• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Perilaku Menonton Dengan Representasi Sosial Kesuksesan Hidup Selebritis

3. Sebagian besar responden berpendapat bahwa sukses itu tidak harus mempunyai orang tua yang kaya (76%), dikarenakan menurut responden kesuksesan itu harus diperjuangkan oleh diri sendiri dan responden melihat banyak orang yang bisa sukses walaupun tidak berasal dari keluarga yang kaya.

4. Sebanyak 62 persen responden berpendapat bahwa sukses itu dapat diraih walaupun tidak tinggal di kota besar, responden melihat bahwa kesuksesan bisa didapatkan di mana saja dan banyak orang yang sukses di kota nya masing- masing sehingga tidak harus pindah ke kota besar. Sedangkan sebanyak 38 persen responden berpendapat bahwa sukses itu akan lebih mudah diraih apabila tinggal di kota besar dikarenakan dengan tinggal di kota besar lebih banyak kesempatan-kesempatan yang terbuka dalam mendapatkan pekerjaan.

5. Sebagian besar responden berpendapat bahwa mempunyai wajah yang tampan/cantik tidak membuat seseorang lebih mudah dalam meraih kesukesan (72%), responden berpendapat dengan modal tampang saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan dikarenakan modal untuk meraih kesuksesan ialah kemampuan, kerja keras dan kemauan untuk meraih kesukesan itu.

6. Mayoritas responden berpendapat bahwa kesuksesan itu bisa juga diraih walaupun sudah berkeluarga (70%) karena responden melihat bahwa kesukesan bisa diraih oleh siapa saja dengan usia yang tidak terbatas, bahwa dengan status sudah berkeluargapun tetap bisa meraih kesuksesan asalkan orang tersebut mau bekerja keras.

Hubungan Perilaku Menonton Dengan Representasi Sosial

Kesuksesan Hidup Selebritis

Perilaku menonton dihubungkan dengan representasi sosial kesuksesan hidup selebritis menurut remaja pedesaan dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Representasi Sosial Kesuksesan Hidup Selebritis dan Lama Menonton

Representasi Sosial Kesuksesan Hidup Selebritis Lama

Menonton Kaya Terkenal Pintar

n % n % n % <1 jam 11 44 25 43,10 9 52,94 1-2 jam 10 40 22 37,93 4 23,52 2-3 jam 1 4 5 8,62 1 5,88 >3 jam 3 12 6 10,35 3 17,66 Total 25 100 58 100 17 100

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Chi Square dengan mengunakan SPSS 22. dinyatakan bahwa terdapat hubungan nyata antara perilaku menonton dengan representasi sosial kesuksesan hidup selebritis karena nilai koefisiennya lebih kecil dari

α=0,05, berarti dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara lamanya menonton

dengan representasi sosial kesuksesan hidup selebritis. Remaja yang menonton tayangan infotainment yang kurang dari 1 jam per hari mempunyai representasi sosial kesuksesan hidup selebritis yaitu pintar atau ahli di bidangnya, sedangkan remaja yang menonton tayangan infotainment 1-2 jam per hari mempunyai representasi sosial kesuksesan hidup selebritis yaitu kaya, remaja yang menonton tayangan infotainment 2-3 jam per hari mempunyai representasi sosial kesuksesan hidup selebritis adalah terkenal, dan remaja yang menonton tayangan infotainment lebih dari 3 jam per hari mempunyai representasi sosial kesuksesan hidup selebritis yaitu selebritis yang sukses adalah selebritis yang pintar atau ahli di bidangnya. Terkenal yang dimaksud adalah apabila selebritis tersebut muncul hampir setiap hari di televisi, baik melalui tayangan infotainment, tayangan sinetron atapun tayangan lainnya, karena menurut responden apabila selebritis tersebut muncul setiap hari di televisi itu berarti selebritis tersebut punya penggemar yang banyak dan juga dengan muncul setiap hari di televisi berarti selebritis tersebut akan mempunyai penghasilan yang banyak. Responden memberi contoh Raffi Ahmad sebagai salah satu selebritis yang muncul setiap hari di televisi baik melalui tayangan infotainment, tayangan program musik Dahsyat di RCTI ataupun program-program talkshow lainnya. Responden juga melihat dari tayangan infotainment bahwa Raffi Ahmad melalui kerja kerasnya dengan banyak program yang dibintanginya membuat Raffi Ahmad dapat membeli rumah yang mewah dan juga mengendarai mobil sport.

Hampir sama dengan infotainment, tayangan sinetron juga merupakan salah satu tayangan hiburan yang ditayangkan setiap hari di televisi. Sinetron merupakan salah satu program televisi yang saat ini menarik perhatian masyarakat. Secara tidak langsung, sinetron dapat membentuk pola pikir individu sesuai yang diberikan melalui sinetron tersebut. Sinetron televisi merupakan sumber penghasilan terbesar bagi industri pertelevisian. Namun keuntungan tersebut tidak terkontrol karena seringkali memuat adegan sinetron yang tidak layak ditonton oleh anak-anak dan remaja. Meskipun banyak dilakukan penayangan sinetron bertema remaja, sinetron tersebut memiliki unsur gaya hidup metropolitan dengan adegan hura-hura, percintaan remaja, tawuran dan lain-lain. Jika tayangan ini dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama dan secara terus menerus maka tentunya akan berdampak pada gaya hidup remaja.

Penelitian mengenai intensitas menonton sinetron pernah dilakukan oleh Andaru Wyakti Kinathik Pinasthika, dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Minat, Motif, dan Pola Menonton Sinetron di televisi dengan Perilaku Hedonis Remaja (Kasus

SMA Negeri dan Swasta Kota Bogor) ditemukan bahwa intensitas menonton sinetron SMA Negeri mempunyai hubungan negatif nyata dengan perilaku konsumtif. Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa semakin tinggi intensitas remaja SMA Negeri menonton televisi, semakin rendah kesempatan mereka untuk keluar rumah dan berperilaku konsumtif. Hal tersebut dapat dibandingkan dengan hasil pengujian pada siswa SMA Swasta yang ditemukan bahwa durasi menonton sinetron behubungan positif dan nyata terhadap perilaku malas bekerja keras. Melalui hasil tersebut diketahui bahwa semakin tinggi durasi menonton sinetron televisi semakin tinggi kemungkinan remaja malas bekerja keras.

Selain infotainment dan sinetron, acara musik juga merupakan acara hiburan yang sedang marak ditayangkan di televisi. Beberapa acara musik yang banyak ditonton oleh masyarakat adalah acara musik Dahsyat di RCTI, Inbox di SCTV dan MTV di Global TV.

Gambar 12. Acara-Acara Musik di Televisi Yang Banyak Diminati Remaja

Penelitian mengenai pengaruh tayangan acara musik pada remaja pernah dilakukan oleh Suzy Azeharie Nurlailah yang berjudul “Pengaruh Program MTV Terhadap Gaya Hidup Remaja Jakarta”, dalam penelitiannya dituliskan bahwa MTV merupakan akronim dari Music Television merupakan salah satu stasiun dari Amerika Serikat yang khusus menyiarkan program musik yang kala itu merupakan salah satu ikon dari remaja di seluruh penjuru dunia. Segmentasi program dari stasiun ini adalah remaja berusia 12-24 tahun. Tak terkecuali di Indonesia, program-program MTV ini juga menjadi ikon dari remaja di Indonesia. Selain menayangkan program-program musik yang memang merupakan kegemaran remaja, MTV juga menayangkan program yang menyoroti kehidupan idola-idola remaja yang tidak jarang dijadikan sesuatu untuk ditiru oleh remaja yang menontonnya. Menurut penulis, melalui MTV, remaja mempelajari nilai-nilai dan norma dalam kehidupan kalangan sekitar, baik belajar mengenai masyarakat, bagaimana cara-cara remaja seharusnya bersikap, bertindak, dan berpikir mengenai dunia sosial di sekeliling mereka. Dari proses pembelajaran melalui MTV, remaja diduga mulai meniru apa yang mereka lihat, baik dari tingkah laku, gaya bicara, gaya berpakaian dan sebagainya sehingga diperkirakan MTV berpengaruh terhadap gaya hidup remaja.

Menurut hasil penelitian pada jurnal ini, ditemukan bahwa MTV mempunyai daya tarik program yang sangat kuat karena program acara yang ditayangkan cukup bagus dan tidak menonton sehingga penonton akan terus mengikuti jalannya program-program yang ditayangkan oleh MTV, sehingga penonton tidak hanya menonton suatu program acara 1-3 jam saja dalam sehari. Program yang ditayangkan merupakan tayangan yang sejalan dengan tren yang berkembang sehingga menjadi petunjuk terhadap selera audiens. Jika remaja Jakarta menonton program acara MTV responden kemungkinan

besar akan merasa sudah mengikuti tren dan tidak ketinggalan dalam selera bermusik diantara teman-temannya. Salah satu program unggulan MTV adalah program penayangan video klip yang dibawakan oleh Video Jocker atau yang lebih dikenal dengan istilah VJ. Pada saat program pada MTV ini ditayangkan, VJ tersebut mampu membawakan acara dengan baik, menarik minat audiens dan berpenampilan menarik dengan gaya berbusana mengikuti tren. Sehingga VJ MTV cukup mampu menciptakan tren di kalangan remaja. Program acara MTV mempunyai pengaruh terhadap gaya hidup remaja yang tercermin dalam aktivitas, minat, dan pendapat. Dimana dalam hal ini MTV telah mempengaruhi persepsi remaja Jakarta sehingga berpengaruh kepada remaja Jakarta menjadi konsumtif dengan berbelanja barang-barang yang sedang tren serta bermerek.

Hubungan Perilaku Menonton Dengan Representasi Sosial