Bayan memproduksi batubara sejumlah 13,7 juta MT, 15,4% lebih rendah dibanding tahun lalu. GBP, WBM, TSA dan FKP yang memproduksi batubara berkalori tinggi menghasilkan 9,4 juta MT atau 68,6% dari total produksi, sementara PIK dan konsesi Tabang melengkapi sisa produksi.
Tabel berikut meringkas produksi per proyek dari tahun 2009 hingga 2013:
(dalam juta MT / in million MT)
Nama Proyek / Project Name 2009 2010 2011 2012 2013
GBP Block II 4.0 3.4 3.4 3.8 3.5 GBP Block I 0.4 0.4 0.4 0.3 - WBM 2.9 2.6 4.3 3.8 3.2 PIK 2.0 2.7 3.2 2.5 2.1 TSA/FKP 1.3 1.6 2.6 3.7 2.7 FTB 0.8 1.2 1.7 2.0 2.2 Mamahak - - - 0.2 - TOTAL 11.4 11.9 15.6 16.3 13.7
Akibat penurunan harga batubara, kami melakukan kajian menyeluruh atas semua rencana penambangan dan rasio pengupasan tanah di semua tambang. Dalam hal ini, kami mengurangi rasio pengupasan tanah dan tingkat produksi di semua tambang pada tahun 2013, kecuali di konsesi Tabang.
PT Gunungbayan Pratamacoal Blok 2 (GBP Blok 2) GBP Blok 2 memproduksi 3,5 juta MT batubara pada tahun 2013, yang lebih rendah sekitar 7,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada semester kedua 2013, Perseroan beralih dari pertambangan dan pengangkutan batubara yang dioperasikan pemilik ke perusahaan penyewaan pihak ketiga.
PT Gunungbayan Pratamacoal Blok 1 (GBP Blok 1) Jumlah produksi batubara GBP Blok 1 tidak signifikan pada tahun 2013, sementara penambangan Blok SP telah diselesaikan pada awal tahun.
OPERATION REVIEW
Mining Operations
Bayan produced a total of 13.7 million MT of coal which was a decrease of 15.4% compared to the previous year. GBP, WBM, TSA and FKP which produced high CV coal accounted for 9.4 million MT or 68.6% of total production. PIK and the Tabang concessions comprised the balance.
The following table summarizes the production by project from 2009 to 2013:
As a result of the drop in coal prices, we conducted a comprehensive review of all mine plans and associated stripping ratios at all sites. In this regard, we reduced stripping ratio and production levels at all sites in 2013 other than the Tabang concessions.
PT Gunungbayan Pratamacoal Block 2 (GBP Block 2)
GBP Block 2 produced 3.5 million MT in 2013 which was approximately 7.9% lower compared to the previous year. In the second half of 2013, the Company switched from owner operated coal mining and coal hauling to a third party rental company.
PT Gunungbayan Pratamacoal Block 1 (GBP Block 1)
GBP Block 1 produced insignificant volumes in 2013. Mining of the SP Block was completed in the early part of the year.
Proyek Tabang /
Tabang Project Floating Crane
Rapat koordinasi di Tambang /
PT Bayan Resources Tbk.
Laporan Tahunan 2013
34
Penambangan di Blok Keham belum bisa beroperasi sehubungan dengan izin pinjam pakai lahan dengan pemegang konsesi kehutanan belum selesai.
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
WBM memproduksi 3,2 juta MT batubara pada tahun 2013, yang lebih rendah 15,8% dibandingkan 3,8 juta MT batubara pada tahun 2012. Penghentian pertambangan oleh Arutmin di area perbatasan bersama telah mempengaruhi operasi pertambangan, khususnya di dinding bawah, dan akibatnya urutan pertambangan perlu diubah sehingga berdampak negatif pada produksi. PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PIK memproduksi 2,1 juta MT batubara pada tahun 2013, yang lebih rendah 16,0% dibandingkan produksi 2,5 juta MT pada tahun 2012. BUMA dan PIK menyetujui pengakhiran bersama kontrak subkontraktor yang ada pada akhir bulan November 2013 karena rencana penurunan produksi oleh PIK. HKU ditunjuk sebagai kontraktor baru dan memulai produksi pada bulan November 2013.
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
TSA memproduksi 0,7 juta MT batubara pada tahun 2013, yang sama dengan tahun sebelumnya.
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
FKP memproduksi 2,0 juta MT batubara pada tahun 2013, yang lebih rendah 33,3% dibandingkan produksi 3,0 juta MT pada tahun 2012.
Tambang Kinong dimulai pada semester kedua tahun tersebut. Namun kompensasi lahan akan tetap menjadi tantangan yang berdampak besar pada urutan penambangan.
PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang dan PT Brian Anjat Sentosa (FTB atau Konsesi Tabang)
FTB memproduksi 2,2 juta MT batubara pada tahun 2013, yang meningkat sebesar 10,0% dari 2,0 juta MT pada tahun 2012.
Izin Pinjam Pakai diperoleh pada semester pertama 2013, dan kontrak pembangunan jalan pengangkutan batubara yang menghubungkan konsesi-konsesi ke Senyiur diserahkan kepada Petrosea, yang memulai pekerjaan di lokasi pada semester kedua tahun tersebut. Proyek Pakar (Pakar)
Proyek Pakar akan didukung infrastruktur proyek Tabang dan fokus saat ini ditujukan pada perolehan semua izin yang diperlukan untuk memungkinkan pelaksanaan operasional tambang.
Proyek Mamahak (MCM)
Tingginya biaya operasional tambang MCM mengharuskan Perseroan lebih fokus pada kegiatan eksplorasi dengan tujuan mengembangkan wilayah cadangan batubara dan desain tambang, sementara konsesi lainnya di sekitar tambang MCM tetap berjalan sepanjang tahun 2013.
Mining in Keham Block has not started operation due to unresolved land borrowing and use permit issue with concession holder.
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
WBM produced 3.2 million MT in 2013 which was 15.8% lower compared to 3.8 million MT of coal produced in 2012. The cessation of mining by Arutmin on the joint boundary area has impacted mining operations especially on the low-wall, and consequently the mining sequence needed to be amended which negatively impacted production.
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PIK produced 2.1 million MT in 2013 which was 16.0% lower compared to 2.5 million MT of coal produced in 2012. BUMA and PIK agreed to the mutual termination of the existing subcontractor contract at the end of November 2013 due to the planned decrease in PIK production. HKU was appointed as a new contractor and commenced production in November 2013.
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
TSA produced 0.7 million MT in 2013 which was the same volume as the previous year.
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
FKP produced 2.0 million MT in 2013 which was 33.3% lower compared to 3.0 million MT of coal production in 2012.
Kinong pit commenced in the second half of the year. However, land compensation will continue to be challenging which will impact the mining sequence to a great extent.
PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang and PT Brian Anjat Sentosa (FTB or Tabang Concessions)
FTB produced 2.2 million MT in 2013 which was an increase of 10.0% from 2.0 million MT of coal produced in 2012.
Pinjam Pakai permit was obtained in the first half of 2013 and the contract for the construction of a coal haul road linking the concessions to Senyiur was awarded to Petrosea. They commenced work in the second half of the year.
Pakar Project (Pakar)
The Pakar project will leverage off the Tabang projects infrastructure and so the focus is now on obtaining all required permits to allow for the commencement of operations.
Mamahak Project (MCM)
Due to the high cost of the Company's mining operations MCM requires more focus on exploration activities with the objective of developing the region's coal reserves and mine design, while exploration in the other concessions around MCM mine is still running throughout the year 2013.
PT Kaltim Supacoal (KSC)
Operasi KSC ditangguhkan setelah pengajuan kasus hukum (lihat Kasus-kasus Hukum dalam Laporan Keuangan konsolidasian). Proses likuidasi dimulai oleh beberapa kreditor selama tahun 2013.