• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Pengumpulan Data

3. Identifikasi Harapan Stakeholder kepada PKBL

Pada penelitian yang telah dilakukan seperti Pengukuran Kinerja Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Semen Gresik, Tbk (Rahmadhani, 2011), awal dari pengembangan sistem kinerja dilakukan dengan identifikasi stakeholder want and need. Hal ini sesuai dengan perkembangan fokus perusahaan yang harus mengakomodir semua kebutuhan dan keinginan stakeholder.

Pada kegiatan ini identifikasi harapan stakeholder diawali dengan pembuatan kuesioner yang didasari oleh kegiatan satu dan dua di atas. Kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka untuk menampung pendapat lain dari

stakeholder. Pertanyaan dalam kuesioner mengacu kepada sistem pengukuran kinerja program kemitraan PKBL saat ini, peraturan yang ada, dan metode sistem pengukuran organisasi yang telah dibuat para pakar.

Kuesioner dibuat untuk masing-masing kelompok stakeholder. Sebelum kuesioner digunakan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji keakuratan dan kehandalan kuesioner agar data yang dihasilkan bisa menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Tahapan proses pengembangan kuesioner seperti dalam Gambar 5.

Uji validasi dan uji reliabilitas dilakukan kepada responden yang berbeda dengan responden penelitian. Pemilihan responden untuk pengujian kuesioner adalah secara purposif dimana responden dipilih sesuai kriteria. Kriteria dimaksud adalah orang yang mengerti PKBL dan UKM.

43

Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk kuesioner masyarakat dan kuesioner usaha kecil dengan responden masing-masing sebanyak 30 orang. Hasil uji akan validitas dan reabilitas instrumen ini menentukan apakah kuesioner tersebut layak digunakan atau perlu penyempurnaan.

Uji validitas dilakukan untuk menguji kuesioner apakah kuesioner baik sebagai instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Ada dua macam validitas yaitu validitas eksternal dan validitas internal (Arikunto, 2006).

Validitas eksternal yaitu apabila data yang dihasilkan sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel tersebut. Salah satu rumus validitas instrumentasi dinyatakan dengan nilai koefisien validitas korelasi product moment Pearson (rxy)

sebagai berikut:

Harga rxy menunjukkan koefisien validitas korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan. Ada tidaknya korelasi ditunjukkan oleh besarnya angka yang terdapat dibelakang koma. Jika angka tersebut terlalu kecil sampai empat angka dibelakang koma maka dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel Y tidak ada korelasi.

Validitas internal adalah ukuran kesesuaian antara bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Validitas internal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: dengan analisis faktor dan analisis butir. Analisis faktor dilakukan apabila antara faktor yang satu dengan faktor yang lain terdapat kesamaan, kesinambungan atau tumpang tindih. Hal ini dapat diuji dengan mengkorelasikan jumlah skor-skor yang ada dalam satu faktor dengan jumlah skor pada faktor lain. Analisis butir menganalisis skor-skor yang ada pada butir tersebut dengan skor total. Perbandingan antara jumlah skor butir dengan skor total merupakan indeks validitas.

Untuk menghitung nilai rxy dalam penelitian ini digunakan aplikasi komputer

dengan Statistical Program for Social Science (SPSS) statistik versi 17.0. SPSS merupakan aplikasi program komputer untuk menyelesaikan permasalahan statistik. Berikut langkah-langkah penggunaan SPSS dalam menghitung rxy:

(1) Masukkan data ke dalam data editor SPSS.

(2) Berikan nama/label variabel pada variabel view(X2, X3, …. Xn dan X1 untuk jumlah X2, X3, …Xn)

(3) Klik AnalyzeCorrelateBivariate

(4) Muncul kotak bivariate correlation

(5) Pindahkan masing-masing X1, X2, ...Xn dan Total_X1 ke sebelah kanan pada kolom variabel.

(6) Klik OK.

Dari langkah di atas didapat nilai rxy hasil perhitungan tiap-tiap item

pertanyaan. Nilai rxy hasil hitung dibandingkan dengan r tabel produck moment.

Apabila nilai rxy hasil hitung lebih besar dari r tabel produck moment Pearson maka

pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji validitas kuesioner yang telah disusun dengan SPSS statistik versi 17.0 untuk kuesioner masyarakat disajikan pada Tabel 5 dan untuk kuesioner usaha kecil pada Tabel 6.

Dari tabel produck moment Pearson dengan n = 30 dan kepercayaan 95 %, didapat nilai r = 0.361. Nilai koefisien korelasi hasil hitung pada Tabel 5 dan Tabel 6 semua berada di atas nilai r tabel produck moment Pearson maka semua item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.

Tabel 5 Nilai Koefisien Korelasi Uji Validitas Kuesioner Masyarakat No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi 1 0.416 7 0.559 13 0.482 2 0.398 8 0.748 14 0.555 3 0.648 9 0.730 15 0.482 4 0.498 10 0.544 16 0.514 5 0.504 11 0.416 17 0.698 6 0.651 12 0.507

45

Tabel 6 Nilai Koefisien Korelasi Uji Validitas Kuesioner Usaha Kecil No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi No. Pertanyaan Nilai Koefisien Korelasi 1 0.706 7 0.473 13 0.607 2 0.699 8 0.749 14 0.715 3 0.794 9 0.799 15 0.492 4 0.612 10 0.824 16 0.642 5 0.704 11 0.562 17 0.696 6 0.759 12 0.848 18 0.650

Uji reliabilitas adalah uji instrumen apakah instrumen tersebut dapat cukup dipercaya atau tidak sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Uji reliabilitas eksternal dilakukan bila ukuran atau kriteria berada di luar instrumen. Sebaliknya uji reliabilitas internal dilakukan apabila ukuran atau kriteria berada dalam instrumen (Arikunto, 2006).

Uji reliabilitas eksternal dilakukan dengan cara mengulang dua kali, apabila datanya memang benar sesuai kenyataan maka berapa kali pun diulang akan memberi jawaban yang sama. Uji reliabilitas internal dapat dilakukan dengan berbagai teknik yaitu: dengan rumus Spearman-Brown, dengan rumus Flanagan, dengan rumus Rulon, dengan rumus K-R20, dengan rumus K-R21, dengan rumus Hyot, dan dengan rumus Cronbach alpha.

Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan nilai Cronbach alpha yang dihitung menggunakan komputer dengan aplikasi SPSS statistik versi 17.0. Standar nilai Cronbach alpha adalah sebgai berikut:

(1) Nilai Cronbach alpha 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel (2) Nilai Cronbach alpha 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel (3) Nilai Cronbach alpha 0,41 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel (4) Nilai Cronbach alpha 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel (5) Nilai Cronbach alpha 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel

Program aplikasi komputer SPSS memiliki fasilitas untuk menghitung nilai Cronbach alpha. Berikut langkah-langkah penggunaan SPSS untuk uji reliabilitas:

(1) Lanjutkan langkah uji validitas di atas dengan klik analyzeScale

(2) Muncul kotak reliability analysis.

(3) Pindahkan masing-masing X1, X2, ...Xn ke sebelah kanan pada kolom items.

(4) Klik Statistics pada sebelah kanan atas kotak reliability analysis. (5) Muncul kotak Reliability Analysis.

(6) Tandai √ pada kolom scale if item deleted. (7) Klik Continue.

Dari langkah di atas didapat nilai Cronbach alpha 0.854 untuk kuesioner masyarakat dan 0.932 untuk kuesioner usaha kecil. Nilai-nilai tersebut di atas masuk dalam katagori sangat reliabel sehingga kuesioner dapat digunakan.

Data kuesioner, hasil uji validitas dan hasil uji reliabilitas kuesioner masyarakat dan usaha kecil disajikan dalam Lampiran 1,2,3,4,5, dan 6.

Selanjutnya dengan kuesioner tersebut dilakukan survei terhadap stakeholder PKBL. Stakeholder PKBL dimaksud adalah masyarakat, usaha kecil, karyawan PKBL, manajemen BUMN, dan kementerian Negara BUMN untuk stakeholder

masyarakat dan usaha kecil responden ditentukan dengan cara purposif yaitu responden dipilih dengan sengaja yang dipandang mengerti tentang PKBL BUMN (Key Person). Adapun stakeholder karyawan, manajemen dan Kementerian BUMN dilakukan sensus. Kerangka sampel identifikasi harapan stakeholder disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7 Kerangka Sampel Identifikasi Harapan Stakeholder

Stakeholder PKBL Populasi Sampel

Masyarakat (pakar, ketua asosiasi usaha kecil menengah, masyarakat penerima hibah, dll)

- 31*)

Usaha Kecil (mantan/calon/mitra binaan PKBL PT. Sucofindo)

6.052**) 32*)

Karyawan PKBL PT. Sucofindo Jakarta 7 7

Manajemen BUMN yaitu Manajemen PKBL PT. Sucofindo

4 4

Kementerian Negara BUMN 7 7

Keterangan: *) Jumlah sampel minimal penelitian kualitatif adalah 30 responden (Arikunto, 2010)

47

Dari Tabel 7 stakeholder PKBL yang menjadi responden dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Masyarakat

Masyarakat diwakili oleh masyarakat umum, pemerhati usaha kecil yang ada di sekitar Jakarta (pakar/pengurus asosiasi usaha kecil/perkumpulan pedagang). Jumlah sampel masyarakat yang diambil sebagai obyek survei adalah 31 responden yang merupakan key person dalam populasinya.

b. Usaha kecil

Usaha kecil dimaksud adalah usaha kecil yang sesuai dengan Kementerian nomor 05/MBU/2007, yang pernah menjadi mitra binaan, mitra binaan saat ini dan yang belum pernah menjadi mitra binaan PKBL PT. Sucofindo Jakarta. Jumlah sampel usaha kecil yang diambil sebagai obyek survei adalah 32 responden.

c. Manajemen BUMN

Manajemen BUMN dimaksud adalah pejabat struktural PT. Sucofindo yang membawahi PKBL yaitu Direktur Keuangan & Pendukung Strategis dan pejabat struktural di PKBL yaitu Kepala PKBL, Kasubag Keuangan dan Administrasi, Kasubag Operasional. Dari uraian di atas terdapat empat responden yang mewakili manajemen PT. Sucofindo.

d. Kementerian Negara BUMN

Kementerian Negara BUMN dimaksud adalah pejabat struktural di Kementerian Negara BUMN yang membidangi PKBL yaitu Asisten Deputi Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan, Kepala Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan I, Kepala Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan II, dan Kepala Sub Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan Ia, Kepala Sub Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan Ib, Kepala Sub Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan IIa, dan Kepala Sub Bidang Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan IIb. Dari uraian di atas terdapat tujuh responden yang mewakili Kementerian Negara BUMN. e. Karyawan PKBL

Karyawan PKBL dimaksud adalah para pekerja yang sehari-hari bekerja melaksanakan kegiatan PKBL PT. Sucofindo Jakarta. Dimana seluruh karyawan PKBL yang berjumlah tujuh orang, sebagai responden.

Survei identifikasi harapan stakeholder kepada PKBL dilakukan dengan cara wawancara dan pemberian kuesioner kepada stakeholder PKBL. Identifikasi dengan kuesioner diharapkan dapat menyimpulkan harapan stakeholder terhadap PKBL BUMN. Harapan stakeholder yang teridentifikasi diolah dengan metode

rankinguntuk melihat harapan stakeholder yang paling diharapkan oleh stakeholder

dalam tiap-tiap kelompoknya. Tiap-tiap kelompok diambil maksimal empat harapan dengan ranking tertinggi sehingga didapat 20 harapan stakeholder terpilih. Harapan

stakeholder terpilih diklasifikasi untuk mengelompokkan harapan yang sama. Mekanisme identifikasi harapan stakeholder terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Identifikasi Harapan Stakeholder