• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.3 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

6.3.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman pada KWT Hanjuang

Peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Berikut ini merupakan peluang yang dimiliki oleh KWT Hanjuang.

1. Pertumbuhan Ekonomi Positif

Menurut Bappenas (2008), keadaan perekonomian Indonesia pada tahun 2006 berangsur mulai membaik, secara umum sampai dengan triwulan III-2006 perekonomian Indonesia semakin membaik, disertai dengan stabilitas makroekonomi dan keuangan yang tetap terjaga. Pada triwulan III-2006, perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 5,40 persen meningkat dibandingkan triwulan I dan II yang masing-masing tumbuh sebesar 4,70 persen dan 5,22 persen. Bahkan pada triwulan II-2007, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 2,4 persen dibanding triwulan 1-2007. Membaiknya pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh tingginya konsumsi pemerintah dan net ekspor

94 dapat menjadikan peluang bagi kegiatan usaha dibidang pertanian yang menghasilkan produk organik, salah satu diantaranya adalah komoditas Jamur tiram putih.

Keadaan perekonomian secara agregat berimplikasi terhadap perkembangan suatu kelompok usaha yang sedang beroperasi di suatu negara dan juga berimplikasi terhadap daya beli masyarakat. Jika perekonomian suatu negara relatif stabil maka akan mendukung kelancaran dan kinerja kelompok-kelompok usaha tersebut, begitu pula sebaliknya faktor ekonomi mempunyai dampak langsung terhadap potensi daya tarik berbagai strategi. Dengan melihat indikator- indikator ekonomi KWT Hanjuang diharapkan dapat menentukan kebijakan yang tepat bagi perkembangan usahanya.

2. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang terjadi di wilayah Bogor dan Jawa Barat merupakan peluang bagi KWT untuk bisa mengembangkan kegiatan bisnisnya. Pertumbuhan penduduk ini mengindikasikan adanya kepastian tersedianya pasar bagi komoditas jamur tiram putih yang memerlukan bibit dan media tanam untuk proses budidayanya.

3. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan

Saat ini konsumen semakin cerdas dalam memilih suatu produk. Trend

healthy life yang semakin memasyarakat menjadikan sebagian konsumen cenderung memilih produk yang aman untuk dikonsumsi dengan indikator produk tersebut lebih sedikit mengandung bahan pengawet. Salah satu produk yang tidak mengandung bahan pengawet adalah jamur tiram putih sebagai komoditas hortikultura yang diharapkan mampu dijadikan produk yang dapat memenuhi kebutuhan giji masyarakat yang dapat dikonsumsi untuk semua umur. Semakin berkembangnya pola hidup sehat yang menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat tentunya akan menjadi peluang bagi KWT Hanjuang untuk memasarkan produknya, mengingat semakin banyak pelaku usaha yang tertarik untuk melakukan usaha budidaya jamur tiram putih yang tentunya membutuhkan bibit dan media tanam sabagai faktor utama produksinya.

95 4. Perkembangan teknologi

Perkembangan teknologi yang sangat cepat memberikan kemudahan bagi siapa saja termasuk para pelaku usaha dalam upaya mengembangkan bisnisnya. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang anatara lain teknologi dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Perkembangan teknologi dibidang informasi dan komunikasi dapat menjadi peluang bagi suatu usaha untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. Adanya alat komunikasi seperti telepon dan telepon seluler tentunya dapat memperlancar proses komunikasi antara produsen dengan pembeli dan juga pihak pemasok. Media internet juga dapat digunakan perusahaan untuk mempromosikan produknya dalam jangkuan yang lebih luas. Namun dalam prakteknya, KWT Hanjuang belum dapat memanfaatkan internet sebagi media promosi untuk memperkenalkan produk-produknya kepada konsumen yang tinggal diluar wilayah kabupaten Bogor.

5. Permintaan produk yang semakin meningkat

Permintaan akan komoditas jamur tiram putih yang semakin meningkat menjadikan usaha budidaya terhadap komoditas ini pun semakin banyak untuk lirik oleh sebagian besar masyarakat untuk diusahakan. Berkembangnya industri budidaya jamur tiram putih ini tentunya juga berpengaruh terhadap permintaan bibit dan media tanam yang semakin tinggi. Permintaan bibit dan media tanam jamur tiram putih yang semakin tinggi ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh KWT Hanjuang dengan pengelolaan dan perencanaan usaha yang terarah.

6. Ketersediaan bahan baku

Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk proses produksinya, KWT Hanjuang dengan mudah memperolehnya disekitar lingkungan perusahaan. Untuk bahan baku berupa serbuk kayu, KWT Hanjuang telah memiliki tiga pemasok tetap yang berasal dari daerah Gunung Malang, Gang Pala, Dan daerah Suka Luyu. Untuk bahan baku berupa dedak KWT Hanjunag memliki pemasok tetap yang berasal dari daerah Cibereum, sedangkan untuk bahan-bahan pendukung lain seperti milet, vitamin B complex dan lain-lain, KWT Hanjuang dapat dengan

96 mudah memperolehnya disekitar pasar bogor yang letaknya juga tidak terlalu jauh dari lokasi perusahaan.

Ancaman merupakan situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Berikut ini merupakan beberapa ancaman yang harus dihadapi oleh KWT Hanjuang dalam memasarkan bibit dan media tanam jamur tiram putih.

1. Perubahan cuaca yang tidak menentu

Cuaca merupakan salah satu faktor yang harus sangat diperhatikan tidak hanya untuk menunjang keberhasilan budidaya jamur tiram putih tetapi juga keberhasilan pembibitan jamur tiram putih. Dalam memproduksi bibit dan media tanam jamur tiram putih diperlukan suhu dan kelembapan yang relatif tetap atau stabil. Cuaca yang terlalu panas akan mengakibatkan pertumbuhan miselium terhambat yang bila tidak ditangani dengan cepat akan mengakibatkan kegagalan dalam mempoduksi bibit jamur tiram putih. Perubahan cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini merupakan ancaman yang harus dihadapi oleh KWT Hanjuang dalam melakukan kegiatan bisnisnya.

2. Adanya persaingan industri

Tingginya persaingan industri dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemasok atau penyedia bibit dan media tanam jamur tiram putih. Pesaing tersebut tidak hanya berasal dari daerah bogor saja tetapi juga dari luar daerah bogor seperti bandung. Disamping itu, pesaing yang berasal dari luar daerah bogor telah berhasil memanfaatkan kemajuan teknoogi informasi dan komunikasi berupa internet. Pesaing ini sudah mampu memasarkan produknya secara online dengan membuat website sendiri. Kemampuan pesaing dalam memanfaatkan internet ini belum bisa di ikuti oleh pihak perusahaan sehingga perusahaan hanya memokuskan untuk memasarkan produk yang dihasilkannya didaerah sekitar bogor saja.

3. Ancaman pendatang baru

Besarnya permintaan akan komoditas jamur tiram putih tentunya berpengaruh positif terhadap perkembangan usaha pembibitan dan pembuatan media tanam jamur tiram putih. Hal ini dikarenakan bibit dan media tanam merupakan faktor kunci keberhasilan budidaya jamur tiram putih. Disamping itu,

97 dalam menjalankan usaha pembibitan dan pembuatan media tanam jamur tiram putih pada dasarnya tidak membutuhkan modal yang besar serta lahan yang dibutuhkan juga tidak luas. Berdasarkan uraian diatas, usaha pembibitan dan pembuatan media tanam jamur tiram putih menjadikan bisnis ini menarik untuk diusahakan sehingga membuka peluang yang besar terhadap ancaman masuknya pendatang baru.

4. Situasi keamanan sekitar

Situasi keamanan lingkungan sekitar merupakan faktor ancaman yang cukup penting untuk diperhatikan agar tidak berdampak merugikan bagi perusahaan. Untuk menghindari pencurian terhadap aset perusahaan, KWT Hanjuang melakukan pencatatan terhadap aset dan menyimpan aset yang rawan pencurian digudang khusus penyimpanan dan menguncinya dengan baik setiap kali aset/ alat tersebut selesai digunakan.

VII FORMULASI STRATEGI

7.1 Tahap Masukan (The Input Stage)

Pada Tahap masukan, data yang dikumpulkan dianalisis kemudian dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor yang didapatkan dari analisis lingkungan internal kemudian dijabarkan dalam matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Sedangkan faktor-faktor yang didapatkan dari analisis lingkungan eksternal dijabarkan kedalam matriks IFE (Eksternal Factor Evaluation).