• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Variabel Kekuatan Lingkungan Industri dan Sumber Daya Perusahaan

2.1.6 Penelitian Terdahulu

2.1.6.1 Hubungan antara Variabel Kekuatan Lingkungan Industri dan Sumber Daya Perusahaan

Tabel 2.11

Review Jurnal tentang Hubungan antara Variabel Kekuatan Lingkungan Industri dan Sumber Daya Perusahaan

No Peneliti, Judul, Tahun sumber daya yang dimiliki perusahaan

Perbedaan : dalam lingkup makro

Competitive Forces, dalam bidang Riva del Garda Action

Metode : review

Variabel :

No Peneliti, Judul, Structure In A Small-Open

Metode : review

Variabel : Economic growth model of a small open

Huifang (2006:65) memberikan konsep baru - kekuatan kompetitif dari Foreign Direct Investment (FDI), analisis, karakter dan menguraikan unsur-unsurnya. Makalahnya mengemukakan mengenai unsur-unsur dalam FDI yaitu : money capability, technical capability, talent capability (managers, technical people and marketing people capability), product and service capability, information capability, strain capability, management capability, local fusion capability, risking bearing capability. Dalam kesimpulannya dikemukakan bahwa:

“Combination of enterprise’s various abilities and capacities present as competitive force of FDI. Those elements, which construct the competitive force, affect each other. They are not solo existence, but effective as a whole when the enterprise could enjoy advantages in every aspect of productivity, but the enterprise could be superior in several areas to others. Combination of those superiorities could give it competitive advantages in foreign direct investment as a whole” (Huifang, 2006: 69).

Pendapat Huifang (2006:69) tersebut mengungkapkan bahwa sumber daya perusahaan sebagai kombinasi dari kemampuan dan kapasitas perusahaan merepresentasikan kekuatan persaingan yang dapat membawa perusahaan ke keunggulan bersaing dalam setiap aspek produktivitas.

Tulisan Huifang (2006) memiliki persamaan dengan disertasi ini yaitu membahas mengenai kekuatan lingkungan dalam industri terkait dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan yang dalam Huifang tersusun dalam unsur-unsur kemampuan dan kapasitas perusahaan. Namun terdapat perbedaan dimana tulisan tersebut membahasnya dalam lingkup Foreign Direct Investment, sedangkan disertasi ini akan meneliti dalam konteks jasa pariwisata.

Crispin (2003:109) menggunakan teori jaringan strategis, untuk membahas hubungan antara pariwisata e-mediaries dalam lingkungan yang kompetitif. Ia berargumen bahwa jaringan strategis telah digunakan oleh pariwisata e-mediaries sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan strategis yang berkelanjutan.

Makalah ini mengulas teori jaringan strategis dan kemudian mengusulkan kerangka kerja untuk menganalisis jaringan strategis pariwisata e-mediaries.

Crispin (2003:116) mengemukakan mengenai cost-benefit analysis of strategic networks for tourism e-mediaries, yang diantaranya memuat resources (sumber daya perusahaan) sebagai salah satu analisis dalam aspek benefit.

Tulisan Crispin (2003) memiliki persamaan dengan disertasi ini yaitu meneliti Competitive Forces, dalam bidang pariwisata, terkait sumber daya, namun dengan perbedaan dimana Crispin mengusulkan kerangka kerja analisis strategi untuk menganalisis cost-benefit strategy.

Anonymous (2010:62) dalam “Tourism 2020: Policies to Promote Competitive and Sustainable Tourism” mengungkapkan keterkaitan persaingan industri dengan sumber daya manusia sebagaimana berikut ini :

“The Riva del Garda Action Statement set out in Annex 2.A1 indicates those areas in which governments can take action in order to bolster the resilience of tourism sectors and ensure that tourism continues to realise its full economic and employment-creating potential. This section seeks to highlight those areas in which governments can make the most effective contribution, and to consider also the longer-term strategies for tourism that will be appropriate as the sector continues to expand.

The main areas in which action is required in order to address these challenges include human resources, innovation, SMEs, accessibility of the destination, environment and climate-related issues, marketing and branding, economic development, culture and local development, safety and security, and measurement and evaluation. All such issues help to preserve and increase the industry’s competitive position”

Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa area utama dimana tindakan yang diperlukan dalam rangka untuk mengatasi tantangan tourism seperti yang dikemukakan dalam The Riva del Garda Action Statement set out in Annex 2.A1 ini meliputi sumber daya manusia, inovasi, UKM, aksesibilitas tujuan, lingkungan dan isu-isu yang terkait dengan iklim, pemasaran dan branding, pembangunan ekonomi, budaya dan pengembangan, keselamatan dan keamanan, dan pengukuran dan evaluasi. Semua isu-isu membantu melestarikan dan meningkatkan posisi kompetitif industri.

Tulisan di atas memiliki persamaan dengan disertasi ini yaitu meneliti Competitive Forces, dalam bidang pariwisata, terkait sumber daya, namun dengan perbedaan dimana tulisan tersebut mengemukakan analisis terkait The Riva del Garda Action Statement set out in Annex 2.A1.

Zhang (2012:76) membangun model ekonomi pertumbuhan sebuah negara terbuka kecil dengan pariwisata dalam perekonomian yang bersaing sempurna.

Perekonomian terdiri dari satu sektor jasa dan satu sektor industri. Wisatawan internasional dan penduduk domestik mengkonsumsi barang-barang dan layanan non-traded. Tanah digunakan untuk perumahan dan penyediaan jasa. Sisi produksi adalah sama seperti dalam teori pertumbuhan neoklasik, sementara Zhang menggunakan fungsi utilitas alternatif untuk menentukan perilaku rumah tangga. Sistem tersebut memiliki titik ekuilibrium stabil yang unik. Zhang mensimulasikan gerakan perekonomian nasional dan menguji efek dari perubahan suku bunga, elastisitas harga dari pariwisata, kondisi ekonomi global, total produktivitas dari sektor industri dan jasa, dan kecenderungan untuk menyimpan.

Analisis dinamis komparatif menyediakan beberapa wawasan penting. Misalnya, ketika elastisitas harga dari pariwisata meningkat, permintaan wisata dan harga jasa dikurangi; neraca perdagangan nasional memburuk; output dari sektor jasa berkurang dan output dari sektor industri meningkat; beberapa tenaga kerja bergeser dari sektor jasa ke sektor industri; perubahan fungsi tanah dalam setor jasa, GDP, tingkat konsumsi barang dan jasa dan kenaikan kekayaan yang meningkat di awal tapi jatuh dalam jangka panjang.

Tulisan Zhang (2012) memiliki persamaan dengan disertasi ini yaitu meneliti Competitive Forces, dalam bidang pariwisata, terkait sumber daya, namun dengan perbedaan dimana tulisan membangun model ekonomi pertumbuhan sebuah negara terbuka kecil dengan pariwisata dalam perekonomian yang bersaing sempurna.

2.1.6.2 Hubungan antara Variabel Kekuatan Lingkungan Industri dan