BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Validasi Produk
Media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web pada materi metabolisme kelas XII SMA yang sudah peneliti kembangkan, selanjutnya dilakukan uji validasi kepada ahli bidang materi dan media. Validasi materi
dilakukan oleh 1 ahli dari dosen dan 2 guru mata pelajaran biologi kelas XII SMA, sedangkan validator ahli media dilakukan oleh satu dosen yang pakar dalam bidang Informatika/IT dan dua guru mata pelajaran biologi kelas XII SMA. Tujuan dilakukannya uji validasi terhadap produk media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web yaitu untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa dalam menunjang kemampuan belajar mandiri terlebih dalam memahami materi metabolisme kelas XII SMA.
Ahli materi yang melakukan validasi pada produk media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web yaitu Ibu R.H.S.C selaku validator I, Bapak A.N selaku validator II, dan Bapak D.T selaku validator III. Penilaian yang dilakukan oleh validator berkaitan dengan aspek cakupan materi, keakuratan materi, kemutakhiran, dan kelengkapan penyajian. Selain menilai produk media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web, validator juga memberikan komentar/masukan terkait perbaikan produk yang dikembangkan, supaya layak dipakai sebagai media pembelajaran oleh siswa. Data hasil validasi terlampir pada Lampiran 5 dan rekapitulasi hasil validasi materi oleh para ahli disajikan pada tabel 4.2. berikut:
Tabel 4.2. Hasil Validasi Materi
Komponen
Hasil Validasi Ahli Materi
Rata-rata
Kriteria Tinggi Sedang Sangat
Tinggi Tinggi
Hasil rekapitulasi hasil validasi terkait materi dari setiap menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hasil validitas dengan skor rendah yaitu 48,1 % oleh validator II dengan kriteria “Sedang”. Disusul oleh validator I dengan skor 75 % memperoleh kriteria “Tinggi” dan validator III dengan skor 100 % memperoleh kriteria “Sangat Tinggi”. Hasil validasi materi yang dinilai oleh validator III menunjukkan skor yang sempurna yaitu 100%, namun dalam pemberian skor ini, validator memberikan catatan terkait produk sehingga perlu adanya revisi produk pada beberapa bagian. Berdasarkan data setiap validator dapat diambil rata-rata skor yaitu 74,36 dengan kriteria “Tinggi” dan media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web layak digunakan sesuai revisi. Komentar dan saran dari validator materi disajikan dalam tabel 4.3. berikut:
78 Tabel 4.3. Komentar dan Masukan Validator Materi
Aspek Komentar/Masukan
Validator I Validator II Validator III
Keluasan Materi
-
Konsep dasar metabolisme belum terlihat
Beberapa materi belum masuk, seperti kemosintesis dan tanaman C3, C4, dan CAM Keakuratan Ilustrasi Beberapa gambar perlu
diperbaiki kualitasnya dan sumber gambarnya
Masih dibutuhkan banyak ilustrasi visual untuk memudahkan pemahaman
Gambar perlu diperbaiki supaya terlihat jelas dan ditambah beberapa gambar
Kesesuaian dengan Perkembangan Ilmu
-
Masih belum kontekstual dan real world situation. Bisa ditambahkan materi yang lebih luas terkait perkembangan ilmu.
-
Ilustrasi Gambar
-
Dibutuhkan lebih banyak ilustrasi yang sesuai dengan tema metabolisme agar membangun imajinasi siswa sejak awal
-
79
Aspek Komentar/Masukan
Validator I Validator II Validator III
Kuis Beberapa gambar diperbaiki Soal masih berpikir tingkat rendah,
perlu diarahkan ke soal HOTS -
Komentar dan masukan terkait kelayakan materi meliputi komponen cakupan materi, keakuratan materi, kemutakhiran, dan kelengkapan penyajian.
Validator I memberikan komentar terkait cakupan materi tidak memberikan komentar, tetapi memberikan saran untuk menambahkan peta konsep pada awal membuka menu materi, sehingga siswa dapat mengetahui topik bahasan yang akan dipelajari. Selain itu, ditambahkan mengenai fermentasi yang terjadi melalui tahapan respirasi anaerob, berupa penjelasan singkat dan penambahan beberapa catatan untuk mempermudah gambar dan penjelasan yang ditulis.
Masukan oleh validator I terlebih pada gambar untuk memberikan gambar yang berupa ilustrasi pada mekanisme kerja enzim, tahapan glikolisis dengan penjelasan jumlah C, pembetulan gambar pada materi dan kuis yang sebagian besar tidak terlihat jelas, dan sumber gambar yang terdapat kesalahan dalam penulisan. Selain itu, validator I juga meminta untuk memperhatikan kesalahan dan konsistensi dalam penulisan.
Secara keseluruhan masukan dari validator I yaitu, menekankan pada perbaikan kesalahan penulisan pada bahasan materi dan penambahan beberapa bahasan yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi metabolisme.
Selain itu, validator I juga menekankan pada kesesuaian gambar yang digunakan, meliputi keterangan gambar yang perlu diperbaiki kualitas dan memilih gambar yang dapat dipahami oleh siswa dengan baik dalam sebuah siklus. Menurut Ibu R.H.S.C. siswa lebih mudah memahami gambar dengan adanya ilustrasi yang dapat menambah wawasan siswa terlebih pada pokok bahasan metabolisme. Dari hasil validasi oleh validator I, jumlah skor yang
diperoleh yaitu 39 dari total keseluruhan 52. Berdasarkan perhitungan melalui rumus dari Arikunto dalam Pratiwi (2019), didapatkan presentase validitas yaitu 75% dengan kategori “Tinggi”.
Validator II memberikan masukan dan komentar terkait materi pada e-modul interaktif berbasis web untuk setiap komponen. Pada komponen cakupan materi, validator II menyampaikan bahwa konsep dasar metabolisme belum terlihat. Oleh karena itu perlu adanya penjelasan awal sebagai sebuah konsep yang mendasari dari tahapan metabolisme yang terdiri dari katabolisme dan anabolisme dengan adanya proses kerja yang enzimatis. Menurut Bapak A.N.
siswa harus benar-benar diberikan konsep dasar dari metabolisme bahwa katabolisme merupakan proses penguraian dengan menghasilkan energi dan anabolisme merupakan proses penyusunan dengan membutuhkan energi.
Melalui konsep dasar tersebut akan memudahkan siswa dalam memahami materi secara keseluruhan dalam setiap tahapannya. Bapak A.N. memberikan skor 1 pada aspek keakuratan ilustrasi bahwa pada penyampaian materi perlu diperbanyak ilustrasi supaya siswa tidak membayangkan materinya yang cukup abstrak dan e-modul interaktif berbasis web sehingga tidak sekedar memindahkan tulisan dari buku ke dalam ssebuah sistem.
Komentar validator II pada komponen kemutakhiran pada aspek kesesuaian dengan perkembangan ilmu juga memperoleh skor 1. Hal ini perlu ditambahkan materi yang real world situation yang dapat dikaitkan dengan perkembangan ilmu yang lain. Sebagai contoh, pada sub materi anabolisme ditambahkan mengenai penyerapan cahaya oleh kloroplas berdasarkan panjang
gelombangnya. Komponen kelengkapan penyajian juga diberikan perhatian oleh validator II terlebih aspek ilustrasi gambar dan kuis yang perlu ditambahkan beberapa soal dengan tingkat berpikir tinggi (HOTS). Saat ini siswa harus mulai dilatih untuk berpikir kritis, sehingga dalam pemberian soal harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan komentar dan masukan dari validator II diperoleh skor angket kelayakan seluruh komponen yaitu 25 dari total keseluruhan skor yaitu 52. Berdasarkan skor tersebut, jika dipresentasikan memperoleh nilai 48% dan jika diubah dari data kuantitatif menjadi data kualitatif dengan kategori yang sesuai dengan kelayakan media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web yaitu “Sedang”.
Validator III, walaupun pada skor yang diberikan menuliskan skor maksimal, kendati demikian beliau juga memberikan komentar dan masukan terkait materi metabolisme. Bapak D.T. memberikan masukan terkait komponen cakupan materi yaitu aspek keluasan materi. Beliau memberikan catatan bahwa materi dalam e-modul interaktif berbasis web masih terdapat satu pokok bahasan yang perlu ditambahkan yaitu kemosintesis dan tanaman C3, C4, CAM serta hubungan antara katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Berdasarkan pengalaman yang sudah dialami oleh validator III selama mengajar, bahwa materi tersebut sering ditanyakan kepada siswa saat ujian, sehingga siswa perlu mengetahui pokok bahasan tersebut. Bapak D.T. juga memberikan komentar terkait gambar pada materi masih banyak yang tidak terlihat jelas, sehingga perlu dicari gambar dengan kualitas tinggi. Selain itu, validator III juga memberikan masukan terkait gambar yang bisa ditambahkan ke dalam e-modul interaktif
berbasis web yang pada saat sekarang banyak dijumpai dalam berbagai soal ujian. Pada angket validasi materi, Bapak D.T. memberikan skor maksimal yaitu seluruh aspek memperoleh skor 4 dari pilihan skor 1 sampai 4, sehingga jumlah total skor yaitu 52 dari total keseluruhan skor 52. Kemudian, jika dianalisis berdasarkan rumus dari Arikunto dalam Pratiwi (2019), untuk menentukan persentase validitas, diperoleh 100% jika diubah dari data kuantitatif menjadi data kualitatif dengan kategori yang sesuai dengan kelayakan media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web yaitu “Sangat Tinggi”.
Penilaian terhadap kualitas e-modul interaktif berbasis web juga dilihat dari sisi media pembelajarannya yang berbasis web. Pada penilaian media ini dilakukan oleh 3 ahli media diantaranya Validator I oleh Bapak R.A.N selaku dosen yang ahli di bidang Informatika, Validator II oleh Bapak A.N selaku guru.
dan Validator III oleh Bapak D.T selaku guru. Penilaian media yang dilakukan oleh validator berdasarkan tiga komponen yang ada, diantaranya rekayasa perangkat lunak, media pembelajaran e-modul, dan komunikasi materi, audio, dan video. Penentuan komponen ini berdasarkan menu yang ada dalam media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti dan sistem informasi yang digunakan yaitu melalui website. Hasil dari penilaian media oleh validator ahli dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut:
Tabel 4.4. Hasil Validasi Media
Komponen
Hasil Validasi Ahli Media
Rata-Rata Skor Validator I Validator
II
Validator III Rekayasa Perangkat
Lunak 11 12 12
Media Pembelajaran
E-Modul 10 10 12
Kriteria Sangat
Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Berdasarkan hasil validasi tersebut, didapatkan hasil bahwa dua validator memberikan kriteria kelayakan “sangat tinggi” dengan persentase skor masing-masing 87,5% oleh validator I dan 100% oleh validator III. Satu validator yaitu validator II oleh bapak A.N. memberikan skor 80% dengan kriteria “tinggi”.
Validator III dalam memberikan skor maksimal pada angket yaitu skor 4 dari ketentuan skor dari 1 hingga 4. Walaupun memberikan skor dengan jumlah yang tinggi, Bapak D.T juga memberikan masukan dan komentar terkait media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan media, maka seluruh validator memberikan pernyataan bahwa media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web layak digunakan/diujicobakan sesuai revisi. Berdasarkan hasil validasi tersebut, beberapa komentar dan masukan dari para ahli dapat dijabarkan pada Tabel 4.5. berikut:
85 Tabel 4.5. Komentar dan Masukan Validator Media
Aspek Komentar/Masukan
Validator I Validator II Validator III
Rekayasa Perangkat Lunak Pengoperasian
Sederhana
Pada setiap menu berikutnya ada navigasi tersendiri, tidak hanya mengandalkan tombol garis tiga di pojok kiri atas
- -
Media Pembelajaran E-Modul Sistematis , runtut,
beralur jelas
Urutan pengoperasian
dimudahkan dengan
memberikan urutan dalam membuka setiap menu
Lebih baik jika ada peta konsep untuk memudahkan berpikir utuh
-
Kontekstual Materi di dalam setiap modul diorganisasi kembali, supaya dalam 1 slide hanya 1 topik bahasan, sehingga tidak terpotong pada slide berikutnya
Materi perlu dikembangkan lagi dengan berbagai tambahan pada materi yang sesuai
-
86
Aspek Komentar/Masukan
Validator I Validator II Validator III
Komunikasi Materi, Audio, Video
Tata urutan dan letak - Konsep utuhnya bisa ditunjukkan
terlebih dahulu dengan petunjuk dalam pengoperasian
-
Gambar dalam E-Modul Interaktif Berbasis Web
Hindari gambar dengan resolusi yang kecil
Perlu ditambahkan gambar yang banyak
Ditambahkan gambar dengan resolusi yang besar
Layout design Tipe tulisan/huruf di dalam materi terlalu formal. Siswa bisa cepat jenuh. Tipe tulisan dibuat lebih santai sehingga bisa rileks dalam belajar
Dibuat lebih eyes catcing -
Penilaian kelayakan e-modul interaktif berbasis web yang dilakukan oleh validator ahli IT dan dua guru untuk menilai dari sisi media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti dengan basis web. Validator I yakni bapak R.A.N.
yang ahli di bidang IT, memberikan masukan terkait media yang dikembangkan oleh peneliti. Pada setiap komponen yang meliputi rekayasa perangkat lunak, media pembelajaran e-modul, dan komunikasi materi, audio, video memberikan berbagai masukan di antaranya, perlu adanya navigasi tersendiri untuk kembali ke menu awal, sehingga tidak hanya mengandalkan tombol garis tiga pada pojok kiri atas pada setiap halaman. Hal ini dikarenakan pada sebuah sistem tidak boleh hanya mengandalkan 1 tombol navigasi saja, sehingga pengguna dapat mengoperasikan sebuah sistem dengan mudah.
Validator I juga memberikan masukan terkait sistematika dalam pengoperasian media pembelajaran untuk menambahkan alur dalam mengoperasikan setiap menu dengan diberikan penomoran, supaya dalam membuka e-modul dapat secara runtut. Penggunaan alur urutan juga dapat memudahkan pengguna saat membuka e-modul interaktif berbasis web mengetahui menu apa yang harus dibuka terlebih dahulu. Validator I juga memberikan masukan terkait kontekstual materi yang dapat diorganisasikan dalam satu slide untuk satu topik bahasan. Komponen komunikasi materi, audio, video juga diberikan masukan oleh validator I, yaitu terkait pemilihan gambar dengan kualitas yang baik dan resolusi besar serta tulisan yang lebih santai supaya siswa dalam mempelajari materi dapat rileks. Penilaian yang diberikan oleh validator I pada kelayakan media pembelajaran berdasarkan beberapa
komponen diperoleh skor total yaitu 35 dari total keseluruhan skor 40 dengan rentang skor 1-4 dalam jumlah 10 aspek. Berdasarkan skor yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis kuantitatif dengan rumus dari Arikunto diperoleh persentase kelayakan yaitu 87,5 % dengan kriteria kelayakan “Sangat Tinggi”.
Validator II memberikan komentar dan masukan terlebih pada komponen media pembelajaran e-modul dan komunikasi materi audio, video. Bapak A.N.
selaku validator II memberikan masukan untuk ditambahkan mind map pada awal membuka menu materi. Hal ini supaya siswa dapat dengan mudah memahami secara garis besar, apa yang akan dibahas dan mengetahui keterkaitan dari setiap sub materi. Selain itu validator II memberikan masukan pada aspek kontekstual untuk lebih dikembangkan, sehingga tidak hanya memindahkan tulisan ke bentuk yang berbeda. Pada komponen komunikasi materi audio, video, validator II memberikan masukan terkait aspek tata urutan, gambar, video, serta layout design. Masukan pertama yaitu terkait tata urutan yang konsepnya dapat ditunjukkan terlebih dahulu melalui petunjuk penggunaan. Selain itu, perlu menambahkan banyak gambar supaya tidak terlalu banyak tulisan dan video yang dapat dikembangkan sendiri. penambahan gambar juga dapat membantu siswa untuk lebih mudah dalam memahami materi dikarenakan materi metabolisme yang cukup abstrak, sehingga perlu adanya ilustrasi untuk memberikan gambaran pemahaman kepada siswa. Validator II juga memberikan masukan pada aspek layout design bisa dibuat lebih eyes catching, sehingga lebih nyaman untuk dilihat dan tidak terlalu kaku.
Berdasarkan masukan dan komentar tersebut, validator II memberikan skor
kelayakan media yaitu 32 dari jumlah keseluruhan skor 40 dengan skala 1-4 pada 10 aspek yang dinilai. Selanjutnya dilakukan analisis kuantitatif didapatkan persentase kelayakan media yaitu 80% dengan kriteria validitas “Tinggi”.
Validator III pada penilaian kelayakan media pembelajaran e-modul interaktif berbasis web memberikan skor dengan jumlah tinggi. Akan tetapi, Bapak D.T, selaku validator III memberikan masukan pada komponen komunikasi materi, audio, video yaitu aspek gambar dalam e-modul interaktif berbasis web. Masukan yang diberikan oleh validator III yaitu pemilihan gambar yang lebih bagus dan resolusi yang besar. Selain itu, validator III juga memberikan masukan bahwa, perlu ditambahkan beberapa gambar pada konsep-konsep yang perlu penjelasan lebih. Supaya siswa dalam mempelajari materi metabolisme menjadi lebih paham dan terdapat gambaran yang jelas dalam memahami pokok bahasan. Validator III, memberikan penilaian maksimal pada kelayakan media yaitu diperoleh jumlah skor total yaitu 40 dari keseluruhan skor yaitu 40. Jika dihitung persentase kelayakan yang diperoleh yaitu 100% dengan kriteria validitas “Sangat Tinggi”.
Setelah dilakukan uji validasi bersama dengan Ibu R.H.S.C., Bapak A.N., Bapak D.T. sebagai validator materi dan Bapak R.A.N., Bapak A.N., Bapak D.T.
sebagai validator media, diperoleh hasil keseluruhan validasi produk yaitu dengan perolehan persentase skor rata-rata yaitu 81,73% dengan kriteria “Sangat Tinggi”. Rekapitulasi hasil akhir uji validasi yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.6. beikut:
Tabel 4.6. Rekapitulasi Persentase Rata-Rata Akhir Validitas
No Validator Persentase Rata-Rata (%)
1 Materi 74,36
2 Media 89,10
Total 163,46
Persentase Rata-Rata Akhir (%) 81,73
Kriteria Validitas Sangat Tinggi