• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Hipotesis

istirahat yang lebih panjang, tentulah jam kerja pegawai tersebut akan berkurang dan berdampak pada kinerjanya.

Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan

Budaya organisasi dimaksudkan sebagai nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajiban dan perilakunya didalam organisasi, berupa keterkaitan antara lingkungan, teknologi, tugas, serta strategi dengan menentukan desain struktur organisasi termasuk koordinasi antara aktivitas dan motivasinya. Hal-hal inilah yang menjadi acuan pegawai perusahaan pada umumnya menciptakan budaya organisasi yang tidak hanya sebagai acuan pegawai semata tetapi juga memotivasi kinerja pegawai untuk lebih baik lagi.

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka model kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Robbins (2008:67),Goleman (2005:44)

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

2.6. Hipotesis

Berdasarkan Perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

Sikap (X1)

Budaya Perusahaan (X2)

Kinerja (Y)

27 1. Sikap berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. Telkom Divisi Regional I

Sumatera.

2. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera.

28 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif (pengaruh), karena penelitian ini ingin mengetahui pengaruh sikap dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Gedung Divisi Regional I Sumatera. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai dengan Oktober 2014.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini membahas tentang keterkaitan antara variabel bebas yaitu sikap dan budaya organisasi terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai pada PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera.

3.4 Definisi Operasional

Definisi dari masing-masing variabel yang diteliti adalah:

a. Sikap (Variabel X1)

Sikap adalah suatu bentuk reaksi pegawai PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera terhadap suatu obyek, memihak atau tidak memihak yang

29 merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (kognisi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.

b. Budaya Organisasi (Variabel X2)

Budaya Organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera untuk melakukan aktivitas kerja.

c. Kinerja Karyawan (Variabel Y)

Merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar moral dan etika. Untuk lebih mengenai definisi operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 3.1.

30 Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Sikap (X1)

Sikap adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif dari pegawai PT. Telkom gedung Divisi Regional I Sumatera (menguntungkan atau tidak menguntungkan) mengenai obyek, orang, dan merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam PT.

Telkom gedung Divisi Regional I Sumatera untuk mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar moral dan

31 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007:74), Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STJ) 1

Sumber: Sugiyono (2005:85)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera pada tahun 2014 yang berjumlah 149 orang.

3.6.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, yaitu:

n = 1 1 +Ne² Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

E = Taraf kesalahan (standar error 10%)

32 Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah:

n = 149

Maka jumlah sampel yang akan diambil berjumlah 60 orang.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang beralamat pada Gedung Divisi Regional I Sumatera Jln. HM. Yamin SH No.2 Medan mempunyai 20 bagian/devisi dalam gedung perusahaan, dan untuk mewakili masing-masing bagian maka 60 sampel tersebut didistribusikan, kemudian untuk menarik sampel dari populasi digunakan Teknik Proporsional Random Sampling, yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilaksanakan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi itu. Ginting (2008:135). Dapat dilihat pada Tabel 3.3, berikut ini :

Tabel 3.3 Jumlah Sampel

No. Bagian Populasi Sampel Jumlah

Sampel Yg Mewakili 1 Bidang Communication &

Bidang Affairs 3 3/149 x 60 = 1.20 1

33 11 Divisi Wholesale Service 10 10/149 x 60 = 4.02 4 12 Bidang General Support 4 4/149 x 60 = 1.61 2 13 Divisi Wireless Broandband

(Flexy) 12 12/149 x 60 = 4.83 5

14 Bidang Customer Care 7 7/149 x 60 = 2.81 3 15 Bidang Direct Channel 5 5/149 x 60 = 2.01 2

16 Bidang CDC 5 5/149 x 60 = 2.01 2

17 Bidang Modern Channel 5 5/149 x 60 = 2.01 2

18 Bidang FBCC ES-BS 8 8/149 x 60 = 3.22 3

20 Bidang Wireless Broadband

(Flexi) 19 19/149 x 60 = 7.65 8

Sumber : Kantor PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera

3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data primer dan data skunder, yaitu:

a. Data Primer, yaitu yang diperoleh langsung dari objek penelitian yang merupakan hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait baik secara langsung dengan pihak yang bertanggung jawab dalam bidang SDM maupun dengan pihak-pihak terkait langsung pada PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera.

b. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari data PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera berupa rekapitulasi jumlah karyawan, sejarah perusahaan dan struktur organisasi.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari penyusunan skripsi ini bersumber dari:

34 a. Penelitian Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan jalan membaca referensi atau tulisan yang bersumber dari literatur-literatur seperti bahan kuliah dan tulisan-tulisan ilmiah lainya.

b. Penelitian Lapangan

Penelitian yang langsung dilakukan dilapangan yang bertujuan untuk memperoleh data-data langsung dari objek penelitian.

c. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner. Alasan menggunakan metode ini adalah bahwa subyek penelitian merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya, dan pernyataan subyek yang diberikan adalah benar dan dapat dipercaya.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan dapat disebarkan kepada responden. Sebagai instrument penelitian ini dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Menurut Situmorang (2010:68), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas didalam penelitian ini dilakukan pada populasi yang tidak termasuk didalam sampel penelitian pada PT. Telkom Gedung Divisi Regional I Sumatera dan dengan tingkat

35 signifikasi sebesar 5%. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung ≥ r table maka pertanyaan tersebut valid.

2. JIka r hitung < r tabel pertanyaan tersebut tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Adapun karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada kantor PT. Telkom Gedung Witel Sumut Barat Jln. HM Yamin No.13 Medan. Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361.

Tabel 3.4 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Tabel 3.4

36

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach's Alpha > 0.60 maka pertanyaan reliabel.

2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach's Alpha > 0.80 maka pertanyaan reliabel.

Tabel 3.5

37 Pada 26 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,821, ini berarti 0,821 > 0,60 dan 0,821 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu : 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis. Data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS (Statistical Package for the Social Sciens) dengan rumus :

Keterangan:

Y = Kinerja Pegawai a = Konstanta

Y = a + b1X1 + b2X2 +e

38 b1, b2 = Koefisien Regresi Berganda

X1 = Sikap

X2 = Budaya Organisasi e = Standar error 3.10.3 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :

Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5%

H0 ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%

Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

39 H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada = 5%

H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada = 5%

3.10.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.11 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

40 1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%, maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%

artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008:97) 2. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel bebas adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel terikat (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah berdirinya PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan PT. Telkom dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk fase sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, cikal bakal PT. Telkom dimulai pada tahun 1882 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama “Post En Telegrafdiens”.

Pada waktu itu, Post En Telegraafdiens merupakan sebuah badan usaha swasta yang berfungsi sebagai penyedia layanan jasa pos dan telegrap. Kemudian pada tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda mulai membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post Telegraphen Telephone Dienst / PTT) atau lebih dikenal dengan nama PTT-Dienst. Pada tahun 1931, PTT-Dienst oleh pemerintah kolonial Belanda diubah statusnya menjadi Perusahaan Negara.

Fase sesudah kemerdekaan Republik Indonesia dimulai pada tahun 1945 saat terjadi proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sebagai negara merdeka, berdaulat, dan lepas dari pemerintahan Jepang. Pada tahun 1960, pemerintah mengeluarkan PERPU no.19 tahun 1960 tentang persyaratan sebuah perusahaan negara yang kemudian disusul dengan PERPU no.240 tahun 1961 untuk mengubah status jawatan PT. Telkom menjadi perusahaan negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Pada tahun 1965 PN Postel dipecah menjadi

42 Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Kemudian tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Dan pada tahun 1980 Pemerintah mendirikan PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, dan terpisah dari Perumtel. Tahun 1989 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 3/1989 tentang telekomunikasi, yang berisi tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi dimana pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas, dengan demikian Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25 tahun 1991. Pada akhirnya tahun 2001 PT. Telkom yang telah berbentuk perseroan membeli 35 persen saham Telkomsel dari PT. Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Duopoli penyelenggaraan telekomunikasi pun terjadi sejak bulan Agustus 2002 hingga sekarang. Komposisi kepemilikan saham Telkom terakhir pada 16 Juli 2002 dimiliki oleh Pemerintah Indonesia 51,19 persen, Publik free-float 40,21 persen, Serta Bank of New York dan Investor dalam negeri 8,79 persen.

43 4.1.1 Visi, Misi, dan Motto Perusahaan

VISI

Visi PT. Telkom, yaitu : “To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”.

Artinya PT. Telkom ingin menjadi perusahaan terkemuka dalam penyelenggaraan telekomunikasi, informasi, media, dan juga edutaiment di seluruh wilayah Indonesia.

MISI

Misi PT. Telkom, yaitu : ”To provide “more for less” TIMES services &

To be the role model as the best managed corporation in Indonesia”. Yang

artinya PT. Telkom dalam mewujudkan visi perusahaan akan menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.

MOTTO

Motto dibentuk untuk mempererat tali persaudaraan dalam suatu perusahaan, sehingga mempererat hubungan kerjasama dalam pencapaian tujuan perusahaan. Adapun motto PT. Telkom, yaitu :

1. Corporate Culture : “The New Telkom Way”

2. Basic Belief : “Always The Best”

3. Core Value : “Solid, Speed, Smart”

4. Key Behaviours : “Imagine, Focus, Action”.

44 4.1.2 Logo Perusahaan

LOGO

Sumber: www.telkom.co.id

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 60 orang, di distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)

Pria 39 65

Wanita 21 35

T O T A L 60 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah pria dengan presentase sebesar 65%, dan wanita sebesar 35%.

45 Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Presentase (%)

22-30 Tahun 14 23,3

31-40 Tahun 16 26,6

> 40 Tahun 30 50,1

T O T A L 60 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia > 40 tahun dengan presentase sebesar 50,1%, 31-40 tahun sebesar 26,6%, dan 22-30 tahun sebesar 23,3%.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Jumlah Responden Presentase (%)

D-III 8 13,3

S-1 37 61,6

S-2 15 25,1

T O T A L 60 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah jenjang pendidikan S-1 dengan presentase sebesar 61,6%, jenjang pendidikan S-2 dengan persentase sebesar 25,1%, dan jenjang pendidikan D-III sebesar 13,3%.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Responden Presentase (%)

1-5 Tahun 10 16,6

6-10 Tahun 20 33,3

> 10 Tahun 30 50,1

T O T A L 60 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah lama bekerja > 10 tahun dengan presentase sebesar 50,1 %, 6-10 tahun dengan persentase sebesar 33,3%, dan 1-5 tahun sebesar 16,6%.

46 4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sikap, Budaya Organisasi,

dan Kinerja Pegawai

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sikap (X1)

No. Item STS TS KS S SS TOTAL

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 60 responden, sebanyak 91,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa Menurut bapak/ibu pekerjaan yang bapak/ibu lakukan cukup menarik untuk dikerjakan sehingga tidak terasa membosankan, 8,3% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0%

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 60 responden, sebanyak 85% responden menyatakan sangat setuju bahwa Bapak/Ibu merasa puas akan kinerja bapak/ibu selama ini., 11,7% menyatakan setuju, 1,7% menyatakan kurang setuju, 1,7% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 60 responden, sebanyak 80% responden menyatakan sangat setuju bahwa Bapak/Ibu berkecimpung aktif dalam pekerjaan, 16,7%

47

menyatakan setuju, 3,3% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 60 responden, sebanyak 90% responden menyatakan sangat setuju bahwa Bapak/Ibu sangat antusias terhadap tugas-tugas kantor yang diberikan, 6,7% menyatakan setuju, 3,3% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 60 responden, sebanyak 81,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa Bapak/Ibu berkomitmen secara positif terhadap perusahaan, 18,3% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 60 responden, sebanyak 56,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa Bapak/Ibu akan terus berkontribusi kepada perusahaan hingga masa pensiun tiba, 43,3% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 60 responden, sebanyak 50% responden menyatakan sangat setuju bahwa Bapak/Ibu menghargai kontribusi perusahaan terhadap Bapak/Ibu, 48,3% menyatakan setuju, 1,7% menyatakan kurang setuju, 0%

menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, dari 60 responden, sebanyak 81,7% responden menyatakan sangat setuju bahwaBapak/Ibu mengapresiasi kompensasi, penghargaan,

48

serta reward yang diberikan perusahaan, 11,7% menyatakan setuju, 1,7% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 5% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, dari 60 responden, sebanyak 60% responden menyatakan sangat setuju bahwa Bapak/Ibu terlibat secara aktif dalam tugas-tugas kerja, 16,7% menyatakan setuju, 23,3% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan kesepuluh, dari 60 responden, sebanyak 71,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa Bapak/Ibu mempercayai semua rekan kerja, 8,3%

menyatakan setuju, 16,7% menyatakan kurang setuju, 1,7% menyatakan tidak setuju, dan 1,7% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Budaya Organisasi (X2)

No. Item STS TS KS S SS TOTAL

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 60 responden, sebanyak 71,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa PT. Telkom memiliki visi dan misi yang diketahui secara pasti

49

oleh seluruh pegawai PT. Telkom Divre, 18,3% menyatakan setuju, 10% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 60 responden, sebanyak 80% responden menyatakan sangat setuju bahwaPT. Telkom memiliki logo, motto, serta ceremony yang diketahui secara pasti oleh seluruh pegawai PT. Telkom Divre, 18,3% menyatakan setuju, 1,7%

menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 60 responden, sebanyak 86,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa Uniform PT. Telkom telah dikenal oleh halayak luas, 5%

menyatakan setuju, 1,7% menyatakan kurang setuju, 6,7% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 60 responden, sebanyak 86,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa PT. Telkom Divre menuntut seorang pimpinan untuk selalu memberi dukungan moril kepada setiap bawahannya, 6,7% menyatakan setuju, 0%

menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 6,7% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 60 responden, sebanyak 85% responden menyatakan sangat setuju bahwaPada PT. Telkom Divre terjalin komunikasi yang terbuka antara pimpinan dengan bawahan, 15% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

50

6. Pada pernyataan keenam, dari 60 responden, sebanyak 65% responden menyatakan sangat setuju bahwa Jika timbul permasalahan di lingkungan PT. Telkom Divre, selalu diselesaikan secara bersama-sama, 35% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 60 responden, sebanyak 61,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa Core value PT. Telkom yaitu “solid, speed, smart” diketahui dengan baik oleh keseluruhan pegawai PT. Telkom Divre, 36,7% menyatakan setuju, 1,7% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, dari 60 responden, sebanyak 90% responden menyatakan sangat setuju bahwa Core value PT. Telkom yaitu “solid, speed, smart” diterapkan dengan baik oleh keseluruhan pegawai PT. Telkom Divre, 8,3% menyatakan setuju, 1,7% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Pegawai (Y)

No. Item STS TS KS S SS TOTAL

No. Item STS TS KS S SS TOTAL

Dokumen terkait