• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Pengujian Instrumen

2. Validitas Isi

Validitas isi merupakan penilaian tentang sejauh mana suatu alat ukur mampu menggambarkan konstruk yang akan diukur (Leman, 2018: 11). Hal ini selaras dengan pendapat Zuriah (2006: 196) yang menjelaskan bahwa validitas isi menunjuk pada suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengungkap atau mengukur yang akan diukur. Pada penelitian ini validitas isi yang dilakukan menggunakan

professional judgment, atau secara sederhana validitas dilakukan

kepada para ahli yang memiliki bidang keahlian yang berkaitan dengan topik dalam penelitian ini. Berikut adalah lembar validasi yang terdiri dari 18 soal pertanyaan tertutup.

Tabel 3.9 Lembar Validasi Instrumen

No. Komponen Penilaian

Skor

Penilaian Saran

3 2 1 0

Komponen Tampilan

1. Ukuran huruf yang dipilih memudahkan responden untuk membaca.

2. Jenis huruf memudahkan responden untuk membaca. 3. Tidak ada kesalahan penulisan

dalam penyusunan. 4. Kerapian dalam mengatur

margin.

5. Keseragaman setiap kolom. 6. Kerapian tulisan sehingga

memudahkan responden untuk membaca.

No. Komponen Penilaian

Skor

Penilaian Saran

3 2 1 0

7. Kejelasan petunjuk pengisian lembar instrumen survei

implementasi program penguatan pendidikan karakter (PPK). 8. Penggunaan bahasa indonesia

yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

9. Ketepatan pemilihan kata dalam pertanyaan lembar instrumen survei implementasi program penguatan pendidikan karakter (PPK).

10. Kejelasan makna kalimat dalam instrumen survei implementasi program penguatan pendidikan karakter (PPK).

11. Sistematika atau urutan

pertanyaan pada instrumen survei implementasi program penguatan pendidikan karakter (PPK). 12. Kelengkapan jenis, bentuk, isi,

dan urutan pertanyaan. 13. Cakupan butir pertanyaan di

Implentasi Program (PPK) Berbasis Kelas sudah sesuai. 14. Cakupan butir pertanyaan di

Implentasi Program (PPK) Berbasis Masyarakat sudah sesuai.

15 Cakupan butir pertanyaan di Implentasi Program (PPK) Berbasis Budaya sudah sesuai. 16. Pertanyaan tidak terlalu panjang. 17. Pertanyaan tidak membuat

responden bingung. 18. Pertanyaan tidak bermakna

ganda.

Jumlah Skor Total

Dalam melakukan validasi instrumen, para ahli dapat memberikan nilai di lembar penilaian instrumen yang sudah

disediakan. Dalam hal ini, untuk mendeskripsikan bahwa instrumen dapat dikatakan valid untk digunakan atau tidak maka pada penilaian instrumen disajikan skala skor. Dalam penelitian ini skala skor yang digunakan adalah skala likert. Skala Likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, atau suatu perilaku (Kasmadi & Sunariah, 2013: 74). Selaras dengan hal tersebut Best (dalam Taniredja, Tukiran, & Mustafidah, 2012: 136) memaparkan bahwa untuk pertanyaan atau pernyataan positif skala ini menggunakan skor 5: sangat setuju, skor 4: setuju, skor 3: ragu-ragu, skor 2: tidak setuju, skor 1: sangat tidak setuju. Sedangkan untuk pertanyaan atau pernyataan negatif penskorannya adalah kebalikannya.

Dari penjelasan para ahli tersebut, dapat dianalisis bahwa skala

likert jika digunakan sebagai pedoman penskoran dapat memungkinkan terjadinya kecenderungan terhadap validator untuk memilih skor ragu-ragu. Menindaklanjuti hal tersebut, maka dalam penelitian ini instrumen validasi menggunakan skala likert yang dimodifikasi sehingga menyatakan penskoran sebagai berikut: skor 3: Sangat baik, 2: Baik 1: Kurang baik, 0: Sangat kurang baik. Pada penelitian ini peneliti mengkonversikan skor yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut (Sukardjo, 2006: 52).

Tabel 3.10 Konversi Nilai Skala Lima

Interval Skor Kategori

X > Xi +1,80SBi Sangat Baik Xi +0,60SBi < X ≤ Xi + 1,80SBi Baik Xi - 0,60SBi < X ≤ Xi + 0,60SBi Cukup Xi -1,80SBi < X ≤ Xi - 0,60SBi Kurang X ≤ Xi – 1,80SBi Sangat Kurang Keterangan :

Rerata Ideal (Xi) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan Baku ideal : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor Aktual

Berdasarkan pada rumus di atas, berikut ini adalah penentuan rumus kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini.

Skor maksimal ideal : 54 Skor minimal ideal : 18

Rerata ideal (Xi) : (54 + 0) = 27 Simpangan baku ideal (SBi ) : (54 – 0) = 9

1) Kategori sangat baik = X > Xi +1,80SBi =X > 27 +(1,80.9) = X > 27 + 16,2 = X > 43,2

2) Kategori baik = Xi + 0,60SBi < X ≤ Xi + 1,80SBi = 27 + (0,60.9)< X ≤ 27 + (1,80.9) = (27 + 5,49) < X ≤ (27 + 16,2) = 32,49 < X ≤ 43,2 3) Kategori cukup = Xi –0,60SBi < X ≤ Xi + 0,60SBi = 27 –(0,60.9) < X ≤ 27 + (0,60.9) = (27 – 5,4) < X ≤ (27 +5,4) = 21,6 < X ≤ 32,4 4) Kategori kurang = Xi –1,80SBi < X ≤ Xi - 0,60SBi = 27 – (1,80.9) < X ≤ 27 - (0,60.9) = (27 – 16,2) < X ≤ (27 – 5,4) = 10,8 < X ≤ 21,6

5) Kategori sangat kurang = X ≤ Xi – 1,80SBi = X ≤ 27 – 1,80.9 = X ≤ 27 – 16,2 = X ≤ 10,8

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh kategori data kuantitatif menjadi kualitatif skala lima sebagai berikut

Tabel 3.11 Kriteria Skor Skala Lima

Interval Kategori Kualifikasi

43,3 - 54 Sangat Baik Sangat layak untuk digunakan

32,49 – 43,2 Baik Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 21,6 - 32,4 Cukup Kurang layak digunakan dengan revisi banyak 10,8 - 21,6 Kurang Tidak layak digunakan, revisi total

≤ 10,8 Sangat Kurang Sangat tidak layak digunakan revisi total Setelah peneliti melakukan validasi, tindakan yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah merekapitulasi hasil validitas isi berupa skor yang diberikan oleh validator pada tiap-tiap butir nomor. Dari skor tiap aitem kemudian direkapitulasi hingga pada akhirnya diperoleh skor total. Rekapitulasi skor yang diperoleh dari setiap validator dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Rekapitulasi Validitas Instrumen

No Validator Skor Keterangan

1. S. P. 51 Sangat layak untuk digunakan

2. C. N. S. P. 37 Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 3. Br.I.P. 33 Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 4. E. A. S. 52 Sangat layak untuk digunakan

5. V.V. K 43 Sangat layak untuk digunakan 6. E. M. S. R. 49 Sangat layak digunakan 7. A. K. 48 Sangat layak untuk digunakan

8. M. I. R. 42 Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 9. R. 39 Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 10. L.H. 42 Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 11. R. B. I. 35 Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit

12 S. S. 49 Sangat layak untuk digunakan

13. D. M. P. 37 Layak untuk digunakan dengan revisi sedikit 14 S.N. 47 Sangat layak untuk digunakan

Dari tabel 3.11 dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini peneliti memilih 14 ahli yang yang ditunjuk sebagai validator. Validator yang dipercaya oleh peneliti adalah para guru SD Negeri maupun Swasta yang berada di lingkup Kota Yogyakarta. Alasan

peneliti memilih 14 validator ini dikarenakan mereka adalah para guru di sekolah yang ditunjuk menjadi tempat untuk pilot procjet pengimplementasian PPK.

Ahli pertama yang ditunjuk sebagai validator adalah S.P yang merupakan guru kelas VI di SD Piri Nitikan. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 10 tahun dan sudah memperoleh gelar sertifikasi. Ahli kedua yang ditunjuk sebagai validator adalah C.N.S.P yang merupakan Kepala Sekolah SD Kanisius Notoyudan. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 8 tahun dan sudah memperoleh gelar sertifikasi. Ahli ketiga yang ditunjuk sebagai validator adalah Br.I.P yang merupakan Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 10 tahun namun belum memperoleh gelar sertifikasi. Ahli keempat yang ditunjuk sebagai validator adalah E.A.S yang merupakan guru kelas I di SD Joannes Bosco. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 9 tahun namun belum memperoleh gelar sertifikasi. Ahli kelima yang ditunjuk sebagai validator adalah V.V.K yang merupakan gurukelas IV di SD Kanisius Kintelas 1. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 11 tahun namun belum memperoleh gelar sertifikasi. Ahli keenam yang ditunjuk sebagai validator adalah E.M.S.R yang merupakan guru kelas I di SD Bopkri Gondolayu. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 31 tahun dan sudah

memperoleh gelar sertifikasi. Ahli ketujuh yang ditunjuk sebagai validator adalah A.K yang merupakan Kepala Sekolah SD Budya Wacana. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 10 tahun dan sudah memperoleh gelar sertifikasi. Ahli kedelapan yang ditunjuk sebagai validator adalah M.I.R yang merupakan pengembang kurikulum di SD Kanisius Wirobrajan. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 8 tahun dan sudah memperoleh gelar sertifikasi. Ahli kesembilan yang ditunjuk sebagai validator adalah R yang merupakan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Kauman. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 18 tahun namun belum memperoleh gelar sertifikasi. Ahli kesepuluh yang ditunjuk sebagai validator adalah L.H yang merupakan Kepala Sekolah SD Kalam Kudus. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 5 tahun namun belum memperoleh gelar sertifikasi. Ahli kesebelas yang ditunjuk sebagai validator adalah R.B.I yang merupakan Kepala Sekolah SD Bhineka Tunggal Ika. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 10 tahun namun belum memperoleh gelar sertifikasi. Ahli keduabelas yang ditunjuk sebagai validator adalah S.S yang merupakan Guru Kelas V di SD Muhammadiyah Kleco 1. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 18 tahun dan sudah memperoleh gelar sertifikasi. Ahli ketigabelas yang ditunjuk sebagai validator adalah D.M.P yang merupakan Guru Kelas VI di

SD Muhammadiyah Kleco 2. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 4 bulan namun belum memperoleh gelar sertifikasi. Ahli keempatbelas yang ditunjuk sebagai validator adalah S.N yang merupakan Guru Kelas III di SD Muhammadiyah Kleco 3. Dalam jabatannya beliau sudah mengajar selama 11 tahun dan sudah memperoleh gelar sertifikasi.

Dokumen terkait