• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mohammed V à Rabat Avec son salaire modeste il fait vivre sa famille, paye la scolarité des enfants, le loyer de la maison et subvient aux besoins

4.1.3 Hegemoni Kelas Sosial

Ketika Mourad melihat Hamid sedang membaca Koran nasional, Pak Hakim seorang tuan tanah datang ke kantor mereka untuk bertemu dengan Hamid. Pak Hakim orang yang selalu mengeluarkan kata-kata mutiara yang penuh dengan makna. Kedatangannya pada saat itu bukanlah untuk melakukan penawaran, karena Mourad mengetahui akan hal itu. Penawaran biasanya mereka lakukan di luar kantor. Mourad memang tidak melakukan apa pun atau diam saja, tetapi bukan berarti Mourad tidak mengetahui apa yang mereka lakukan. Perhatikan kutipan berikut.

(18)

LHR/13-14

…Or il y a des choses qu‟il remarque et décide de ne pas relever, comme par exemple la visite de M. Hakim, riche propriétaire terrien qui aime parler avec des métaphores et des insinuations. Il utilise souvent les proverbes. Certains sont beaux et énigmatiques comme celui-ci : « Le minaret est tombé, on a pendu le coiffeur », ou bien cet autre : « La main que tu ne peux mordre, embrasse-la. » Mourad sait que les tractations se font en dehors du bureau. Là, M. Hakim vient pour la forme, pour apporter des documents ou pour en retirer d‟autres. Leur manège n‟échappe pas à l‟œil morose mais présent de Mourad. Il y a aussi les cadeaux en nature, des sacs de blé, des caisses de fruits, le mouton de

l’Aïd el Kébir, la fête du sacrifice. Tout cela est mis sur le compte de la générosité des paysans. Haj Hamid apprécie beaucoup ces gestes, comme ça, pour rien.

… Padahal ada beberapa hal yang dia perhatikan dan putuskan untuk tidak mengangkat topik itu, contohnya seperti kunjungan Pak Hakim, seorang tuan tanah yang kaya raya yang suka berbicara dengan menggunakan kiasan-kiasan dan kata-kata yang mengandung arti tersembunyi. Dia sering menggunakan peribahasa. Beberapa di antaranya bagus dan

membingungkan seperti ini: “Menara masjid telah runtuh, orang-orang

telah menggantung penata rambut”, atau yang lainnya: “Tangan yang

tidak bisa kamu gigit, ciumlah”. Mourad tahu bahwa penawaran dilakukan di luar kantor. Pak Hakim datang ke sana untuk basa-basi, untuk memberikan dokumen-dokumen, atau untuk mengambil yang lainnya. Permainan mereka bukannya tidak diketahui oleh Mourad, tetapi dia diam saja.Ada juga hadiah-hadiah berupa barang, berkarung- karung gandum, berkrat-krat buah, domba untuk Idul Adha, yaitu hari raya kurban.Semuaini adalah karena kemurahan hati para petani.Haji Hamid sangat menghargai tindakan-tindakan seperti itu yang dilakukan tanpa pamrih.

Pada data di atas, digambarkan bahwa seorang tuan tanah yang kaya raya bisa melakukan apa saja untuk melancarkan keinginannya. Pada kutipan La main que tu ne peux mordre, embrasse-la. (“Tangan yang tidak bisa kamu gigit,

ciumlah”) merupakan peribahasa yang menunjukkan bahwa jika tidak bisa menyampaikan maksud secara langsung, maka bisa dilakukan dengan cara yang halus, yaitu dengan memberikan hadiah-hadiah atau pujian-pujian. Selain itu, pada kutipan Il y a aussi les cadeaux en nature, des sacs de blé, des caisses de

fruits, le mouton de l’Aïd el Kébir, la fête du sacrifice. (Ada juga hadiah- hadiah berupa barang, berkarung-karung gandum, berkrat-krat buah, domba untuk Idul Adha, yaitu hari raya kurban.)adanya dominasi personal yang dilakukan oleh Pak Hakim terhadap Hamid. Pak Hakim sebagai kelas bangsawan melakukan gratifikasi kepada kelas pekerja, yaitu Hamid.Dia memberikan banyak hadiah dengan maksud agar segala urusannya selalu dipermudah dan dilancarkan tanpa harus melewati sistem yang ada. Selain itu, ada dampak yang ditimbulkan oleh Pak Hakim sebagai seorang tuan tanah terhadap petani, yaitu menyewakan tanahnya dan para petani tersebut membagi hasilnya dengan Pak Hakim.

Sidi Larbi adalah seorang pengacara dan Mourad sangat membencinya.Sidi Larbi pengacara kotor yang memperkaya dirinya dari penggelapan uang dan pemerasan.Hal itu bisa dilihat pada kutipan berikut.

(19) LHR/19

Justement, Sidi Larbi est le type même d‟individu que Mourad exècre. C’est un avocat véreux qui s’est enrichi avec les indemnités de décès après des accidents de la route. … Sa fortune est visible et il dort très

bien. Il est capable de s‟endormir n‟importe où et à n‟importe quelle heure. Il mange vite, rote et fait la sieste en ronflant. L‟argent arrive de partout et rien ne le gêne. Pour lui, Mourad est un raté, un pauvre type

qui n’a pas su s’adapter à la vie moderne.

Sebenarnya, Sidi Labi adalah tipe orang yang Mourad benci. Dia adalah seorang pengacara kotor yang memperkaya dirinya dengan memanfaatkan uang ganti rugi korban kecelakaan lalu lintas. … Kekayaannya terlihat jelas dan dia tidur dengan nyaman. Dia bisa tidur dimana saja dan kapan saja. Dia makan dengan cepat, bersendawa dan tidur siang sambil mendengkur. Uangnya datang dari mana-mana dan tidak ada yang mengganggunya.Bagi dia, Mourad adalah orang yang gagal, tipe orang miskin yang tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan modern.

Pada kutipan C’est un avocat véreux qui s’est enrichi avec les indemnités

de décès après des accidents de la route. (Dia adalah seorang pengacara kotor

yang memperkaya dirinya dengan memanfaatkan uang ganti rugi korban kecelakaan lalu lintas.)terdapat hegemoni ekonomi yang mengakibatkan munculnya kaum kapitalisme. Kaum kapitalisme tersebut menggunakan kekuasaannya untuk mendominasi kaum sosialisme agar memberikan uangnya atau modalnya kepada mereka. Dengan cara itulah kaum kapitalisme memperkaya dirinya. Itu yang dilakukan oleh Sidi Larbi, seorang pengacara yang memperkaya dirinya dengan memanfaatkan uang ganti rugi dari korban kecelakaan lalu lintas. Pada kutipan Pour lui, Mourad est un raté, un pauvre type qui n’a pas su s’adapter à la vie moderne (Bagi dia, Mourad adalah orang yang gagal, tipe orang miskin yang tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan modern.)Sidi Larbi menganggap Mourad tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan modern. Kehidupan modern yang dimaksud Sidi Larbi adalah memperkaya diri dengan cara memanfaatkan segala peluang yang ada, termasuk memanfaatkan uang ganti rugi korban kecelakaan, ciri khas dari kaum kapitalisme. Pendominasian kaum kapitalisme terhadap kelas sosial rendah.

Dokumen terkait