• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Dalam dokumen ANNUAL REPORT PT BAYAN RESOURCES 13 FINAL (Halaman 108-130)

31 DECEMBER 2013 AND

2013 2012 2013 2012* Kepemilikan tidak langsung melalui MP/ Indirect ownership through MP

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)

- ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah

Tahap Produksi pada Pertambangan

Terbuka” (lanjutan)

- ISFAS 29, “Stripping Costs in the Production

Phase of a Surface Mine”(continued)

Interpretasi ini mengharuskan perusahaan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi:

The interpretation requires the entities to recognise a stripping activity asset if, and only if, all of the following are met:

1. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan (peningkatan akses menuju badan bijih (ore body)) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas;

1. It is probable that the future economic benefit (improved access to the ore body) associated with the stripping activity will flow to the entity;

2. Entitas dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan

2. The entity can identify the component of the ore body for which access has been improved; and

3. Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.

3. The costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.

Karena itu, interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo laba awal jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen badan bijih yang teridentifikasi. Interpretasi tersebut juga mungkin mangharuskan entitas yang saat ini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka.

As such, the interpretation requires mining entities to write off existing stripping assets to opening retained earnings if the assets cannot be attributed to an identifiable component of ore body. The interpretation may also require entities that presently allocate their stripping costs as a production cost to revisit their approach and capitalise a portion of their costs.

Melalui adopsi ISAK 29, pencabutan PSAK 33 telah diterapkan oleh Grup. Untuk dampak dari penerapan standard ini terhadap laporan keuangan konsolidasian, lihat catatan 3.

Upon adoption of ISFAS 29, the withdrawal of SFAS 33 has eventually been adopted by the Group. For details of the impact on the consolidated financial statements as a result of the adoption of this standard, please refer to Note 3.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/8 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)

- PSAK 38 (revisi 2012), “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”

- SFAS 38 (revised 2012), “Business

Combinations on Entities under Common

Control”

Dalam standar yang telah direvisi ini, hanya transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali yang akan diatur dalam PSAK 38 (revisi 2012). Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat dari aset yang diakuisisi disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor oleh pihak pengakuisisi; selain itu tidak terdapat persyaratan untuk selanjutnya merealisasikan nilai ekuitas tersebut ke laba rugi dimasa depan.

Under the revised standards, only business combination transaction between entities under common control would be accounted for using SFAS 38 (revised 2012). The difference between the transfer price paid and carrying value of net assets acquired will now be presented as part of the

acquirer’s Additional Paid in Capital account

in equity; furthermore, there is no longer any requirement to recycle such equity balance to profit or loss in the future.

Penerapan revisi standar ini berlaku prospektif pada tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 dengan mengalihkan saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004) pada pos tambahan modal disetor. Grup telah melakukan reklasifikasi saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pos tambahan modal disetor (lihat Catatan 21b).

This revised standard applicable prospectively starts on or after 1 January 2013 by reclassifying the remaining difference in value arising from restructuring transactions of entities under common control under SFAS 38 (revised 2004) to additional paid in capital. The Group has reclassified the difference in value arising from restructuring transaction of entities under common control to additional paid in capital (refer to Note 21b).

Revisi atas PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Penyajian", dan pencabutan atas PSAK 51,

“Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku

efektif sejak 1 Januari 2013 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya.

The revisions to SFAS 60 "Financial Instrument:

Disclosure", and withdrawal of SFAS 51, “Quasi Reorganisation” with an effective date of

1 January 2013 did not result in changes to the

Group’s accounting policies and had no effect on

the amounts reported for current period or prior financial years.

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2013 are as follows:

- ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" - ISFAS 27 “Transfer assets from customer”

- ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas"

- ISFAS 28 “Extinguishing financial liabilities

with equity instrument”

- PSAK 65 “Laporan keuangan

konsolidasian”*)

- SFAS 65 “Consolidated financial

statements”*)

- PSAK 66 “Pengaturan bersama”*) - SFAS 66 “Joint arrangements”*)

- PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan

dalam entitas lain”*)

- SFAS 67 “Disclosure of interests in other

entities”)*

- PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”*) - SFAS 68 “Fair value measurement”*)

- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan

keuangan”*)

- SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”*)

PT Bayan Resources Tbk.

Laporan Tahunan 2013

106

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/9 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)

- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan

tersendiri”*)

- SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial

statements”*)

- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada

entitas asosiasi dan ventura bersama”*)

- SFAS 15 (revised 2013) “Investment in

associates and joint ventures”*)

- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”*) - SFAS 24 (revised 2013) “Employee

benefits”*)

ISAK 27 dan 28 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2014, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015.

ISFAS 27 dan 28 will become effective for annual period beginning 1 January 2014 while the other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2015.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Grup.

As at the authorisation date of this consolidated financial statement, the Group is evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.

b. Konsolidasi b. Consolidation

(i) Entitas anak (i) Subsidiaries

Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto.

Subsidiaries are all entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control.

Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.

De-facto control may arise in circumstances

where the size of the Group’s voting rights

relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.

*) Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan

*) Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/10 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)

(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.

Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.

Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition by- acquisition basis, either at fair value or at the

non-controlling interest’s proportionate share

of the acquiree’s net assets. Non-controlling

interest is reported as equity in the consolidated statements of financial position,

separate from the owner of the parent’s

equity.

Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

Acquisition-related costs are expensed as incurred.

Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the

acquirer’s previously held equity interest in

the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai

dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”,

dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with

SFAS 55 (revised 2011) “Financial

Instrument: Recognition and Measurement”, in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.

PT Bayan Resources Tbk.

Laporan Tahunan 2013

108

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/11 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)

(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)

Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.

Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of non- controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase with discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.

Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.

Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian

(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control

Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

(iii) Pelepasan entitas anak (iii) Disposal of subsidiaries

Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.

When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/12 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)

(iv) Entitas asosiasi (iv) Associates

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill

yang diidentifikasi ketika akuisisi.

Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of

accounting. The Group’s investment in

associates includes goodwill identified on acquisition.

Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.

If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

(i) Mata uang fungsional dan penyajian (i) Functional and presentation currency

Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana

entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).

Items included in the financial statements of

each of the Group’s entites are measured

using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the

“functional currency”).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan entitas anak.

The consolidated financial statements are presented in United States Dollars, which is the functional and presentation currency of the Company and subsidiaries.

(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.

Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollar using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange

Dalam dokumen ANNUAL REPORT PT BAYAN RESOURCES 13 FINAL (Halaman 108-130)