• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6. Aset Tak Berwujud Di Lombok NTB

Lev (2001) menyatakan aset tak berwujud (intangible asset) mempunyai peran yang penting dalam perusahaan. Berdasarkan teori berbasis pengetahuan dan teknologi, aset tak berwujud perusahaan menjadi penentu fundamental daya saing perusahaan saat ini dan masa depan serta penentu nilai perusahaan dan pertumbuhan.

Dari berbagai dimensi aset tak berwujud, dimensi yang digunakan dalam aset tak berwujud untuk keperluan analisis pada dasarnya menggunakan dimensi yang dikembangkan oleh Sveiby (1997), Hitt dan Hokisson (2001), Lev (2001), Dess, Lumpkin dan Eisner (2007), Camison dan Lopez (2010), Marcus (2011) yaitu modal inovasi (innovation capital), modal manusia (human capital) dan modal pelanggan (customer capital). Ketiga dimensi ini merupakan dimensi yang paling sering digunakan dalam beberapa literatur.

a. Dimensi Modal Inovasi

Kemampuan yang dimiliki perusahaan terkait dengan kegiatan inovasi merupakan kemampuan untuk mentrasformasi pengetahuan, teknologi dan ide dalam bentuk produk, proses dan sistem baru yang secara konsisten akan membangun pengetahuan baru yang bermanfaat untuk kepentingan perusahaan dan stakeholder dengan menciptakan profit jangka pendek dan jangka panjang.

Kapabilitas inovasi berperan sebagai pendorong proses inovasi yang mampu meningkatkan kinerja inovasi, yang mengakibatkan perusahaan tumbuh di atas rataan, sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik (Calantone et al. 2002; Lawson dan Samson 2001).

Berdasarkan tabel 17 diperoleh informasi terkait modal inovasi Di Lombok NTB. Secara umum responden yang menyatakan modal inovasinya tinggi mempunyai persentase yang lebih tinggi dibandingkan kategori yang lain yaitu sebesar 41,48 persen. Kemudian yang menyatakan sedang sebanyak 26,30 persen dan yang menyatakan sngat tinggi sebanyak 21,67 persen. Selanjutnya yang menyatakan rendah lebih sedikit sebesar 10,56 persen. Ini memberikan gambaran bahwa modal inovasi di Lombok NTB untuk Pelaku usaha komoditas produk unggulan ternak Sapi, budidaya jagung dan rumput laut mempunyai kapasitas yang tinggi terkait dengan inovasi.

Nilai rataan untuk indikator-indikator dari dimensi modal inovasi umumnya yang menyatakan tinggi lebih banyak yaitu berkisar antara 33,30 persen sampai 51,10 persen.

Tabel 17 Distribusi Frekuensi Dimensi Modal Inovasi

Indikator Kategori Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Kemampuan inovasi manajerial mentrans- formasi pengetahuan, teknologi dan ide-ide terkait dalam pengelolaan usaha

Rendah 11 12,2 12,2 12,2

Sedang 20 22,2 22,2 34,4

Tinggi 31 34,4 34,4 68,9

Sangat Tinggi 28 31,1 31,1 100,0

Total 90 100,0 100,0

Tingkat kemampuan inovasi proses dalam menggunakan teknik-teknik tertentu terkait proses produksi dan operasi.

Rendah 9 10,0 10,0 10,0

Sedang 23 25,6 25,6 35,6

Tinggi 46 51,1 51,1 86,7

Sangat Tinggi 12 13,3 13,3 100,0

Total 90 100,0 100,0

Tingkat kemampuan inovasi produk dalam menghasilkan produk atau jasa yang inovatif Rendah 9 10,0 10,0 10,0 Sedang 28 31,1 31,1 41,1 Tinggi 30 33,3 33,3 74,4 Sangat Tinggi 23 25,6 25,6 100,0 Total 90 100,0 100,0

Kapasitas sumber inovasi internal perusahaan Rendah 11 12,2 12,2 12,2 Sedang 25 27,8 27,8 40,0 Tinggi 35 38,9 38,9 78,9 Sangat Tinggi 19 21,1 21,1 100,0 Total 90 100,0 100,0

Kapasitas sumber inovasi eksternal perusahaan Rendah 11 12,2 12,2 12,2 Sedang 26 28,9 28,9 41,1 Tinggi 43 47,8 47,8 88,9 Sangat Tinggi 10 11,1 11,1 100,0 Total 90 100,0 100,0 Tingkat kemampuan perusahaan dalam menjalankan teknik, keterampilan dan teknologi baru. Rendah 6 6,7 6,7 6,7 Sedang 20 22,2 22,2 28,9 Tinggi 39 43,3 43,3 72,2 Sangat Tinggi 25 27,8 27,8 100,0 Total 90 100,0 100,0 Modal Inovasi Rendah 57 10,56 10,56 10,56 Sedang 142 26,30 26,30 36,85 Tinggi 224 41,48 41,48 78,33 Sangat Tinggi 117 21,67 21,67 100,00 Total 540 100,00 100,00

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016

Tabel 18 menyajikan informasi tentang nilai rataan jawaban responden terkait modal inovasi. Untuk ternak sapi di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 3,48. Ini berarti bahwa kapasitas atau kemampuan inovasi pelaku usaha komoditas ternak sapi dan produk pengolahnnya di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang tinggi terkait modal inovasi.

Tabel 18 Nilai Rataan Modal Inovasi

Item Komoditas Nilai Rataan

Tingkat kemampuan inovasi manajerial untuk

mentrasformasi pengetahuan, teknologi dan ide-ide terkait dalam pengelolaan usaha.

Ternak Sapi 3,70

Jagung 3,83

Rumput Laut 4,00

Pijar 3,84

Tingkat kemampuan inovasi proses dalam

menggunakan teknik-teknik tertentu terkait proses produksi dan operasi.

Ternak Sapi 3,37

Jagung 3,80

Rumput Laut 3,87

Pijar 3,68

Tingkat kemampuan inovasi produk dalam

menghasilkan produk atau jasa yang inovatif didukung dari kemampuan menerapkan pengetahuan, teknologi dan ide-ide baru.

Ternak Sapi 3,43

Jagung 3,76

Rumput Laut 4,03

Pijar 3,74

Tingkat kapasitas sumber inovasi internal perusahaan dalam memberikan peluang kepada semua anggota pekerja untuk dapat memberikan masukan terkait dalam upaya menghasilkan produk yang unggul.

Ternak Sapi 3,13

Jagung 3,63

Rumput Laut 4,30

Pijar 3,69

Tingkat kapasitas sumber inovasi eksternal perusahaan dalam mengikuti perkembangan inovasi usaha baik dari mitra usaha maupun yang bersumber dari pesaing dan sumber lainnya dari luar perusahaan.

Ternak Sapi 3,47

Jagung 3,53

Rumput Laut 3,73

Pijar 3,58

Tingkat kemampuan perusahaan dalam menjalankan teknik, keterampilan dan teknologi baru.

Ternak Sapi 3,80

Jagung 4,23

Rumput Laut 3,73

Pijar 3,92

Dimensi Modal Inovasi Ternak Sapi 3,48

Jagung 3,80

Rumput Laut 3,94

Pijar 3,74

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016

Keterangan: 1,00-1,80 = Sangat Rendah; 1,81-2,60 = Rendah; 2,61-3,40 = Sedang;

3,41 – 4,20 = Tinggi; 4,21-5,00 = Sangat Tinggi.

Untuk komoditas jagung dan pengolahannya pelaku usaha secara umum di Lombok NTB mempunyai kapasitas modal inovasi yang tinggi saja dengan nilai rataan 3,80. Untuk komoditas rumput laut dan pengolahnnya mempunyai nilai rataan dimensi dari modal inovasi yang lebih tinggi yaitu sebesar 3,94. Ini memberikan informasi bahwa pelaku usaha komoditas rumput laut dan pengolahnnya mempunyai kapasitas yang tinggi terkait modal inovasi.

Menurut Prokosa (2005) inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan. Inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk–produk dan pelayanan-pelayanan, pengembangan pasar baru dan memperkenalkan bentuk-bentuk baru organisasi, perpaduan berbagai aspek inovasi tersebut pada gilirannya membentuk arena inovasi.

Dari banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan UMKM, kewirausahaan merupakan faktor penting yang berperan sangat menentukan keberhasilan UMKM. Kewirausahaan menyangkut berbagai aspek, salah satunya adalah kreatifitas dan kemampuan inovatif dari pelaku UMKM. Kemampuan kreatifitas dan inovasi sangat berperan dalam keberhasilan UKM. Mereka yang berjiwa inovatif dan memiliki kreatifitas tinggi sehingga menjadi pengusaha sukses. Mereka mampu menciptakan peluang bisnis dan pasar yang semula kurang diperhatikan dan tidak bermanfaat menjadi bermanfaat. Sesuatu yang kurang atau tidak dipikirkan orang lain kemudian ditransformasi menjadi berharga dan berguna.

b. Dimensi Modal Manusia

Modal manusia merupakan input penting dalam organisasi khususnya untuk menilai pengetahuan, keahlian dan kemampuan pekerja. Kemampuan dan keahlian ini mempengaruhi produktivitas. Modal manusia mengacu pada pengetahuan, keahlian kompetensi dan atribut yang dibentuk dalam individu yang mendukung kreasi personal, sosial dan ekonomi.

Berdasarkan tabel 19 diperoleh informasi terkait modal manusia pelaku usaha berdasrkan komoditas peternakan sapi dan pengolahnnya, budidaya jagung dan pengolahannya serta budidaya rumput laut dan pengolahannya di Lombok NTB. Secara umum pelaku usaha di Lombok NTB menyatakan bahwa modal manusianya adalah tinggi dengan persentase sebesar 46,44 persen dan yang menyatakan sangat tinggi sebanyak 36,00 persen. Sementara yang menyatakan modal manusia di perusahaannya rendah sebesar 2, 44 persen. UMKM yang menyatakan modal manusianya sedang dengan persentase sebesar 15,1 persen.

Dilihat dari masing-masing indikator dari dimensi modal manusia jawaban yang paling besar adalah yang menyatakan tinggi dengan persentase yang lebih besar, kemudian disusul yang menjawab sangat tinggi. Persentase responden yang menyatakan rendah mempunyai nilai yang relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa kapasitas pelaku usaha produk unggulan komoditas Pijar yang terdiri dari peternakan sapi dan pengolahnnya, budidaya jagung dan pengolahannya serta budidaya rumput laut dan pengolahannya di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang tinggi terkait dengan modal manusianya.

Tabel 19 Distribusi Frekuensi Dimensi Modal Manusia

Indikator Kategori Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tingkat pengalaman kerja pegawai yang dipekerjakan dalam perusahaan Rendah 2 2,2 2,2 2,2 Sedang 17 18,9 18,9 21,1 Tinggi 32 35,6 35,6 56,7 Sangat Tinggi 39 43,3 43,3 100,0 Total 90 100,0 100,0 Perusahaan memberikan kepercayaan terhadap pegawai dalam menjalankan pekerjaan. rendah Sedang 18 20,0 20,0 20,0 Tinggi 49 54,4 54,4 74,4 Sangat Tinggi 23 25,6 25,6 100,0 Total 90 100,0 100,0 Perusahaan melibatkan karyawan dalam kegiatan manajerial seperti perencanaan dan pengorganisasian Rendah 3 3,3 3,3 3,3 Sedang 12 13,3 13,3 16,7 Tinggi 47 52,2 52,2 68,9 Sangat Tinggi 28 31,1 31,1 100,0 Total 90 100,0 100,0 Kemampuan perusahaan dalam menyusun kegiatan dan prosedur kerja yang jelas dan terarah

Rendah 2 2,2 2,2 2,2 Sedang 13 14,4 14,4 16,7 Tinggi 34 37,8 37,8 54,4 Sangat Tinggi 41 45,6 45,6 100,0 Total 90 100,0 100,0 Tingkat kemampuan perusahaan dalam melakukan integrasi terhadap semua pegawai

Rendah 4 4,4 4,4 4,4 Sedang 8 8,9 8,9 13,3 Tinggi 47 52,2 52,2 65,6 Sangat Tinggi 31 34,4 34,4 100,0 Total 90 100,0 100,0 Modal Manusia Rendah 11 2,44 2,44 2,44 Sedang 68 15,11 15,11 17,56 Tinggi 209 46,44 46,44 64,00 Sangat Tinggi 162 36,00 36,00 100,00 Total 450 100,00 100,00

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016

Berdasarkan tabel 20 diperoleh informasi terkait nilai rataan jawaban responden atas indikator-indikator dari dimensi modal manusia. Untuk ternak sapi dan pengolahannya di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 3,75. Ini berarti bahwa ternak sapi di Lombok NTB mempunyai modal manusia yang tinggi.

Komoditas jagung dan pengolahannya di Lombok NTB mempunyai kapasitas modal manusia yang sangat tinggi, ini terlihat dari nilai rataan sebesar 4,37. Begitu pula untuk komoditas rumput laut dan pengolahannya di Lombok NTB juga mempunyai kapasitas modal manusia yang sangat tinggi, ini terlihat dari nilai rataan sebesar 5,13. Sehingga untuk produk unggulan komoditas Pijar yang dicanangkan Pemerintah Derah Lombok NTB telah tepat karena didukung oleh kapasitas modal manusia yang tinggi pada komoditas Pijar tersebut.

Tabel 20 Nilai Rataan Modal Manusia

Item Komoditas Nilai Rataan

Tingkat pengalaman kerja pegawai yang dipekerjakan dalam perusahaan.

Ternak Sapi 3,83

Jagung 4,37

Rumput Laut 4,40

Pijar 4,20

Perusahaan memberikan kepercayaan terhadap pegawai dalam menjalankan pekerjaan.

Ternak Sapi 3,73

Jagung 4,23

Rumput Laut 4,20

Pijar 4,06

Perusahaan melibatkan karyawan dalam kegiatan manajerial seperti perencanaan dan pengorganisasian.

Ternak Sapi 3,50

Jagung 4,43

Rumput Laut 4,40

Pijar 4,11

Kemampuan perusahaan dalam menyusun kegiatan dan prosedur kerja yang jelas dan terarah.

Ternak Sapi 3,93

Jagung 4,47

Rumput Laut 4,40

Pijar 4,27

Tingkat kemampuan perusahaan dalam melakukan integrasi terhadap semua pegawai.

Ternak Sapi 3,77

Jagung 4,33

Rumput Laut 4,40

Pijar 4,17

Dimensi Modal Manusia Ternak Sapi 3,75

Jagung 4,37

Rumput Laut 4,36

Pijar 4,16

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016

Keterangan: 1,00-1,80 = Sangat Rendah; 1,81-2,60 = Rendah; 2,61-3,40 = Sedang;

3,41 – 4,20 = Tinggi; 4,21-5,00 = Sangat Tinggi.

Ini menjadi modal yang penting karena dari banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan UMKM, kewirausahaan merupakan faktor penting yang berperan sangat menentukan keberhasilan UMKM. Kemampuan kewirausahaan dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek manusia dan aspek manajemen yang diterapkannya. Jika Modal Manusia tinggi diharapkan dapat mempengaruhi keberhasilan UMKM dalam menjalankan bisnisnya.

c. Dimensi Modal Pelanggan

Modal pelanggan merupakan kemampuan perusahaan dalam membangun hubungan terkait dengan pelanggan. Ini merupakan dimensi penting yang mempengaruhi hubungan sebuah organisasi dengan pelanggannya.

Tabel 21 menyajikan informasi terkait modal pelanggan pelaku usaha pada komoditas produk unggulan Pijar yaitu peternakan sapi dan pengolahannya, budidaya jagung dan pengolahannya serta budidaya rumput laut dan pengolahannya di Lombok NTB. Secara umum modal pelanggan di Lombok NTB menyatakan adalah tinggi dengan persentase sebesar 35,56 persen dan yang menyatakan sedang sebanyak 30,00 persen. Sementara

yang menyatakan modal pelanggan perusahaannya sangat tinggi sebesar 21,78 persen. UMKM yang menyatakan modal pelanggannya manusianya rendah dengan persentase sebesar 12,67 persen.

Dilihat dari masing-masing indikator dari dimensi modal pelanggan mempunyai informasi yang tidak jauh berbeda, jawaban yang paling besar adalah yang menyatakan tinggi dengan persentase yang lebih besar, kemudian disusul yang menjawab sedang. Persentase responden yang menyatakan rendah mempunyai nilai yang relatif kecil.

Tabel 21 Distribusi Frekuensi Dimensi Modal Pelanggan

Indikator Kategori Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tingkat kemampuan

perusahaan dalam melakukan komunikasi terkait hubungan dengan konsumen Sedang 15 16,7 16,7 16,7 Tinggi 59 65,6 65,6 82,2 Sangat Tinggi 16 17,8 17,8 100,0 Total 90 100,0 100,0 Tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan Rendah 14 15,6 15,6 15,6 Sedang 38 42,2 42,2 57,8 Tinggi 21 23,3 23,3 81,1 Sangat Tinggi 17 18,9 18,9 100,0 Total 90 100,0 100,0

Tingkat loyalitas pelanggan atas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan Rendah 5 5,6 5,6 5,6 Sedang 21 23,3 23,3 28,9 Tinggi 30 33,3 33,3 62,2 Sangat Tinggi 34 37,8 37,8 100,0 Total 90 100,0 100,0

Upaya perusahaan dalam mengembangkan dan

memperluas jaringan distribusi

Rendah 24 26,7 26,7 26,7 Sedang 22 24,4 24,4 51,1 Tinggi 25 27,8 27,8 78,9 Sangat Tinggi 19 21,1 21,1 100,0 Total 90 100,0 100,0 Tingkat kemampuan

perusahaan dalam memahami dan memenuhi keinginan pasar atas produk yang ditawarkan Rendah 14 15,6 15,6 15,6 Sedang 39 43,3 43,3 58,9 Tinggi 25 27,8 27,8 86,7 Sangat Tinggi 12 13,3 13,3 100,0 Total 90 100,0 100,0 Modal Pelanggan Rendah 57 12,67 12,67 12,67 Sedang 135 30,00 30,00 42,67 Tinggi 160 35,56 35,56 78,22 Sangat Tinggi 98 21,78 21,78 100,00 Total 450 100,00 100,00

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016

Berdasarkan tabel 22 diperoleh informasi terkait nilai rataan jawaban responden atas indikator-indikator dari dimensi modal pelanggan. Untuk ternak sapi di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 3,55. Ini berarti bahwa ternak sapi di Di Lombok NTB mempunyai modal pelanggan yang tinggi.

Tabel 22 Nilai Rataan Modal Pelanggan

Item Komoditas Nilai Rataan

Tingkat kemampuan perusahaan dalam melakukan komunikasi terkait hubungan dengan konsumen.

Ternak Sapi 3,93

Jagung 3,93

Rumput Laut 4,17

Pijar 4,01

Tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

Ternak Sapi 3,27

Jagung 3,27

Rumput Laut 3,83

Pijar 3,46

Tingkat loyalitas pelanggan atas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan

Ternak Sapi 3,90

Jagung 4,00

Rumput Laut 4,20

Pijar 4,03

Upaya perusahaan dalam mengembangkan dan memperluas jaringan distribusi.

Ternak Sapi 3,27

Jagung 3,43

Rumput Laut 3,60

Pijar 3,43

Tingkat kemampuan perusahaan dalam memahami dan memenuhi keinginan pasar atas produk yang ditawarkan.

Ternak Sapi 3,40

Jagung 3,30

Rumput Laut 3,47

Pijar 3,39

Dimensi Modal Pelanggan Ternak Sapi 3,55

Jagung 3,59

Rumput Laut 3,85

Pijar 3,66

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016

Keterangan: 1,00-1,80 = Sangat Rendah; 1,81-2,60 = Rendah; 2,61-3,40 = Sedang;

3,41 – 4,20 = Tinggi; 4,21-5,00 = Sangat Tinggi.

Untuk jagung di Lombok NTB juga mempunyai kapasitas modal pelanggan yang tinggi, ini terlihat dari nilai rataan sebesar 3,59. Rumput laut di Lombok NTB juga mempunyai kapasitas modal pelanggan yang tinggi, ini terlihat dari nilai rataan sebesar 3,85. Berdasarkan komoditas produk unggulan Pijar yaitu komoditas ternak sapi dan pengolahannya, budidaya jagung dan pengolahannya serta budidaya rumput laut dan pengolahannya diperoleh nilai rataan sebesar 3,66. Ini menggambarkan bahwa modal pelanggan komoditas produk unggulan Pijar yaitu komoditas ternak sapi dan pengolahannya, budidaya jagung dan pengolahannya serta budidaya rumput laut dan pengolahannya di Lombok NTB adalah tinggi.

Tingkat modal pelanggan yang tinggi ini menjadi modal yang berharga bagi di Lombok NTBdalam menjalankan bisnisnya. Sehingga diharapkan pelaku UMKM dapat memperbaiki kinerja dan daya saingnya melalui modal pelanggan yang tinggi yang dimilikinya.

Berdasarkan tabel 23 diperoleh informasi nilai rataan untuk peubah aset tak berwujud, diperoleh nilai sebesar 3,86. Nilai tersebut masuk dalam kategori tinggi. Ini menggambarkan bahwa kapasitas aset tak berwujud di Lombok NTB adalah tinggi. Dilihat dari masing-masing komoditas produk unggulan Pijar yaitu komoditas ternak sapi dan pengolahannya, budidaya jagung dan pengolahannya serta budidaya rumput laut dan pengolahannya

diperoleh informasi yang sama bahwa komoditas peternakan sapi dan pengolahannya mempunyai nilai rataan yang masuk dalam kategori tinggis ebesar 3,60. Begitu pula budidaya jagung dan pengolahannya dengan nilai rataan 3,92 dan budidaya rumput laut dan pengolahannya sebesar 4,05. Tabel 23 Nilai Rataan Peubah Aset Tak Berwujud

Uraian Komoditas Nilai Rataan

Peubah Aset Tak Berwujud Ternak Sapi 3,60

Jagung 3,92

Rumput Laut 4,05

Pijar 3,86

Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016

Keterangan: 1,00-1,80 = Sangat Rendah; 1,81-2,60 = Rendah; 2,61-3,40 = Sedang;

3,41 – 4,20 = Tinggi; 4,21-5,00 = Sangat Tinggi.

Dokumen terkait