• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Dengan Variabel Moderasi

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Analisis Data

5.3.3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Dengan Variabel Moderasi

Analisis Regresi Berganda. Metode analisis regresi berganda dipilih dengan alasan untuk memprediksi hubungan antara satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen serta adanya variabel moderasi. Analisis regresi dianggap tepat dalam pengujian ini karena analisis regresi menentukan besarnya pengaruh variabel independen dengan pengaruh moderasi. Menurut Ghozali (2009), pada analisis regresi linear digunakan 3 uji, yaitu uji pengaruh simultan (uji F), uji koefisien determinasi atau disebut juga uji model dan uji pengaruh parsial (uji -t). Berikut adalah hasil analisis regresi berganda yang diolah dengan program SPSS:

Tabel 5.16 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Dengan Variabel Moderasi

Model

Locus_of_Control 1,554 0,596 2,003 2,606 0,012 Turnover_Intention -1,091 0,788 -0,319 -1,385 0,172 Kinerja_Auditor -0,956 0,521 -1,176 -1,835 0,072 Locus_of_Control_x_

Komitmen_Organisasi -0,036 0,013 -3,622 -2,663 0,010 Turnover_Intention_x_

Komitmen_Organisasi 0,044 0,019 1,050 2,280 0,026 Kinerja_Auditor_x_Ko

mitmen_Organisasi 0,030 0,014 2,831 2,193 0,033 a. Dependent Variable: Dysfunctional_Audit_Behavior

Sumber: Lampiran XVI

Dari hasil uji regresi tersebut, persamaan persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y= a + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4 X4M+ ß5X5M + ß6X6M + ε

63

Dysfunctional audit behavior = 27,526 + 1,554 Locus of control – 1,091 Turnover intention – 0,956 Kinerja auditor – 0,036 Locus of Control x Komitmen Organisasi + 0,044 Turnover intention x Komitmen Organisasi + 0,030 Kinerja Auditor x Komitmen Organisasi + ε

Persamaan tersebut mengandung arti bahwa nilai konstanta (a) sebesar 27,526. Artinya yaitu apabila variabel bebas diasumsikan nol (0), maka dysfunctional audit behavior bernilai 27,526. Nilai koefisien regresi variabel locus of control sebesar 1,554. Artinya adalah bahwa setiap peningkatan penilaian terhadap locus of control sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai dysfunctional audit behavior sebesar 1,554 dengan asumsi variabel lain tetap. Nilai koefisien regresi variabel turnover intention sebesar -1,091. Artinya adalah bahwa setiap peningkatan penilaian terhadap turnover intention sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan nilai dysfunctional audit behavior sebesar 1,091 dengan asumsi variabel lain tetap. Nilai koefisien regresi variabel kinerja auditor sebesar -0,956.

Artinya adalah bahwa setiap peningkatan penilaian terhadap kinerja auditor sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan nilai dysfunctional audit behavior sebesar 0,956 dengan asumsi variabel lain tetap.

Nilai koefisien regresi variabel locus of control dengan dimoderasi komitmen organisasi sebesar -0,036. Artinya adalah bahwa setiap peningkatan penilaian terhadap locus of control dengan moderasi komitmen sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan nilai dysfunctional audit behavior sebesar 0,036. Nilai koefisien regresi variabel turnover intention dengan dimoderasi komitmen organisasi sebesar

0,044. Artinya adalah bahwa setiap peningkatan penilaian terhadap turnover intention dengan moderasi komitmen sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai dysfunctional audit behavior sebesar 0,044. Nilai koefisien regresi variabel kinerja auditor dengan dimoderasi komitmen organisasi sebesar 0,030. Artinya adalah bahwa setiap peningkatan penilaian terhadap kinerja auditor dengan moderasi komitmen sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai dysfunctional audit behavior sebesar 0,030. Standar error (e) merupakan variabel acak dan mempunyai distribusi probabilitas. Standar error (e) mewakili semua faktor yang mempunyai pengaruh terhadap Y tetapi tidak dimasukan dalam persamaan (Lampiran 16).

5.3.3.1 Hasil Uji Simultan (Uji F) Dengan Variabel Moderasi

Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seluruh variabel independen dan variabel moderasi secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Peneliti menggunakan tiga variabel independen yaitu locus of control, turnover intention dan kinerja auditor serta satu variabel moderasi yaitu komitmen organisasi untuk mengetahui nilai simultan terhadap satu variabel dependen yaitu dysfunctional audit behavior.

Hasil uji simultan pada seluruh variabel independen yaitu locus of control, turnover intention dan kinerja auditor dengan variabel moderasi dalam penelitian ini yakni komitmen organisasi terhadap variabel dependen yakni dysfunctional audit behavior menjelaskan bahwa seluruh variabel independen dengan variabel moderasi yang dipergunakan dalam penelitian ini memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap dysfunctional audit behavior selaku variabel dependen.

65

Seluruh variabel independen dengan dimoderasi oleh komitmen organisasi memiliki ikatan dengan nilai Fhitung sebesar 35,872 lebih besar daripada nilai Ftabel

sebesar 2,53 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 (Lampiran 16).

5.3.4 Hasil Uji Determinasi Dengan Variabel Moderasi

Koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah sebuah koefisien yang menunjukkan persentase pengaruh semua variabel independen serta moderasi terhadap variabel dependen dalam menjelaskan variabel dependen. Hasil uji determinasi dalam penelitian ini menjelaskan bahwa seluruh variabel independen dalam penelitian ini yaitu locus of control, turnover intention dan kinerja auditor dan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi secara bersama-sama memiliki sumbangan pengaruh sebesar sebesar 0,771 yang artinya komitmen organisasi mampu memberikan kontribusi sebagai pemoderasi pengaruh variabel independen secara bersama-sama sebesar 77,1% (Lampiran 16).

5.3.4.1 Hasil Uji Parsial (Uji –t) Dengan Variabel Moderasi

Uji –t digunakan untuk mengetahui faktor fundamental manakah variabel independen yang paling berpengaruh dengan dimoderasi oleh variabel moderasi terhadap variabel dependen. Uji –t merupakan pengujian mandiri variabel independen (locus of control (X1), turnover intention (X2), kinerja auditor (X3)) dengan komitmen organisasi (M) sebagai variabel pemoderasi terhadap variabel dependen dalam penelitian ini yakni dysfunctional audit behavior. Hasil Uji Parsial dari tiap variabel terhadap variabel dependen dapat dilihat pada Tabel 5.17 dengan penjelasan sebagai berikut:

Variabel komitmen organisasi mampu memoderasi pengaruh locus of control terhadap dysfunctional audit behavior dengan penjelasan bahwa setelah dimoderasi oleh komitmen organisasi, locus of control memiliki pengaruh signifikansi sebesar 0,010 yang dimana lebih kecil dari 0,05 terhadap dysfunctional audit behavior.

Variabel komitmen organisasi mampu memoderasi pengaruh turnover intention terhadap dysfunctional audit behavior dengan penjelasan bahwa setelah dimoderasi oleh komitmen organisasi, maka turnover intention memiliki pengaruh signifikansi sebesar 0,026 yang dimana lebih kecil dari 0,05 terhadap dysfunctional audit behavior. Variabel komitmen organisasi mampu memoderasi pengaruh kinerja auditor terhadap dysfunctional audit behavior dengan penjelasan bahwa setelah dimoderasi oleh komitmen organisasi, maka kinerja auditor memiliki pengaruh signifikansi sebesar 0,033 yang dimana lebih kecil dari 0,05 terhadap dysfunctional audit behavior.

Tabel 5.17 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Moderasi

Hipotesis B thitung ttabel Sign Alpha

67