BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.2 Hipotesis
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang hubungan logis antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diuji kebenarannya (Sekaran, 2010). Pada penelitian ini hipotesis yang akan diuji terdiri dari hipotesis simultan dan hipotesis parsial. Hipotesis simultan pada penelitian ini adalah:
Ho : Bauran pemasaran jasa secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Ha : Bauran pemasaran jasa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Hipotesis parsial terdiri dari 7 (tujuh) hipotesis yakni : 1. Produk
Ho : Produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Ha : Produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
2. Harga
Ho : Harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Ha : Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
3. Tempat
Ho : Tempat secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Ha : Tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
4. Promosi
Ho : Promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Ha : Promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
5. Partisipan
Ho : Partisipan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Ha : Partisipan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
6. Bukti Fisik
Ho : Bukti Fisik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Ha : Bukti Fisik secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
7. Proses
Ho : Proses secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
Ha : Proses secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Politeknik Unggul LP3M Medan.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan atau berkorelasi dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi (Sinulingga, 2011).
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Politeknik Unggul LP3M Medan Jl. Iskandar Muda No. 3 CDEF Medan. Waktu penelitian selama 4 (empat) bulan, dimulai dari bulan Mei 2014 hingga Agustus 2015.
4.3 Definisi Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan suatu tindakan dalam membuat batasan-batasan yang akan digunakan dalam analisis. Pada Tabel 4.2 diuraikan definisi dan indikator dari kedua variabel tersebut.
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Pengukuran Produk
(X1)
Jasa atau atribut perguruan tinggi apa pun yang menyediakan manfaat bagi pelanggan jasa pendidikan, baik sumberdaya dalam bentuk barang, pengorbanan, dan uang, yang dikeluarkan untuk seluruh
1) Biaya kuliah lebih murah 2) Sistem pembayaran kredit
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel (lanjutan)
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Pengukuran sehingga dapat memengaruhi aksesibilitas dan ketersediaan jasa pendidikan
1) Dilalui angkutan umum 2) Dekat restoran atau warung
makan
3) Dekat dengan tempat kos 4) Lokasi kampus mudah digunakan perguruan tinggi untuk menjangkau khalayak perguruan tinggi, membangun lingkungan internal perguruan tinggi yang peduli, serta menciptakan kesadaran dari upaya perguruan tinggi untuk memenuhi keinginan dan harapan masyarakat
1) Informasi lengkap melalui Website
2) Brosur informasi yang selalu tersedia
3) Promosi melalui koran 4) Promosi melalui media sosial
Skala penyampaian jasa sehingga memengaruhi persepsi pengguna jasa pendidikan
1) Dosen minimal S-2
2) Dosen mengajar berdasarkan SAP
3) Pegawai administrasi yang cekatan berinteraksi, meliputi unsur berwujud yang mendukung kinerja atau komunikasi jasa pendidikan
1) Ruang kelas memiliki AC 2) Wi-Fi selalu aktif
3) Parkir yang luas
4) LCD Proyektor selalu tersedia 5) Spidol dan penghapus selalu
Seluruh prosedur nyata, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa dari produsen kepada mahasiswa
4) Rencana kuliah tepat waktu
Skala Likert
Keputusan Memilih
(Y)
Suatu kegiatan calon mahasiswa yang secara langsung terlibat dalam menentukan perguruan tinggi yang akan dipilih
1) Memilih karena Akreditasi 2) Memilih karena waktu kuliah
singkat
3) Memilih karena uang kuliah 4) Memilih karena lokasi
5) Memilih karena promosi yang menarik
6) Memilih karena kualitas dosen yang bagus
7) Memilih karena fasilitas lengkap
Skala Likert
4.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
(Sugiyono, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa yang terdaftar aktif pada Tahun Akademik 2014/2015 di Politeknik Unggul LP3M.
Pada penelitian ini besar sampel didasarkan pendapat Roscoe, jika penelitian terkait dengan analisis multivariate (analisis korelasi atau regresi berganda) maka ukuran sampel sebaiknya beberapa kali, biasanya minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti (Sinulingga, 2011). Berdasarkan kerangka konseptual pada Gambar 3.1 ada sebanyak delapan variabel, sehingga jumlah subjek penelitian minimal 80 responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling yang merupakan bagian dari tipe sampling probabilitas, di mana
peneliti dalam memilih sampel memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota mahasiswa secara acak untuk ditetapkan sebagai anggota sampel.
4.5 Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara (Interview), kepada pihak yang berhak dan berwenang memberi data dan informasi tentang pelaksanaan bauran pemasaran jasa di Politeknik Unggul LP3M Medan.
b. Kuesioner dalam bentuk skala Likert yang diberikan kepada mahasiswa Politeknik Unggul LP3M Medan.
c. Studi Dokumentasi, dengan mengumpulkan dan mempelajari data serta informasi dari Politeknik Unggul LP3M.
4.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang merupakan sekumpulan item yang digunakan untuk menanyakan hal yang ingin diukur atau diketahui.
1. Penyusunan Instrumen
Didalam mengembangkan dan menyusun kembali pertanyaan diperhatikan teknik pembuatan kuesioner sebagai berikut (Ghozali, 2011) :
a. Memenuhi tujuan kuesioner yaitu memperoleh informasi persepsi pelanggan yang relevan dengan tujuan survey dengan tingkat kesahihan dan kehandalan yang tinggi.
b. Menggunakan jenis pertanyaan tertentu dan dipilih jenis pertanyaan kombinasi dengan skala Likert 1 sampai 5.
c. Memenuhi kriteria kesederhanaan kata-kata, jelas, berlaku bagi semua responden, berkaitan dengan masalah penelitian, tidak ambigu, tidak menggiring, tidak memuat informasi yang tidak dimiliki responden, tidak memuat hal-hal yang bersifat pribadi dan peka serta tidak bersifat klise.
2. Pengujian Instrumen
Keberhasilan alat ukur menjalankan fungsinya sebagai alat ukur apabila alat ukur tersebut dapat menunjukkan hasil ukur dengan cermat dan akurat.
a. Uji Validitas
Uji ini ditujukan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi bila alat tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan pengukuran. Dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang tidak termasuk responden yang menjadi bagian dari responden analisis data. Apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka dapat dinyatakan item tersebut valid, sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.
Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan tingkat kekuatan suatu alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Reliabilitas sering diartikan juga sebagai keajegan atau konsisten (Sugiyono, 2012). Hal ini berarti bahwa suatu alat ukur memiliki reliabilitas sempurna apabila hasil pengukuran diujikan berkali – kali terhadap subyek yang sama selalu menunjukan hasil atau skor yang sama. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,60 (Ghozali, 2011). Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha, dengan jumlah sampel 30 responden. Perhitungan reliabilitas penelitian dilakukan dengan bantuan program program SPSS versi 20.
4.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Metode yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah metode regresi, dan untuk menjamin bahwa metode regresi dipilih telah sesuai
dan memenuhi asumsi-asumsi yang dipersyaratkan dalam penggunaannya maka dilakukan uji asumsi klasik (Ghozali, 2011)
a. Uji Normalitas
Untuk mencek apakah hasil pengamatan data menyebar normal atau tidak, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov (Situmorang dan Luthfi, 2011). Pada penelitian ini normalitas data dilakukan dengan uji histogram dan uji normal P Plot. Pada uji hisogram, grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal jika memperlihatkan grafik mengikuti sebaran kurva normal (ditunjukkan dengan kurva berbentuk lonceng). Pada uji normal P Plot, pola distribusi normal jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara yang digunakan untuk menguji autokorelasi dalam penelitian menggunakan uji Durbin-Watson (DW Test). Uji Autokorelasi hanya dilakukan pada data time series bukan pada data cross section.
c. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji Multikolinearitas juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel independent dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya Multikolinearitas. Pada riset ini akan dilakukan uji Multikolinearitas dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF)
pada model regresi. Jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 , maka variabel tersebut mempunyai persoalan Multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya (Ghozali, 2011).
4.8 Analisis Data
Analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan analisis regresi berganda, analisis secara serentak (Uji F) dan analisis secara parsial (Uji t) dengan bantuan software SPSS versi 20.
4.8.1 Analisis Deskriptif
Hasil rekapitulasi kuesioner diuraikan secara deskriptif kemudian diukur dengan menggunakan rentang skala. Rentang skala digunakan untuk mengukur tingkat sikap dan pandangan responden secara individual maupun secara menyeluruh. Total skor jawaban responden dimasukkan ke dalam rentang skala yang diperoleh dengan rumus Cronin dan Taylor dalam Bawono dkk (2009) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Interval Skala = Nilai Maksimal – Nilai Minimal Jumlah Kriteria
Kriteria penilaian :
Sangat Tidak Setuju = 1
Tidak Setuju = 2
Biasa Saja = 3
Setuju = 4
Sangat Setuju = 5
Dengan demikian dapat diperoleh interval skala untuk setiap jawaban responden adalah :
Nilai Minimal = Nilai Kriteria Terendah yakni 1 (satu) Nilai Maksimal = Nilai Kriteria Tertinggi yakni 5 (lima) Interval Skala = 5 – 1 = 0,80
5
Setelah nilai interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui letak penilaian setiap responden. Adapun rentang skala tersebut adalah :
1,00 – 1,80 = Sangat Tidak Baik 1,81 – 2,60 = Tidak Baik
2,61 – 3,40 = Kurang Baik 3,41 – 4,20 = Baik
4,21 – 5,00 = Sangat Baik
4.8.2 Analisa Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X..., X7) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) dengan model regresi (Hasan, 2009) sebagai berikut :
Y = a + bx + e
Pada penelitian ini menggunakan tujuh variabel independen, sehingga rumus persamaan regresi menjadi :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 +e dimana :
Y = Variabel dependen (Keputusan Memilih)
a = Konstanta
b = Koefisisen regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
X = Variabel independen yang terdiri dari : X1 = Produk
X2 = Harga X3 = Distribusi X4 = Promosi X5 = Partisipan X6 = Bukti Fisik X7 = Proses e = error
4.8.3 Pengujian Hipotesis dengan Uji Secara Serentak (Uji F) Pengujian hipotesis dengan uji F dilakukan dengan langkah-langkah :
a. Membuat formulasi hipotesis
b. Menentukan level signifikasi dengan
α
yakni 0,05.c. Mengambil keputusan
Jika Nilai Signifikansi >
α
, maka Ho diterima Jika Nilai Signifikansi >α
, maka Ho diterima Jika Nilai Signifikansi <α
, maka Ho ditolak 4.8.4 Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial (Uji t)Pengujian hipotesis dengan uji t dilakukan dengan langkah-langkah : a. Membuat formulasi hipotesis
b. Menentukan level signifikasi dengan menggunakan
α
yakni 0,05.c. Mengambil keputusan
Jika Nilai Signifikansi >
α
, maka Ho diterima Jika Nilai Signifikansi >α
, maka Ho diterima Jika Nilai Signifikansi <α
, maka Ho ditolakBAB V
GAMBARAN UMUM INSTITUSI
5.1 Sejarah dan Perkembangan Institusi
Sebelum menjadi atau berubah status sebagai Politeknik, Politeknik Unggul LP3M Medan dahulu bernama Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Medan yang didirikan pada tanggal 20 Februari 1998 di Medan. Lembaga ini dibina oleh tokoh pendidikan, tokoh masyarakat dan pemerintah. Seluruh program studi yang diselenggarakan telah diakui oleh pemerintah melalui Dikti sebagai konsep program yang terbaik. Adapun program studi yang ada di Lembaga Pendidikan Pengembangan Profesi Medan (LP3M) terdiri dari
1. Komputer Akutansi 2. Informatika Komputer 3. Bisnis Administrasi 4. Perhotelan
5. Akutansi Perpajakan
Seiring dinamika pendidikan dan mengakomodir aspirasi mahasiswa LP3M serta masyarakat, akhirnya LP3M berubah status menjadi Politeknik Unggul LP3M Medan dengan izin SK Mendiknas No. 25/D/O/2001. Kampus Politeknik Unggul LP3M berlokasi di Jl Iskandar Muda No. 3 CDEF.
Politeknik Unggul LP3M Medan sebagai kampus yang revolusioner dibidang pendidikan Diploma Tiga (D-III) di kota Medan terus menerus meningkatkan pelayanan dan kualitas pendidikan khususnya kualitas lulusannya. Program Diploma Tiga (D-III) dapat diselesaikan hanya dengan
waktu 2tahun (tetap 6 semester) dengan tetap mengutamakan pelayanan dan kualitas proses pendidikan yang berkualitas dan berakhlak. Kurikulum yang diberikan adalah integrasi dari perpaduan IQ, EQ, dan SQ yang terus di-update minimal tiga tahun sekali dan terus membina hubungan kerjasama dengan lebih dari 250 perusahaan dan institusi. Tujuannya agar lulusan Politeknik Unggul LP3M Medan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha setiap lulusan selain mempunyai ijazah Diploma Tiga (Ahli Madya) harus mempunyai minimal tiga sertifikat lokal dan dua sertifikat internasional. Dengan konsep tersebut, diharapkan semua lulusan Politeknik Unggul LP3M Medan mempunyai keahlian atau keterampilan sesuai dengan program studinya dan memiliki akhlak/
moral yang baik serta taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5.2 Keunggulan Institusi
Berbagai bentuk kerjasama dilakukan dengan pihak perusahaan dalam merekrut alumni dari Politeknik Unggul LP3M Medan. Kampus Politeknik Unggul LP3M Medan memposisikan kampus lebih unggul dalam berbagai bentuk keahlian dasar dalam pekerjaan ditambah dengan fasilitas perkuliahan yang memberi kenyamanan mahasiswa dan dosen dalam proses belajar mengajar.
Adapun bentuk keunggulan tersebut adalah:
1. Ruang Kuliah/ Laboratorium
2. Ruang kuliah full AC dan bebas akses wifi
3. Jumlah mahasiswa dalam satu kelas sebanyak 25 hingga 30 orang.
3. Gratis laptop baru bagi setiap mahasiswa baru.
4. Ruang pertemuan (aula) yang representatif.
5. Fasilitas praktek bebas untuk melatih kemampuan mengetik cepat.
5.3 Visi, Misi dan Struktur Organisasi
Visi Politeknik Unggul LP3M Medan Menjadi Politeknik yang
“TERDEPAN, TERUNGGUL da TERKENAL” dalam pendidikan vokasi dan profesi di SUMATERA UTARA pada tahun 2015. Untuk mewujudkan visinya, Politeknik Unggul LP3M menetapkan misi dengan cara manajemen memberikan layanan dan kualitas yang UNGGUL kepada Stakeholder (Mahasiswa, Dosen dan Masyarakat) melalui LPPP (LP3M) yaitu : Layanan, Pendidikan / Dosen, Pengajaran / Kurikulum, Pelatihan Mental/Moral.
Struktur organisasi merupakan spesifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, dan tingkat spesialisasi aktivitas kerja. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan faktor yang memegang peranan penting sebagai petunjuk dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian, selain itu struktur organisasi dapat berfungsi sebagai upaya untuk mencapai lancarnya kegiatan perusahaan.
Pengorganisasian akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan berjalan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain, struktur organisasi berguna untuk menghindari terjadinya penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Dengan demikian, struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi pegawai dalam perusahaan serta bagaimana hubungan
antar satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Dengan hal tersebut, dapat tercapai suatu tim kerja yang solid dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Deskripsi Jawaban Reaponden 6.1.1 Uraian Jawaban Variabel Produk
Pada variabel produk terdapat lima pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa sebagai responden. Hasil jawaban dapat dilihat di Tabel 6.1.
Berdasarkan Tabel 6.1 , pada pertanyaan pertama di variabel produk (X1-1) yakni pertanyaan mengenai “Politeknik Unggul LP3M Medan menghasilkan alumni dengan keahlian terapan yang membuat saya siap untuk kerja” total nilai pada pertanyaan ini adalah 292 dengan nilai rata-rata 3,65, yang berarti dalam kategori Baik, hal ini menunjukkan bahwa Politeknik Unggul LP3M Medan sebagai perguruan tinggi vokasi atau terapan telah dikenal mampu menghasilkan alumni yang siap kerja.
Pada pertanyaan kedua di variabel produk (X1-2) yakni pertanyaan mengenai “Politeknik Unggul LP3M Medan memiliki pilihan program studi diploma yang beragam” total nilai pada pertanyaan ini adalah 360 dengan nilai rata-rata 4,5, yang berarti dalam kategori Sangat Baik, hal ini menunjukkan bahwa pilihan program studi yang tersedia di Politeknik Unggul LP3M Medan sudah sesuai dengan harapan para mahasiswa.
Tabel 6.1 Rekapitulasi Jawaban Pertanyaan Variabel Produk
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Pada pertanyaan ketiga di variabel produk (X1-3) yakni pertanyaan mengenai “Materi praktek lebih banyak dibanding materi teori di program studi yang sedang saya ikuti” total nilai pada pertanyaan ini adalah 239 dengan nilai rata-rata 2,98, yang berarti dalam kategori Kurang Baik, hal ini menunjukkan bahwa sebagai perguruan tinggi vokasi, menurut mahasiswa Politeknik Unggul LP3M Medan dalam proses belajar mengajar, materi praktek tidak lebih banyak dari materi teori. Konsep praktek yang lebih banyak dari teori merupakan sebuah standar pendidikan politeknik, namun hal ini belum terlaksana dengan baik di Politeknik Unggul LP3M Medan.
Pada pertanyaan keempat di variabel produk (X1-4) yakni pertanyaan mengenai “Akreditasi program studi pilihan saya, sesuai dengan harapan saya”
total nilai pada pertanyaan ini adalah 298 dengan nilai rata-rata 3,75, yang berarti dalam kategori Baik, hal ini menunjukkan bahwa sebagai perguruan tinggi vokasi, menurut mahasiswa Politeknik Unggul LP3M Medan dalam proses belajar mengajar, materi praktek tidak lebih banyak dari materi teori. Konsep praktek yang lebih banyak dari teori merupakan sebuah standar pendidikan politeknik, namun hal ini belum terlaksana dengan baik di Politeknik Unggul LP3M Medan.
Pada pertanyaan kelima di variabel produk (X1-5) yakni pertanyaan mengenai “Kurikulum perkuliahan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja” total nilai pada pertanyaan ini adalah 239 dengan nilai rata-rata 2,98, yang berarti dalam kategori Kurang Baik, hal ini menunjukkan bahwa sebagai perguruan tinggi vokasi, menurut mahasiswa Politeknik Unggul LP3M Medan dalam proses belajar mengajar, materi perkuliahan belum seluruhnya sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja. Masih banyak mata kuliah yang bersifat umum dibanding mata kuliah keahlian sesuai dengan program studi.
Dari lima pertanyaan, terdapat 2 (dua) pertanyaan yang belum memenuhi harapan mahasiswa yakni mengenai materi praktek yang tidak lebih banyak dari teori dan kurikulum belum sesuai dengan keubutuhan dunia kerja.
6.1.2 Uraian Jawaban Variabel Harga
Dalam dunia pendidikan, harga jasa pendidikan sebagai biaya pendidikan.
Biaya pendidikan merupakan biaya pendidikan secara keseluruhan yang meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan pada semua tingkatan. Pada variabel harga terdapat empat pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa sebagai responden.
Berdasarkan Tabel 6.2 , pada pertanyaan pertama di variabel harga (X2-1) yakni pertanyaan mengenai “Biaya kuliah di Politeknik Unggul LP3M Medan lebih murah dibanding Politeknik Swasta yang lain di Kota Medan” total nilai pada pertanyaan ini adalah 256 dengan nilai rata-rata 3,20, yang berarti dalam kategori Kurang Baik, hal ini menunjukkan bahwa biaya kuliah di Politeknik Unggul LP3M Medan tidak lebih mahal maupun lebih murah dibanding perguruan tinggi sejenis.
Pada pertanyaan kedua di variabel harga (X2-2) yakni pertanyaan mengenai “Sistem pembayaran uang kuliah dapat dibayar secara kredit atau cicilan” total nilai pada pertanyaan ini adalah 326 dengan nilai rata-rata 4,07, yang berarti dalam kategori Sangat Baik, hal ini menunjukkan bahwa dalam hal pembayaran uang kuliah.
Tabel 6.2 Rekapitulasi Jawaban Pertanyaan Variabel Harga
Pada pertanyaan ketiga di variabel harga (X2-3) yakni pertanyaan mengenai “Biaya-biaya di luar biaya kuliah cukup murah” total nilai pada pertanyaan ini adalah 237 dengan nilai rata-rata 2,96, yang berarti dalam kategori Kurang Baik, hal ini menunjukkan bahwa di luar biaya perkuliahan, biaya-biaya lain yang dibebankan kepada mahasiswa, biayanya tidak lebih murah dibanding kampus lain. Selain menyelenggarakan program pendidikan formal, Politeknik Unggul LP3M juga menyelenggarakan tes kompetensi yang diwajibkan kepada mahasiswanya seperti Tes TOEFL dan Tes Kecapatan Mengetik (Typing), untuk kedua tes tersebut dibebankan biaya kepada mahasiswa.
Pada pertanyaan keempat di variabel harga (X4-4) yakni pertanyaan mengenai “Politeknik Unggul LP3M Medan menyediakan banyak beasiswa untuk mahasiswa berprestasi” total nilai pada pertanyaan ini adalah 181 dengan nilai rata-rata 2,26, yang berarti dalam kategori Tidak Baik, hal ini menunjukkan bahwa jenis beasiswa yang ditawarkan oleh Politeknik Unggul LP3M masih sangat minim. Jenis beasiswa yang disediakan kepada mahasiswa adalah beasiswa dari Yayasan untuk mahasiswa yang tidak mampu, kemudian beasiswa dari Dikti yakni Beasiswa Bantuan Belajar dan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik.
Dari keempat pertanyaan pada variabel tempat, pada pertanyaan mengenai biaya kuliah (X2-1), biaya lain selain biaya perkuliahan (X2-3) dan mengenai jumlah beasiswa yang disediakan untuk mahasiswa berprestasi (X2-4) berada pada kriteria yang tidak sesuai harapan.
6.1.3 Uraian Jawaban Variabel Tempat
Pada variabel tempat terdapat empat pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa sebagai responden. Hasil jawaban dapat dilihat di Tabel 6.3.
Tabel 6.3 Rekapitulasi Jawaban Pertanyaan Variabel Tempat
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan Tabel 6.3 , pada pertanyaan pertama di variabel tempat (X3-1) yakni pertanyaan mengenai “Lokasi kampus Politeknik Unggul LP3M Medan
Berdasarkan Tabel 6.3 , pada pertanyaan pertama di variabel tempat (X3-1) yakni pertanyaan mengenai “Lokasi kampus Politeknik Unggul LP3M Medan