• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat 3 penelitian yang relevan dengan judul yang berkaitan dengan pendidikan karakter di SD. Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2015) tentang Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kultur Sekolah di SMP N 14 Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan berbagai strategi yang dilakukan sekolah dalam mengimplemtasikan pendidikan karakter melalui kultur sekolah di SMP N 14 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultur sekolah merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam

proses internalisasi nilai karakter di sekolah. Beberapa strategi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kultur seperti adanya kegiatan rutin, kegiatan spontan, pemodelan, pengajaran, dan penguatan lingkungan sekolah. Dalam upaya mengimplemantasikan pendidikan karakter tidak terlepas dari keteladanan kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa yang saling bersinergi dalam menciptakan kultur sekolah yang positif.

Penelitian yang relevan kedua diambil dari penelitian Purwastuti dan Rukiyati (2016) tentang model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal pada sekolah dasar di Bantul Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pendidikan karakter melalui lagu tradisonal Jawa; mendeskripsikan strategi penanaman nilai dalam model pendidikan karakter melalui lagu tradisional Jawa pada taman kanak-kanak di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Metode penelitian dirancang dengan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa para guru telah dapat menerapkan strategi penanaman nilai untuk pendidikan karakter melalui lagu tradisional Jawa. Lagu tradisional Jawa telah dinyanyikan dengan gerakan permainan anak didik bersama guru. Nilai-nilai yang terkandung di dalam lagu tradis onal Jawa telah ditanamkan oleh para guru dan dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik, yaitu (1) lagu gundul-gundul pacul (baik, rendah hati, tanggung jawab); (2) sluku-sluku bathok (cinta kepada Tuhan, taat beribadah, dermawan, kerjasama; (3) jaranan (hormat dan sopan santun, tanggung jawab, kedisiplinan, kerjasama); (4) menthog-menthog (baik dan rendah hati,

kedamaian, percaya diri); (5) Lir-Ilir (cinta kepada Tuhan, tanggung jawab dan disiplin; (6) Kidang Talun (tata cara makan, berdoa sebelum makan); (7) Padang Bulan (tidak tidur sore-sore, kerja sama) dan (8) Dondong Apa Salak (taat pada orang tua, tidak rewel dan tidak nakal).

Penelitian yang relevan ketiga diambil dari penelitian Andiarini, Arifin, dan Nurabadi (2018) tentang Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pembiasaan dalam Peningkatan Mutu Sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, peran warga sekolah, faktor pendukung, faktor penghambat dan solusi dalam program Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan pembiasaan dalam peningkatan mutu sekolah. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan (1) perencanaan dimulai dari SKL sampai sosialiasasi, (2) pelaksanaan diterapkan dalam dua basis: kelas dan sekolah, (3) peran warga sekolah sebagai pengawas, pembina dan pelaksana. (4) faktor pendukung dan penghambat ialah pada peserta didik, guru, fasilitas serta keterlibatan pihak komite sekolah dan orangtua.

Berlandasan dari ketiga penelitian yang relevan di atas, berikut ini peneliti akan secara rinci membahas mengenai pembaruan dan keterkaitan dari masing-masing penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

1. Pada penelitian yang pertama atau yang dilakukan oleh Safitri (2015) membahas implementasi pendidikan karakter melalui kultur sekolah.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Safitri dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama membahas mengenai implementasi program penguatan pendidikan karakter, tetapi memiliki perbedaan ruang lingkup dan cara pemilihan penerapan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Safitri hanya membahas mengenai implementasi PPK melalui kultur sekolah atau melalui basis budaya sekolah sedangkan penelitian ini membahas mengenai penerapan program penguatan penguatan pendidikan karakter dengan menggunakan basis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat.

2. Pada penelitian yang kedua atau yang dilakukan oleh Purwastuti dan Rukiyati (2016) membahas seputar bagaimana penanaman pendidikan karakter yang efektif dengan cara menggunakan kearifan lokal atau budaya setempat. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Purwastuti dan Rukiyati denga n penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama membahas mengenai penanaman pendidikan karakter, tetapi dengan perbedaan ruang lingkup dan cara pemilihan penerapan. Jika penelitian yang dilakukan oleh Purwastuti dan Rukiyati menggunakan basis kearifan lokal sedangkan penelitian ini membahas mengenai penerapan program penguatan pendidikan karakter dengan menggunakan basis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat.

3. Pada penelitian yang ketiga atau yang dilakukan oleh Andiarini, Arifin, dan Nurabadi (2018) membahas seputar implementasi program PPK melalui kegiatan pembiasaan dalam peningkatan mutu sekolah.

Persamaan penelitian yang yang dilakukan oleh Andiarini dkk dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama membahas mengenai implementasi program PPK, tetapi dengan perbedaan ruang lingkup yang ditentukan dan dibahas. Pada penelitian yang dilakukan Andiarini dkk hanya terfokus pada implementasi program PPK melalui basis budaya sekolah sedangkan penelitian ini membahas mengenai penerapan program penguatan pendidikan karakter dengan menggunakan basis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat. Untuk memperjelas hal tersebut maka peneliti di bawah ini menyajikan gambar 2.6 yang memuat mengenai Bagan Literature Map sebagai berikut.

Gambar 2.6 Bagan Literature Map

Purwastuti dan Rukiyati (2016) Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal pada Sekolah Dasar di Bantul Yogyakarta

Andiarini, Arifin, dan Nurabadi (2018)

Implementasi Program

Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pembiasaan dalam Peningkatan Mutu Sekolah

Safitri (2015)

Implementasi Pendidikan

Karakter Melalui Kultur Sekolah

di SMP N 14 Yogyakarta Penelitian Ini

Survei Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan

Umbulharjo Kota Yogyakarta

Gambar 2.6 merupakan literature map dari beberapa penelitian relevan yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Safitri (2015) yang membahas mengenai implementasi pendidikan karakter melalui kultur sekolah. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Purwastuti dan Rukiyati (2016) yang membahas mengenai model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Andiarini, Arifin, dan Nurabadi (2018) yang membahas mengenai implementasi program penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan dalam peningkatan mutu sekolah. Dari 3 penelitian yang relevan di atas, peneliti kemudian mengembangkan kembali untuk membuat suatu penelitian baru yang dasar pada pembaruan dari 3 penelitian tersebut dengan judul “Survei Implementasi Program Penguatan Pendidikan K arakter di Sekolah Dasar Negeri se -Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta”.

Dokumen terkait