• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Panjang Bibir dan Lebar Bibir terhadap Jumlah

BAB 5 PEMBAHASAN

5.5 Hubungan Panjang Bibir dan Lebar Bibir terhadap Jumlah

Hasil penelitian mengenai hubungan panjang bibir dan lebar bibir terhadap jumlah sidik bibir memaparkan bahwa terdapat hubungan yang positif sehingga dapat diartikan dengan semakin besar ukuran panjang bibir dan lebar bibir maka terdapat kecenderungan jumlah sidik bibir meningkat. Dengan menggunakan Uji Korelasi Pearson diketahui bahwa hubungan yang terjadi antara panjang bibir terhadap jumlah sidik bibir termasuk ke dalam kategori keeratan sedang, dengan r = 0,381, dan hubungan yang terjadi antara lebar bibir terhadap jumlah sidik bibir termasuk ke dalam kategori keeratan lemah dengan r = 0,165.42

Nilai keeratan yang sedang dan lemah inilah yang menjadi kemungkinan tidak terdapatnya referensi yang membahas tentang hubungan panjang dan lebar bibir terhadap jumlah sidik bibir.

BAB 6 KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

1. Pola sidik bibir dominan menurut kuadran etnis Batak Toba adalah Tipe I.

2. Pola sidik bibir dominan seluruh kuadran etnis Batak Toba adalah Tipe I.

3. Tidak terdapat perbedaan pola sidik bibir dominan menurut tipe antara laki-laki dan perempuan etnis Batak Toba.

4. Ukuran panjang dan lebar bibir laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan etnis Batak Toba.

5. Tidak terdapat hubungan antara panjang bibir terhadap jumlah sidik bibir.

6. Tidak terdapat hubungan antara lebar bibir terhadap jumlah sidik bibir.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan:

1. Pada penelitian selanjutnya dilakukan perbandingan antara pola sidik bibir dominan etnis Batak Toba dengan etnis lainnya untuk mengetahui keragaman hasil penelitian.

2. Pada penelitian selanjutnya subjek penelitian diperbanyak agar hasil penelitian lebih beragam.

3. Tenaga medis disarankan untuk mengambil pola sidik bibir pasien sebagai catatan antemortem agar dapat dibandingkan dengan data postmortem jika pasien meninggal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Randhawa K, Narang RS, Arora PC. Study of the effect of age changes on lip print pattern and its reliability in sex determination. J Forensic Odontostomatol 2011; 29(2): 45-51.

2. Leung CKK. Forensic odontology. Dental Bulletin 2008; 13(11): 16-20.

3. Gupta S, Gupta K, Gupta OP. A study of morphological patterns of lip prints in relation to gender of north indian population. J Oral Bio Craniofacial Res 2011;

1(1): 12-6.

4. Bharathi S, Thenmozhi MS. Cheiloscopy-Lip print, an determination of sex and individual. J Pharm Sci Res 2015; 7(6): 330-3.

5. Sharma B, Srivastav A, Rajwar YC, Sharma S, Sharma D, Batra P. Forensic: at first sight. Annals Dent Specialty 2014; 2(2): 59-63.

6. Berrios JZ, Garcia MC, Mojica JM, Mujica A, Penalver MG, Jaure JLF, dkk.

Cheiloscopy as a tool for human identification. Attorney General‟s Office Magazine 2013:111-31.

7. Bindal U, Shajan K, Mitra NK, Priydarshni B. Morphological analysis of vermillion border and its forensic applications. J Dentistry Oral Medicine 2015;

3(1): 21-28.

8. Joe JW. Sidik bibir sebagai sarana dalam identifikasi forensik pada etnis tionghoa Malaysia. Skripsi. Medan: FKG USU, 2017:56-62.

9. Juniastuti M, Suisna I. Perbandingan antara pola sidik bibir posisi normal dengan posisi bibir terbuka, tersenyum, dan mengecup. Indonesian J Dent 2005; 12(2):

100-2.

10. Septadina IS. Identifikasi individu dan jenis kelamin berdasarkan pola sidik bibir.

J Kedokteran Kesehatan 2015; 2(2): 231-6.

11. Qomariah SN, Novita M, Wulandari E. Hubungan antara pola sidik bibir dengan jenis kelamin pada mahasiswa fakultas kedokteran gigi universitas jember. J Pustaka Kesehatan 2016; 4(2): 385-93.

12. Atmaji M, Yuni M, Atmadja DS. Metode pengambilan sidik bibir untuk kepentingan identifikasi individu. J PDGI 2013; 62(3): 64-70.

13. Togatorop LT. Persepsi masyarakat suku batak toba dan batak karo dalam konteks komunikasi antarbudaya. Fakultas Bahasa dan Seni USU, Medan 2012.

Skripsi.

14. Sumarwanto,Iriantono T. Kewarganegaraan, suku bangsa, agama, dan bahasa sehari-hari penduduk indonesia hasil sensus penduduk 2010. Badan Pusat statistik:Jakarta.

15. Kewarganegaraan, suku bangsa, agama, dan bahasa sehari-hari penduduk indonesia hasil sensus penduduk 2001.Badan Pusat statistik:Jakarta.

16. Burdi AR. Developmental biology and morphogenesis of the face, lip,palate:3-12.

17. Sadler TW. Langman‟s medical embryology. 12th ed. Baltimore: Lippincott William&Wilkins 2012: 276-7.

18. Sadler TW. Langman‟s medical embryology. 12th ed. Baltimore: Lippincott William&Wilkins 2012: 276-7.

19. Heidari Z, Hamidreza MS, Rad AA, Dahmardeh N. Anthropometric measurements of the lips in 18-25-year-old men of sistani and baluch descent.

Bulletin Environment, Pharm Life Sci 2014; 3(12): 139-42.

20. Nagalaxmi V, Ugrappa S, Jyothi N, Lalitha C, Maloth KN, Kodangal S.

Cheiloscopy, palatoscopy and odontometrics in sex prediction and discrimination-a compdiscrimination-ardiscrimination-ative study. Dent J 2014; 8: 269-79.

21. Reddy LVK. Lip prints: an overview in forensic dentistry. J Advanced Dent Res 2011; 2(1): 17-20.

22. Eldomiaty MA, Anwar RI, Algaidi SA. Stability of lip print pattern: a longitudinal study of Saudi females. J Forensic Legal Med 2014: 154-8.

23. Sinha M, Kar A, Mitra M. Extent of lip print pattern variation among people of Raipur, Chhattisgarh, india. Int J Current Res 2016; 8(4): 28965-70.

24. Prabhu RV, Dinkar AD, Prabhu VD. Collection of lip prints as a forensic evidence at the crime scene- an insight. J Oral Health Res 2010; 1(4): 129-35.

25. Agarwal A, Dwivedi N, Khare P. Latent lip print: a new possibility. Indian J Forensic 2013; 6(1): 17-22.

26. Augustine J, Barpande SR, Tupkari JV. Cheiloscopy as an adjunt to forensic identification: a study of 600 individuals. J Forensic Odontostomatol 2008; 26(2):

44-52.

27. Rathod S, Rathod Y, Wanikar I, Sarode P. Latent lip print, a tool in crime investigation. Int J Innovations Dent Sci 2017; 2(2): 15-9.

28. Adamu LH, Taura MG, Hamman WO,Ojo SA, Dahiru AU, Sadeeq AA, dkk.

Study of lip prints among nigerians. J Comparative Human Bio 2015; 66(6): 561-9.

29. Siahaan M. Penentuan bentuk dan pola permukaan bibir orang indonesia menurut tipe suzuki dan tsuchihashi. FK USU, Medan 2012. Tesis.

30. Domiaty MAE, AL-gaidi SA, Elavat AA, Safwat MD, Galal SA. Morphological patterns of lip prints in Saudi arabia at almadinah almonawarah province.

Forensic Science Int 2010; 200: 179.e1-179.e9.

31. Sibarani B. Bahasa, etnisitas dan potensinya terhadap konflik etnis. Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED, Medan 2012. Skripsi.

32. Koneru A, Surekha R, Nellithady GS, Vanishree M, Ramesh DNSV, Patil RS.

Comparison of lip prints in two different populations on india: reflections based on a prelimenary examination. J Forensic Dent Sci 20013; 5(1): 11-5.

33. Gupta A, Sharma N, Jain SK, Khatun SS. Cheiloscopy: a tool for sexual dimorphism in india. Int J Anat Res 2016; 4(3): 2577-83.

34. Kaul R, Shilpa PS, Padmashree S, Bhat S, Sultana N. Study of lip prints in different ethno-racial groups in india. Indian J Dent Res 2017; 28(5): 545-8.

35. Nia, Vardini. Variasi pola sidik bibir pada suku jawa dan cina di sumatera barat.

FMIPA Unand, Padang 2016. Thesis.

36. Oktaviani R. Gambaran bentuk dan pola sidik bibir suku campuran antara gayo, aceh, dan melayu pada mahasiswa fakultas kedokteran gigi universitas syiah kuala. FKG Unsyiah, Aceh 2016. Disertasi.

37. Afandi D, Mandatasari M. Hubungan antara pola sidik bibir dan jenis suku melayu riau. MKB 2017; 49(4): 231-6.

38. Fernandes LCC, Oliviera JA, Santiago BM, Rabello PM, Carvalho MPD, Campello RIC, dkk. Cheiloscopic study among monozygotic twins, non-twin brothers and non-relative individuals. Brazilian Dent J 2017; 28(4): 517-22.

39. Vankatesh R, David MP. Cheiloscopy: An aid for personal identification. J Forensic Dent Sci 2011; 3(2): 67-70.

40. Elfiah U, Putri IL, Hutagalung MR, Perdanakusuma DS, Kosbandriati T. Variasi antropometri, wajah indonesia dan sefalometri sebagai data dasar pada rekonstruksi trauma maksilofasial. J Emergency 2011; 1(1): 6-12.

41. Artaria MD. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan: penelitian antropometris pada anak-anak umur 6-19 tahun. J Masyarakat Kebudayaan Politik; 4: 343-9.

42. Ugi P. Pedoman dasar mengolah data dengan program aplikasi statistika. Medan:

USU Press. 2017: 86-7.

Lampiran 1

SKEMA ALUR PIKIR

1. Identifikasi adalah penentuan dan pemastian identitas orang yang hidup maupun orang yang mati berdasarkan ciri-ciri khas yang terdapat pada orang tersebut.

2. Ilmu kedokteran gigi forensik merupakan cabang dari ilmu kedokteran forensik mengenai cara penanganan, pemeriksaan, dan evaluasi bukti-bukti melalui gigi dan rongga mulut serta pemaparan hasil-hasil untuk kepentingan peradilan.

3. Interpol mengklasifikasikan identifikasi menjadi primary identifier yang terdiri dari fingerprint, dental record, dan DNA serta secondary identifier yang terdiri dari medical, property, photography. Primary identifier memiliki tingkat kepercayaan lebih tinggi dibandingkan dengan secondary identifier.

4. Cheiloscopy berasal dari kata cheilos yang berarti „bibir‟ dan e skopein yang berarti „melihat‟ sehingga didefinisikan sebagai teknik identifikasi forensik dengan melihat pola dan alur pada permukaan mukosa bibir (sidik bibir).

5. Bibir memiliki variasi pada ketebalan, panjang,dan lebarnya.

6. Jumlah sidik bibir yang ada pada individu akan bervariasi sesuai dengan panjang dan lebar bibir.

7. Pola dan alur sidik bibir memiliki karakteristik tersendiri pada setiap individu.

8. Sidik bibir dianggap valid untuk identifikasi individu karena memiliki karakteristik yang unik, permanen, dan terklasifikasi.

9. Pola sidik bibir juga berpotensi untuk mengidentifikasi jenis kelamin seseorang.

10. Beberapa penelitian yang telah dilakukan terhadap beberapa suku dalam kaitannya dengan sidik bibir menyatakan bahwa pola sidik bibir antar individu memperlihatkan perbedaan antara suku dan ras.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik melakukan penelitian untuk melihat perbedaan sidik bibir pada laki-laki dan perempuan sebagai panduan menentukan jenis kelamin seseorang terutama etnis Batak Toba juga melihat hubungan panjang dan lebar bibir terhadap jumlah sidik bibir.

11. Persebaran penduduk bersuku Batak Toba di Provinsi Sumatera Utara menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2001 dilaporkan bahwa Medan menempati urutan pertama

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pola sidik bibir dominan menurut kuadran pada mahasiswa/i etnis Batak Toba di FKG USU berdasarkan klasifikasi Suzuki-Tsuchihashi?

2. Bagaimanakah pola sidik bibir dominan seluruh kuadran pada mahasiswa/i etnis Batak Toba di FKG USU berdasarkan klasifikasi Suzuki-Tsuchihashi?

3. Apakah terdapat perbedaan pola sidik bibir dominan menurut tipe pada mahasiswa/i etnis Batak Toba di FKG USU berdasarkan klasifikasi Suzuki-Tsuchihashi?

4. Bagaimana ukuran panjang dan lebar bibir pada mahasiswa/i etnis Batak Toba di FKG USU?

5. Apakah terdapat hubungan antara panjang bibir terhadap jumlah sidik bibir?

6. Apakah terdapat hubungan antara lebar bibir terhadap jumlah sidik bibir?

Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis

1. Mendapatkan data dan informasi mengenai pola sidik bibir pada laki-laki dan perempuan etnis Batak Toba

2. Mendapatkan data dan informasi mengenai panjang dan lebar bibir pada etnis Batak Toba.

3. Sebagai preliminary study dalam membuka wawasan para peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pola sidik bibir

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pola sidik bibir dominan menurut kuadran pada mahasiswa/i etnis Batak Toba di FKG USU berdasarkan klasifikasi Suzuki-Tsuchihashi

2. Mengetahui pola sidik bibir dominan seluruh kuadran pada mahasiswa/i etnis Batak Toba di FKG USU berdasarkan klasifikasi Suzuki-Tsuchihashi

3. Mengetahui perbedaan pola sidik bibir dominan menurut tipe pada mahasiswa/i etnis Batak Toba di FKG USU berdasarkan klasifikasi Suzuki-Tsuchihashi

4. Mengetahui ukuran panjang dan lebar bibir pada mahasiswa/i etnis Batak Toba di FKG USU

5. Mengetahui hubungan antara panjang bibir terhadap jumlah sidik bibir 6. Mengetahui hubungan antara lebar bibir terhadap jumlah sidik bibir

Manfaat Praktis

1. Menghimbau pemerintah untuk memakai sidik bibir sebagai identitas personal layaknya sidik jari.

2. Menghimbau ahli-ahli forensik untuk menggunakan sidik bibir dalam mengidentifikasi.

3. Menghimbau tenaga-tenaga medis agar membuat sidik bibir dalam rekam medis.

Lampiran 2

SKEMA ALUR PENELITIAN

I. Pemilihan Subjek Penelitian

Mahasiswa/i etnis Batak Toba di Fakultas Kedokteran Gigi USU

Pembagian dan pengisian kuesioner penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Memenuhi kriteria

Subjek penelitian

II. Sanitasi Subjek

III. Cara Mendapatkan Sidik Bibir

Pasien disuruh duduk

Membasahkan kapas dengan lip remover

Bibir subjek dibersihkan dengan lip remover

Bibir subjek dibiarkan sampai kering

Operator berdiri didepan subjek

Aplikasikan lip liner pada vermillion border

Aplikasikan lipstik pada bibir subjek

Melekatkan selotip pada bibir subjek

Aplikasikan pelembab bibir pada kulit disekitar bibir

IV. Cara Mendapatkan Panjang dan Lebar Bibir Lepaskan selotip secara perlahan

Tempelkan selotip pada kertas putih tipis dan beri label

Bagi bibir menjadi empat kuadran

Memberikan tanda garis tengah dengan spidol pada bagian tengah philtrum dan bibir bawah subjek

Posisi bibir dalam keadaan tertutup

Tandai titik labial suferius (Ls) dan labial inferius (Li)

Tandai titik cheilion (Ch) pada sudut bibir kanan dan kiri

Ukur menggunakan penggaris digital

V. Pengamatan Tipe dan Jumlah Sidik Bibir

Amati pola dan alur sidik bibir pada setiap kuadran dengan menggunakan kaca pembesar

Pola dan alur sidik bibir dominan pada setiap kuadran dicatat pada lembar isi Klasifikasikan pola sidik bibir menurut klasifikasi Suzuki-Tsuchihashi

Pola dan alur sidik bibir pada setiap kuadran dicatat jumlahnya

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

UNIVERSITAS SUMATERAA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL

No. Responden :

Tanggal :

Keterangan : Isilah titik-titik dibawah ini

1. Nama :………

2. Fakultas :………

3. Umur :………

4. Jenis Kelamin :………

5. Alamat :………

6. No. Telp/HP :………

7. Etnis Mahasiswa/I

a. Etnis Ayah :………

b. Etnis Ibu :………

c. Etnis Kakek dari Ayah :………

d. Etnis Nenek dari Ayah :………

e. Etnis Kakek dari Ibu :………

f. Etnis Nenek dari Ibu :………

IDENTIFIKASI SIDIK BIBIR DALAM ILMU KEDOKTERAN GIGI FORENSIK PADA ETNIS BATAK TOBA

Kesimpulan Etnis Mahasiswa Batak Toba

Pemeriksaan status gigi dan rongga mulut

Keterangan : Berikan tanda centang (√ ) pada kolom sesuai pemeriksaan 1. Apakah Anda memiliki hipersensitivitas terhadap lipstik?

2. Apakah Anda memiliki riwayat celah bibir?

3. Apakah Anda sedang mengalami lesi aktif maupun pasif pada bagian bibir?

4. Apakah Anda pernah melakukan tindakan bedah pada bibir?

5. Apakah Anda pernah mengalami kecelakaan sehingga merusak bagian bibir?

6. Apakah Anda memiliki riwayat sulam bibir?

7. Apakah Anda memiliki kebiasaan buruk menghisap dan menggigit bibir?

Ya Tidak

Ya Tidak

Ya Tidak

Ya Tidak

Ya Tidak

Ya Tidak

Ya Tidak

8. Apakah Anda sedang memakai pesawat orthodonti?

8. Apakah Anda merokok?

Keterangan : Diisi oleh operator

9. Hubungan rahang menurut Klasifikasi Angle

Kesimpulan : Klas 1 Angle Klas 2 Angle Klas 3 Angle

Memenuhi kriteria Tidak memenuhi kriteria

Ya Tidak

Ya Tidak

Lampiran 4

LEMBAR PENJELASAN SUBJEK PENELITIAN

Kepada Yth Saudara/i Di tempat

Perkenalkan saya Rebecca Siregar adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultatas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara.

Bersama ini saya mohon kesediaan Saudara/i ………..

untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya yang berjudul “ Sidik Bibir

Sebagai Sarana Identifikasi dalam Kedokteran Gigi Forensik pada Etnis Batak Toba ” Manfaat penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan data dan informasi mengenai pola sidik bibir pada laki-laki dan perempuan etnis Batak Toba.

2. Mendapatkan data dan informasi mengenai panjang dan lebar bibir pada etnis Batak Toba.

3. Sebagai preliminary study dalam membuka wawasan para peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pola sidik bibir.

4. Menghimbau pemerintah untuk memakai sidik bibir sebagai identitas personal layaknya sidik jari.

5. Menghimbau ahli-ahli forensik untuk menggunakan sidik bibir dalam mengidentifikasi.

6. Menghimbau tenaga-tenaga medis agar membuat sidik bibir dalam rekam medis.

Bagi subjek penelitian sendiri manfaat yang diperoleh adalah Saudara/i dapat mengetahui pola sidik bibirnya serta ukuran panjang dan lebar bibirnya, menambah wawasan subjek penelitian mengenai sidik bibir sebagai sumbangan untuk keilmuan forensik.

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pola sidik bibir berdasarkan klasifikasi yang ada pada etnis Batak Toba di Fakultas Kedokteran Gigi USU.

2. Mengetahui perbedaan pola sidik bibir yang dominan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan klasifikasi yang ada pada etnis Batak Toba di Fakultas Kedokteran Gigi USU.

5. Mengetahui hubungan antara panjang dan lebar bibir terhadap jumlah sidik bibir.

Penelitian ini akan dilakukan kurang lebih selama 5 menit dan dalam prosesnya akan dilakukan perekatan selotip pada bibir Saudara/i untuk mendapatkan sidik bibir serta dilakukan pengukuran panjang dan lebar bibir menggunakan penggaris digital.

Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut maka subjek penelitian yang dibutuhkan sebanyak 62 orang yang terdiri dari 31 mahasiswa dan 31 mahasiswi serta harus mencakupi beberapa kriteria, antara lain:

Kriteria Inklusi

6. Etnis Batak Toba 2 generasi

7. Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Gigi USU angkatan 2014, 2015, 2016, 2017.

8. Usia 18-25 tahun baik laki-laki maupun perempuan 9. Kondisi rahang normal

Kriteria Eksklusi

10. Memiliki alergi terhadap lipstik 11. Memiliki kelainan pada bibir 12. Terdapat luka pada bibir

13. Pernah melakukan tindakan bedah bibir 14. Pernah melakukan sulam bibir

15. Memakai behel 16. Merokok

Adapun ketidaknyamanan yang dialami dalam prosedur penelitian, yaitu subjek penelitian akan dilakukan pencetakan dan pengukurannya di Laboratorium Biologi Oral FKG USU, subjek laki-laki harus menggunakan lipstik, pelepasan rekatan selotip pada bibir yang dapat menimbulkan perasaan sakit dan perih,, dan bibir subjek akan ditandai dengan menggunakan spidol sebagai titik acuan pengukuran panjang dan lebar bibir serta pembagian kuadran bibir.

Data diri subjek penelitian akan dijaga kerahasiaannya. Sebagai inducement dari partisipasi Saudara/i, saya akan memberikan sebuah pelembab bibir untuk menjaga kelembapan bibir subjek penelitian.

Perlu diketahui bahwa dalam penelitian ini tidak ada unsur paksaan kepada Saudara/i untuk menjadi subjek penelitian. Apabila terdapat keluhan yang dikarenakan oleh proses pengambilan sampel penelitian ini, maka saya bertanggung jawab atas keluhan tersebut. Saya akan merawat bibir Saudara/i jika mengalami iritasi yang dikarena proses pengambilan sampel penelitian, ataupun membayar ganti rugi sesuai kesepakatan bersama.

Apabila ada hal yang ingin ditanyakan pada peneliti maka Saudara/i dapat menghubungi saya pada :

Nama : Rebecca Siregar No. HP : 082162155263

Alamat : Jalan Bunga Cempaka VII No.86 Medan Selayang

Lembar persetujuan yang diberikan kepada subjek penelitan tidak mengikat Saudara/i sebagai subjek penelitian sehingga dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian berlangsung tanpa dikenakan sanksi.

Untuk kesediaan Saudara/i menjadi subjek penelitian kiranya dapat menandatangani dan mengembalikan kembali kepada peneliti Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Subjek Penelitian.

Saya berharap agar keterangan diatas dapat dimengerti dan Saudara/i bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya ucapkan terimakasih.

Medan, 2018

Peneliti,

Rebecca Siregar

Lampiran 5

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Menyatakan bahwa telah membaca lembar penjelasan yang diberikan peneliti dan sudah mengerti serta bersedia untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian dalam penelitian yang berjudul “Sidik Bibir Sebagai Sarana Identifikasi dalam Kedokteran Gigi Forensik pada Etnis Batak Toba” dan menyatakan tidak keberatan dan tidak akan melakukan tuntutan dikemudian hari.

Demikian pernyataan ini saya perbuat dalam keadaan sehat, penuh kesadaran, dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, 2018

Pembuat Pernyataan,

(………...) Tanda tangan dan nama jelas

Lampiran 9

DATA HASIL PENELITIAN

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

l Joshua Sihotang 51 13 Lk

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

2 Adolf Butar-Butar 54 22 Lk

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

4 Joshua Sitinjak 53 23 Lk

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

5 Hormat Sirait 51 14 Lk

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

7 Natannayel Malau 62 30 Lk

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

8 Michael

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

10 Hendry 43 16 Lk

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

11 Hosanna

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

13 Monica Evithalia 50 18 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

14 Novi Siregar 50 20 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

16 Evelin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

17 Amelia Sihotang 45 22 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

19 Shinta Debora 40 15 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

20 Try Saragih 50 20 Lk

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

22 Anser

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

23 Jechica Purba 46 22 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

25 Endang Silalahi 45 20 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin 26 Theresia

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

28 Tresia

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

29 Elisabeth Pardede 47 20 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

31 Desy Jesryanti 44 20 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

32 Susanna Silalahi 46 19 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

34 Elsa Sirait 47 21 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

35 Debora Simbolon 42 17 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

37 Astri Marbun 41 18 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

38 Christine

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

40 Desy Siahaan 47 19 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

41 Febe Napitupulu 40 16 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

43 Diana Simanjuntak 44 19 Pr

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin

No Nama Panjang Bibir Lebar Bibir Jenis Kelamin