• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

1. Hasil wawancara analisis kebutuhan

Wawacara dilakukan peneliti yaitu wawancara terstruktur. Peneliti membawa teks wawancara yang berisikan 22 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran inovatif. Berikut hasil dari wawancara dengan kedua guru kelas I yang sudah menerapkan perangkat pembelajaran inovatif akan dijelaskan pada setiap butir soal.

Butir pertanyaan pertama yaitu sejak kapan SD menerapkan kurikulum 2013. Guru SD Negeri Dayuharjo menggunakan Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2014/2015 tetapi hanya terlaksana satu semester dan dilanjutkan lagi pada tahun pelajaran 2016/2017 untuk kelas I dan IV saja. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mulai menggunakan Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 20115/2016 untuk kelas I dan IV.

Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pelatihan Kurikulum 2013 pada awal penerapan Kurikulum 2013. Guru dari SD Negeri Dayuharjo mengakatan bahwa iya pernah mengikuti pelatihan atau diklat Kurikulum 2013 yang diadakan secara umum. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan juga mengikuti pelatihan Kurikulum 2013.

Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai pemahaman terhadap Kurikulum 2013. Guru SD Negeri Dayuharjo mengakatan bahwa materi bisa dipahami dengan baik, tetapi hanya penyampaian masih seperti dahulu dengan model ceramah setiap pembelajaran. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan sudah hampir memahami model-model, materi-materi seperti apa dan pada Kurikulum 2013 sangat menekankan pendidikan berkarakter untuk siswa.

Butir pertanyaan keempat yaitu mengenai karakteristik Kurikulum 2013. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan tidak jelas ingat dengan karakteristik Kurikulum 2013, beliau hanya ingat 5M saat menjawab. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan karakteristik Kurikulum 2013 yaitu menekankan pendidikan karakter kepada siswa.

Butir pertanyaan kelima yaitu mengenai pemahaman pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan tidak selalu memperhatikan pendekatan saintifik dalam mengajar, yang terpenting siswa paham dengan apa yang guru sampaikan di kelas. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan bahwa beliau

sering menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Sesekali siswa diajak mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan.

Butir pertanyaan keenam yaitu bagaimana cara guru merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan merumuskan indikator dan tujuan yaitu dengan cara menyesuaikan dengan Kompetensi Dasar (KD) setelah itu diturunkan menjadi indikator dan tujuan. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan bahwa beliau tidak pernah membuat indikator sendiri tetapi sudah mengikuti dengan indikator yang ada di RPP.

Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai cara menumbuh kembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Kedua guru mengatakan bahwa menumbuhkan pendidikan karakter siswa sudah tertanam ketika melakukan pembelajaran di kelas setiap harinya.

Butir pertanyaan kedelapan yaitu mengenai model pembelajaran yang diaplikasikan dalam RPP setiap pembelajaran. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan bila tidak pernah mebuat RPP dengan menggunakan model-model apapun di setiap pembelajaran, hanya dengan ceramah sesuai dengan RPP yang sudah tersedia. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan juga hampir sama dengan guru dari Dayuharjo, beliau tidak menggunakan ataupun menerapkan model-model pembelajaran apapun, karena kedua guru tersebut hanya membeli kaset RPP saja.

Butir pertanyaan kesembilan mengenai tujuan pembelajaran yang digunakan sudah mengupayakan tercapainya pendidikan karakter. Kedua guru mengatakan belum pernah megupayakan tercapainya pendidikan karakter di tujuan pembelajaran.

Butir pertanyaan kesepuluh mengenai keterampilan yang harus dikuasai sesuai pada abad 21. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan tidak mengerti tentang keterampilan abad 21. Sedangkan guru SD

Negeri Kledokan mengatakan hal yang serupa yaitu tidak mengetahui ketrampilan yang harus dikuasai.

Butir pertanyaan kesebelas mengenai pembuatan RPP merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan keterampilan abad 21. Kedua guru mengatakan tidak mengerti sama sekali mengenai keterampilan berpikir abad 21.

Butir pertanyaan kedua belas mengenai pembelajaran dengan ceramah masih mendominasi kelas. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan iya model mengajar dengan ceramah masih sangat mendominasi pembelajaran di kelas, karena kondisi siswa kelas I masih sulit diajak berkegiatan. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan sudah tidak dominan pembelajaran dengan ceramah, beliau sudah sering menggunakan cara-cara belajar yang lain seperti berkelompok, belajar keluar kelas dll.

Butir pertanyaan ketiga belas mengenai apakah ingin menggunakan model pembelajaran inovatif. Guru SD Negeri Dayuharjo dan SD Negeri Kledokan mengatakan ingin menggunakan tapi belum terlaksana.

Butir pertanyaan keempat belas mengenai pemahaman tentang pembelajaran inovatif. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan bahwa pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran yang bermacam-macam. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang tidak membosankan dan terdapat berbagai kegiatan pembelajaran.

Butir pertanyaan kelima belas mengenai kesulitan membuat model pembelajaran inovatif. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan banyak kesulitan yang dialami seperti belum memahami model-model pembelajaran, terhalang oleh IT dan masih sulit membawa siswa melakukan pembelajaran yang tidak biasa. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan kesulitan hanya pada pemahaman model-model

pembelajaran inovatif dan tidak ada contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menerapkan model-model pembelajaran inovatif.

Pertanyaan keenam belas mengenai bagaimanna cara mengatasi kesulitan tersebut. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan tidak bisa bertindak banyak dengan masalah tersebut, karena banyak faktor yang tidak mendukung, Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan ya hanya menggunakan RPP seadanya dan melakukan pembelajarann yang menarik untuk siswa minimal tidak hanya dengan ceramah.

Butir pertanyaan ketujuh belas mengenai adakah contoh perangkat pembelajaran inovatif sesuai Kurikulum 2013. Kedua guru dari SD Negeri Dayuharjo dan SD Negeri Kledokan menjawab sama yaitu belum ada contoh yang bisa dijadikan pedoman membuat perangkat pembelajaran inovatif terutama RPP.

Butir pertanyaan kedelapan belas yaitu apakah memerlukan bentuk contoh untuk perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013. Kedua guru mengatakan sangat perlu apalagi contoh RPP yang menggunakan model-model pembelajaran inovatif.

Butir pertanyaan kesembilan belas mengenai perasaan siswa ketika guru tidak menerapkan pembelajaran inovatif di kelas. Kedua guru menjawab jelas merasa bosan karena tidak ada model belajar yang menarik dan baru untuk siswa. Jadi pembelajaran juga monoton. Butir pertanyaan kedua puluh mengenai rencana untuk mengembangkan pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan sangat ingin mengembangkan pembelajaran inovatif karena siswa juga membutuhkan hal-hal yang baru dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan guru SD Negeri Kledokan mengatakan juga hampir sama yaitu sangat ingin mengembangkan pembelajaran inovatif agar pengetahuan menjadi guru lebih lengkap dan digunakan untuk model kedepannya.

Butir pertanyaan kedua puluh satu mengenai pentingkah perangkat pembelajaran inovatif jika diterapakan dalam proses pembelajaran. Guru SD Negeri Dayuharjo mengatakan penting sekali jika perangkat pembelajaran inovatif jika diterapakan dalam proses pembelajaaran karena model-model yang digunakan sangat kreatif. Sedangkan Guru SD Negeri Kledokan mengatakan penting juga jika pembelajaran inovatif jika diterapakan dalam proses pembelajaaran karena siswa akan merasa senang dan menjadi tertarik dengan model-model belajar setiap harinya.

Butir pertanyaan kedua puluh dua mengenai pengetahuan jenis belajar Taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Kedua guru mengatakan mengetahui tetapi hanya beberapa saja, secara garis besar yang sering digunakan dalam RPP.

Dokumen terkait