• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mohammed V à Rabat Avec son salaire modeste il fait vivre sa famille, paye la scolarité des enfants, le loyer de la maison et subvient aux besoins

4.1.4 Hegemoni Moral

Mourad sebagai orang yang selalu menjunjung tinggi kejujuran dan moral, kini dia mengalami kebimbangan dan akhirnya menjadi bagian dari teman- temannya yang korup.Lihat kutipan di bawah.

(20) LHR/71

Je signe tous les documents sans même les lire, appuie sur la sonnette. Le chaouch arrive en vitesse. Je lui tends le dossier et lui demande de le transmettre au bureau d‟enregistrement. Je pousse un grand soupir de soulagement. C‟est simple, rapide et sans drame. J‟étais fou de m‟encombrer de tant de scrupules. J‟ai franchi le pas. Je ne suis plus le même, je vais même devenir meilleur. J‟ouvre l‟une des deux enveloppes

et j‟en retire deux billets bleus de deux cents dirhams.

Aku menandatangai semua dokumen itu bahkan tanpa membacanya, lalu aku menekan bel. Pesuruh datang dengan cepat. Kuulurkan berkas itu dan menyuruhnya untuk mengantarkan berkas itu ke kantor pencatatan. Aku menghela napas lega. Ternyata itu mudah, cepat, dan tanpa drama. Aku gila telah membebani diriku dengan begitu banyak pertimbangan. Aku telah melewatinya. Aku bukan lagi orang yang sama, bahkan aku akan menjadi lebih baik. Kubuka salah satu amplop itu dan kutarik dua lembar warna biru bernilai dua ratusan dirham.

Pada kutipan di atas terjadi penyimpangan moral yang dilakukan oleh Mourad, yang dapat dilihat pada kutipanJe signe tous les documents sans même les lire… Je ne suis plus le même, je vais même devenir meilleur. (Aku menandatangai semua dokumen itu bahkan tanpa membacanya… Aku bukan lagi orang yang sama, bahkan aku akan menjadi lebih baik.). Mourad yang selalu mengutamakan kejujuran menjadi seorang yang korup dan mematahkan idealismenya. Dominasi korup di lingkungan kantornya membuatnya dengan sukarela menerima suap. Dia berharap dengan idenya menerima suap ini, dia akan berubah menjadi orang yang lebih baik.Mourad mengalami hegemoni moral dengan melakukan tindakan korupsi.

Anak laki-laki Mourad yang bangga karena dirinya seperti ayahnya yang tidak pernah korupsi, memberikan pengandaian tentang korupsi.Menurutnya, korupsi merupakan ancaman yang dapat merusak moral bangsa.Lihat kutipan di bawah.

LHR/98-99

« … D‟ailleurs, si tout le monde faisait comme nous, le pays se porterait mieux. J‟aime bien le mot arabe pour désigner la corruption; c‟est ce qui est miné de l‟intérieur, rongé par les mites, on dit cela du bois qui est foutu et qui ne sert plus à rien, pas même à faire du feu. L‟homme c‟est pareil. S‟il vend son âme, s‟il achète la conscience des autres, il participe à un processus de destruction générale. Tu sais, la corruption c’est

comme la mendicité. Les mendiants existent parce que les gens donnent

l’aumône. »

“… Lagi pula, aku percaya, kalau semua orang seperti kita, negeri ini pasti akan menjadi lebih baik. Aku suka kata dalam bahasa Arab yang dipakai untuk istilah korupsi; berasal dari kata keropos, berarti termakan rayap, bagai kayu yang sudah lapuk tidak berguna lagi, bahkan untuk menyalakan api. Begitu juga orang. Bila dia sudah menjual jiwanya, dia ikut serta dalam proses perusakan umum. Ayah tahu, korupsi itu sama halnya seperti pengemis. Para pengemis ada karena orang-orang memberi sedekah.

Kutipan di atas menggambarkan bahwa orang-orang rela menjual moralnya untuk menjadikan dirinya kaya.Korupsi merupakan kerusakan moral dan sangat membahayakan negara. Pada kutipan … la corruption c’est comme la

mendicité. Les mendiants existent parce que les gens donnent

l’aumône.(…korupsi itu sama halnya seperti pengemis. Para pengemis ada karena orang-orang memberi sedekah.) menunjukkan bahwa orang yang melakukan korupsi sama seperti pengemis. Maksudnya adalah mereka meminta- minta dengan cara memaksa bahkan bisa dengan kekerasan. Mereka melakukan hal tersebut karena adanya kesempatan yang diberikan oleh orang lain, tanpa disadari oleh yang memberi kesempatan tersebut. Hegemoni moral pada kutipan di atas terjadi pada masyarakat Maroko yang pada saat itu banyak yang melakukan tindakan korupsi.Mereka melakukan tindakan korupsi karena sistem perekonomian yang buruk dan adanya kesempatan untuk melakukan hal itu.

Menurut Mourad, Haji Hamid mempunyai kehidupan ganda. Dia baik hati kepada istrinya, namun di luar itu, dia mengadakan pesta orgi di sebuah apartemen yang dia sewa bersama temannya.Perhatikan kutipan berikut.

(22)

LHR/120-121

… H.H. a une double vie. Je le sais. Je crois même que sa femme est au courant. Il la comble de cadeaux et d‟argent. Elle s‟achète des bijoux. C‟est lui qui me l‟a dit un jour. Elle possède deux ceintures en or. Pour lui c‟est un investissement, même si le prix de l‟or ne bouge pas beaucoup. Il partage une garçonnière avec un ami, aussi corrompu que lui, un certain Taïbi, spécialisé dans l‟achat de matériels dans un ministère. Les filles, il les ramasse à la sortie des lycées et quelquefois dans le campus universitaire. La vie leur sourit. Les filles tombent comme des mouches. De temps en temps, ils organisent une orgie.

… H.H. alias Haji Hamid mempunyai kehidupan ganda. Aku tahu itu. Aku kira istrinya tahu. Haji Hamid memenuhi istrinya dengan hadiah dan uang. Dia membeli perhiasan.Dia yang mengatakannya kepadaku pada suatu hari.Istrinya membeli dua sabuk emas.Baginya itu merupakan suatu investasi, meskipun harga emas tidak banyak bergerak.Dia menyewa sebuah studio dengan temannya yang juga korupsi seperti dia. Namanya Taïbi, seorang ahli dalam pengadaan barang-barang di kementrian.Dia mengambil gadis-gadis yang baru keluar dari sekolah atau kadang-kadang dari universitas.Kehidupan tersenyum pada mereka.Gadis-gadis berjatuhan seperti lalat.Kadang-kadang mereka mengadakan pesta orgi. …

Kutipan ke- 22 menggambarkan tentang kehidupan koruptor yang mempunyai kehidupan ganda. Pada satu kehidupannya dia baik terhadap istrinya, namun pada kehidupannya yang lain dia menghilangkan moralnya. Kutipan … ils

organisent une orgie. (… mereka mengadakan pesta orgi.)merupakan salah

satu ciri kehidupan koruptor, mereka menikmati hidup dari hasil yang tidak baik dan membawa gadis-gadis, kemudian mereka berpesta orgi di studio yang mereka sewa.Pada kutipan tersebut terdapat hegemoni moral yang dialami oleh Haji Hamid dan Taïbi.

Najia yang kecewa dengan Mourad menyuruhnya untuk pergi.Mourad meninggalkan Najia dengan kemarahan dan pergi menuju rumah Nadia.Di rumah Nadia, mereka melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.Perhatikan kutipan di bawah.

(23) LHR/123

Je m‟en vais, la colère rentrée, prêt à me défouler sur le corps de Nadia. Elle m‟attend en robe de chambre. Sans dire un mot nous nous enlaçons et nous nous dirigeons vers le lit. Je ferme les yeux. Tout son corps est fiévreux. Nous nous déshabillons tout en nous embrassant.

Aku pergi dengan kemarahan. Aku siap melampiaskannya pada tubuh Nadia. Dia menungguku dalam pakaian tidur. Tanpa berkata apa-apa, kami berpelukan dan bergerak ke arah tempat tidur. Aku menutup mata. Seluruh tubuhnya bergetar. Kami menanggalkan pakaian sambil terus berciuman.

Kutipan di atas adanya hegemoni moral yang dilakukan oleh Mourad dan Nadia, yang terdapat pada kalimat Nous nous déshabillons tout en nous embrassant.(Kami menanggalkan pakaian sambil terus berciuman.).Mereka

tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut.Mourad telah mengkhianati istrinya begitu jauh, sedangkan Nadia sebagai wanita lajang seharusnya menjaga dirinya.Nadia tidak boleh begitu saja menerima Mourad, karena dia tahu bahwa Mourad sudah memiliki keluarga.Nadia dan Mourad mengalami hegemoni moral dalam bentuk perselingkuhan.

Haji Hamid menawarkan bantuan jasa seorang hakim yang dia kenal untuk membantu Mourad jika Mourad ditangkap oleh polisi karena korupsi. Haji Hamid akan memberikan sejumlah uang untuk menutup perkara tersebut. Lihat kutipan di bawah.

LHR/126

« Deux hommes sont passés hier en fin d‟après-midi. Je ne les connais pas. Ils n‟ont pas dit qui ils sont. Ils reviendront ce matin. J‟espère que c‟est une erreur. En tout cas, vous pouvez compter sur moi en cas de pépin. Mais attention, surtout pas de dénonciation. Si vous êtes pris, je

pourrai parler à quelqu’un de bien placé qui connait un juge qui sait ce qu’il faudra faire… Si besoin est, quelques milliers de dirhams classeront l’affaire.… »

“Kemarin sore dua orang pria datang. Saya tidak mengenal

mereka.Mereka tidak mengatakan siapa mereka. Mereka akan kembali pagi ini. Saya harap itu suatu kesalahan.Bagaimanapun juga anda dapat mengandalkan saya jika ada sesuatu yang tidak beres.Tetapi hati-hati, jangan ada pengaduan.Jika anda tertangkap, saya akan berbicara kepada seseorang yang berkedudukan tinggi, seorang hakim yang mengetahui apa yang harus dilakukannya… Bila perlu, beberapa ribu dirham akan menutup perkara. …”

Pada kutipan ke- 24digambarkan bahwa hakim dan hukum di negara berkembang dapat dibeli dengan uang, yang terdapat pada kutipan Si vous êtes

pris, je pourrai parler à quelqu’un de bien placé qui connait un juge qui sait ce qu’il faudra faire… Si besoin est, quelques milliers de dirhams classeront

l’affaire. (Jika anda tertangkap, saya akan berbicara kepada seseorang yang berkedudukan tinggi, seorang hakim yang mengetahui apa yang harus dilakukannya… Bila perlu, beberapa ribu dirham akan menutup perkara.). Dengan kata lain, seorang hakim yang melepaskan moralnya untuk mengadili orang yang bersalah dapat disuap. Begitu juga dengan hukum yang dapat dibeli beberapa lembar uang, karena uang lebih berkuasa dibandingkan hukum. Hegemoni moral yang dialami oleh hakim dikarenakan rendahnya gaji seorang hakim di negara berkembang, sehingga membuat seorang penegak hukum dapat menjual moralnya demi kepentingan pribadi, yaitu mendapatkan uang dengan jumlah yang besar.

Haji Hamid merasakan kekhawatiran pada anak perempuannya. Dia sebagai seorang ayah bertanggung jawab atas moral anak perempuannya, namun di sisi lain dia suka bersenang-senang dengan perempuan-perempuan muda yang usianya hampir sama dengan anak perempuannya. Perhatikan kutipan berikut.

(25)

LHR/128-129

…Comme beaucoup de pères de sa condition, il va droit au but : « Je suis responsable de sa vertu ; une aussi belle fille c‟est un camion de problèmes, de soucis et d‟inquiétudes. ... ».

Il est énervé. Mais, curieusement, il ne se voit pas en « profiteur sans vergogne de la naïveté et de l’innocence» d’autres jeunes filles !

… Seperti bapak-bapak lain yang mengalami kondisi yang sama, dia

langsung menjawab: “saya bertanggung jawab atas keteguhan moralnya, gadis secantik itu adalah suatu masalah besar, kerisauan dan kecemasan. …”

Dia kesal, tapi anehnya, dia tidak melihat dirinya seperti “pria yang tanpa malu-malu mengambil keuntungan dari kenaifan dan kepolosan” gadis-gadis muda lainnya!

Pada kutipan di atas adanya kemunafikan pada diri Haji Hamid. Kutipan … il ne se voit pas en « profiteur sans vergogne de la naïveté et de l’innocence »

d’autres jeunes filles ! (…dia tidak melihat dirinya seperti “pria yang tanpa

malu-malu mengambil keuntungan dari kenaifan dan kepolosan” gadis-gadis muda lainnya!)menjelaskan bahwa Haji Hamid tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kerusakan moral, yaitu seperti pria-pria yang suka memanfaatkan perempuan-perempuan muda yang polos. Hegemoni moral pada Haji Hamid adalah kesenangannya dalam mengambil keuntungan dari kenaifan dan kepolosan para wanita muda.

Mourad dan Haji Hamid kedatangan seorang wanita muda, bernama Doukkali setelah kepergian tiga orang dari kantor Komisi. Dia dikirim oleh Wakil

Sekretaris Negara. Dia menyerahkan surat kepada Mourad karena dia ingin meninggalkan pekerjaannya di kantornya yang dulu dan menjadi sekretaris di tempat Mourad bekerja. Selain itu, dia mengadukan mantan atasannya ke pengadilan karena pelecehan seksual.Lihat kutipan di bawah.

(26)

LHR/146-147

… Je lui demande pour quelles raisons elle a quitté son precedent poste. Elle me répond, sur un ton sec et net :

« Le patron voulait coucher avec moi… C’était ça ou la porte. J’ai porté

plaintecontre lui pour harcèlement sexuel. » H.H. siffle d‟étonnement.

« Vous vous croyez en Suède ? »

« Non, je sais où je suis et ce que je fais. Le Maroc change. Vous verrez, j‟espère que vous viendrez au procès… en simple observateur, bien sûr, peut-être en témoin. »

… Aku bertanya kepadanya mengapa dia meninggalkan tempatnya bekerja dulu.Dia menjawabku dengan nada yang keras dan jelas:

Bos ingin tidur denganku… pilihannya adalah tidur atau saya keluar. Saya mengadukannya karena pelecehan seksual.

H.H. bersiul dengan heran.

Apakah anda pikir ada di Swedia?

Tidak. Saya tahu di mana saya berada dan apa yang saya lakukan. Maroko berubah. Anda akan lihat. Saya harap anda akan datang ke pengadilan, tentunya hanya sebagai pengamat atau mungkin saksi.”

Pada kutipan di atas terdapat penyimpangan moral yang dilakukan seorang bos kepada bawahannya, yang ditunjukkan pada kutipan Le patron voulait

coucher avec moi… C’était ça ou la porte. J’ai porté plaintecontre lui pour

harcèlement sexuel.(Bos ingin tidur denganku… pilihannya adalah tidur atau

saya keluar. Saya mengadukannya karena pelecehan seksual.). Pada kutipan tersebut, atasan dari Doukkali mengalami hegemoni moral karena melakukan pelecehan seksual.Selain itu, kutipan Vous vous croyez en Suède ?... Non, je sais où je suis et ce que je fais. Le Maroc change. (Apakah anda pikir ada di

Swedia?... Tidak. Saya tahu di mana saya berada dan apa yang saya lakukan. Maroko berubah.) menunjukkan bahwa adanya kebebasan di Swedia dan Maroko mengalami hal yang sama. Swedia merupakan salah satu negara Skandinavia yang memberikan kebebasan dalam melakukan pergaulan bebas pada rakyatnya dan hal itulah yang diikuti oleh Maroko.

4.2 Subaltern

Subaltern menurut Gayatri Spivak adalah kelompok-kelompok yang mengalami penindasan oleh kelas penguasa, eksploitasi terhadap kaum tertindas yang disebabkan adanya dominasi struktural.Kaum subaltern selain tertindas mereka juga tidak memiliki akses kepada kaum elit dan cenderung diabaikan. Dengan kata lain, kaum subaltern tidak memiliki ruang untuk menyuarakan aspirasinya. Lihat kutipan di bawah.

(27) LHR/61

Haj Hamid entre et pose sur mon bureau le dossier de M. Sabbane en me disant, comme si j’étais son subalterne, que je dois régler ce problème très rapidement.J‟ouvre le dossier. J‟étudie les plans et les projets.

Haji Hamid masuk dan meletakkan dokumen Pak Sabbane di atas mejaku sambil berkata seolah-olah aku adalah bawahannya, bahwa aku harus mengurus masalah itu dengan cepat. Aku membuka dokumen itu. Aku mempelajari rencana dan proyeknya.

Pada kutipan … comme si j’étais son subalterne, que je dois régler ce

problème très rapidement.(…seolah-olah aku adalah bawahannya, bahwa aku

Mourad. Mourad mengalami penindasan oleh asistennya, Haji Hamid dikarenakan adanya dominasi struktural.Di kantornya, Haji Hamid lebih berperan dalam mengurusi dokumen-dokumen perizinan dibandingkan Mourad.Haji Hamid memaksa Mourad untuk mengurusi dokumen Pak Sabbane dengan cepat.Itulah dominasi struktural yang terjadi di kantornya.Pada kutipan ini Mourad sebagai kaum subaltern yang mengalami pemaksaan dari Haji Hamid dan Pak Sabbane sebagai kaum superordinat.

Haji Hamid menyuruh Mourad untuk mempelajari dokumen Pak Sabbane dengan baik dan menurut Haji Hamid tender yang akan diikuti oleh Pak Sabbane adalah formalitas. Mereka hanya berfungsi agar formalitas tersebut berjalan dengan baik.Perhatikan kutipan berikut.

(28)

LHR/61-62

« … Alors, qu‟est-ce que vous décidez pour M. Sabbane ? » « Il faut qu‟il participe à l‟appel d‟offres, comme tout le monde. »

« Mais bien entendu, il y participera. Comme vous le savez, c‟est une formalité. Nous sommes là pour faire en sorte que les formalités se passent bien. Etudiez bien le dossier. …. Ne négligez aucune page de ce dossier. » “… Jadi, apa yang anda putuskan untuk Pak Sabbane?”

“Dia harus ikut tender seperti yang dilakukan orang lain.”

“Tentu saja dia akan ikut berpartisipasi.Seperti yang anda ketahui, itu adalah sebuah formalitas.Kita ada di sini untuk memastikan bahwa formalitas berjalan baik.Pelajarilah baik-baik berkas itu. … Jangan sampai terlewatkan satu halaman pun dari berkas itu.

Pada kutipan ke- 28 terdapat pemaksaan yang dilakukan oleh Haji Hamid terhadap atasannya, Mourad.Hal itu dikarenakan Mourad adalah kaum subaltern di kantornya. Sedangkan Haji Hamid hanyalah seorang asisten yang lebih banyak berperan di kantornya terhadap perizinan pembangunan dan dia melakukan penyalahgunaan wewenang, sehingga membuat dia lebih berkuasa dibandingkan

Mourad, dapat dilihat pada kutipan Etudiez bien le dossier. …. Ne négligez aucune page de ce dossier.(Pelajarilah baik-baik berkas itu. … Jangan

sampai terlewatkan satu halaman pun dari berkas itu.). Itulah yang membuatnya menyuruh Mourad agar mempelajari berkas-berkas dengan baik dan tidak boleh melewatkan satu halaman dari berkas tersebut karena Haji Hamid berada di posisi superordinat dan dia yang lebih banyak berperan dalam menangani masalah perizinan pembangunan.

Najia yang merupakan sepupu Mourad dan seorang janda yang masih cantik selalu diawasi oleh orang-orang di lingkungan rumahnya. Itulah mengapa dia bertanya kepada Mourad apakah ada yang melihatnya ketika masuk ke rumah ini. Perhatikan kutipan di bawah.

(29) LHR/80

« Quelqu‟un t‟a vu entrer ? » « Non, je ne crois pas. »

« Je te demande ça parce que les gens sont méchants. Ils surveillent et

médisent sur mon compte.C’est dur d’être une femme seule dans ce pays.

Il m’arrive parfois d’avoir envie de boire un verre une terrasse face à la

mer et de fumer une cigarette. Si je le fais, on me prendra pour une putain.Alors je rentre chez moi et je m‟occupe de ma fille. … »

“Apakah ada orang yang melihatmu masuk?” “Tidak, sepertinya tidak.”

“Aku menanyakan itu padamu karena orang-orang yang jahat suka

mengawasi dan memfitnahku.Sangat sulit menjadi seorang perempuan yang tidak punya suami di negeri ini.Terkadang aku ingin minum di teras yang berhadapan dengan laut dan merokok. Kalau aku melakukan itu, orang akan menganggapku perempuan nakal.Jadi aku masuk ke rumah dan mengurus anak perempuanku. …”

Kutipan di atas menggambarkan pendiskriminasian kaum subaltern yang dialami Najia oleh orang-orang di lingkungan rumahnya karena dia adalah

seorang janda yang masih muda dan cantik.Hal itu dapat dilihat pada kutipan C’est dur d’être une femmeseule dans ce pays. Il m’arrive parfois d’avoir envie

de boire un verre une terrasse face à la mer et de fumer une cigarette. Si je le fais, on me prendra pour une putain.(Sangat sulit menjadi seorang perempuan

yang tidak punya suami di negeri ini. Terkadang aku ingin minum di teras yang berhadapan dengan laut dan merokok. Kalau aku melakukan itu, orang akan menganggapku perempuan nakal.). Pandangan orang Timur terhadap janda dan merokok di tempat umum merupakan hal yang negatif, sedangkan menurut orang Barat hal itu adalah hal yang biasa. Orang Timur lebih suka ikut campur dengan urusan oarng lain, sedangkan orang Barat tidak.Itulah kenapa Najia mendapatkan pendiskriminasian dan ruang geraknya terbatas.

Haji Hamid sebagai seorang asisten Mourad, lebih berperan dalam menyelesaikan berkas-berkas pengajuan pembangunan daripada Mourad.Perhtikan kutipan di bawah.

(30)

LHR/85-86

« Parfaitement, M. Mourad. Je voulais juste vous signaler qu‟il manquait deux documents dans le dossier. Je les ai dans mon cartable. Ils ont besoin de votre signature. »

Il les sort tout en me parlant. Je regarde discrètement Haj Hamid, qui me

fait signe de la tête qu’il faut en finir avec ce dossier.Je jette un regard sur ces papiers. Il me semble les avoir déjà vus. J‟hésite puis je signe.

“Sempurna, Pak Mourad. Saya hanya ingin menunjukkan pada anda bahwa ada dua dokumen yang tidak ada di dalam berkas tersebut. saya membawanya di tas saya dan dokumen-dokumen ini membutuhkan tandatangan anda.”

Sambil berbicara padaku, dia mengeluarkan dokumen-dokumen tersebut. Diam-diam aku melihat Haji Hamid dan dia menganggukkan kepalanya yang berarti bahwa aku harus segera menyelesaikan berkas

ini.Aku melihat kertas-kertas itu.Aku merasa pernah melihat kertas-kertas

Dokumen terkait