• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB “TIRTA KENCANA”

8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 1. Identifikasi Potensi

8.1.2. Identifikasi Masalah

Masalah adalah kesenjangan antara kondisi yang ideal dengan kondisi yang ada pada saat ini. Kondisi yang ideal bisa berupa kondisi yang diharapkan atau yang diidamkan atau dicita-citakan, tetapi bisa juga sesuatu yang sebenarnya bisa dicapai, tetapi karena sesuatu hal ternyata belum diwujudkan (Sumardjo & Saharudin, 2006).

Dalam memperkuat kapasitas lembaga pengelolaan air untuk memberdayakan masyarakat miskin sebagai anggotanya, maka diperlukan identifikasi permasalahan berkaitan dengan perlunya penguatan kapasitas lembaga tersebut. Adapun langkah-langkah kegiatannya berupa diskusi kelompok terfokus (FGD) bersama masyarakat, dilanjutkan perumusan masalah dan kebutuhan anggota masyarakat lembaga pelayanan air. Kegiatan tersebut dihadiri oleh pengurus, anggota dan tokoh masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan anggota dan pengurus lembaga pengelolaan air telah teridentifikasi permasalahan-permasalahan yang dapat dikatagorikan sebagai brikut:

Permasalahan yang berkaitan dengan kelembagaan atau organisasi antara lain: 1. Rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan air, yang disebabkan rendahnya

kemauan pengurus dalam mengoptimalkan kinerja lembaga.

2 Adanya kenaikan jumlah anggota yang menunggak pembayaran iuran bulanan, disebabkan oleh aturan yang ada saat ini kurang melembaga dan sangsi yang lemah.

3. Belum diperhitungkannya biaya perawatan/perbaikan sarana prasarana yang disebabkan oleh karena ketergantungan terhadap pihak lain.

4. Belum adanya forum komunikasi yang memadai untuk menampung aspirasi anggota menyebabkan rendahnya partisipasi anggota dalam mengembangkan dan keberlangsungan lembaga.

5. Minimnya aturan yang ada berakibat pada pola kerja pengurus terlihat kurang motivasi, dan kurangnya sosialisasi berdampak pada anggota kurang memahami aturan yang berlaku.

Permasalah yang berkaitan dengan kapasitas masyarakat miskin sebagai anggota meliputi:

1. Rendahnya pengetahuan berorganisasi anggota.

2. Rendahnya pendapatan anggota, disebabkan oleh pekerjaan anggota pada umumnya disektor informal yang tidak memerlukan syarat pendidikan formal. 3. Rendahnya partisipasi anggota, disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara

pengurus dengan anggota.

Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang dirasakan oleh lembaga pengelola usaha air yang kompleks meliputi kapasitas anggota dan lembaga dengan aspek ekonomi, dan sosial yang saling berkaitan. Dari aspek ekonomi berkaitan dengan modal untuk meningkatkan pelayanan pada seluruh warga masyarakat. Sedangkan aspek sosial yaitu terbatasnya akses terhadap lembaga sosial kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan pelayanan. Sehingga tujuan dari lembaga sebagai pengelolaan air untuk meningkatkan kesejahteraan belum bisa terpenuhi sesuai harapan masyarakat miskin sebagai anggotanya.

Berdasarkan hasil pertemuan dengan anggota/pelanggan telah teridentifikasi analisis permasalahan yang ada, seperti tercantum dalam gambar berikut.

Gambar 4. Analisis Masalah Penguatan Kelembagaan UAB “Tirta Kencana”

Dari gambar 4 di atas terlihat permasalahan yang ada yaitu lemahnya pengelolaan UAB “Tirta Kencana” tersebut berhubungan dengan pengetahuan, pengurus dan anggota dalam pengelolaan usaha termasuk dalam memperhitungkan perawatan atau perbaikan sarana prasarana. Rendahnya pemahaman, kurangnya komunikasi dan belum adanya perencanaan program pengurus terhadap lembaga berakibat anggota tidak aktif mengikuti, atau kurangnya sosialisasi terhadap kegiatan-kegiatan apa yang sudah maupun yang akan dilakukan pengurus, hal ini dibuktikan dengan tidak tahunya anggota pada kegiatan lembaga yang telah dicapai.

Dari analisis lemahnya manajemen lembaga yang disebabkan lemahnya pengetahuan pengurus dalam pengelolaan usaha, juga dipengaruhi oleh kesadaran anggota dalam berpartisipasi terhadap proses pengelolaan, perencanaan program

Tidak berlangsungnya Kelembagaan Pengelolaan Air

UAB “tirta Kencana”

Belum diperhitungkan biaya perawatan sarana dan prasarana

untuk keberlanjutan usaha air bersih

Lemahnya Pengelolaan UAB “Tirta Kencana” Kurangnya

kepedulian anggt thdp pengelolaan usaha air bersih

Belum ada perencn program,monitoring

dan evaluasi pada pengelolaan

usaha Rendahnya pengtahuan,

kemampuan pengrs & rendahnya partisipasi anggota dlm berorganisasi Terbatasnya sistem dalam menunjang pengelolaan dan modal usaha yang

diharapkan Pelayanan kpd anggota kurang optimal Minimnya aturan yg ada dan kurang disosialisasikn pada anggota A K I B A T S E B A B Pengurus tidak memiliki acuan dl menjlkn kegiatn & anggt krang paham pd aturan yg ada

dan kegiatan evaluasi. Disamping itu terbatasnya sistem dalam menunjang pengelolaan modal usaha yang diharapkan. Norma atau aturan yang ada dan kurangnya sosialisasi berakibat pada kurangnya ketaatan anggota terhadap norma atau aturan yang berlaku. Penguatan kapasitas lembaga diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapai melalui forum antar pengurus, pengurus dengan anggota, dan kerjasama dengan berbagai pihak seperti unsur pemerintah, masyarakat dan lembaga sejenis yang telah berkembang dalam menggalang dukungan dan fasilitasi.

Dari analisis permasalahan di atas, selanjutnya disusun analisis tujuan, yang dimaksudkan untuk merancang tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh pengurus dan anggota dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Adapun usaha yang dapat dilakukan yaitu:

1. Penguatan human capital, dengan: a) meningkatkan kualitas pengetahuan, ketrampilan pengurus dan anggota dalam hal: pelatihan manajemen organisasi, ketrampilan usaha, perencanaan partisipatif; b) meningkatkan partisipasi anggota melalui penyuluhan tentang organisasi; c) melakukan studi banding ke lembaga sejenis yang telah maju.

2. Penguatan social capital, dengan: a) memperkuat ikatan antar pengurus dan anggota dengan membentuk pertemuan (forum) komunikasi bulanan, b) mendorong partisipasi aktif seluruh anggota, c) membentuk forum komunikasi, d) membuat aturan secara partisipatif.

3. Membuka jaringan kerjasama untuk keberlanjutan dan kemandirian organsasi antara lain: a) menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, b) menjajaki pembentukan koperasi.

Berdasarkan usaha-usaha tersebut di atas, hasil yang diharapkan terhadap organisasi pengelolaan air seperti berikut :

1. Aspek human capital, a) meningkatnya kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan pengurus dan anggota dalam mengelola usaha; b) meningkatnya kepedulian anggota terhadap keberlangsungan dan kemandirian organisasi. 2. Aspek social capital, meningkatnya kebersamaan, gotong royong melalui

norma atau aturan yang telah disepakati; b)meningkatnya parisipasi anggota dalam mendukung keberlanjutan dan kemandirian organisasi, c) meningkatnya kesadaran seluruh anggota akan manfaaat adanya organisasi pengelolaan air. 3. Terwujudnya jaringan kerjasama dengan lembaga sejenis, dukungan dari

lambaga pemerintah berupa informasi, fasilitasi, bantuan pelatihan.

Agar alternatif kegiatan di atas dijalankan, perlu adanya peran dari seluruh masyarakat, dan peran dari tokoh masyarakat baik formal maupun informal. Untuk maksud tersebut maka disusunlah pihak terkait dalam penguatan kelembagaan UAB ”Tirta Kencana” yang dapat dilihat pada tabel 10 dibawah.

Tabel 10 Matrik Pihak Terkait Dalam Penguatan Kelembagaan UAB ”Tirta Kencana”

No Stakeholder Kekuatan Keterbatasan Peran

1. 2. 3. 4. 5. 6. Anggota UAB “Tirta Kencana” Pengurus UAB “Tirta Kencana” Pemerintah Kota Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kelurahan Lembaga sejenis yang telah berkembang

Memiliki kemauan untuk ikut mengembangkan lembaga dengan adanya kenaikan iuran/retribusi

Memiliki kepercayaan kepada pengurus

Memiliki kegotong royongan

Adanya kepercayaan dari anggota

Ditaati oleh anggota

Adanya motivasi untuk mengembangkan lembaga Memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan

Memiliki kewenangan dan program Pelatihan teknis Pelatihan manajemen Informasi program Pembangunan sarana prasarana

Memiliki kewenangan dan informasi terkait dengan program pembangunan

Telah memiliki ketrampilan, teknis dan manajemen

Rendahnya pengetahuan tentang usaha air bersih Rendahnya pendapatan Belum optimal dalam mengelola lembaga Terbatasnya anggaran Harus melalui birokrasi Terbatasnya anggaran Pelaku Pelaksana Fasilitasi Dukungan Informasi Program Fasilitasi Dukungan Informasi Program Fasilitasi Dukungan Informasi Program Kerjasama saling menguntung kan atau kolaborasi