• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIKMAH HUKUM WARISAN DALAM ISLAM

Dalam dokumen MODUL PAI SMA KELAS XII (Halaman 149-154)

⎯dÇ)ÎOø

G. HIKMAH HUKUM WARISAN DALAM ISLAM

 menurunkan AlQur’an yang berisi aturan-aturan untuk kepentingan manusia dan bukan untuk kepentingan . Begitu pula dalam soal mawaris, keuntungan atau hikmah menerapkan mawaris ini juga untuk manusia. Hikmah melaksanakan mawaris antara lain sebagai berikut.

1. Untuk menunjukkan ketaatan kita kepada . Kita wajib taat kepada semua perintah Allah, termasuk dalam hal mawaris. Dengan menerapkan mawaris ini berarti kita taat kepada  Karena ketaatan itu, maka melaksanakan mawaris dinilai ibadah.

2. Untuk menegakkan keadilan. Dengan mcnerapkan mawaris, berarti kita menegakkan keadilan. Adil di dalam Islam tidak sama dengan sama rata dan sama rasa. Banyak dan scdikitnya bagian ahli waris itu disesuaikan dengan tanggung jawabnya dalam hal menanggung natkah dan kedckatan kekerabatannya terhadap si mayat.

3. Untuk tetap mengharmoniskan hubungan antar kerabat

Jika semua ahli waris menyadari aturan  ini, dengan pembagian warisan menggunakan hukum  akan membuat hubungan mereka akan tetap harmonis. Namun, jika tidak menggunakan hukum mawaris ini, kemungkinan akan timbul monopoli. Akibatnya, perpecahan di antara kerabat itu tidak dapat dihindari.

4. Untuk lebih menyejahterakan keluarga yang ditinggal. Dengan menggunakan hukum waris Islam, pembagian anak lebih besar daripada keluarga yang lebih jauh. Ini dimaksudkan agar keturunan yang ditinggalkan itu tidak hidup dalam kesengsaraan. Dengan tidak menggunakan hukum waris Islam, bisa terjadi anak sendiri tidak mendapatkan bagian harta pusaka, sedangkan saudara yang lebih jauh malah memperoleh banyak.

5. Untuk kemaslahatan masyarakat. Dengan menerapkan hukum waris Islam, masyarakat kita akan tenang. Jika tidak dibagi menurut aturan ini, kemun kinan terjadi di masyrakat Misalnya, anak atau saudara dekatnya mistinya memperoleh bagian ternyata tidak. Masyarakat akan bergejolak lantaran bersimpati kepada akhli waris dekat yang mestinya mendapat bagian itu

2. Ilmu faraid (mawaris) adalah ilmu yang menguraikan tata cara pembagian harta warisan sesuai dengan ajaran Islam. Rasulullah saw. menyuruh mempelajari ilmu faraid kepada umatnya, mengajarkannya pada orang lain, dan mengamalkannya.

3. Hal-hal yang perlu diketahui tentang ilmu faraid adalah dua masalah pokok tcntang ketentuan mawaris, yaitu

a. sebab-sebab mcmperoleh harta warisan, yaitu hubungan kekeluargaan, perkawinan, wala, dan hubungan seagama, dan

b. sebab-sebab tidak bcrhak memperoleh harta warisan, yaitu budak, pembunuh, murtad, dan kafir.

4. Pandangan ulama mengenai harta peninggalan atau waris meliputi semua harta dan hak yang ditinggalkan oleh si mayat, baik harta benda maupun bukan.

5. Penggunaan harta benda sebelum diwariskan dikeluarkan untuk: a. biaya perawatan waktu sakit,

b. biaya penyelenggaraan jenazah, c. membayar utang,

d. melaksanakan wasiat, dan e. membayar zakat.

6. Ahli waris adalah orang-orang yang mempunyai hak untuk mendapat bagian dari harta peninggalan orang yang meninggal.

7. Untuk menghitung dan menetapkan penerimaan ahli waris dalam pembagian harta warisan, dapat dilakukan dengan melalui dua sistem perhitungan, yaitu dengan sistem asal masalah dan dengan sistem perbandirigan.

8. Hikmah warisan dalam Islam antara lain sebagai berikut. a. Dapat mengikat persaudaraan semua ahli waris. b. Terhindar dari sifat serakah.

c. Terhindari dari makan-makanan dengan jalan yang tidak sah.

Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, c, d atau e sesuai dengan jawaban yang tepat ! 1. Uji Pemahaman Konsep :

Jelaskan istilah berikut ini : a. Faraidh

b. Zawil Furudh c. Ashobah

2. Uji Kemampuan Menguraikan Konsep :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Faraidh? 2. Sebutkan rukun warisan!

3. Jelaskan sebab-sebab seseorang mendapat warisan! 4. Sebutkan sebab-sebab hak waris seseorang jadi gugur!

5. Sebelum harta warisan dibagikan, apa saja yang harus diselesaikan? 6. Berapa orang ahli waris dari pihak laki-laki dan perempuan ? 7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ahli waris Zawil Furudh! 8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ahli waris Ashobah! 9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hijab!

10. apa hikmah warisan? 3. Uji Pengetahuan

Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar dari opsen yang ada!

1. Dalam Fiqih Islam, masalah yang berhubungan dengan Mawaris dibicarakan dalam ....

a. Bab Faradih d. Bab Thaharoh

b. Bab Hudud e. Bab Munakahat

c. Bab Jinaya

2. Di antara sebab seseorang mendapatkan harta warisan adalah sebagai berikut, kecuali ....

a. Keturunan d. perkawinan

b. memerdekakan budak e. sesusuan

c. jasa baik

3. Di antara sebab ahli waris gugur adalah sebab berikut, kecuali ....

a. Membunuh d. beda agama

b. Murtad e. durhaka

c. hamba sahaya

4. Di antara yang harus diselesaikan sebelum harta dibagikan adalah, kecuali .... a. biaya mendo’akan jenazah d. biaya penyelenggaraan jenazah b. bayar hutang simayat e. bayar zakat

c. bayar wasiat simayat

5. Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan pembagian harta warisan adalah surah ....

a. Al-Baqarah: 11-12 d. An-Nisa’: 11-12

b. Ali Imran: 11-12 e. Luqman: 11-12

c. Ar-Rum: 11-12

6. Yang tidak termasuk ahli waris adalah ....

b. Suami e. Anak Angkat c. Paman

7. Yang berikut ini tidak termasuk ahli waris adalah ....

a. Ibu d. Anak perempuan

b. Saudara perempuan e. Nenek pihak Ayah

c. Mertua

8. Di antara ahli waris berikut ini yang termasuk Ashobah adalah ....

a. Anak laki-laki d. Bapak

b. Suami e. Kakek

c. Ibu

9. Berikut ini ahli waris yang mendapatkan bagian ½ dari harta warisan, yakni .... a. Ibu jika tidak punya anak d. Ayah jika ada anak

b. Suami jika tidak ada anak e. Anak laki-laki jika sendiri c. Anak perempuan jika tidak ada cucu

10. Istri jika tidak ada anak mendapat bagian ...

a. ½ d. 1/3

b. ¼ e. 2/3

c. ¾

11. Wasiat harus ditunaikan, besar wasiat maksimalnya adalah ....

a. 100 % d. 2/3 dari harta

b. ½ harta e. 1/3 harta

c. ¼ harta

12. Pembagian harta warisan anak laki-laki terhadap anak perempuan, adalah bagian laki-laki ... dari anak perempuan .

a. 2 x d. 3 x

b. 4 x e. 5 x

c. sama

13. Saudara perempuan bersama saudara laki-laki menjadi Ashobah, dinamakan Ashobah ....

a. Binafsihi d. Bilghairi

b. Ma’alghairi e. Fighairihi

c. Minghairi

14. Kakek tidak mendapat bagian karena ada ayah, hal ini disebut Hijab ....

a. Nurman d. Bilghairi

b. Hirman e. Nukshon

c. Mushan

15. Seseorang meninggal dunia, ahli waris terdiri dari 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki, harta yang ditinggalkan sebanyak Rp. 400.000.000,- Bagian anak laki-laki adalah ....

a. Rp. 350.000.000,- d. Rp. 300.000.000,- b. Rp. 150.000.000,- e. Rp. 250.000.000,- c. Rp. 200.000.000,-

16. Seseorang meninggal dunia, ahli waris terdiri dari istri, 2 anak perempuan dan 2 anak laki-laki, harta yang ditinggalkan sebanyak Rp. 80.000.000,- Bagian istri adalah ....

a. Rp. 10.000.000,- d. Rp. 20.000.000,- b. Rp. 30.000.000,- e. Rp. 40.000.000,- c. Rp. 50.000.000,-

17. Di antara pernyataan berikut yang tidak termasuk hikmah warisan adalah .... a. Menyelamatkan harta simayat d. Mengatur pembagian secara adil b. Terjaminnya kehidupan anak angkat e. Menjamin tanggung jawab terhadap

c. Menghalangi orang yang tidak berhak mengambil harta warisan 18. Di Indonesia warisan diatur dalam Undang-Undang ....

a. No. 7 tahun 1989 d. No. 7 tahun 1991

b. No. 1 tahun 1974 e. No. 1 tahun 1989

c. No. 20 tahun 2004

19. Ahli waris yang terhalang oleh ahli waris yang lain disebut ....

a. Zawil furudh d. Ashobah

b. Hijab e. Mukenah

c. Mahjub

20. Anak tiri mendapatkan bagian harta warisan....

a. dari wasiat d. dari anak laki-laki

b. dari anak perempuan e. dari ibunya c. dari bapaknya

STANDAR KOMPETENSI : 12. Memahami perkembangan Islam di dunia

KOMPETENSI DASAR : 12.1 Menceritakan perkembangan Islam di dunia

12.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi perkembangan Islam di dunia

INDIKATOR : ¾ Menceritakan perkembangan Islam di dunia

¾ Mendeskripsikan substansi dan strategi perkembangan Islam di dunia

¾ Contoh perkembangan Islam di dunia

¾ Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia

Dalam dokumen MODUL PAI SMA KELAS XII (Halaman 149-154)