van Laar dan Easton (2012). Terdapat 24 aitem yang terdiri dari 21 aitem favorable dan 3 aitem unfavarable. Skala tersebut disusun berdasarkan aspek kualitas kehidupan kerja yang dikemukan oleh Van Laar dan Easton (2012).

3) Skala Organizational Trust

Skala organizational Trust dalam penelitian ini menggunakan skala Organizational Trust Inventory – Short Form (OTI-SF) milik Cummings dan Brommiley (1995). Skala tersebut berisi 8 aitem

favorable dan 4 aitem unfavorable dengan total 12 aitem yang meliputi tiga aspek organizational trust yaitu effort (upaya), honest (kejujuran), dan opportunism (keuntungan).

c) Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala Urecht Work Engagement Scale (UWES), skala Work-Related Quality of Life (A Measure to Quality of Working Life), dan skala Organizational Trust Inventory – Short Form (OTI-SF). Sebanyak 30 responden dilibatkan dalam proses uji coba skala. Pada uji coba alat ukur ini peneliti menggunakan uji coba terpakai (try out pakai) dimana data yang diperoleh dari pengambilan data langsung digunakan.

d) Hasil Uji Coba Alat Ukur

Data yang diperoleh dari uji coba selanjutnya akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas terhadap tiga skala tersebut akan dianalisis menggunakan program SPSS versi 23 for windows. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah skala yang digunakan dapat mengukur apa yang akan diteliti. Kemudian, uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keajegan atau konsistensi skala-skala alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis terhadap tiga skala dalam penelitian ini:

1. Skala Keterikatan Kerja

Berdasarkan uji coba yang dilakukan pada skala keteriktan kerja dapat diketahui bahwa 17 aitem yang digunakan dianggap shahih.

Semua aitem memiliki korelasi total yang bergerak dari 0,396 hingga 0,925. Reliabilitas pada skala kualitas kehidupan kerja dapat ditunjukkan oleh nilai Cronbach Alpha atau Koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,963. Nilai tersebut menunnjukkan lebih dari 0,7 maka skala tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 4.

Distribusi Aitem Skala Keterikatan Kerja Setelah Uji Coba

Aspek Nomor Aitem

2. Skala Kualitas Kehidupan Keja

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, skala kualitas kehidupan kerja menunjukkan bahwa 24 aitem yang digunakan dianggap shahih. Semua aitem memiliki korelasi total yang bergerak dari 0,398 hingga 0,858. Reliabilitas pada skala kualitas kehidupan kerja dapat ditunjukkan oleh nilai Cronbach Alpha atau Koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,958. Nilai tersebut menunnjukkan lebih dari 0,7 maka skala tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 5.

Distribusi Aitem Skala Kualitas Kehidupan Kerja Setelah Uji Coba

Aspek Nomor Aitem

Jumlah

3. Skala Organizational Trust

Berdasarkan hasil uji coba pada skala organizational trust dapat diketahui bahwa terdapat 11 butir aitem yang dianggap sahih dari 12 aitem setelah di uji coba. Aitem yang gugur memiliki nilai korelasi aitem total sebesar -0,650, dimana nilai tersebut kurang dari (<) 0,3 maka aitem tersebut dinyatakan gugur. Aitem-aitem skala memiliki nilai korelasi aitem total yang bergerak dari 0,398 hingga 0,759.

Reliabilitas pada skala organizational trust dapat ditunjukkan oleh nilai Cronbach Alpha atau Koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,906. Nilai tersebut menunnjukkan lebih dari 0,7 maka skala tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 6.

Distribusi aitem skala organizationa trust setelah Uji Coba Organizational

Trust

Nomor Aitem

Jumlah Favorable Unfavorable

Effort (Upaya) 1, 4, 7, (9) – 3

Honest

(Kejujuran) 2, 5, 10, 12 – 4

Opportunism

(Keuntungan) – 3, 6, 8, 11 4

Jumlah 8 4 11

Keterangan: (x) adalah aitem yang gugur

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 28 Maret 2020 hingga 20 Mei 2020. Peneliti melakukan pengambilan data secara daring melalui fitur google form.

Pengambilan data secara daring dilakukan oleh peneliti dikarena saat pengambilan data berlangsung, tengah terjadi wabah pandemik virus Covid-19 yang mengakibatkan pembatasan aktivitas di luar rumah yang disarankan pemerintah dan meminimalisir kontak fisik dengan orang lain. Sebanyak 114 responden terkumpul dalam pengambilan data secara daring. Kuesioner disebarkan melalui kerabat peneliti yang juga bekerja sebagai karyawan bank dan disebarkan melalui media sosial seperti twitter dan instagram.

C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian

Responden pada penelitian ini merupakan karyawan yang bekerja pada sektor industri perbankan. Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini

sebanyak 114 responden. Berikut merupakan tabel yang memberikan gambaran mengenai responden yang terlibat dalam penelitian secara lengkap:

Tabel 7

Deskripsi Subjek Penelitian

Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 52 45,6%

Perempuan 62 54,4%

Total 114 100%

Berdasarkan tabel klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa sebanyak 45,6% atau sejumlah 52 responden dalam penelitian ini yang berjenis kelamin laki-laki. Kemudian sebanyak 54,4% atau 62 responden perempuan terlibat dalam penelitian. Maka dari itu dapat disimpulkan sebagai besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamain perempuan.

Tabel 8

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Perkawinan

Status Perkawinan Frekuensi Persentase (%)

Lajang 36 31,6%

Memilih Tidak

Menjawab 3 2,6%

Menikah 73 64,0%

Tidak Menikah 2 1,8%

Total 114 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagai besar responden yang terlibat dalam penelitian ini telah menikah dibuktikan dengan sebanyak 73 responden atau 64% dari keseluruhan responden. Kemudian, 31,6% atau sejumlah 52 responden dalam penelitian ini berstatus lajang. Selanjutnya, 2 responden atau 1,8% responden berstatus tidak menikah dan sisanya sebanyak

3 responden atau 6,4% memilik untuk tidak menjawab mengenai status perkawinan.

Tabel 9

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jumlah Anak

Jumlah Anak Frekuensi Persentase

0 59 51,8%

1 17 14,9%

2 29 25,4%

3 9 7,9%

Total 114 100%

Berdasarkan tabel deskripsi subjek berdasarkan jumlah anak, mayoritas responden yang terlibat belum memiliki anak dilihat dari jumlah frekuensinya sebanyak 59 responden atau 51,8%. Kemudian diikuti dengan jumlah 2 anak sebesar 29 responden atau 25,4%, jumlah 1 anak sebesar 17 responden atau 14,9%, serta jumlah 3 anak sebesar 9 responden atau 7,9%.

Tabel 10

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

SMK/SMA 5 4,4%

Diploma 14 12,3%

S1 93 81,6%

S2 2 1,8%

Total 114 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sebagian besar Pendidikan terakhir responden penelitian adalah S1 sebanyak 93 responden atau 81,6%.

Kemudian Diploma sebanyak 14 responden atau 12,3%. Pada Pendidikan terakhir SMK atau SMA sebanyak 5 responden atau 4,4%. Pada Pendidikan terakhir S2 terdapat sebanyak 2 responden atau 1,8%.

Tabel 11

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Posisi Jabatan

Posisi Jabatan Frekuensi Persentase

Frontliner 23 20,2%

Posisi jabatan responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 6 jenis yaitu frontliner, back office, marketing, officer, auditor, dan manager level. Sebagian besar responden penelitian memiliki posisi jabatan back office sebanyak 27 responden atau 23,7%. Kemudian diikuti dengan posisi jabatan frontliner sebanyak 23 responden atau 20,2%. Pada posisi jabatan marketing responden penelitian berjumlah 22 responden atau 19,3%.

Posisi jabatan officer yang terlibat pada penelitian ini sebesar 21 responden atau 18,4%. Kemudian, untuk posisi jabatan manager level terdapat sebesar 20 responden atau 17,5%. Selanjutnya untuk posisi jabatan auditor hanya terdapat satu orang responden atau 0,9%.

Tabel 12

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pendapatan

Pengeluaran Frekuensi Persentase

< Rp 4.000.000,- 9 7,0 %

Berdasarkan tabel di atas deskripsi subjek berdasarkan penghasilan paling banyak berada pada rentang Rp 4.000.000,- hingga Rp 8.000.000,- sebanyak 75 responden atau 65,8%. Rentang penghasilan Rp 8.100.000,- hingga Rp 12.000.000,- terdapat sebanyak 16 responden atau 14%. Pada rentang penghasilan Rp 12.100.000,- hingga Rp 16.000.000,- terdapat sebanyak 11 responden atau 9,6%. Kemudian, penghasilan kurang dari Rp 4.000.000,- terdapat sebanyak 8 responden atau 7%. Pada rentang penghasilan Rp 16.000.000,- hingga Rp 20.000.000,- dan penghasilan di atas Rp 20.000.000,- masing-masing terdapat dua responden atau 1,8%.

Tabel 13

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pengeluran

Pengeluaran Frekuensi Persentase

< Rp 4.000.000,- 56 49,1%

Rp 4.000.000,- – Rp

8.000.000,- 49 43,0%

Rp 8.100.000,- – Rp

12.000.000,- 7 6,1%

Rp 12.100.000,- – Rp

16.000.000,- 1 0,9%

Rp 16.000.000,- – Rp

20.000.000,- 1 0,9%

Total 114 100%

Pada tabel di atas dapat diketahui pengeluran responden mayoritas kurang dari Rp 4.000.000,- sebanyak 56 responden atau 49,1%. Rentang pengeluaran responden Rp 4.000.000,- hingga Rp 8.000.000,- sebanyak 49 responden atau 43%. Pada rentang pengeluaran Rp 8.100.000,- hingga Rp 12.000.000,- terdapat 7 responden atau 6,1%. Kemudian, pada rentang

pengeluaran Rp 12.100.000- hingga Rp 16.000.000,- serta Rp 16.000.000,- hingga Rp 20.000.000,- masing-masing terdapat satu responden atau 0,9%.

Tabel 14

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Persentase

0 – 2 Tahun 34 29,8%

3 – 5 Tahun 22 19,3%

6 – 8 Tahun 8 7,0%

9 – 11 Tahun 14 12,3%

12 – 15 Tahun 5 4,4%

Lebih dari 15 Tahun 31 27,2%

Total 114 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagai besar responden yang terlibat dalam penelitian ini memiliki masa kerja 0 sampai 2 tahun yaitu sebanyak 34 responden. Sebanyak 31 responden memiliki masa kerja lebih dari 15 tahun. Masa kerja 3 sampai 5 tahun berjumlah 22 responden. Masa kerja 9 hingga 11 tahun berjumlah 14 responden. Masa kerja 6 hingga 8 tahun berjumlah 8 responden. Kemudian, sebanyak 5 responden memiliki masa kerja 12 hingga 15 tahun.

Tabel 15

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Bank Bekerja

Jenis Bank Frekuensi Persentase

Bank Milik Asing 2 1,8%

Bank Milik Campuran (Asing dan Swasta

Nasional)

2 1,8%

Bank Milik Pemerintah 101 88,6%

Bank Milik Swasta

Nasional 9 7,9%

Total 114 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian bekerja pada Bank Milik Pemerintah yakni sebanyak 101 responden atau 88,6%. Disusul dengan 9 responden atau 7,9% yang bekerja pada bank milik swasta nasional. Kemudian responden yang bekerja pada bank milik asing dan bank milik campuran (asing dan swasta nasional) masing-masing sebanyak 2 responden dengan persentase 1,8%.

2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran mengenai data penelitian yang dilakukan pada skala keterikatan kerja, skala kualitas kehidupan kerja dan skala organizational trust.

Tabel 16

Deskripsi Data Penelitian

Variable Hipotetik Empirik

Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD

Keterikatan

Kerja 0 102 51 17 32 102 74,04 17,09

Kualitas Kehidupan Kerja

24 120 72 16 50 120 91,78 15,57 Organizatio

nal Trust 11 77 44 33 32 77 56,06 10,03

Tabel 17

Kategorisasi data Keterikatan Kerja

Kategori Rentang Skor Jumlah Persentase

Sangat Rendah X < 20,4 0 0

Rendah 20,4 ≤ X < 40,8 6 5,3%

Sedang 40,8 ≤ X < 61,2 18 15,8%

Tinggi 61,2 ≤ X < 81,6 54 47,4%

Sangat Tinggi X > 81,6 36 31,6%

Jumlah 114 100%

Berdasarkan tabel kategorisasi di atas dapat diketahui bahwa pada kategori rendah terdapat 6 responden dengan persentase 5,3%. Pada kategori sedang terdapat 18 responden dengan persentase 15,8%. Kategori tinggi menunjukkan 54 responden dengan persentase 47,4%. Selanjutnya, pada kategori sangat tinggi terdapat 36 responden dengan 31,6%.

Tabel 18

Kategorisasi data Kualitas Kehidupan Kerja

Kategori Rentang Skor Jumlah Persentase

Sangat Rendah X < 43,2 0 0%

Rendah 43,2 ≤ X < 62,4 4 3,5%

Sedang 62,4 ≤ X < 81,6 28 24,6%

Tinggi 81,6 ≤ X < 100,8 52 45,6%

Sangat Tinggi X > 100,8 30 26,3%

Jumlah 114 100%

Pada tabel kategorisasi di atas dapat menunjukkan bahwa tidak terdapat persentasi pada kategori sangat rendah. Pada kategori rendah terdapat 4 responden dengan persentase 3,5%. Kemudian kategori sedang terdapat 28 responden dengan persentase 24,6%. Selanjutnya, responden pada penelitian ini paling tinggi berada pada kategori tinggi terdapat 52 responden dengan persentase 45,6%. Pada ketegori sangat tinggi pada penelitian ini mendapatkan 30 responden dengan persentase 26,3%.

Tabel 19

Ketegorisasi data Organizational Trust

Kategori Rentang Skor Jumlah Persentase

Sangat Rendah X < 24,2 0 0

Rendah 24,2 ≤ X < 37,4 2 1,8%

Sedang 37,4 ≤ X < 50,6 32 28,1%

Tinggi 50,6 ≤ X < 63,8 52 45,6%

Sangat Tinggi X > 63,8 28 24,6%

Jumlah 114 100%

Pada tabel kategorisasi di atas dapat diketehui, tidak terdapat persentase yang menempati kategori sangat rendah. Pada kategori rendah terdapat dua responden dengan persentase 1,8%. Untuk kategori sedang terdapat 32 responden dengan 28,1%. Kemudian, pada kategori tinggi dimana mayoritas responden penelitian menunjukkan tingkat kepercayaannya terhadap organisasi sebanyak 52 responden dengan persentase 45,6%. Pada kategori sangat tinggi terdapat sebanyak 28 responden dengan persetanse 24,6%.

3. Uji Asumsi

Uji asumsi adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, dan uji homoskedasitas. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23 for windows.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji asumsi yang diperlukan untuk mengetahui apakah sebaran data variabel penelitian terdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik One sample Kolomogorof-Smirnov. Data dapat dikatakan normal apabila sebaran data tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan apabilai nilai p lebih dari ( > ) 0,05.

Tabel 20

Uji Asumsi Normalitas

Variable Koefisien Sig. (p) Keterangan

Residual 0.200 Normal

Pada tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi p pada residual sebesar 0.200 (p > 0,05). Sebuah data dapat dikatakan terdistribusi secara normal dikarenakan memiliki nilai signifikansi lebih dari (>) 0,05. Maka hasil uji normalitas pada data residual penelitian dapat dikatakan terdistribusi secara normal dikarenakan nilai signifikansi lebih dari 0,05.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan uji asumsi yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linier antara variabel prediktor dengan variabel tergantung. Data dapat dikatakan linier apabila nilai signifikansi (p) linearity lebih kecil ( < ) 0,05.

Tabel 21

Uji Asumsi Linieritas

Variable Sig F Keterangan

Kualitas

Kehidupan Kerja dan Keterikatan Kerja

.000 171.959 Linier

Organizational

Trust dan

Keterikatan Kerja

.000 55.209 Linier

Pada tabel di atas dapat diketahui nilai F sebesar 171.959 dengan nilai signifikansi p sebesar 0.000 (p < 0,05) dan nilai F sebesar 55.209 dengan nilai signifikansi p sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil uji linieritas untuk memenuhi uji asumsi linieritas tersebut diterima karena nilai signifikansi p kurang dari 0,05. Maka dari itu terdapat hubungan yang linier antara kualitas kehidupan kerja dengan keterikatan kerja dan organizational trust dengan keterikatan kerja karyawan perbankan.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakuakan dengan tujuan untuk mengtahui apakah terdapat korelasi antar variabel bebas atau prediktor dalam penelitian ini. Tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai nilai lebih dari ( > ) 0.10 dan nilai VIF kurang dari ( < ) 10.

Tabel 22

Uji Asumsi Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Kualitas

Kehidupan Kerja 0.536 1.866 Tidak terjadi multikolinieritas Organizational

Trust 0.536 1.866 Tidak terjadi

multikolinieritas Berdasarkan tabel uji asumsi multikolinieritas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada kualitas kehidupan kerja memiliki nilai tolerance sebesar 0,536 dengan nilai VIF sebesar 1,866. Selanjutnya pada organizational trust memiliki nilai tolerance sebesar 0,536 dengan nilai VIF sebesar 1,866.

Nilai tolerance yang ditunjukkan pada kualitas kehidupan kerja dan organizational trust menunjukkan nilai lebih dari ( > ) 0.10 dan nilai VIF kurang dari ( < ) 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variable dalam penelitian ini.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat varians residu yang berbeda dalam sebuah variabel. Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel independent terhadap nilai

absolut residualnya. Jika nlai signifikansi lebih besar ( > ) dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Tabel 23

Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Variabel Sig Keterangan

Kualitas Kehidupan

Kerja 0.059 Tidak terjadi

heteroskedastisitas Organizational Trust 0.130 Tidak terjadi

heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser, dapat diketahui nilai sig pada variabel kualitas kehidupan kerja sebesar 0,059 dimana nilai tersebut lebih besar ( > ) dari 0,05 dan nilai sig pada variabel organizational trust sebesar 0,130 dimana nilai tersebut lebih besar ( > ) dari 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini hipotesis mayor yang diajukan yaitu terdapat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dan organizational trust terhadap keterikatan kerja pada karyawan perbankan. Analisis hipotesis pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Pada penelitian ini juga memiliki dua hipotesis minor, yang pertama adalah kualias kehidupan kerja memiliki hubungan dengan keterikatan kerja pada karyawan perbankan. Kemudian, hipotesis minor yang kedua adalah terdapat hubungan antara organizational trust dengan keterikatan kerja karyawan perbanka.

Tabel 24

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa Nilai R Square sebesar 0.632 yang menunjukkan variable kualitas kehidupan kerja dan organizational trust secara simultan atau bersama-sama memberikan sumbangan efektif terhadap tingkat keterikatan kerja sebesar 63,2%.

Tabel 25

Uji Hipotesis Mayor

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 20884.393 2 10442.197 95.489 .000b

Residual 12138.387 111 109.355

Total 33022.781 113

Pada tabel di atas dapat diketahui nilai F sebesar 95.489 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p < 0,05). Berdasarkan nilai koefisien regresi yang dihasilkan, maka hipotesis mayor dapat diterima, dimana kedua variable kualitas kehidupan kerja dan organizational trust secara bersamaan memiliki hubungan dan dapat menjadi prediktor terhadap keterikatan kerja pada penelitian ini diterima.

Tabel 26

Tabel 27 standardized beta pada masing-masing variabel independent. Pada variabel kualitas kehidupan kerja diperoleh nilai standardized coefficients beta sebesar 0,752 artinya apabila diasumsikan nilai variabel lain tetap, ketika terjadi peningkatan pada variabel kualitas kehidupan kerja maka nilai variabel keterikatan kerja akan bertambah sebesar 0,752. Nilai t yang diperoleh sebesar 9.570 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (sig < 0.05) artinya variabel kualitas kehidupan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel keterikatan kerja. Nilai semi parsial yang didapatkan pada variabel ini yaitu sebesar 0.551, yang kemudian dikuadratkan serta dikali 100 untuk mendapatkan nilai semi parsial variansi X1 terhadap Y setelah variabel X1 dikontrol variabel X2. Hasilnya yaitu sebesar 30.36% nilai variansi variabel kualitas kehidupan kerja terhadap variabel keterikatan kerja setelah variabel kualitas kehidupan kerja dikontrol oleh variabel organizational trust.

Pada variabel organizational trust, diperoleh nilai standardized coefficients beta sebesar 0.061 artinya apabila diasumsikan nilai variabel lain tetap, ketika terjadi peningkatan pada variabel organizational trust maka nilai variabel

keterikatan kerja akan bertambah sebesar 0,061. Nilai t yang diperoleh sebesar 0.780 dengan nilai signifikansi sebesar 0,437 (sig > 0.05) artinya variabel organizational trust tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keterikatan kerja. Nilai semi parsial yang didapatkan pada variabel ini yaitu sebesar 0.045, yang kemudian dikuadratkan serta dikali 100 untuk mendapatkan nilai semi parsial variansi X2 terhadap Y setelah variabel X2 dikontrol variabel X1. Hasilnya sebesar 0.2025% nilai variansi variabel organizational trust terhadap variabel keterikatan kerja setelah variabel organizational trust dikontrol oleh variabel kualitas kehidupan kerja.

Tabel 28

Sumbangan efektif Kualitas Kehidupan Kerja dan Organizational Trust terhadap Keterikatan Kerja

Variabel B Cross

product Regresi R Square Sumbangan Efektif Kualitas

Kehidupan Kerja

0,826 23888,05

20884,39 0,632

59,7%

Organizational

Trust 0,104 11124,69 3,5%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui variabel kualitas kehidupan kerja memberikan sumbangan terbesar dalam mempengaruhi keterikatan kerja dalam penelitian ini, yakni kualitas kehidupan kerja dengan sumbangan efektif sebesar 59,7%. Sedangkan pada aspek organizational trust dapat dilihat hanya memberikan sumbangan efektif dalam mempengaruhi keterikatan kerja sebesar 3,5%.

5. Analisis Tambahan Tabel 29

Sumbangan efektif aspek-aspek Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Keterikatan Kerja

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui aspek kesejahteraan umum dan kondisi kerja memberikan sumbangan terbesar dalam mempengaruhi keterikatan kerja dalam penelitian ini, yakni dengan sumbangan efektif 13,7% dan 13,6%.

Diikuti dengan aspek hubungan pekerjaan rumah dengan sumbangan efektif 13,5%.

Aspek kontrol kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 13,2% terhadap keterikatan kerja. Kemudian aspek kepuasan kerja sebesar 9,9% stress kerja sebesar 0,4 % dalam memberikan sumbangan efektif terhadap keterikatan kerja. Maka dapat disimpulkan kesejahteraan umum dan kondisi kerja menjadi aspek paling berpengaruh terhadap tingkat keterikatan kerja karyawan perbankan.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu kualitas kehidupan kerja dan organizational trust dapat menjadi prediktor terhadap variabel tergantung yaitu keterikatan kerja karyawan perbankan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kualitas kehidupan kerja dan organizational trust secara simultan atau bersama-sama dapat menjadi prediktor tingkat keterikatan kerja karyawan perbankan. Apabila kualitas kehidupan kerja dan kepercayaan organisasi pada karyawan perbankan semakin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu kualitas kehidupan kerja dan organizational trust dapat menjadi prediktor terhadap variabel tergantung yaitu keterikatan kerja karyawan perbankan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kualitas kehidupan kerja dan organizational trust secara simultan atau bersama-sama dapat menjadi prediktor tingkat keterikatan kerja karyawan perbankan. Apabila kualitas kehidupan kerja dan kepercayaan organisasi pada karyawan perbankan semakin

Dokumen terkait