• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian, data merupakan komponen yang penting. Data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Bermutu tidaknya hasil dalam sebuah penelitian dapat ditinjau melalui benar tidaknya data yang diambil oleh peneliti. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen

pengumpul data. Pada dasarnya instrumen yang baik harus bersifat valid dan

reliable (Arikunto, 1998: 160). Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah instrumen non tes jenis kuesioner atau angket dan wawancara. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai isi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Kuesioner

Kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang orang lain. Adapun tujuan kuesioner, yaitu untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas yang setinggi mungkin (Zuriah, 2006: 182).

Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan memuat pertanyaan tertutup. Margono (dalam Zuriah, 2006: 182) menjelaskan bahwa kuesioner berstruktur atau juga sering disebut kuesioner tertutup adalah kuesioner yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif jawaban yang disediakan. Responden dalam menjawab terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban yang sudah disediakan. Berdasarkan pendapat dari ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa pertanyaan tertutup dalam kuesioner memiliki kemungkinan jawaban yang sudah disediakan, sehingga dalam hal ini responden hanya memiliki kesempatan untuk memilihan jawaban yang sudah disediakan saja.

Berikut adalah tabel kisi-kisi pedoman pertanyaan tertutup pada instrumen kuesioner

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pertanyaan Tertutup yang terdapat dalam Kuesioner

No Aspek Deskriptor Pertanyaan Butir Nomor

1. Sosialisasi Kelompok Kerja Guru (KKG) 1, 2 2. Basis kelas

a. Kurikulum Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) 3, 4, 5, 12, 15 b. Pembiasaan kelas Pembiasaan awal pembelajaran,

literasi kelas 6, 7

c. Manajemen kelas Peraturan kelas dan membuat

denah 8, 9

d. Metode/model pembelajaran

Pendekatan, model, metode

pembelajaran kreatif dan inovatif 10, 11 e. Layanan

bimbingan dan konseling

Fasilitas layanan bimbingan dan konseling, mencatat karakter siswa, dan mata pelajaran khusus

13, 14, 16 3. Basis budaya sekolah

a. Branding

Visi misi, keunikan, kekhasan, keunggulan, tampilan sekolah, suasana, prestasi di bidang akademik maupun non akademik

17, 18, 19, 20, 21

b. Pembiasaan/

tradisi sekolah

Pembiasaan dari awal masuk sampai akhir kegiatan sekolah, gerakan literasi sekolah, tradisi yang dijaga kelestariannya, peringatan hari raya keagamaan dan hari raya nasional

22, 25, 28, 29, 30

c. Peraturan sekolah Dokumen peraturan sekolah,

jadwal harian atau mingguan 23, 24 d. Kegiatan

kokurikuler

Pelajaran atau tugas tambahan yang

mendukung pembelajaran 26

e. Kegiatan ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler wajib dan

ekstrakurikuler pilihan 27 4. Basis masyarakat

Kerja sama satuan pendidikan

Kerja sama dengan orang tua, lembaga kesenian dan budaya, lembaga pemerintahan, lembaga yang menyediakan sumber belajar, masyarakat sipil pegiat pendidikan,

No Aspek Deskriptor Pertanyaan Butir Nomor

komunitas keagamaan, komunitas seniman, lembaga bisnis, lembaga penyiaran media, dan perguruan tinggi

Tabel 3.5 di atas adalah pedoman pertanyaan tertutup yang ada di dalam kuesioner. Kisi-kisi ini dibentuk untuk memperoleh informasi faktual mengenai bagaimana implementasi PPK yang sudah diterapkan di sekolah dasar se-Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman dengan menggunakan alternatif jawaban “Ya-Tidak” dengan memberikan skor tertinggi 1 dan terendah 0. Jawaban “Ya” diberi skor 1, sedangkan jawaban salah diberi skor 0. Teknik skala Guttman digolongkan sebagai skala berdimensi tunggal (Zuriah, 2006: 190). Hal tersebut juga didukung oleh Sugiyono (2015: 139) yang berpendapat bahwa skala pengukuran ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif”; dan lain-lain. Berikut merupakan tabel skor pertanyaan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.6 Skor Pertanyaan Instrumen

Jawaban Skor

Ya 1

Tidak 0

Tabel pedoman pertanyaan atau kisi-kisi dan tabel skor pertanyaan instrumen di atas adalah modal peneliti dalam membuat instrumen angket.

2. Pedoman Wawancara

Untuk memperdalam informasi mengenai data pada responden, peneliti melakukan kegiatan wawancara di 3 sekolah dasar yang dipilih secara acak. Berikut ini merupakan tabel pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti.

Tabel 3.7 Pedoman Wawancara

No Garis Besar Pertanyaan Wawancara

A. Sosialisasi

1 Bagaimana bentuk sosialisasi yang diikuti oleh kepala sekolah maupun guru?

B. Implementasi PPK Berbasis Kelas

2 Pembelajaran inovatif apa saja yang digunakan untuk mendukung nilai-nilai utama PPK?

3 Mata pelajaran khusus apa saja yang dipilih untuk mendukung nilai-nilai PPK?

C. Implementasi PPK Berbasis Budaya Sekolah

4 Keunikan, kekhasan, dan keunggulan apa yang dimiliki oleh sekolah yang tertuang dalam branding school?

5 Program apa saja yang dilaksanakan sekolah untuk mendukung gerakan literasi?

6 Ekstrakurikuler wajib apa saja yang ada di sekolah? 7 Ekstrakurikuler pilihan apa saja yang ada di sekolah? 8 Tradisi apa saja yang dimiliki sekolah ?

D. Implementasi PPK Berbasis Masyarakat

9 Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan orangtua dalam penguatan pendidikan karakter?

10 Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan lembaga kesenian? 11 Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan lembaga

pemerintahan?

12 Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan lembaga penyedia layanan belajar?

13 Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan komunitas keagamaan?

14 Bagaimana bentuk kerjasama sekolah dengan komunitas seniman dan kebudayaan?

Tabel 3.7 merupakan pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai upaya atau cara

sekolah dalam mengimplementasikan PPK. Peneliti hanya memilih sampel dalam pengambilan data menggunakan wawancara berdasarkan pertimbangan status sekolah dalam program PPK yaitu: sekolah rintisan dan sekolah imbas. Di wilayah Kecamatan Umbulharjo sendiri terdapat sekolah yang memiliki status sekolah rintisan PPK yaitu salah satunya adalah SD N Giwangan. Sedangkan untuk sekolah imbas atau sekolah yang menjadi mitra dari sekolah rintisan PPK salah satunya yaitu SD N Gambiran dan SD N Mendungan 1. Terkait dengan hal tersebut peneliti memilih 3 sekolah ini sebagai sampel dalam pengambilan data menggunakan wawancara. Alasan peneliti hanya menggunakan sampel berdasarkan pertimbangan status sekolah didasari dengan pertimbangan agar penelitian yang dilakukan lebih efektif namun tetap berfokus pada perolehan data yang bersifat representatif karena mengingat jumlah sekolah yang cukup banyak sehingga penelitian menggunakan sampel merupakan cara yang relevan untuk dilakukan.

Dokumen terkait