• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Pembahasan

4.3.3 Hubungan antara Sarana Belajar dan Prestasi Belajar pada

Berdasarkan analisis korelasi Spearman diketahui koefisien korelasi sebesar 0,29 termasuk dalam kategori sangat rendah, yaitu pada range 0,00-0,199. Angka probabilitas sebesar 0,718 > ∝ = 0,05. Dengan demikian, hipotesis ketiga ditolak atau tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana belajar dan prestasi belajar pada pembelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas X SMA N 3 Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sarana belajar dan prestasi belajar bahasa indonesia. Hal ini berarti lengkap tidaknya sarana belajar tidak berhubungan dengan prestasi siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Puji Astuti Mulyaningsih (2007) yang menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa. Akan tetapi, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Kurniasari (2012) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Dalam deskripsi data sarana belajar menunjukkan bahwa persepsi siswa kelas X SMA N 3 Magelang terhadap sarana belajar dalam pembelajaran bahasa indonesia termasuk dalam kategori tinggi (83 siswa). Dalam deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki prestasi belajar yang sangat tinggi (126 siswa). Menurut Wina Sanjaya (2008: 200), sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap proses pembelajaran, misalnya media

pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya.

Prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung proses keberhasilan pembelajaran, misalnya jalan menuju ke sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya.

Dari keterangan di atas, dapat dikatakan bahwa lengkapnya sarana belajar tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswi kelas X SMA N 3 Magelang yang sangat tinggi, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini berlawanan dengan tinjauan teoritis. Ada faktor-faktor yang menyebabkan sarana belajar tidak berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa indonesia. Dari hasil penelitian, alasan pertama mengapa sarana belajar tidak berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar adalah beberapa siswa X SMA N 3 Magelang yang berpendapat bahwa sarana belajar bahasa indonesia lengkap, mencapai prestasi belajar yang tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan beberapa siswa X SMA N 3 Magelang yang berpendapat bahwa sarana belajar bahasa indonesia tidak lengkap, justru mencapai prestasi belajar yang sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hal ini menjelaskan bahwa lengkap tidaknya sarana belajar tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran bahasa indonesia. Sarana belajar yang lengkap belum tentu menyebabkan prestasi belajar tinggi dan sarana belajar yang tidak lengkap belum tentu menyebabkan prestasi belajar siswa rendah.

Alasan kedua, keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian besar siswa SMA N 3 aktif dalam menggali bahan pelajaran yang sedang dipelajari.

Dengan keaktifan siswa tersebut, siswa akan menemukan pengetahuan baru dengan

mandiri. Pengetahuan tersebut tentu saja akan bermanfaat bagi pencapaian prestasi belajarnya.

Ketersediaan sarana belajar bukan faktor dominan dalam peningkatan prestasi belajar. Berdasarkan jawaban kuesioner yang diperoleh dari siswi, terdapat masukan-masukan bagi sekolah dan bagi guru bahasa indonesia untuk lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran. Masukan tersebut diantaranya: guru membuat media pembelajaran bahasa indonesia kreatif yang sesuai dengan materi pelajaran dan guru menjelaskan materi pelajaran dengan alat peraga yang dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Menurut dugaan peneliti, ada faktor-faktor dominan lain yang menyebabkan prestasi belajar siswi meningkat. Faktor tersebut antara lain adalah kesiapan siswi dalam menerima pelajaran. Menurut Jamies Drever (dalam Slameto 2010: 59), kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Ketika siswa mempunyai kesiapan ketika belajar, tentu saja hasil yang mereka dapatkan akan lebih baik. Selain itu, bakat yang dimiliki siswa merupakan faktor dominan lain yang menyebabkan prestasi belajar meningkat. Menurut Chaplin 1972 dan Reber 1988 (dalam Syah 1997: 135), bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa mendatang. Hal ini senada dengan Hilgard (dalam Slameto 2010: 57), bakat adalah the capacity to learn atau kemampuan untuk belajar. Setiap siswa memiliki bakat. Jika materi pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakat yang dimilikinya, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

74 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan maka peneliti dapat mengambil kesimpuan sebagai berikut ini.

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan keluarga dan prestasi belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dilihat dari hasil analisis data dengan korelasi Spearman dengan koefisien korelasi sebesar 0.277 dan angka probabilitas sebesar 0,000 < ∝ = 0,05. 0,002

< ∝ = 0,05. Dengan demikian, hipotesis I ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar.

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan teman dan prestasi belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dilihat dari hasil analisis data dengan korelasi Spearman dengan koefisien korelasi sebesar 0,246 dan angka probabilitas sebesar 0,002 < ∝ = 0,05. Dengan demikian, hipotesis II ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan teman dengan prestasi belajar.

3. Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara sarana belajar dan prestasi belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dilihat dari hasil analisis data dengan korelasi Spearman dengan koefisien korelasi sebesar 0,29 dan angka probabilitas sebesar 0,718 > ∝ = 0,05. Dengan

demikian, hopotesis III tidak ada hubungan positif dan signifikan antara sarana belajar dengan prestasi belajar.

5.2 Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti dapat dikemukakan implikasi bahwa, banyak pengaruh dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Hal tersebut, dapat dilihat hasil dari lingkungan keluarga dan dukungan teman yang menunjukan adanya hubungan terhadap pencapaian prestasi siswa.

Maka hubungan yang terjalin baik di dalam keluarga dan teman mempunyai pengaruh terhadapat tingginya prestasi belajar siswa itu. Sebaliknya, jika siswa mempunyai permasalah didalam keluarga maupun di dalam perteman, dapat dimungkinkan prestasi yang diperoleh siswa rencah.

Sebagai masukan dan pertimbangan bagi guru dan calon guru, untuk lebih membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, dukungan dari lingkungan keluarga dan teman juga dibutuhkan. Agar pencapaian prestasi siswa tinggi, ke tiga hal itu harus berjalan berdampingan.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut.

1. Berdasarkan analisis deskriptif, lingkungan keluarga dalam pembelajaran bahasa indonesia siswa kelas X SMA N 3 Magelang termasuk dalam kategori tinggi. Selain itu, dari uji hipotesis terlihat bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan keluarga dan prestasi pembelajaran bahasa indonesia siswa kelas X SMA

N 3 Magelang. Dalam hal ini, siswa diharapkan mampu mempertahankan prestasi yang sudah dicapai.

2. Berdasarkan analisis deskriptif, dukungan teman dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA N 3 Magelang termasuk dalam kategori tinggi. Selain itu, dari uji hipotesis terlihat bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan teman dengan prestasi belajar siswa kelas X SMA N 3 Magelang. Dalam hal ini, siswi diharapkan dapat lebih menanggapi dan memperhatikan dukungan belajar positif dari teman sehingga siswi dapat lebih giat belajar dan meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Berdasarkan analisis deskriptif, sarana belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA N 3 Magelang termasuk dalam kategori tinggi. Selain itu, dari uji hipotesis terlihat bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara sarana belajar dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA N 3 Magelang.

Dalam hal ini, sarana belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya dapat dilengkapi. Adanya sarana belajar yang kreatif juga akan membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran.

4. Berdasarkan analisis deskriptif, prestasi belajar dalam pembelajaran pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA N 3 Magelang termasuk dalam kategori tinggi. Dalam hal ini, prestasi belajar hendaknya dapat dipertahankan.

5.4 Katerbatasan

Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih ada keterbatasan.

Penulis tidak dapat melacak kebenaran dari data yang diperoleh. Apabila siswi tidak menjawab pertanyaan kuesioner dengan sungguh-sungguh dan jujur, hasil penelitian ini kurang relevan. Hal ini mungkin disebabkan karena siswa merasa bahwa pengisian kuesioner ini tidak memberikan manfaat bagi mereka dan tidak mempengaruhi hasil belajar mereka. Untuk itu, penulis mengarahkan agar responden menjawab pertanyaan kuesioner dengan kondisi yang sebenarnya.

Penulis juga memeriksa kembali jawaban kuesioner dari responden. Setelah itu, penulis menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan menggunakan teori-teori yang berlaku.

78

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni. (2004). Akselerasi. Jakarta: Grasindo.

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

Remaja Rasdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Christina, Vina. (2011). Hubungan antara Bimbingan Guru Akuntansi, Motivasi Belajar Akuntansi, dan Dukungan Teman Sekelas dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Dwi Putri, Sevi. (2014). “Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”, survei pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/1014. Skripsi. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Gunarso, S. D. (2000). Psikologi praktis, anak,r emaja, dan keluarga. Jakarta:

BPK Gunung Mulia.

Hadi, S. (1992). Metode reseach. Yogyakarta: YPEP UGM.

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok – Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Imron, Ali. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Isjoni. (2008). Bersinergi dalam Perubahan Menciptakan Pendidikan Berkualitas di Era Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Joesoef, D. (2001). “Pembaharuan pendidikan dan pikiran”, dalam Sularto (ed). Masyarakat warga dan pergulatan demokrasi: antara cita dan fakta. Jakarta: Kompas.

Khairuddin, H. (1997). Sosiologi keluarga. Yogyakarta: Liberty

Kurniasari, Sri. (2012). Hubungan antara Kinerja Dosen, Ketersediaan Fasilitas Belajar serta Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Masidjo, Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Muhidin, S. (1982). Pengantar Kesejahteraan sosial. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.

Mulyaningsih, Puji Astuti. (2007). Hubungan antara Persepsi Mahasiswa tentang Metode Mengajar Dosen, Intensitas Belajar, Sarana Belajar, dan

Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Khafid. Muhammad. (2007) Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Nazir, Moh. (2005). Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurkholis, Agus. (2006). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Purwanto, N. (1994). Ilmu pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya.

Purwanto, N. (2003). psikologi pendidikan. Bandung: Remadja Karya.

Resmini, N. dkk. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Roestiyah. (1982). Masalah – Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksana.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.

Bandung: Kencana

Siregar, Syofian. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syah, Muhibbin. (1997). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaodah, S. N. (2007). Bimbingan dan konseling. Bandung: Maestro.

Tirtiana, Chandra Putri. (2013). Pengaruh Kreativitas belajar, Penggunaan Media Pembelajaran Power Point, dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi pada Siswa Kelas X AKT SMK Negeri 2 Blora Tahun Ajaran 2012/2013 (Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening). Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

UU Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Vembrianto. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.

Winkel, WS. (2004). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Yuni Astuti, Anastasia. (2007). Hubungan antara Motivasi Belajar Siswa, Dukungan Teman, Bimbingan Guru dengan Prestasi Belajar. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Lampiran 1

Kisi-Kisi Angket Penelitian

No. Intrumen Indikator Butir

pertanyaan Jumlah

1.6 teladan yang baik 22,23,24,25,26 5 1.7 bimbinngan yang

dipahami oleh anak 27,28,29,30 4 2. Dukungan

2.4 Tanggung Jawab

siswa ketika belajar. 11,12 2 3. Sarana Belajar 3.1 Alat pelajaran

yang memadai. 1,2,3,4,5 5

3.2 Alat peraga yang mempermudah pemberian pengertian pada siswa.

6,7,8,9 4

3.3Media pendidikan yang tepat dalam interaksi belajar mengajar.

10,11,12,13,14 5

Lampiran 2

Daftar Prestasi Siswa

Lampiran 3 Lembar Validasi

Lampiran 4

Data Hasil Validasi Di Sekolah Variabel Lingkungan Keluarga

Data Hasil Validasi Di Sekolah Variabel Dukungan Teman

Data Hasil Validasi Di Sekolah Variabel Sarana Belajar

Lampiran 5

Hasil Data Penelitian

Lampiran 6

Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Variabel Lingkungan Keluarga Reliability

/VARIABLES=Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10

Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20 Butir_21

Butir_22 Butir_23 Butir_24 Butir_25 Butir_26 Butir_27 Butir_28 Butir_29 Butir_30

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL.

Item-Total Statistics

Butir_18 109.23 77.702 .448 . .886

Butir_19 109.03 77.137 .473 . .886

Butir_20 110.03 77.137 .408 . .888

Butir_21 109.00 78.207 .485 . .886

Butir_22 108.93 79.995 .402 . .887

Butir_23 108.93 79.030 .391 . .887

Butir_24 109.27 75.237 .611 . .883

Butir_25 109.20 78.648 .371 . .888

Butir_26 109.07 77.857 .542 . .885

Butir_27 109.47 79.568 .314 . .889

Butir_28 109.40 79.421 .415 . .887

Butir_29 108.73 78.478 .457 . .886

Butir_30 109.00 79.241 .339 . .889

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

112.87 83.430 9.134 30

Lampiran 7

Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Variabel Dukungan Teman RELIABILITY

/VARIABLES=Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10

Butir_11 Butir_12

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL.

Item-Total Statistics

Lampiran 8

Uji Reliabilitas dan Uji Validitas Variabel Sarana Belajar RELIABILITY

/VARIABLES=Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10

Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR /SUMMARY=TOTAL.

Butir_1 55.80 17.890 .394 .708 .787

Butir_2 55.83 17.040 .527 .440 .775

Butir_3 55.90 15.955 .608 .769 .766

Butir_4 55.70 17.666 .417 .453 .785

Butir_5 55.57 19.633 .076 .343 .808

Butir_6 55.83 17.040 .433 .536 .784

Butir_7 56.10 17.541 .549 .704 .776

Butir_8 55.87 16.533 .535 .583 .774

Butir_9 55.87 19.361 .109 .364 .807

Butir_10 55.60 17.697 .458 .533 .782

Butir_11 55.83 18.075 .426 .466 .785

Butir_12 55.80 17.338 .455 .621 .781

Butir_13 55.77 17.978 .422 .556 .785

Butir_14 55.83 18.282 .377 .609 .788

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

60.10 20.231 4.498 14

Lampiran 9

Hasil Hitung Spearman Rank Lingkungan Keluarga /VARIABLES=Lingkungan_Keluarga Nilai

/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Nonparametric Correlations

Notes

Output Created 18-FEB-2019 23:04:45

Comments

Input Data E:\skripsi\spss\data olah

penelitian 1\fix_lingkungan

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.

Syntax NONPAR CORR

/VARIABLES=Lingkungan_K eluarga Nilai

/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,17

Number of Cases Allowed 629145 casesa

a. Based on availability of workspace memory

[DataSet1] E:\skripsi\spss\data olah penelitian 1\fix_lingkungan keluarga.sav Correlations

Lingkungan_Kel

uarga Nilai

Spearman's rho Lingkungan_Keluarga Correlation Coefficient 1.000 .277**

Sig. (2-tailed) . .000

N 155 155

Nilai Correlation Coefficient .277** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 155 155

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 10

Hasil Hitung Spearman Rank Dukungan Teman /VARIABLES=VAR00001 VAR00002

/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Nonparametric Correlations

Notes

Output Created 18-FEB-2019 01:58:29

Comments

Input Data E:\skripsi\spss\data olah

penelitian 1\dukungan

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.

Syntax NONPAR CORR

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002

/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,08

Number of Cases Allowed 629145 casesa

a. Based on availability of workspace memory

[DataSet0] E:\skripsi\spss\data olah penelitian 1\dukungan teman.sav Correlations

Dukungan_Teman Prestasi_Belajar

Spearman's rho VAR00001 Correlation Coefficient 1.000 .246**

Sig. (2-tailed) . .002

N 155 155

VAR00002 Correlation Coefficient .246** 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

N 155 155

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 11

Hasil Hitung Spearman Rank Sarana Belajar /VARIABLES=sarana_belajar Nilai

/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Nonparametric Correlations

Notes

Output Created 19-FEB-2019 22:14:01

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

155

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.

Syntax NONPAR CORR

/VARIABLES=sarana_belajar Nilai

/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,11

Number of Cases Allowed 629145 casesa

a. Based on availability of workspace memory

Correlations

sarana_belajar

Prestasi_B elajar

Spearman's rho sarana_belajar Correlation Coefficient 1.000 .029

Sig. (2-tailed) . .718

N 155 155

Nilai Correlation Coefficient .029 1.000

Sig. (2-tailed) .718 .

N 155 155

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 12

Surat Untuk Validator

Lampiran 13 Surat Izin Fakultas

Lampiran 14

Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian

Lampiran 15 Mean dan Median

FREQUENCIES VARIABLES=Lingkungan_keluarga dukungan_teman sarana_belajar /STATISTICS=STDDEV MEAN MEDIAN MODE

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 19-FEB-2019 23:33:46

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

155

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=Lingkungan_kel uarga dukungan_teman sarana_belajar

/STATISTICS=STDDEV MEAN MEDIAN MODE

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,05

Statistics

Lingkungan_kel uarga

dukungan_tema

n sarana_belajar

N Valid 155 155 155

Missing 0 0 0

Mean 86.37 30.43 41.64

Median 88.00 31.00 42.00

Mode 69 30 41

Std. Deviation 14.827 7.088 6.029

Frequency Table

Lampian 16

Angket Validasi Oleh Siswa

Lampiran 17 Angket Data

BIOGRAFI PENULIS

Laurensius Fery Dwi Prasetyo lahir di Kota Magelang pada tanggal 18 Februari 1995. Ia pada tahun ajaran 2006/2007 menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Magelang 3.

Kemudianpada tahun 2009/2010 menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Pantekosta, Magelang, dan pada tahun ajaran 2012/2013 menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA El – Shadai, Magelang. Tahun 2013 peneliti melanjutkan studi di Program Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa PBSI, penulis aktif mengikuti dan terlibat dalam berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar program studi.