• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

3. Perangkat Pembelajaran

Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Ibrahim (dalam Trianto, 2010: 96) berpendapat bahwa perangkat pembelajaran merupakan perangkat yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang terdiri dari buku siswa, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Intrumens Evaluasi, serta media pembelajaran.

Suprihatiningrum (Yahya dkk, 2014) menyatakan bahwa segala sesuatu yang dipersiapkan guru sebelum melaksanakan

kegiatan proses pembelajaran dinamakan dengan perangkat pembelajaran.

Inovatif adalah kemampuan memperkenalkan atau mengembangkan sesuatu yang baru, baik berupa ide maupun materi. Menurut UU No. 19 Tahun 2002, inovatif adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau pun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau pun proses produksinya.

Sesuai pemaparan ahli di atas perangkat pembelajaran inovatif merupakan perangkat yang digunakan guru sebagai pegangan ketika melakukan proses belajar mengajar yang dikembangkan sesuai dengan ide-ide baru untuk mendukung proses pembelajaran di kelas.

Perangkat pembelajaran inovatif dimulai dari manapun sesuai di dalam siklus pengembangan perangkat. Pengembangan perangkat pembelajaran inovatif yang dapat dilakukan dalam suatu produk yang meliputi: Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat dengan model yang berbeda dari perangkat pembelajaran pada biasanya.

Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif berupa: (1) Program Tahunan (Prota), (2) Program Semester (Promes), (3) Silabus, dan (4) RPP.

a. Program Tahunan (Prota)

Program tahunan (Prota) berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilakukan guru selama satu tahun pelajaran, seperti berapa jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran, berapa jumlah minggu tidak efektif dalam satu tahun pelajaran Kunandar (2014: 3). Program Tahunan adalah rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan pelajaran berisi antara

lain rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Program Tahunan dipersiapkan sebelum tahun pelajaran karena Program Tahunan merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, seperti Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kemendikbud (2016: 36).

Langkah-langkah perancangan Program Tahunan (Prota) : 1. Menelaah jumlah tema dan subtema pada suatu kelas.

2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif pada kalender akademik.

3. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.

4. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam subtema.

Komponen-komponen dalam menyusun Program Tahunan (Prota) : a. Identitas (antara lain muatan pelajaran, kelas, tahun pelajaran) b. Format isian (antara lain tema, subtema, dan alokasi waktu).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Program Tahunan (Prota) adalah program satu tahun penuh tahun pelajaran yang berisi rencana pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk melihat kegiatan yang akan dicapai dalam satu tahunan melihat minggu efektif serta minggu tidak efektif dalam satu tahun.

b. Program Semester (Promes)

Program Semester berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilakuka guru selama satu semester, seperti berapa jumlah minggu efektif dalam satu semester, berapa jumlah minggu tidak efektif dalam satu semester, berapa kali ulangan harian (UH), dalam satu semester dan waktu pelaksanaannya, kapan Ulangan Tengah Semester (UTS) dilaksanakan. Program semester adalah program yang berisikan

garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut Kunandar (2014: 3).

Program Semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan Kemendikbud (2016: 38).

Langkah-langkah perencanaan Program Semester (Promes) :

1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.

2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu).

3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (MBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun.

4. Menghitung jumlah Jam Pembelajaran (JP) sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada struktur kurikulum yang berlaku. 5. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk satuan

subtema serta mempertimbangkan waktu untuk penilaian serta review materi.

Komponen-komponen dalam menyusun Program Semester (Promes):

a. Identitas (antara lain satuan pendidikan, muatan pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)

b. Format isian (antara lain tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan yang terperinci per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung).

Menurut pengertian di atas, program semester merupakan bagian dari program tahunan yang harus disusun setelah adanya program tahunan, yang bertujuan untuk melihat kegiatan yang akan dicapai dalam satu semester.

c. Silabus

Silabus adalah rencana pelaksanaan pembelajaran untuk satu tahun pembelajaran. Silabus didefinisikan sebagai sebagai garis besar, ringkasan, ihktisar atau pokok-pokok isi materi pelajaran. Silabus berisi materi kurikulum yang telah diseleksi, dikelompokkan, diurutkan dan diukur kedalamnya berdasarkan pertimbangan jenjang dan kelas (Yani dan Mamat, 2018: 139). Menurut (Majid dan Rochaman, 2014: 243-244) menyatakan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Trianto (2014: 246) menyebutkan bahwa silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan rancangan penilaian.

Langkah dalam menyusun silabus menurut Warwanto (2009: 64): 1. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar

2. Merumuskan indikator dan kompetensi siswa 3. Menentukan materi pokok

4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran 5. Menentukan jenis penilaian

6. Menentukan sumber belajar dan media belajar 7. Menentukan alokasi waktu

Komponen silabus meliputi rumusan standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber atau bahan atau alat peraga. Sesuai dengan pengertian di atas, silabus merupakan panduan yang digunakan guru untuk menyusun rencana pembelajaran yang mencakup kegiatan, materi secara keseluruhan.

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, bahwa tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selanjutnya dijelaskan bahwa RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. (Majid dan Rochman 2014: 261) menyebutkan bahwa RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Menurut Warwanto (2009: 65), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam silabus.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar Hosnan (2014: 98).

Komponen RPP menurut Hosnan (2014: 98) adalah sebagai berikut:

1) Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan. 2) Identitas mata pelajaran atau tema/ subtema. 3) Kelas/ semester.

4) Materi pokok.

5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan

jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai.

6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.

8) Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. 9) Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang ditentukan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.

10) Media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.

11) Sumber belajar dapat berupa buku media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.

12) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup

13) Penilaian hasil belajar.

Menurut pengertian ahli di atas dapat disimpulkan bahwa RPP merupakan pedoman pembelajaran yang berisikan kegiatan pembelajaran dalam satu pertemuan yang bertujuan mencapai kompetensi yang ditentukan.

Dokumen terkait