• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi K3 di Tempat Kerja

Dalam dokumen Laporan Kp Unesa (Halaman 86-92)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

7.7. Implementasi K3 di Tempat Kerja

Aspek K3 telah dimulai pada tahap pra

mempertimbangkan hal

1. Tahap desain yaitu teknis, ekonomis dan lingkungan. 2. Hazard and Operability Study

Surabaya

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

Audit SMK3 internal dan eksternal.

Pelatihan penaggulangan keadaan darurat pabrik. Pembinaan K3 pada tenaga baru.

rencana dan melakukan pemeriksaan lingkungan kerja.

Rekomendasi sanksi K3 yang diberikan kepada pimpinan unit kerja terhadap anak buahnya yang melakukan pelanggaran peraturan, prosedur dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan K3 yang telah ditetapkan oleh perus

menjadi tanggung jawabnya. Bobot rekomendasi yang akan diberikan sebagai

Bobot sanksi terberat diberikan sesuai dengan tanggung jawabnya. Pelaksana yang melakukan pelanggaran.

Jenis pelanggaran yang direkomendasikan :

Pelanggaran peraturan, prosedur dan ketentuan K3 yang ditetapkan

Kecelakaan kerja yang berdasarkan hasil investigasi, tidak menggunakan alat pelindung diri yang telah disediakan oleh perusahaan secara tepat.

Rekomendasi sanksi terhadap tenaga kerja batuan dariluar perusahaan adalah terhadap tenaga bantuan yang melakukan pelanggaran peraturan, prosedur dan ketentuan K3 sesuai dengan bobot pelanggarannya akan dikembalikan ke perusahaan pemasok tenaga kerja yang bersangkutan.

Rekomendasi sanksi bagi kontraktor yang tidak memenuhi persyaratan K3 adalah pekerjaannya akan dihentikan sampai persyaratan K3 yang diisyaratkan dipenuhi oleh perusahaan yang bersangkutan.

Implementasi K3 di Tempat Kerja

Aspek K3 telah dimulai pada tahap pra-insiden dengan

mbangkan hal-hal sebagai berikut :

Tahap desain yaitu teknis, ekonomis dan lingkungan.

Hazard and Operability Study (Hazops).

74

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

rencana dan melakukan pemeriksaan lingkungan kerja.

Rekomendasi sanksi K3 yang diberikan kepada pimpinan unit kerja terhadap anak buahnya yang melakukan pelanggaran peraturan, prosedur dan ketentuan K3 yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan menjadi tanggung jawabnya. Bobot rekomendasi yang akan diberikan sebagai

Bobot sanksi terberat diberikan sesuai dengan tanggung jawabnya.

uran, prosedur dan ketentuan K3 yang ditetapkan

Kecelakaan kerja yang berdasarkan hasil investigasi, tidak menggunakan alat pelindung diri yang telah disediakan oleh perusahaan secara tepat.

dariluar perusahaan adalah terhadap tenaga bantuan yang melakukan pelanggaran peraturan, prosedur dan ketentuan K3 sesuai dengan bobot pelanggarannya akan dikembalikan ke

r yang tidak memenuhi persyaratan K3 adalah pekerjaannya akan dihentikan sampai persyaratan K3 yang diisyaratkan

Jurusan S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Surabaya

Hazops tersebut dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : a. Metode dengan menggunakan metode buku baku. b. Dilakukan pada peralatan atau

(tangki amoniak).

c. Dibentuk tim Hazops : unit produksi, pemeliharaan, proses

Dalam proses implementasi K3 terdapat 3 macam tahap implementasi, yaitu program pencegahan kecelakaan pra

pasca insiden. Pada program pencegahan kecelakaan pasca pra penerapan sistem managemen kontraktor (

penerapan K3 kontraktor meliputi hal

1. Proses tender :

Hal-hal yang dilakukan pada proses tender yaitu :

a. Di dalam kontrak dicantumkan persyaratan K3 yang wajib dipenuhi termasuk asuransi tenaga kerja kontraktor.

b. Disamping diberikan penjelasan teknis disampaikan juga aspek K3. c. Diberikan buku pedoman K3 kontrakt

2. Tenaga kerja yang dipekerjakan wajib memiliki kartu ijin bekerja yang dikeluarkan Departemen Keamanan dan mengikuti

melakukan pekerjaan, diberikan penjelasan tentang bahaya kerja, alat pelindung diri yang digunakan dan diberika

alat pemadam api ringan.

Implementasi K3 pada program pencegahan kecelakaan tahap operasi adalah sebagai berikut :

1. Keselamatan peralatan proses

Implementasi K3 pada keselamatan peralatan proses meliputi : a. Program Pemeliharaan/Maintenance yang meliputi :

Breakdown

masing unit pabrik.

b. Program Inspeksi dengan melaksanakan Biro Inspeksi Teknik.

Surabaya

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

Hazops tersebut dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : Metode dengan menggunakan metode buku baku.

Dilakukan pada peralatan atau instalasi tertentu yang berpotensi bahaya tinggi (tangki amoniak).

Dibentuk tim Hazops : unit produksi, pemeliharaan, proses engineer

Dalam proses implementasi K3 terdapat 3 macam tahap implementasi, yaitu program pencegahan kecelakaan pra-operasi dan penanganan insiden dan pasca insiden. Pada program pencegahan kecelakaan pasca

pra-penerapan sistem managemen kontraktor (contractor managemen system penerapan K3 kontraktor meliputi hal-hal sebagai berikut :

hal yang dilakukan pada proses tender yaitu :

Di dalam kontrak dicantumkan persyaratan K3 yang wajib dipenuhi termasuk asuransi tenaga kerja kontraktor.

Disamping diberikan penjelasan teknis disampaikan juga aspek K3. Diberikan buku pedoman K3 kontraktor.

Tenaga kerja yang dipekerjakan wajib memiliki kartu ijin bekerja yang dikeluarkan Departemen Keamanan dan mengikuti safety induction

melakukan pekerjaan, diberikan penjelasan tentang bahaya kerja, alat pelindung diri yang digunakan dan diberikan penjelasan tentang penggunaan alat pemadam api ringan.

Implementasi K3 pada program pencegahan kecelakaan tahap operasi adalah sebagai berikut :

Keselamatan peralatan proses

Implementasi K3 pada keselamatan peralatan proses meliputi : Program Pemeliharaan/Maintenance yang meliputi :

Breakdown dan Turn Around, oleh Departemen Pemeliharaan masing

masing unit pabrik.

Program Inspeksi dengan melaksanakan predictive maintenance Biro Inspeksi Teknik.

75

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

instalasi tertentu yang berpotensi bahaya tinggi

engineer dan K3.

Dalam proses implementasi K3 terdapat 3 macam tahap implementasi, dan penanganan insiden dan -operasi terdapat

contractor managemen system),

Di dalam kontrak dicantumkan persyaratan K3 yang wajib dipenuhi

Disamping diberikan penjelasan teknis disampaikan juga aspek K3.

Tenaga kerja yang dipekerjakan wajib memiliki kartu ijin bekerja yang

safety induction sebelum

melakukan pekerjaan, diberikan penjelasan tentang bahaya kerja, alat n penjelasan tentang penggunaan

Implementasi K3 pada program pencegahan kecelakaan tahap operasi

Implementasi K3 pada keselamatan peralatan proses meliputi :

Program Pemeliharaan/Maintenance yang meliputi : Preventive, , oleh Departemen Pemeliharaan

Jurusan S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Surabaya

c. Review Hazops untuk pera d. Program evaluasi proses.

e. Pengendalian teknis, administrative dan penyediaan alat pelindung diri. 2. Penerapan manajemen operasi

Untuk mengukur kemungkinan dan dampak terhadap pencapaian target perusahaan dilakukan pengendalian

a. Ketidakandalan peralatan pabrik, yang disebabkan karena kerusakan peralatan atau penurunan kinerja peralatan.

b. Kesalahan operasi yang disebabkan karena kesalahan manusia (

error), salah prosedur/instruksi kerja yang dapat mengakibatkan

kecelakaan, peledakan, kebocoran dan kebakaran.

c. Tingkat pencemaran lingkungan yang tinggi, karena adanya kesalahan pada saat operasi sehingga berdampak pada lingkungan hidup dan tuntutan masyarakat yang dapat meningkatkan

rendahnya

3. Pelaksanaan pengawasan K3 secara ketat. Kegiatan ini dilaksankan oleh :

a. Pimpinan unit kerja, yaitu setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas K3 di unit kerjanya, meningkatkan

control/pengawasan sebelum pekerjaan,

saat pelaksanaan,

pekerjaan dan membentuk Tim JSA. b. Pengawasan

Pembina, advisor & fasilitator

proaktif dan reaktif, meningkatkan pengawasan terhadap pemenuhan ketentuan K3 terhadap semua pekerjaan dan setiap di tempat kerja termasuk pengawasan pelaksanaan

meningkatkan pengawa

Surabaya

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

Review Hazops untuk peralatan/sistem yang dimodifikasi. Program evaluasi proses.

Pengendalian teknis, administrative dan penyediaan alat pelindung diri. Penerapan manajemen operasi

Untuk mengukur kemungkinan dan dampak terhadap pencapaian target perusahaan dilakukan pengendalian terhadap :

Ketidakandalan peralatan pabrik, yang disebabkan karena kerusakan peralatan atau penurunan kinerja peralatan.

Kesalahan operasi yang disebabkan karena kesalahan manusia (

), salah prosedur/instruksi kerja yang dapat mengakibatkan akaan, peledakan, kebocoran dan kebakaran.

Tingkat pencemaran lingkungan yang tinggi, karena adanya kesalahan pada saat operasi sehingga berdampak pada lingkungan hidup dan tuntutan masyarakat yang dapat meningkatkan social cost rendahnya good will terhadap perusahaan.

Pelaksanaan pengawasan K3 secara ketat. Kegiatan ini dilaksankan oleh :

Pimpinan unit kerja, yaitu setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas K3 di unit kerjanya, meningkatkan

/pengawasan sebelum pekerjaan, contact control

saat pelaksanaan, past contact control/pengawasan saat selesai pekerjaan dan membentuk Tim JSA.

Pengawasan safety inspector, yaitu menjalankan fungsi pengawasan,

advisor & fasilitator di bidang K3, yaitu melakukan control

proaktif dan reaktif, meningkatkan pengawasan terhadap pemenuhan ketentuan K3 terhadap semua pekerjaan dan setiap di tempat kerja termasuk pengawasan pelaksanaan safety permit, menjadi Tim JSA dan meningkatkan pengawasan dan mengukur area explosive gas

76

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

latan/sistem yang dimodifikasi.

Pengendalian teknis, administrative dan penyediaan alat pelindung diri.

Untuk mengukur kemungkinan dan dampak terhadap pencapaian target

Ketidakandalan peralatan pabrik, yang disebabkan karena kerusakan

Kesalahan operasi yang disebabkan karena kesalahan manusia (human ), salah prosedur/instruksi kerja yang dapat mengakibatkan

Tingkat pencemaran lingkungan yang tinggi, karena adanya kesalahan pada saat operasi sehingga berdampak pada lingkungan hidup dan

social cost dan

Pimpinan unit kerja, yaitu setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas K3 di unit kerjanya, meningkatkan pre contact

contact control/pengawasan

/pengawasan saat selesai

, yaitu menjalankan fungsi pengawasan, di bidang K3, yaitu melakukan control proaktif dan reaktif, meningkatkan pengawasan terhadap pemenuhan ketentuan K3 terhadap semua pekerjaan dan setiap di tempat kerja , menjadi Tim JSA dan

Jurusan S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Surabaya

4. Implementasi pengendalian dengan

Safety permit

instalasi yang berbahaya dan pekerjaan yang berbahaya, pelaksanaannya sebagai berikut :

a. Telah diintreg

b. Pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas keselamatan proses, hal ini merupakan implementasi komitmen manajemen di bidang K3.

c. Pimpinan pelaksana bertanggung jawab terhadap keselamatan pelaksanaan pekerjaan.

d. Safety Inspector

berbahaya dan memberikan rekomendasi apabila dipandang perlu. 5. Pelaksanaan

Safety sign

seperti kondisi tempat kerja yang ti

tanda peringatan/larangan bagi yang tidak berkepentingan/bertanggung jawab terhadap pekerjaan

sistem perpipaan dan atau berhubungan dengan pekerjaan listrik dan berpotensi bahaya

peringatan/larangan mengubah dan atau mengoperasikan suatau peralatan yang sedang dilakukan perbaikan selain yang bertanggung jawab, sehingga aktifitas perbaikan tersebut dapat dijamin keselamatan kerjanya.

6. Pelaksanaan

Safety talk

sebelum pekerjaan.

kerja dengan tim pelaksana Sub P2K3 unit kerja setempat dan

Representative

action dan housekeeping

melakukan pembagian zona disesuaikan dengan area kerja per unit kegiatan, didalamnya diterapkan prinsip

oleh Pimpinan unit kerja.

7. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia.

Surabaya

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

Implementasi pengendalian dengan safety permit.

Safety permit diterapkan pada saat melakukan pekerjaan pada unit

instalasi yang berbahaya dan pekerjaan yang berbahaya, pelaksanaannya sebagai berikut :

Telah diintregasikan di setiap unit kerja.

Pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas keselamatan proses, hal ini merupakan implementasi komitmen manajemen di bidang K3.

Pimpinan pelaksana bertanggung jawab terhadap keselamatan pelaksanaan pekerjaan.

Safety Inspector bertanggung jawab terhadap pengukuran gas

berbahaya dan memberikan rekomendasi apabila dipandang perlu. Pelaksanaan safety sign, safety tag dan lock out system.

Safety sign sebagai tanda peringatan terhadap risiko bahaya,

seperti kondisi tempat kerja yang tidak aman. Safety tag

tanda peringatan/larangan bagi yang tidak berkepentingan/bertanggung jawab terhadap pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan penggantian sistem perpipaan dan atau berhubungan dengan pekerjaan listrik dan berpotensi bahaya tinggi. Lock out system sebagai upaya peringatan/larangan mengubah dan atau mengoperasikan suatau peralatan yang sedang dilakukan perbaikan selain yang bertanggung jawab, sehingga aktifitas perbaikan tersebut dapat dijamin keselamatan kerjanya.

Safety Talk, Safety Patrol dan Housekeeping

Safety talk merupakan pesan K3 yang diberikan secara singkat

sebelum pekerjaan. Safety patrol dilakukan secara rutin mingguan di unit kerja dengan tim pelaksana Sub P2K3 unit kerja setempat dan

Representative, obyek pengawasannya adalah unsafe condition, unsafe housekeeping. Housekeeping dilakukan secara rutin dengan

melakukan pembagian zona disesuaikan dengan area kerja per unit kegiatan, didalamnya diterapkan prinsip-prinsip 5R dan p

oleh Pimpinan unit kerja.

Peningkatan kompetensi sumber daya manusia.

77

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

diterapkan pada saat melakukan pekerjaan pada unit instalasi yang berbahaya dan pekerjaan yang berbahaya, pelaksanaannya

Pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas keselamatan proses, hal ini merupakan implementasi komitmen manajemen di bidang K3.

Pimpinan pelaksana bertanggung jawab terhadap keselamatan

rtanggung jawab terhadap pengukuran gas berbahaya dan memberikan rekomendasi apabila dipandang perlu.

sebagai tanda peringatan terhadap risiko bahaya,

Safety tag sebagai kartu

tanda peringatan/larangan bagi yang tidak berkepentingan/bertanggung pekerjaan yang terkait dengan penggantian sistem perpipaan dan atau berhubungan dengan pekerjaan listrik dan sebagai upaya peringatan/larangan mengubah dan atau mengoperasikan suatau peralatan yang sedang dilakukan perbaikan selain yang bertanggung jawab, sehingga aktifitas perbaikan tersebut dapat dijamin keselamatan kerjanya.

Housekeeping.

merupakan pesan K3 yang diberikan secara singkat dilakukan secara rutin mingguan di unit kerja dengan tim pelaksana Sub P2K3 unit kerja setempat dan Safety

unsafe condition, unsafe

dilakukan secara rutin dengan melakukan pembagian zona disesuaikan dengan area kerja per unit prinsip 5R dan pengawasannya

Jurusan S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Surabaya

Pengembangan sumber daya manusia selalu ditingkatkan sebagai upaya untuk menunjang pengendalian bahaya kerja pada tahap operasi, upaya yang dilakukan :

a. Perbakan/penyempurnaan kerja.

b. Meningkatkan kompetensi operator melalui program pelatihan secara terpadu melalui

job training

c. Meningkatkan pengawasan dan disi d. Memberlakukan sistem

e. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan pekerjaan antar unit secara teratur.

f. Peningkatan kesehatan kerja karyawan dengan upaya preventif, yaitu pemerikasaan kesehatan berkala, memberikan gizi

fasilitas dan melaksanakan olahraga dan pemberian suplemen pada saat pekerjaan crash program dan shutdown. Upaya promotif, yaitu mengadakan sosialisasi program kesehatan kerja. Upaya kuratif, yaitu memberikan pengobatan bagi karyawan yang

8. Pemasangan

Safety poster

sengan warna dasar yang digunakan. Warna biru seperti pada gambar 3.2 menunjukkan ketentuan pada gambar wajib untuk dilaksanakan di area yang bersangkutan, wa

penunjuk pelaksanaan, warna kuning seperti pada gambar 3.2 merupakan tanda peringatan yang mungkin terjadi pada area yang terpasang

poster ini, sedangkan untuk warna merah seperti pada gambar 3.2

merupakan tanda larangan yang tidak boleh dikerjakan oleh setiap orang yang berada di area yang bersangkutan.

Surabaya

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

Pengembangan sumber daya manusia selalu ditingkatkan sebagai upaya untuk menunjang pengendalian bahaya kerja pada tahap operasi, upaya yang dilakukan :

Perbakan/penyempurnaan quality plan, instruksi kerja dan prosedur

Meningkatkan kompetensi operator melalui program pelatihan secara terpadu melalui in house training, on the job training

job training.

Meningkatkan pengawasan dan disiplin kerja.

Memberlakukan sistem reward dan punishment dibidang K3.

Meningkatkan koordinasi pelaksanaan pekerjaan antar unit secara

Peningkatan kesehatan kerja karyawan dengan upaya preventif, yaitu pemerikasaan kesehatan berkala, memberikan gizi kerja, mengadakan fasilitas dan melaksanakan olahraga dan pemberian suplemen pada saat pekerjaan crash program dan shutdown. Upaya promotif, yaitu mengadakan sosialisasi program kesehatan kerja. Upaya kuratif, yaitu memberikan pengobatan bagi karyawan yang sakit.

Pemasangan safety poster.

Safety poster dipasang sesuai dengan bahaya kerja di area kerja

sengan warna dasar yang digunakan. Warna biru seperti pada gambar 3.2 menunjukkan ketentuan pada gambar wajib untuk dilaksanakan di area yang bersangkutan, warna hijau seperti pada gambar 3.2 merupakan tanda penunjuk pelaksanaan, warna kuning seperti pada gambar 3.2 merupakan tanda peringatan yang mungkin terjadi pada area yang terpasang

ini, sedangkan untuk warna merah seperti pada gambar 3.2 upakan tanda larangan yang tidak boleh dikerjakan oleh setiap orang yang berada di area yang bersangkutan.

78

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

Pengembangan sumber daya manusia selalu ditingkatkan sebagai upaya untuk menunjang pengendalian bahaya kerja pada tahap operasi,

, instruksi kerja dan prosedur

Meningkatkan kompetensi operator melalui program pelatihan secara maupun off the

dibidang K3.

Meningkatkan koordinasi pelaksanaan pekerjaan antar unit secara

Peningkatan kesehatan kerja karyawan dengan upaya preventif, yaitu kerja, mengadakan fasilitas dan melaksanakan olahraga dan pemberian suplemen pada saat pekerjaan crash program dan shutdown. Upaya promotif, yaitu mengadakan sosialisasi program kesehatan kerja. Upaya kuratif, yaitu

dipasang sesuai dengan bahaya kerja di area kerja sengan warna dasar yang digunakan. Warna biru seperti pada gambar 3.2 menunjukkan ketentuan pada gambar wajib untuk dilaksanakan di area rna hijau seperti pada gambar 3.2 merupakan tanda penunjuk pelaksanaan, warna kuning seperti pada gambar 3.2 merupakan tanda peringatan yang mungkin terjadi pada area yang terpasang safety ini, sedangkan untuk warna merah seperti pada gambar 3.2 upakan tanda larangan yang tidak boleh dikerjakan oleh setiap orang

Jurusan S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Surabaya (Sumber :

Implementasi K3 pada tahap penanganan insiden pasca insiden adalah sebagai berikut :

1. Penanganan Insiden (accident)

Dalam menangani insiden yang mungkin terjadi, K3 telah menerapkan hal

a. Setiap karyawan atau orang lain di tempat kerja y adanya kecelakaan wajib melakukan penanganan. b. Ditetapkan prosedur penanganan kecelakaan kerja.

c. Setiap karyawan dilatih P3K, Penanggulangan Kebakaran dan Penggunaan

d. Setiap kejadian kecelakaan segera

jam di internal perusahaan dan 2 x 24 jam ke Disnaker sesuai peraturan perundangan.

Surabaya

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

Gambar 7.2. Safety Poster

Sumber : Database PT Petrokimia Gresik.)

Implementasi K3 pada tahap penanganan insiden pasca insiden adalah sebagai berikut :

Penanganan Insiden (accident)

Dalam menangani insiden yang mungkin terjadi, K3 telah menerapkan hal-hal sebagai berikut :

Setiap karyawan atau orang lain di tempat kerja y adanya kecelakaan wajib melakukan penanganan. Ditetapkan prosedur penanganan kecelakaan kerja.

Setiap karyawan dilatih P3K, Penanggulangan Kebakaran dan Penggunaan Self Contain Breathing Apparatus.

Setiap kejadian kecelakaan segera dilaporkan dalam waktu 1 x 24 jam di internal perusahaan dan 2 x 24 jam ke Disnaker sesuai peraturan perundangan.

79

Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia Gresik

Implementasi K3 pada tahap penanganan insiden pasca insiden

Dalam menangani insiden yang mungkin terjadi, K3 telah

Setiap karyawan atau orang lain di tempat kerja yang mengetahui

Setiap karyawan dilatih P3K, Penanggulangan Kebakaran dan

dilaporkan dalam waktu 1 x 24 jam di internal perusahaan dan 2 x 24 jam ke Disnaker sesuai

Jurusan S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Surabaya

e. Dialkukan investigasi kecelakaan. 2. Penaggulangan keadaan darurat pabrik.

Untuk menaggulangi keadaan darurat pabrik, pihak K3 telah melakukan ba

a. Menetapkan Prosedur Keadaan Darurat Pabrik (PKDP) / Sistem TAnggap Darurat Lokal (STDL).

b. Mensosialisasikan melalui

c. Simulasi/uji coba prosedur PKDP/STDL di masing melibatkan Tim Organisasi PKDP dan selu

daya perusahaan.

d. Sebagai pemenuhan terhadap sertifikasi ISO Manajemen K3 Permen Naker No.05/Men/1996.

e. Bagi unit kerja berpotensi bahaya tinggi disiapkan peralatan keadaan darurat secara memadai.

3. Penerapan Investiga

Penerapan investigasi kecelakaan dilakukan sebagai upaya mencegah kejadian yang sama di unit kerja tempat kejadian maupun unit kerja lainnya, untuk menunjang kegiatan ini dibentuk tim investigasi yang terdiri dari pimpinan unit kerja, pelaksa

kerja terkait lainnya. Pada penerapannya setiap unit kerja terkait harus segera melakukan tindak lanjut rekomendasi. Setelah proses investigasi dilakukan perbaikan/rehabilitasi.

Dalam dokumen Laporan Kp Unesa (Halaman 86-92)

Dokumen terkait