4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
10. Penawaran Harga Bersaing untuk Produk atau Jasa
Berdasarkan tabel 28 diperoleh informasi persentase jawaban responden pelaku usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB terkait penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa di Lombok NTB.
Menurut pelaku usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB terkait penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa, yang menyatakan sangat tinggi sebesar 46,89 persen, selanjutnya yang menjawab tinggi sebanyak 28,89 persen. Responden yang menjawab sedang sebesar 19,33 persen. Sementara yang menjawab rendah sangat sedikit yaitu sebesar 4,89 persen.
Dilihat dari masing-masing indikator dari dimensi efisiensi operasi yang menjawab tinggi dan sangat tinggi memberikan persentase yang lebih. Kemudian yang menjawab sedang. Ini menunjukkan bahwa pelaku usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB terkait penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa mempunyai kapasitas yang tinggi terkait penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa.
Berdasarkan tabel 29 diperoleh informasi terkait nilai rataan jawaban responden pelaku usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB atas indikator-indikator dari dimensi penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa. Untuk ternak sapi dan industri pengolahannya di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 4,15. Ini berarti bahwa ternak sapi dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang tinggi terkait penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa.
Untuk jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 4,24. Ini berarti bahwa jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang sangat tinggi terkait penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa.
Tabel 28 Distribusi Frekuensi Dimensi Penawaran Harga Bersaing untuk Produk atau Jasa
Indikator Kategori Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Tingkat kemampuan perusahaan terkait penawaran harga yang bersaing untuk produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan
Sedang 29 32,2 32,2 32,2
Tinggi 15 16,7 16,7 48,9
Sangat Tinggi 46 51,1 51,1 100,0
Total 90 100,0 100,0
Frekuensi perusahaan dalam memantau tingkat harga yang ditetapkan oleh pesaing
Rendah 6 6,7 6,7 6,7
Sedang 15 16,7 16,7 23,3
Tinggi 11 12,2 12,2 35,6
Sangat Tinggi 58 64,4 64,4 100,0
Total 90 100,0 100,0
Frekuensi perusahaan dalam melakukan pengendalian terhadap harga jual secara berkala Rendah 5 5,6 5,6 5,6 Sedang 3 3,3 3,3 8,9 Tinggi 53 58,9 58,9 67,8 Sangat Tinggi 29 32,2 32,2 100,0 Total 90 100,0 100,0
Perusahaan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap harga jual secara berkala Rendah 6 6,7 6,7 6,7 Sedang 6 6,7 6,7 13,3 Tinggi 33 36,7 36,7 50,0 Sangat Tinggi 45 50,0 50,0 100,0 Total 90 100,0 100,0
Intensitas perusahaan dalam melakukan penilaian dan penelitian untuk memperoleh produksi pada skala ekonomis
Rendah 5 5,6 5,6 5,6
Sedang 34 37,8 37,8 43,3
Tinggi 18 20,0 20,0 63,3
Sangat Tinggi 33 36,7 36,7 100,0
Total 90 100,0 100,0
Dimensi Penawaran Harga Bersaing untuk Produk atau Jasa Rendah 22 4,89 4,89 4,89 Sedang 87 19,33 19,33 24,22 Tinggi 130 28,89 28,89 53,11 Sangat Tinggi 211 46,89 46,89 100,00 Total 450 100,00 100,00
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016
Rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang tinggi terkait penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa, ini terlihat dari nilai rataan sebesar 4,15.
Berdasarkan komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 4,18 Ini menggambarkan bahwa Di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang tinggi terkait kegiatan penawaran harga bersaing untuk produk atau jasa.
Tabel 29 Penawaran Harga Bersaing untuk Produk atau Jasa
Item Komoditas Nilai Rataan
Tingkat kemampuan perusahaan terkait
penawaran harga yang bersaing untuk produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Ternak Sapi 4,17
Jagung 4,23
Rumput Laut 4,17
Pijar 4,19
Frekuensi perusahaan dalam memantau
tingkat harga yang ditetapkan oleh pesaing.
Ternak Sapi 4,33
Jagung 4,37
Rumput Laut 4,33
Pijar 4,34
Frekuensi perusahaan dalam melakukan pengendalian terhadap harga jual secara berkala.
Ternak Sapi 4,13
Jagung 4,27
Rumput Laut 4,13
Pijar 4,18
Perusahaan melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap harga jual secara berkala.
Ternak Sapi 4,30
Jagung 4,3
Rumput Laut 4,30
Pijar 4,30
Intensitas perusahaan dalam melakukan
penilaian dan penelitian untuk memperoleh produksi pada skala yang ekonomis.
Ternak Sapi 3,80
Jagung 4,03
Rumput Laut 3,80
Pijar 3,88
Dimensi Penawaran Harga Bersaing untuk Produk atau Jasa
Ternak Sapi 4,15
Jagung 4,24
Rumput Laut 4,15
Pijar 4,18
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016
Keterangan: 1,00-1,80 = Sangat Rendah; 1,81-2,60 = Rendah; 2,61-3,40 = Sedang;
3,41 – 4,20 = Tinggi; 4,21-5,00 = Sangat Tinggi.
11.Peramalan
Berdasarkan tabel 30 diperoleh informasi persentase jawaban responden peaku usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB terkait kegiatan peramalan. Menurut pelaku usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB terkait dengan kegiatan peramalan, yang menyatakan sangat tinggi sebesar 47,56 persen, selanjutnya yang menjawab tinggi sebanyak 37,78 persen. Responden yang menjawab sedang sebesar 11,56 persen. Sementara yang menjawab rendah sebesar 3,11 persen.
Tabel 30 Distribusi Frekuensi Dimensi Peramalan
Indikator Kategori Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Tingkat kemampuan
perusahaan dalam melakukan estimasi terhadap permintaan
Sedang 9 10,0 10,0 10,0
Tinggi 37 41,1 41,1 51,1
Sangat Tinggi 44 48,9 48,9 100,0
Total 90 100,0 100,0
Perusahaan menyiapkan kapasitas produk atau jasa sesuai estimasi permintaan
Rendah 8 8,9 8,9 8,9
Sedang 6 6,7 6,7 15,6
Tinggi 36 40,0 40,0 55,6
Sangat Tinggi 40 44,4 44,4 100,0
Total 90 100,0 100,0
Tingkat keakuratan dalam melakukan peramalan permintaan Rendah 3 3,3 3,3 3,3 Sedang 6 6,7 6,7 10,0 Tinggi 43 47,8 47,8 57,8 Sangat Tinggi 38 42,2 42,2 100,0 Total 90 100,0 100,0
Perusahaan melakukan evaluasi terhadap peramalan penjualan dan realitas penjualan
Rendah 3 3,3 3,3 3,3
Sedang 2 2,2 2,2 5,6
Tinggi 42 46,7 46,7 52,2
Sangat Tinggi 43 47,8 47,8 100,0
Total 90 100,0 100,0
Intensitas kegiatan peramalan yang dilakukan perusahaan
Sedang 29 32,2 32,2 32,2 Tinggi 12 13,3 13,3 45,6 Sangat Tinggi 49 54,4 54,4 100,0 Total 90 100,0 100,0 Dimensi Peramalan Rendah 14 3,11 3,11 3,11 Sedang 52 11,56 11,56 14,67 Tinggi 170 37,78 37,78 52,44 Sangat Tinggi 214 47,56 47,56 100,00 Total 450 100,00 100,00
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016
Dilihat dari masing-masing indikator dari dimensi peramalan, yang menjawab sangat tinggi dan tinggi memberikan persentase yang lebih besar, kemudian yang menjawab sedang Ini menunjukkan pelaku usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang sangat tinggi terkait kegiatan peramalan.
Berdasarkan tabel 31 diperoleh informasi terkait nilai rataan jawaban responden pelaku usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB atas indikator-indikator dari dimensi peramalan. Untuk ternak sapi dan pengolahannya di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 4,29. Ini berarti bahwa ternak sapi dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang sangat tinggi terkait kegiatan peramalan.
Untuk budidaya jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 4,32. Ini berarti bahwa budidaya jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTBmempunyai kapasitas yang sangat tinggi terkait kegiatan peramalan.
Budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang sangat tinggi terkait kegiatan peramalan, ini terlihat dari nilai rataan sebesar 4,29.
Berdasarkan komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB diperoleh nilai rataan sebesar 4,30 Ini menggambarkan bahwa Di Lombok NTB mempunyai kapasitas yang sangat tinggi terkait kegiatan peramalan.
Tabel 31 Kemampuan Peramalan Pelaku Usaha
Item Komoditas Nilai Rataan
Tingkat kemampuan perusahaan dalam melakukan estimasi terhadap permintaan.
Ternak Sapi 4,40
Jagung 4,37
Rumput Laut 4,40
Pijar 4,39
Perusahaan menyiapkan kapasitas produk atau jasa sesuai estimasi atas permintaan.
Ternak Sapi 4,17
Jagung 4,27
Rumput Laut 4,17
Pijar 4,20
Tingkat keakuratan dalam melakukan peramalan permintaan.
Ternak Sapi 4,30
Jagung 4,27
Rumput Laut 4,30
Pijar 4,29
Perusahaan melakukan evaluasi terhadap peramalan penjualan dan realitas atas penjualan.
Ternak Sapi 4,37
Jagung 4,43
Rumput Laut 4,37
Pijar 4,39
Intensitas kegiatan permalan yang dilakukan perusahaan.
Ternak Sapi 4,20
Jagung 4,27
Rumput Laut 4,20
Pijar 4,22
Dimensi Peramalan Ternak Sapi 4,29
Jagung 4,32
Rumput Laut 4,29
Pijar 4,30
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian (diolah), 2016
Keterangan: 1,00-1,80 = Sangat Rendah; 1,81-2,60 = Rendah; 2,61-3,40 = Sedang;