• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2010 : 70)

Ho : Variabel labelisasi halal (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen (Y) Pizza Hut Kota Medan.

Ha : Variabel labelisasi halal(X) berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen (Y) Pizza Hut Kota Medan.

3.5 Definisi Konsep

Konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam suatu simbol atau kata (Prasetyo dan Jannah, 2005:67). Untuk memberikan batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep guna menghindari adanya salah pengertian, maka definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka teoritis yang telah dikemukakan. Adapun yang menjadi definisi konsep dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Labelisasi Halal

Labelisasi halal merupakan unsur yang sangat penting dalam penelitian ini. Labelisasi halal merupakan pencantuman pernyataan halal pada kemasan

Universitas Sumatera Utara

suatu produk yang bertujuan agar masyarakat muslim mengetahui bahwa produk tersebut berstatus halal (Rangkuti 2010:8).

2. Minat Beli

Kotler (2009:214) menyatakan bahwa minat beli konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh, dan menggunakan barang-barang melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut.

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Simangarimbun 1995:34). Variabel diukur dalam rangka memudahkan pelaksanakan penelitian dilapangan, sehingga memerlukan operasionalisasi dari masing-masing konsep yang digunakan dalam menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

22

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

No. Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

1. Variabel

Sumber : Diolah oleh Penulis, 2017

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalahSkala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsiseseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk

Universitas Sumatera Utara

keperluananalisis kuantitatif ini, maka setiap variabel diberi skala 1 (satu) sampai 5 (lima) yang terlihat di bawah ini :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

3.8 Metode Pengumpulan Data 3.8.1 Data Primer

Data primer atau data tangan pertama, adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 2010:91) Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini yakni data yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian, yang sesuai dengan masalah yang diteliti, yang akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel penelitian. Alat bantu ini digunakan untuk mendapatkan jawaban dari para responden yang telah ditetapkan.

3.8.2 Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan untuk mendapatkan data-data tertulis yang berkaitan dengan penelitian melalui buku-buku, dokumen-dokumen, penelitian terdahulu, hingga internet.

24

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Uji Instrumen

Penyusunan sebuah kuisioner harus benar-benar dapat menggambarkan tujuan dari penelitian tersebut (valid) dan juga dapat konsisten bila pertanyaan tersebut dijawab dalam waktu yang berbeda (reliabel). Sugiyono (2010:121) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

Sebelum pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik.

3.9.1.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2016:211) uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevadilan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaiknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi suatu butir atau item N : jumlah responden

X : skor item Y : skor total item

Universitas Sumatera Utara

Syarat kevaliditasan suatu item adalah apabila rhitung > rtabel pada taraf signifikan ( ) maka instrumen itu dianggap valid dan jika rhitung < rtabel maka instrumen dianggap tidak valid.

3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2016:221) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih-memilih jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan atau pernyataan yang sudah valid. Koefisien reliabilitas yang besarnya antara 0,50-0,60. Dalam penelitian ini peneliti memilih 0,6 sebagai koefisien reliabilitas. Adapun kriteria dari pegujian reliabilitas adalah :

1) Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik atau dengan kata lain instrumen adalah reliable atau terpercaya.

2) Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji tersebut adalah tidak reliable.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

26

Metode yang dapat dipakai untuk uji normalitas yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Jika data menyebar disekitaran garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi penelitian merupakan data normal atau mendekati normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain. Pengujian ini dilakukan melalui pengamatan pada ppola scatter plot. Scatter plot nantinya akan membentuk plot tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitasmenunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi linier tidak efesien. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y disimpulkan bahwa ada heteroskedastisitas.

3.9.3 Metode Analisis Regresi Linear Sederhana

Peneliti mengetahui arah hubungan antara variabel independen yaitu Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Minat Beli Konsumen Pizza Hut, apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Maka dari itu akan digunakan metode analisis regresi linear sederhana agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan software statistik.

Y = abX

Dimana:

Y = Variabel response atau variabel akibat (dependent)

X = Variabel predictor atau variabel faktor penyebab (independent) a = Konstanta

Universitas Sumatera Utara

b = Koefisien regresi (keiringan); besaran respon yang ditimbulkan oleh predictor 3.9.4 Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji T)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan formasi Ho dan Ha

Ho : bi = 0, berarti variabel independen bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0, berarti variabel tersebut merupakan variabel penjelas yg signifikan terhadap variabel dependen.

2. Level of significant

Sampel 96 orang, maka ttabel = t (a = 0,05) 3. Menemukan kriteria pengujian

Ho gagal ditolak apabila thitung < ttabel

Ha ditolak apabila thitung > ttabel

4. Tes Statistik

Kesimpulan:

a. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh positif b. Apabila thitung< ttabel maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh

28

3.9.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R semakin besar atau mendekati, maka dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang dipergunakan semakin kuat menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap 2 variabel terikat. Sebaliknya, jika R semakin kecil atau mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y).

Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Pizza Hut adalah sebuah restorant berantai dan waralaba franchise makanan internasional yang berpusat di Addison, Texas, USA. Perusahaan ini didirikan tahun 1958 oleh dua mahasiswa, Dan dan Frank Carney dengan meminjam $600 dari ibu mereka untuk membuka toko pizza kecil di kampung halaman mereka di Wichita, Kansas. Kemudian dibeli oleh PepsiCo, Inc. pada 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir 34.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 100 negara.

Pizza Hut mempunyai beberapa konsep restoran. Mulai dari restoran yang hanya bisa makan di tempat (Dine In) yang tidak mempunyai layanan pengantaran. RBD (Restaurant Based delivery) yang menyediakan layanan pengantaran, hingga pesan ambil (carry out). Menu di Pizza Hut terbagi atas 3 jenis. Appetizer, Main dishes (pizza dan non pizza), serta Dessert. Untuk Appetizer atau makanan pembuka terdapat berbagai macam jenis salad dan makanan pembuka lainnya seperti; Garlic Tomato Bruschetta, Breadstick, Chicken Wings. Dan tak lupa Garlic Bread. Untuk Main Dishes, Pizza Hut menjual dalam empat jenis ukuran antara lain personal, small, medium, dan large. Namun, biasanya kebanyakan restoran menghilangkan jenis ukuran yang small. Ada beberapa jenis pizza Thin

& Crispy Pizza, Stuffed Crust Pizza, Dippin’ Strips Pizza, The Edge Pizza, dan Pan Pizza. Dengan berbagai macam jenis topping disediakan (Pepperoni, Italian

30

Sausage, Ham, Chicken, Red Onions, Black Olives, Green Peppers, Bacon, Mushroom, Beef, Pork, Tomatoes) dan sebagai tambahan ada pula jenis yang spesial, yaitu Meat Lovers, Pepperoni Lovers, Cheese Lovers, Veggie Lovers, Double Cheeseburger, Supreme, Super Supreme dan yang terbaru adalah Pizza Mia. Selain menu - menu pizza yang umum, dibuat juga pizza sesuai dengan wilayah masing - masing restoran dan selera customer.

Gambar 4.1 Logo Pizza Hut

Sumber: https://www.google.com 4.1.2 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari perusahaan Pizza Hut adalah sebagai berikut:

1. Visi

Menjadikan Perusahaan berkembang dengan kerja keras, kerja sama antar karyawan.

2. Misi

a. Semangat dalam bekerja agar mendapatkan hasil yang memuaskan b. Melayani customer dengan baik

c. Menerima Kritik dari customer agar perusahaan dapat menjadi lebih baik d. Openmain terhadap segala hal

Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Produk Pizza Hut

Adapun produk Pizza Hut sebagai berikut:

1. Pizza

a. Meet Lovers

Gambar 4.2 Meet Lovers

Sumber: http://www.pizzahut.com/

b. American Favourite

Gambar 4.3 American Favourite

32

c. Deluxe Cheese

Gambar 4.4 Deluxe Cheese

Sumber: http://www.pizzahut.com/

d. Tuna Melt

Gambar 4.5 Tuna Melt

Sumber: http://www.pizzahut.com/

Universitas Sumatera Utara

e. Super Supreme

Gambar 4.6 Super Supreme

Sumber: http://www.pizzahut.com/

2. Minuman

a. Mango Rose Melon

Gambar 4.7 Mango Rose Melon

Sumber: http://www.pizzahut.com/

34

b. Cranberry Spring

Gambar 4.8 Cranberry Spring

Sumber: http://www.pizzahut.com/

c. Greentea Yakult

Gambar 4.9 Greentea Yakult

Sumber: http://www.pizzahut.com/

Universitas Sumatera Utara

3. Pasta

a. Mac n’ Cheese

Gambar 4.10 Mac n’ Cheese

Sumber: http://www.pizzahut.com/

b. Cheesy Beef Spagheti

Gambar 4.11 Cheesy Beef Spagheti

Sumber: http://www.pizzahut.com/

36

c. Cheese Beef Fusili

Gambar 4.12 Cheese Beef Fusili

Sumber: http://www.pizzahut.com/

4.1.4. Profil Perusahaan Pizza Hut Indonesia

Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984 dan merupakan restoran Pizza pertama di Indonesia. PT Sarimelati Kencana adalah perusahaan yang memayungi Pizza Hut Indonesia. Sebelum restoran Pizza lainnya hadir, Pizza Hut telah memiliki penggemar setia. Tak heran, restoran yang merupakan bagian dari perusahaan restoran terbesar di dunia YUM Restaurant International ini begitu cepat berkembang. Pada tahun 2009 ini Pizza Hut Indonesia telah membuka outletnya yang ke 174 di Padang (Bukit Tinggi), Sumatera Barat. Saat ini Pizza Hut sudah dapat ditemui di seluruh kota –kota besar di Indonesia. Pencapaian restoran yang ke 174 menandakan bahwa Pizza Hut di terima oleh masyarakat Indonesia, meskipun saat ini banyak restoran pizza yang juga mulai berkembang.

Keberhasilannya tidak lepas dari kerja keras yang di dasari empat nilai budaya kerja yang dikembangkan. Hal tersebut dijelaskan oleh Stephen

Universitas Sumatera Utara

McCarthy, selaku Presiden Direktur Pizza Hut Indonesia. Empat nilai budaya kerja tersebut antara lain: pertama, Integritas yaitu kami memberi komitmen dalam memberikan pelayanan , berlaku jujur, disiplin, serta kebersamaan dalam suatu team work yang harmonis. Kedua, keunggulan dalam pelayanan, hidangan dan kenyamanan tempat yang diberikan, hal tersebut didukung dengan adanya pelatihan secara terus menerus. Ketiga, pengembangan usaha, diantaranya adanya pengembangan produk dan pengembangan restoran yang disertai dengan pengembangan SDM menuju kualitas berstandar internasional. Keempat, keuntungan yang menjadi tujuan setiap usaha digunakan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Keberhasilan tersebut didukung juga oleh perhatian mereka terhadap pasar. Mereka menyesuaikan produk makanan Pizza Hut dengan keadaan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia juga terbiasa dengan makanan dengan bumbu yang terasa, tidak hambar seperti masakan barat. Oleh karena itu mereka juga menyediakan menu yang merupakan kombinasi antara masakan Indonesia dengan barat. Untuk pengembangan SDM saat ini, Pizza Hut telah menaruh perhatian lebih di bidang SDM dengan mengadakan berbagai pelatihan secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pizza, mulai dari proses pengolahan bahan mentah hingga penyajian akhir, serta pelatihan mengenai cara berkomunikasi dan berinteraksi dalam memberikan pelayanan prima kepada pengunjung. Dengan usaha tersebut, tidak heran jika Pizza Hut Indonesia berkembang pesat dibandingkan dengan Pizza Hut di Negara lain. Di wilayah ASEAN, perkembangan usaha Pizza Hut

38

Indonesia sangat pesat dan kontribusi Pizza Hut dalam menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia pun cukup besar. Saat ini mereka telah menampung sekitar 8.000 tenaga kerja yang tersebar di 174 restoran mencakup lebih dari 22 propinsi. . (www.pizzahutindonesia.com).

4.1.5 Struktur Organisasi PizzaHut

Gambar 4.13 Struktur Organisasi Pizza

Sumber: Google.com

Adapun tugas dan wewenang masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

a. Area Manager Area manager

bertugas mengkoordinasi segala aktifvitas yang dijalankan oleh masing-masing restaurant manager berdasarkan kebijakan yang telah di tetapkan perusahaan serta bertanggung jawab penuh atas maju mundurnya outlet yang berada di areanya.

AREA MANAGER

MMANAGER

ASST REST MANAGER

CHASIER SERVER COOK ORDER

TAKER

DELIVERY MAN

Universitas Sumatera Utara

b. Restaurant Manager

Restaurant manager bertugas mengkoordinasi segala aktifitas yang dijalankan oleh masing-masing bagian berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan serta bertanggung jawab penuh atas outletnya dan memiliki kekuasaan untuk memberikan perintah kepada bawahan.

c. Assistant Restaurant manager

Assistant Restaurant manager memiliki tugas membantu keseluruhan tugas dari manager dan mewakili tugas manager serta mewakilinya apabila berhalangan serta menjadi pengawas langsung atas pelaksanaan kebijaksanaan perusahaan atas tugas-tugas di masing-masing bagian.

d. Cashier

Mempunyai tugas melaksanakan pencatatan dan pembukuan atas administrasi perusahaan serta melakukan penghitungan terhadap pembelian yang dilakukan.

e. Server

Bertugas untuk menyiapkan fasilitas makan konsumen seperti meja makan (merapikan dan membersihkannya), tempat cuci tangan, toilet, membersihkan lantai sehingga konsumen senyaman mungkin.

f. Cook

Bertugas langsung di dapur untuk mengelola maakan seperti mencampur bahan dan memasukkannya dalam oven serta menyiapkan peralatan makanan yang dibutuhkan seperti membuat salad, minuman dan lainlain.

40

g. Order Taker

Bertugas menerima pesan antar lewat telepon dan juga menerima dan menghitung pembayaran dari pesan antar.

h. Delivery Man

Mempunyai tugas untuk mengantarkan pesanan pelanggan sampai kerumah dengan tepat waktu.

4.2 Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Konsumen Pizza Hut yang terletak di Kota Medan..Penulis mengambil sebanyak 96 orang yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.Terdapat 1 karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu konsumen yang pernah mengkonsumsi Pizza Hut dengan batas usia minimal 18 tahun.

4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Data Primer (2017)

Berdasarkan data jenis kelamindiatas maka responden dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada penelitian ini perempuan lebih mendominasi menjawab kuisoner dari pada laki-laki yaitu perempuan sebanyak 50 orang dengan tingkat

No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase(%)

1. Laki-laki 46 47,92

2. Perempuan 50 52,08

Jumlah 96 100

Universitas Sumatera Utara

persentase 47,92 % dan laki-laki sebanyak 46 orang dengan tingkat persentasi sebanyak 52,08% .

4.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Data Primer (2017)

Berdasarkan data usia diatas maka responden dibagi menjadi 3 bagian yaitu usia 18-25, 26-35, >36 tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada penelitian ini konsumen pada umur 18-25 tahun lebih mendominasi menjawab kuisoner dari pada usia yang lainnya yaitu sebanyak 40 orang dengan tingkat persentase 41,66 % sedangkat yang lainnya yaitu pada usia 26-35 tahun sebanyak 29 orang dengan tingkat persentase 30,20 % , > 36 tahun sebanyak 27 orang dengan tingkat persentase 28,14 %.

No. Usia

Jumlah

Responden Persentasi(%)

1 18 - 25 40 41,66

2 26 – 35 29 30,20

3 > 36 27 28,14

Jumlah 96 100

42

4.2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Uang Saku Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Uang Saku

Sumber: Data Primer (2017)

Berdasarkan data uang saku diatas maka responden dibagi menjadi 3 bagianyaitu kurang dari Rp.1.000.000, antara Rp.1.000.000 sampai dengan Rp.3.000.000 dan lebih dari Rp.3.000.000. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada penelitian ini konsumen dengan uang saku antara Rp.1.000.00 sampai dengan Rp.3.000.000 lebih mendominasi menjawab kuisoner dari yang lainnya yaitu sebanyak 49 orang dengan tingkat persentase 51,05 % sedangkan yang lainnya yaitu dibawah Rp.1.000.000 sebanyak 24 orang dengan tingkat persentase 25 % dan konsumen yang memiliki uang saku lebih dari Rp.3.000.000 menjawab kuisoner sebanyak 23 orang dengan tingkat persentase yaitu 23,96 %

.

No. Uang Saku Jumlah Responden Persentasi (%)

1 <Rp.1.000.000 24 25

2 Rp.1.000.000-Rp.3.000.000 49 51,05

3 >Rp.3.000.000 23 23,96

Jumlah 96 100

Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Sumber: Data Primer (2017)

Berdasarkan data pendidikan terakhir diatas maka responden dibagi menjadi 3 bagian yaitu SMA, D3, S1. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada penelitian ini konsumen dengan pendidikan terakhir S1 lebih mendominasi menjawab kuisoner dari yang lainnya yaitu sebanyak 41 orang dengan tingkat persentase 42,70 % sedangkan yang lainnya yaitu pendidikan terakhir SMA sebanyak 30 orang dengan tingkat persentase 26,04 % dan konsumen dengan pendidikan terakhir D3 menjawab kuisoner sebanyak 25 orang dengan tingkat persentase yaitu 42,70 % .

4.3 Deskripsi Jawaban Responden

Berikut hasil deskripsi jawaban responden masing-masing pernyataan dari variabel labelisasi halal (X) terhadap minat beli (y) Pizza Hut kota medan.

No.

Pendidikan

Terakhir Jumlah Responden Persentasi(%)

1 SMA 30 31,26

2 D3 25 26,04

3 S1 41 42,70

Jumlah 96 100

44

4.3.1 Deskripsi Jawaban Responden Labelisasi Halal(x) Tabel 4.5

Deskripsi Jawaban Responden mengetahui bahwa Pizza hut diproses sesuai syariat islam

Sumber: Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 4.6 bahwa jumlah jawaban responden yang memilih tidak setuju berjumlah 5 responden (5,2%) responden,netral berjumlah 8 responden (8,3%), setuju berjumlah 30 responden (31,3%), sangat setuju berjumlah 53 responden (55,2%). Artinya mayoritas responden memiliki pengetahuan dan pemahaman bahwasanya produk dari Pizza Hut diproses sesuai dengan syariat islam. Hal ini juga menunjukkan bahwa mayoritas responden memutuskan untuk membeli produk dikarenakan mereka telah memiliki pengetahuan terkait dengan produk tersebut.

Tabel 4.6

Deskripsi Jawaban Responden mengetahui bahwa label halal pada Pizza Hut terdaftar di LPPOM-MUI

Keterangan

Sumber: Data Primer (2018)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel 4.7 bahwa jumlah jawaban responden yang memilih netral berjumlah 9 (9,4%) responden, tidak setuju berjumlah 10 responden (10,4%), sangat setuju berjumlah 17 responden (17,7%), dan setuju berjumlah 60 responden (62,5%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penilitian ini mengetahui bahwa label halal pada Pizza Hut terdaftar di LPPOM-MUI.

Tabel 4.7

Deskripsi Jawaban Responden mengetahui bahwa produk Pizza Hut terbebas dari bahan yang haram

Keterangan Jawaban

Jumlah Persen (%)

SangatSetuju 57 59,4%

Setuju 24 25,0%

Netral 15 15,6%

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Sumber: Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 4.8 bahwa jumlah jawaban responden yang memilih netral berjumlah 15 responden (15,6%) setuju berjumlah 24 responden (25,0%), sangat setuju berjumlah 57 responden (59,4%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penilitian ini mengetahui bahwa produk Pizza Hut terbebas dari bahan yang haram.

46

Tabel 4.8

Deskripsi Jawaban Responden percaya pada produk Pizza hut yang memiliki label halal

Keterangan

Sumber: Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 4.9 bahwa jumlah jawaban responden yang memilih sangat setuju berjumlah 38 responden (39,6%) dan setujuh berjumlah 58 responden (60,4). Data diatas menunjukkan bahwa mayoritas memiliki kepercayaan terhadap makanan yang mereka konsumsi dari label halal yang tercantum pada kemasan.

Tabel 4.9

Deskripsi Jawaban Responden yakin bahwa label halal yang tercantum pada Pizza Hut terdaftar di LPPOM-MUI

Keterangan

Sumber: Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 4.10 bahwa jumlah jawaban responden yang memilih tidak setuju berjumlah 6 responden (6,3%) setuju berjumlah 11 responden (11,5%), netral berjumlah 16 responden (16,7%), sangat setuju berjumlah 63 responden (65,6%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penilitian ini yakin bahwa label halal yang tercantum pada Pizza Hut terdaftar di LPPOM-MUI.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10

Deskripsi Jawaban Responden percaya terhadap MUI sebagai lembaga pemberi sertifikat halal

Keterangan

Sumber: Data Primer (2018)

Berdasarkan tabel 4.11 bahwa jumlah jawaban responden yang memilih tidak setuju berjumlah 2 responden (2,1%),sangat setuju berjumlah 28 responden

Berdasarkan tabel 4.11 bahwa jumlah jawaban responden yang memilih tidak setuju berjumlah 2 responden (2,1%),sangat setuju berjumlah 28 responden

Dokumen terkait